Oblivion (Master)

Prosa Wangsa (w/Blakumuh)

"imagiNATION"
Don Wilco X Sengon Karta
Single
2017

90 BPM

Sample:
Seringai - Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan)
Betrayer - Bendera Kuning

Lirik:

"Saya itu seorang individualis, tidak mau diperintah dan tidak bisa memerintah, banyak kala.. tidak mau kompromi, dan terus menentang untuk tetap menjadi diri sendiri. Mengangkat saya jadi PKI atau menuduh saya jadi PKI, silakan saja! Pram adalah Pram!"
(Pramoedya Ananta Toer)

Individu...Individu Merdeka!

(Sengon Karta)
Kami datang membawa setumpuk asupan gizi
Selayaknya Emcee MV mencounter frasa Pandji
Memblejeti keberpihakan rapper masa kini
Sebagai corong propaganda paslon par-tai
Tak ayal Jerinx keblinger memihak Jokowi
Kontestasi memanas simpulkan eskalasi
Dalam demokrasi borjuasi politik bak obor Olympic
Menebar dramatik kan menuai berbagai intrik
Kotak suara kosong kebohongan bunyinya
Janji isapan jempol tertumpuk dalam keranda
Obituari terlampir setiap sebut pesta ala-ala
Citra diri utama minus dalam kinerja
Pasokan proyek penyokong kemenangan disebar
Visi misi humanisasi sesumbar ditebar
Barisan loyalis fanatik semangat berkobar
Titah tuan kan dilaksanakan tanpa gentar

Kuberi gocap maka pilihlah kami
Hidup kalian kami buat serupa Kemal Pahlevi
Kebodohan pamerkan sepatu bertipe yezzy
Sedang angka ratio gini melonjak tinggi
Don! jangan beri kompromi bagi kapitalis birokrat
Sebab mereka berselingkuh dengan korporat
Blusukan menjadi perangai syarat utama
Atas nama kuasa rekayasa dipaksa dicipta
Busung politik kian merebak dimana-mana
Entah di kota atau rentetan desa-desa
Berlagak mengutip sebagian kalam Allah
Kyai selewengkan dalil Al-Quran serta Sunnah
Isu hoax FPI merencanakan aksi insureksi
Seperti itulah pemilu adalah buaian ilusi
Karena negara sebagai pusarnya kontradiksi
Alat penghisap dan penindas milik borjuasi

(Chorus)
Apa yang diharap dari kotak suara?
Sejak Orba berkuasa investor jawara
Lantas adakah perubahan sejati?
Ya!, Hanya ada satu kata: Revolusi!!!

(Don Wilco)
pikir masak-masak jangan telan mentah-mentah
suhu politik memanas tapi derajat mereka rendah
terus obral janji bagai bazar baju murah
karena haus akan tahta mereka menjilat ludah

satu lawan banyak, akulah golongan putih
bukan sok pahlawan dan bertopeng ala Panji
manusia milenium telah nyaman duduk di kursi
rakyat, jadi jangan harap dia akan muncul lagi

rakyat terkotak-kotak demi nasi kotak
yang isinya otak-otak sampai lupa punya otak
tidak mau kritis hingga jatuh dan sekarat
terus menelan Pilkada yang ia anggap itu obat

bertaruh nasi pada kotak suara
bermain dengan Insthinc dalam kotak pandora
pendekar silat lidah tengah asik berlaga
di atas panggung rakyat mereka berlagak

ulurkan tangan mereka yang tak tulus menggenggam
propaganda dangkal tak kan buatku tenggelam
ku tetap lawan arus di riak yang tak dalam
barisan gagal paham yang sukanya salah paham

apakah palu arit itu memang simbol iblis
dan kalian lebih percaya dengan fahira idris
habib riziq tetap menjadi habib brisik
bawa isu garin(g) seperti pasir berbisik

ketika sang idola gagal naik podium
kau semakin gondok macam orang kurang yodium
tampaknya pendidikan masih belum optimum
politik agama jadi candu macam  opium

teruslah bermimpi sampai datangnya mesias
biar ku bersenandung di atas awan bak denias
duduk-duduk santai buat lirik yg beringas
jangan lupa foto selfie santap gurita cikeas

imagiNATION

Don Wilco X Sengon Karta - ImagiNATION (Produced By Senartogok)

Lyrics & Rap: Erland Herlambang
Produced by Spunlabs for RAPTUS

Raptus - Ini Bukan Sajak Tentang Cinta

Mic: Senartogok, Sentris
Beats: Kausmonaut

Senartogok x Sentris - Purna manusia (Kausmonaut Remix)

Anonymous Alliance - "Semerkah Merah Rumah"
Produce by Prime Manifest
Written by Sentris
Record at Pavilliun Records by Aris, Cirebon, 2017

(1)
Dan doa, semoga, masih merapal didalam nyawa
asa yang membatu biru dingin dalam pusara
tanah air yang bisu dislimuti kabut jelaga
dirasa resah hanya panggung penyambung asa dan nyawa...
...dan seorang bocah, kepada bentangan ruang...
dan label juga harga pada air juga tanahnya
tangis mata yang kering, alam menjadi hening...
dan harap yang tumbuh hanya sebatas dihadap kening
setiap tubuh yang berharap tiba mengering...
dan pada tanah yang dicumbu hujan ia bersanding
harap tunas penuhi keluarga dalam semasa...
harap tuntas tuhan berkati tanah air nya...dan,
...pada daun berembun, satirmu mengalun
separuh dahak berarak awan lalu mengayun
pada jalan yang mendesir dilibas sang waktu...
juga rantai yang mengikat ketat kurus lehermu !!!
...Seperti peran lakon pandawa dan kurawa
kau berada dalam medan perang kurusetra
dalam genangan ironi serupa ciremai di tanah legenda
...takdir berulang, hingga...
...menjebur diri dalam deras kenyataan...
suara yang menikam punggung tanpa keraguan...
hingga segelas janji yang lenyap menguap harapnya
berubah rantai besar ikat ketat leher si bocah...juga...
...Ular dan babi saling becumbu asmara
dihias wajahnya yang menghitam bercabang lidahnya
meriak dengan air dangkal busuk berbatu batu
meraung terkadang,lebih picik semua benaknya,,,lalu
...pada daun yang berembun, satirmu mengalun
separuh dahak berarak awan lalu mengayun
pada jalan yang mendesir dilibas sang waktu...
masih jua rantai yang mengikat kurus lehermu !!!
=========================================
Demi nadi takdir langit teteskan hujan
rapalanmu melesat tembus batas pucukan sukan...
menyemai harap jua bocah ia bentangkan
dalam utopi bumi jegal parasyukan setan...
Demi nadi takdir langit yang teteskan hujan
rapalanmu melesat tembus batas pucukan sukan...
menyemai harap jua bocah ia bentangkan
# menjadi takdir akalmu jegal parasyukan setan...
=========================================
(2)
...bocah datang pada hari yang haru...
deru yang lepaskan rotor melabas semua debu...
tekadnya memacu batas lepas menampar madesu...
hitam ia sulap kemungkinan jadi mejiku, dan...
langit yang sama kadang biru kusam sewaktu...
menatap rusak surganya dibakar panas dan nafsu
gubuk bernama rumah,,,disana harap berlabu...
pada tunas kami pupuk asa yang kian menderu...dan
...warisan semesta semerkah bocah...
barisan tubuh yang dibalur segala putih do'a
kata baik dalam dada, bidik picik dunia
pada telapak tangannya firdaus lekas berbunga
...warisan semesta semerkah jiwa muda...
barisan tunas yang dibalur hujan segala do'a
untuk hidup menghujam pasak julangkan tiang
untuk terputus suram kala tekadmu menjelang, sayang...
...dan langit merekah harum seusai duka
kirim lewat pesan pada kidung semesta alam
bocah terdiam, lepaskan alam pikirannya dan
beranjak tanggalkan buas dalam bias, kembalikan
harmoni pada pagi, pada panel baru !
kesadaran lewat hati rawat tunas ia kan tumbuh
pacu melaju ranggaskan rakus dari hatimu
harap berwujud baru, pecahkan yang membatu !
...masa yang tak akan hidup kami selama
...masa dibungkam liar nafsu yang mencoba
dicatatkan alur juga rules tuhan galaksi
harap ulur tangan beri hati hidupkan mimpi !
 ...warisan semesta semerkah jiwa muda
barisan tunas yang dibalur hujan segala do'a
untuk hidup menapak pasak julangkan tiang
lalu terputus suram kala tekadmu menjelang, sayang...
=========================================
Demi nadi takdir langit teteskan hujan
rapalanmu melesat tembus batas pucukan sukan...
menyemai harap jua bocah ia bentangkan
dalam utopi bumi jegal parasyukan setan...
Demi nadi takdir langit yang teteskan hujan
rapalanmu melesat tembus batas pucukan sukan...
menyemai harap jua bocah ia bentangkan
dalam utopi bumi jegal parasyukan setan...

(Track ini disematkan pada musik pendamping dengar zine festival taman kota "Durma kota", dirilis kolektif, 2017)

Anonymous Alliance - Semerkah Merah Rumah (Prod. Prime Manifest)

Taken from "Pretext For Bumrush" Hip Hop Compilation album released by @grimloc x @defbloc, 2017.

Lyrics written by: Sleep Earth
Music written & engineered by: @primemanifez
Recorded at: Java Exposure, Purwokerto, 2017
Mixed and mastered by Hamzah Kusbiyanto at Cutz Chamber, Bandung

Lyrics:
Verse I
Kobarkan rima penghasut api hitam pembumihangus warta
besutan Taghut media peluhur Meikarta
Sebagaimana al-Quran mengutuk penumpuk harta
persembahkan perang bak jelata tantang Jakarta
Bajak Marxisme Klasik, persetan TAP MPR 
Darah Taipan halal bagi Hyang revolusioner
Pabrik produksi alienasi sarat neraka
mutlak Infrastruktur Katastrofi meledakan murka
Sepekat pitam proletar non marga SPSI
serikat pro pasar pengkhianat ayat 1 Mei
Kacung rezim nihil nyali sekerdil otak Tommy
playboy devlopmentalis pewaris phobia-PKI
Maniak nilai lebih yang MUI gagal sensor
ber-CSR setengik retorika Ulil Abshar, makmum gundik
"Kapital adalah panglima" mewabah, maka matinya negara maha terhina!
Kala

Hook
"Infrastruktur Katastrofi datang layangkan cinta, bersenandung penghitam langit negara tentara
Petaka seindah purnama dari balik gunung, bantai armamen pabrikan tiran paksa berkabung."

Verse II
Jejalan produk semudharat "revolusi hijau" mendiang jenderal
bercikal keringat yang dikutuk tak mengkristal
Dihisap hamba kartel pemuja keduniawian
ditambang dengan darah buruh berlumur makian mulut aparatur kekerasan sipil dan negara
berlapis BIN, paska MoU bertoreh tanda tangan
segelintir tengkulak maha budak saldo gandrung kriminalisasi tiap tani Surokonto
Bakar Sondang istana tetap donasi bencana
"Gubernur Semen" bebas kencingi Putusan MA
Jika Taring Padi layak LeKRa kontra hantu Tsar
sebut kami Ali Syari'ati paska Abu Zar
Bermetode seklandestin saxophone Iramani 1-5-1 tikam jantung iklan para Nike
Sesadis Anwar Congo selapar rakyat Mao serapahku murni laknat pidato Panigoro, Monsanto, Wiranto!
Yang bongkar tampuk kepemimpinan seonggok perwakilan, sejongos intel Kivlan
Makrifatkan lanskap se-Argentina ber-Viome, penggal leher Undang-Undang pesanan ADB
Yang busuk serusak mayat demokrasi-sentralisme, dan puing-puing kapitalisme dan post-fordisme
Dihadapankan Infrastruktur Katastrofi bersujud tertuntut memohon wujud ditutup sekuncup maut!

Pre-Text For Bumrush

Senandung Cinta Teruntuk Tiran

Anonymous Alliance - "Gugusan Bintang"
produced by Senartogok
written by Sentris dan Ragakillah
Recorded at paviliun records, Cirebon
Mixing and Mastering by Hamzah Kusbiyanto at Cuts Chamber

GUGUSAN BINTANG

yeah...
kais serpihan hangat pada senyap gagap bertaut...
dilangit, gugusan bintang rakit fomasi, juga
hikayat, menjejak waktu bersaksi akan masa...
...tubuh dibakar, manusia membisu...

(Sentris)
kau lumuri langit dengan riuh dan pekat darah
mengarak mendung pada resah hujan air mata
berpuluh peluh hadir tangkis dzikir mengangkasa
melarungkan diri senja gelombang diujung dermaga
hanya mata kosong yang tak kau menjumpa ruang
hanya relung sesak dirangsak bebal yang dipancang
singgah pada hidup harap sujud menembus langit
sedang amir pandir beri api, kayu dan parit
hanya kepada Ia digantung harap diatas hidup
pada rotasi wajib juga hak yang berdegup
meringkuk nama dalam dingin malam yang bersayup
kais serpihan hangat pada senyap gagap bertaut
dilangit gugusan bintang rakit formasi, juga
hikayat menjejak waktu bersaksi akan masa
tubuh dibakar hanya karena lepaskan dzikir
menghitamnya langit larung sadar sisakan pandir
relakan sesak, relakan dendam lenyap direlung
iklas serupa tumbuhnya teduh dirundung payung
keyakinan atas sang agung, doa ditampung
hilal pada jerit juga sengit harap dirampung
dilangit gugusan bintang rakit formasi, bersaksi
akan piciknya daging hadir dzalimi...
tubuh dibakar hanya karena lepaskan dzikir
menghitamnya langit larung sadar sisakan pandir

Chorus !
relakan dendam...hadir direlung
tumbuh ia teduh hadir dirundung payung
keyakinan atas sang agung, doa ditampung
hilal pada jerit juga sengit harap dirampung...(2x)

berikan almanak...

(Ragakillah)
merancang serak dari suthur almanak
di tengah malhama dakara berderak-derak
rudira dan tita mencipta sajak
sejak wilapa dan atarwa meletak titik pasak
mengeduk bunyi maut ditahkik khondak
sebab nubuat hakikatnya ditulis sabak
dibanjiri api membakar tiap yang hidup
dengan frasa "la roiba fihi" terasa cukup
dari tiada ada tidak dari menjadi ada
tidak ada logika dari suatu apa nilai ada
terbatas dalam ada, hati yang papa
tak kuasa menilai apa yang telah ada
dalana yang senantiasa dimarkahi tanda
pada cakrawala merosam istahar purba
kala tak usai merapal japa dan doa
sedang musim ziarah layat keburu tumbiba
fitrah melawan juhal yang mafi syak
celaru menghujam alpa tadbirkan rentak
mengutip hikayat dari kumpulan ayat
untuk jiwa rengsa atas dahaga munajat
di kota peradaban hamba mencari Tuhan
sedang yang ada hanya berhala kekuasaan
hingga mentari tak ber-aruda pada gulistan
sejak kalimat takbir ditaksir oleh pesanan ! 

Chorus 2
dilumuri langit dengan darah sepekat
menyambangi tubuh ringkuh daging disayat
pada harap dilaknat, setan berjabat
doa yang dilepas tunggu langit saik melaknat...

(Track ini disematkan pada album "Pretext For Bumrush" rilisan Grimloc Records dan Defbloc Union, 2017)

Anonymous Alliance - Gugusan Bintang (Prod. Senartogok)

Single kontribusi Altarlogika untuk CD kompilasi hip hop "Pretext for Bumrush". Grimloc Records x Defbloc, 2017.
Recorded at: KGB, Jakarta, 2017. Engineered by: Don Wilco
Mixed and mastered by Hamzah Kusbiyanto at Silver Studio

Contains a portion of "You're Bleeding, Every Shed of Light Is Dying” performed by In The Hearts Of Emperor, “Failing Light” performed by Harold Budd & Brian Eno.

-----------------------------------------------------------------------------------

LYRIC

Pada kalam yang siap bawakan maut 
Hamparan kabut bawa rasa takut kala raga ku melaut 
Rima akut vonis tiap serdadu rabun menahun
 Mengalun prosa magus yang tak santun 
Beracun didasar palung tanpa ampun
ini sajak taifun serupa petaka
 Pada kepala yang bertanya
“Mengapa neraka membangkang?”
 Menantang!
Pertanda maut kan bertandang
 Dimalam sepekat arang tajam bagai kataku yang fatal
 Dan kurapal prosa jendral kiamat tak berpangkat 
Ini ayat api raga kalian kan terbakar
 Dengarkan suara samar dalam kamar tak berpagar 
Bisikkan ramalan yang kan bangkitkan tiap jenazah
 Pertanda tandai jiwa-jiwa tak bernama
 Kala altarlogika bawa rima paska gerhana 
Diatas pelana serupa empat penunggang bencana
 Ini hembusan pertama israfil diatas menara

Kami bakar singgasana , Menggantung para raja 
Bawa rima kuasa altar tanpa paduka 
Membakar singgasana
 Panas kala aksara ayat api, prosa neraka tagihkan tumbal

 Ini aku perantara kejanggalan penghambaan
 Pada pekan kehampaan gelap terang kesadaran
 Bernada separau beton jakarta rindukan Karma (Crew)
 Bersama Total Terror bawa horor pada tiap koridor 
Kubawa koloni Mordor tanpa komodor 
Anggap PE serupa obor beri terang tanpa perlu daftar Gontor 
Digorong kala prosa aku asah
 Rangkum frasa para arwah kala kataku tandingi kuasa 
Ini Altarlogika
Rima bakar Loki kala jiwa-jiwa enggan sesalkan takdirnya
 Kala dunia gelap tak butuh purnama 
Kan kurapal mantra pusaka saingi pujangga
 Ini sajak muara tanpa suara
Kala Wiji (Thukul) dan Munir bersua bersama Di Udara
 Bermodalkan aksara kucabut nyawa tiap raga tak bernama 
Hingga raja tak bertahta

Kami bakar singgasana , Menggantung para raja 
Bawa rima kuasa altar tanpa paduka 
Membakar singgasana
 Panas kala aksara ayat api, prosa neraka tagihkan tumbal

Ayat-Ayat Api

Komemorasi adalah lagu bebas dengar rakitan grup Hip hop Infrastruktur Katastrofi yang dirilis lebih awal demi medukung setiap yang bergerak melawan ketidakadilan. Terlebih, gempuran fasis pasca terselenggaranya Simposium Nasional Tragedi 65 pada bulan April 2016 lalu, semakin membabi buta. Penyitaan buku, pembubaran pemutaran film dan diskusi, perampasan lahan warga bersertifikat hak milik yang semakin serampangan, dan segala kesewenang-wenangan perampasan ruang hidup lain hasil kolaborasi pemerintah beserta aparat didukung korporat adalah tindakan inkonstitusional yang menenggelamkan hak asasi manusia di jurang ketidakadilan.

Hal ini kian melayangkan peringatan bahwasanya Indonesia telah dan masih menindas Nusantara tanpa menghiraukan tangisan Ibu Pertiwi yang sedang dan masih bersusah hati melihat anak-anaknya kelaparan di lumbung padi, bahkan diinjak-injak hak-haknya oleh yang seharusnya menjaga melindungi, dan mengayomi.

Lebih parah, tindakan serampangan pemerintah dan aparat disulap oleh beberapa media korporat sehingga pemerintah dan aparat mendadak bercitra harum, selaras dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dalam menjalankan pembangunan. Padahal, negara terbukti telah dan masih menjajah Negeri. Namun, jika kawan-kawan bertanya pada kami "pemerintah yang mana? Rakyat yang mana? Aparat yang mana? Korporat yang mana?" dengan kebijakan yang (tentu) tidak sebijak paket ekonomi jokowi, kami sampaikan; "lihat dirimu, sekelilingmu, internet ada ditanganmu, kau bisa membuka portal-portal bernas seperti indoprogress.com, selamatkanbumi.com, islambergerak.com, bantuanhukum.or.id, jakartabeat.net, kpa.or.id, dan yang ajaib; mojok.co, untuk menjawab pertanyaanmu, seperti seruan Jibril pada Muhammad; "Iqra! Dan semoga anugerah bersamamu."

Kenyataannya sangat ironis, lagu ini tidak cukup untuk mendeskripsikan seluruh pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang dilakukan kolaborasi pemerintah, aparat, dan korporat karena saking banyaknya pelanggaran dan kesewenang-wenangan yang digencarkan. Bahkan, meskipun penggalan lirik pada verse pertama mulai ditulis pada awal tahun 2014, dimana pada pertengahan tahun itu, kubu Jokowi-JK mengedarkan isu akan mengulang kebijakan Gus Dur mencabut TAP MPRS No. XXV Tahun 1966, ternyata justru keadaan hari ini tidak jauh berbeda dengan masa kecil kami yang dikungkungi rezim orba. Terang jawabnya, hal ini menasbihkan lirik pada verse pertama untuk dieksekusi dan dipublikasikan.

Setidaknya, lagu ini hendak turut berpartisipasi menyampaikan peringatan karena seperti kata-kata Kommer di Bumi Manusianya Pram: "Jika kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminil, biarpun dia sarjana". Tentu jika yang menyinggung perasaan Kemanusiaan tidak meminta maaf, tidak sudi rekonsiliasi, tidak mau membenahi keadaan, bahkan tidak mau mendengar suara dari Kemanusiaan, maka penggalan puisi Wiji Thukul itu masih sangat relevan, hanya ada satu kata, Lawan!

Tabik.

Lirik: https://genius.com/Infrastruktur-katastrofi-komemorasi-lyrics
Lirik ditulis oleh: Sleep Earth
Musik ditulis oleh: Prime Manifez
Dimixing & mastering oleh: Prime Manifez
Insert: Potongan suara Widodo Sunu, pemimpin perjuangan tani sekaligus Kepala Desa dan Warga Urut Sewu, Kebumen, Jawa Tengah yang disampling dari unggahan video berjudul 'Warga URUT SEWU di Serang TNI 22 Agustus 2015, Kebumen MEMBARA, Kasus URUT SEWU' dengan link www.youtube.com/watch?v=GR6LwwyM7LE
Foto Sampul Lagu : diambil dari foto jurnalistik dari link http://www.berdikarionline.com/berlapis-lapis-kejanggalan-dalam-penggusuran-di-tanjung-luwuk/

Komemorasi

MENYULAM AZZAM

Music written by Kausarima
Lyric written by Sentris, Ragakillah
Recorded at Paviliun Records, Cirebon
Mixing and Mastering by Denksy9
Photo by Ragakillah
Layout by Sentris
Anonymous Tagline by Madsure

(Ragkillah)
Bismillah malam telah larut dalam lelah
setelah jarum jam mendetak tanpa arah
biarlah tabah, usah resah jangan kesah
dalam lembar dirosah menjejak liku langkah
apa karena semakin banyak terlupa
lalu didera bara pula telapak kaki terluka
suka duka, bermuara riuh pada malka
nada pada nadi bergerak serupa polka
maka mereka yang melafal aneka hujjah
adalah tak redup kala terzolimi tanpa saktah
melafal harap, tangan tinggi menengadah
memohon segala rupa pinta agar lekas sudah
melesatkan nasib semampai kita tenggelam
ah, kini kita tertinggal dimaksa yang kelam
silam harus dihapus kala kita musahabah
untuk jembar dirosah merancang bab halkah
pada mula semua ini hanyalah wara-rasa
yang dipaksa dan menjadi bagian taji-asa
takdir, tetap menjadi gerbang kegaiban
manakala orang enggan jawab lantunan adzan
amalanan tercipta dari niat dan laku badan
entah ia gurauan atau gugatan angan
jejak tawasul yang dini mulai kerontang
terbalik ia, antara sumbang dan tualang...

(Sentris)
Lalu sulam kesabaran, kupinjam pengalaman
menengok waktu juga bocah pada riang ia senyuman
diantara daun bambu yang jatuh perlahan
diantara tahun yang taruh riang berjingkrakan
diujung muara rasa dari hilir ia bertamu
rindang juga lincah pada senyum manis bertumpu
yess...kami pancang mentari di ufuk timur
kami arak awan payungi hati, do'a terbalur
pada tubuhmu, yang kami simpan menyulam azzam
terka seraga wacana torehkan lewat kalam dan
hikayat berarak, lewati masam dan hujan
singgahi padasan, tumpukan hujjah dan tangisan
ribuan harap menggantung diujung malam
langitkan niatan untuk senyum tunas harapan
melabrak, bara pada sekam yang menahan
jejak kakimu menapak untuk hijau kesempatan, dan
pada hamparan dwipa nun jauh di ujung rengkuh
"syair perahu" menghantar altar tuk suluh
mengeja "Syifahul qulub" di garbah wiladah
kenali diri sembari melawan intrik "Lawwamah"
ribuan harap menggantung diujung malam
langitkan niatan untuk senyum tunas harapan
melabrak, bara pada sekam yang menahan
jejak kaki menapak untuk hijau kesempatan, dan...

(Hook)
Sulam kesadaran, pinjam pengalaman
tengok waktu pada malam hadir wujud rajutan 
diantara, daun bambu yang jatuh perlahan
diantara, para rasa hadir yang berjingkrakan
pengetahuan yang luas tak terbatas ruang
sedang ego memandang dunia yang hilang
semilir angin mengalun azzam semayang
basuh gamangmu, peluk lah sembahyang...

"Menyulam Azzam" adalah single ke dua dari bakal album ke dua Anonymous Alliance - Majmu' Swara

2019. Thinktrack Records

Anonymous Alliance - Menyulam Azzam (Prod. Kausarima)

Cover by: Altarlogika

Lyrics:
Menuju titik api bak Anarko
Don Wilco cengkram mic sambut Ragnarok
Menimba ilmu apokalips di sumur Sadako
Hitam atau putih, kendalikan bak Kasparov
Rekam kemuakan menjadi sastra parwa
Ini sangkakala anti remix Nagaswara
Aksara angkara menari di mayapada
Untaian pusaka kata setajam kalanadah
Setara sang Rahwana, hantam para standar ganda
Paska babad Ramayana kini jadi waralaba
Sajak alam barzah lantai dansa macam bara
Bawa para gembala kambing masuk pajagalan
Bangun kesadaran, dihari maut adopsi tradisi usang polling
Di ruang mosh pit sumbang profit
Nyanyikan lagu perang macam Koil sulap toksin
Dua porsi bar proporsi bak Gungnir di muka Yonif
Kecapi LSD dgn sistem gustatori
Mendengar azan Pink Floyd di saat keluar orbit
Dengan Ayat-Ayat Api menuju purgatory
Bakar rima usang sebutut Kanon Muratori
Buang tai di kepalamu sebut itu Filsafat
Gariskan takdir MC dari pertanda kiamat
Ras Sodom Gommorah, laskar Andrea Hirata
Gantungkan di atas lalu jadikan pinata
Ku lampirkan pitam yang lalap habis tiap istana
Tuk sajikan rimba yang tanpa abdi dan nir-tahta
Hadirkan kiamat bak isyarat akhir hayat
Rakit bara bak Chiapas yang tikam nalar Tim Mawar
Ku rapal tiap rima senjakala ba'da Ashar
Paksa raga mu menua di Bermuda bak Salazar
Pasrah diatas aspal bak Cortazar dengan Gaspar
Ini prosa skala titan topang langit macam Atlas

Ku tenggak minyak bintang didepan Anubis
Mengimani insureksi tanpa kredo rasuli
Menghukum messiah skena bak Farisi dan Saduki
Hingga ia di atas dakhma para Majusi
Ramaikan Atlantis bersama lokawigna
Terjang arus mainstream bak perompak Somalia
Flow papan atas McNamarra di ombak gila
Peduli setan dengan Citra tanpa Scholastika
Yo Altar Don salib tiap nabi pada blok parkiran
Sukarela tanpa perintah
Kami hantam bos bak lintah
Matador ajian pancasona raja rimba
Bawa akal kebal sayat jargon para pakar iklan
Bak kita kuasai indra bawa insting rakit bazooka
Yang sulap korban arus jadi awak kapal Barbossa
Di atas kota konstan rapal sajak profan
Aktor tiap bencana lokal bar sepadan anakonda
Ku bawa mani gajah, mengguncang asmaraloka
Berperang demi cinta laksana Kalapracona
Kau mau jadi Arjuna? Akulah Brahmana Drona
Di skena bawah tanah, akulah Anantaboga
Kala mumble rap bagai bahasa roh di Pentakosta
Ku olah buah pikiran menjadi Belladona
Kubur instrumental beserta tentara terracotta
Dengan verse secerdas Odysseus di perang troya
Ini altar dan petikan gitar Moya genggam prosa
Persetan moral dan dosa depan tuhan kami kontra
Kepastian kami bongkar macam Swami, kami Bongkar
Sajak crimson 98 dan kris-mon di mata Golkar
Kami bilangan nol dan neraka rentet agresi
Sepadan Fatcap dan Basic, se-vandal Send7 & Neli4
Kalam ber sel arsenik di distopia ala MelBi
Ini topan kala Densky9 dan beat kombat naikan gengsi

Chokeslam Akhir Pekan ft. Altarlogika, DonWilco

Anonymous Alliance - Mayapada (2015)
Anonymous Alliance - Mayapada Remix(2016)
Anonymous Alliance - Antology Horizontal (2018)
Anonymous Alliance - Majmu' Swara (2021)

Cirebon. Release Now, Anonymous Alliance - Majmu' Swara. pemesanan ke IG @thinktrackrecords

Anonymous Alliance - Menyulam Azzam (Prod. Kausarima)

ANONYMOUS ALLIANCE

Recent comments

T£ronTo

Riris Prastyanda

Allan ADB

Allan ADB

Related tracks