07. Naif - Karena Kamu Cuma Satu

Music Everywhere - Naif Band - Karena Kamu Cuma Satu

Original music and lyrics by John Neville
Guitar and Lead Vocal - John Neville
Guitar/Bass/Harmony Vocal - Patrick Neville
Harmony Vocal - Matt Neville

Recorded/Mixed/Mastered by Patrick Neville at the Hind Legs Saloon and Recording Parlor, Centerville, Utah.

The Neville Boys - This old Town

“Hej då” (Goodbye) is a fun, melodic Swedish folk rock anthem made for sing-alongs, laughter, and late-night cheers. Blending acoustic warmth with rock energy and live pub ambience, it captures the spirit of Halloween with a wink and a toast — a song to raise your glass and shout “Skål!” together. 🍻

👉 Promo: https://distrokid.com/hyperfollow/johnaismith/hej-d

Lyrics:

"Ännu en natt... samma gata... samma krog... Skål då."

Pumporna lyser, samma som förr
Jag orkar inte bry mig mer om nåt som stör
Tog en öl för att bli varm
Nu tar jag tre till – skål, min arm

Hej då, hej då – till allt som är svårt
Livet blir enklare när man har gått
Hej då, hej då – jag bryr mig ändå
Sjung med mig nu, skål min bro!

Grannen klär sig som vampyr
Hon säger “boo”, jag säger “dyrt”
Hon frågar “vill du dansa med mig?”
Jag säger “nej tack, har redan mig”

Hej då, hej då – till allt som är svårt
Livet blir enklare när man har gått
Hej då, hej då – jag bryr mig ändå
Sjung med mig nu, skål min bro!

Imorgon kanske jag mår skit
Men det får bli dåtidens nit
Ikväll ska jag bara va’
Lite dum, lite glad, lite bra

Hej då, hej då – jag orkar inte mer
Alla spöken får ta det som sker
Hej då, hej då – jag går nu ändå
Full på Halloween, så det så

Hej då, hej då – jag orkar inte mer
Alla spöken får ta det som sker
Hej då, hej då – jag går nu ändå

Alla spöken får ta det som sker
Alla spöken får ta det som sker
Hej då, hej då – jag går nu ändå
Full på Halloween, så det så

Skåååål

Hej då

I’m Going to Miss Your Love by Dave Hanrahan Music (Mastered)

Happy Summer - Melawan Hati - fenndyst.net.mp3

Tompi - Aku Jatuh Cinta

Suara: Sifa Siti Hajar
Puisi: Wira Nagara
Backsound: First Love(Piano) by Lexie Xu
(C) Bandung, 8 Mei 2016



Distilasi Alkena

Pernah bahagia kita merekah indah tanpa sediktpun gelisah,
Saat lantunan rindu adalah alasan setiap pertemuan,
Saat mencintai bukan hanya sekedar lamunan.
Semurung mendung sederas hujan,
Mimpi menuai hebat pada ketiadaan.

Aku tak pernah menyesal akan keputusanmu memilih dia,
Yang aku sesalkan adalah tiada sedikitpun kesempatan bagiku membuatmu bahagia...

Kesalahanku, menjadikanmu alasan segala rindu..

Waktu pun mengurai tetes hujan menjadi bulir-bulir kenangan.
Ia menelusup tanpa permisi membasahi nurani.
Merangkak naik menyusun kata yang dibicarakan oleh pelupuk,
Memaksa mata bekerja mengeluarkan kalimat penuh derita.
Degub jantung menyatu detik, menyuarakan penyesalan yang runtuh menitik.

Bukan perih yang aku ratapi, tapi pengertian tak pernah kau beri.

Sadarlah!
Aku telah mencintaimu dengan terengah-engah,
Mencibir oksigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara yang izinkan mengisi setiap rongga,
Menghembus darah dengan namamu yang mengalir membuat jantungku tetap berirama.
Padamu aku jatuh hati, bahkan sebelum Tuhan merencakan Adam dan Hawa diturunkan ke bumi.

Kesesalahanku, tak pernah mencintai selain kamu...

Tingkat sepi paling mengerikan adalah sepi dalam keramaian.
Mengulik rasa secara primitik dan tak mengenali dunia telah jauh  mengalami perubahan.

Bagaimana mungkin aku menjauh hanya padamu keakuanku luluh?
Bagaimana mungkin aku pergi jika bayanganmu masih saja menghiasi mimpi?
Bagaimana mungkin aku bepindah bila hanya padamu hatiku bisa singgah?

Bagaimana mungkin?

Bagaimana
Mungkin

Kau memilih orang lain?

Detik yang bebaris hanya membuat pengharapan semakin miris.
Kau tak bergeming, kau tak pernah menjawab dengan alasan caraku mendambamu terlampau bising.
Otakku terus meneriakkan penyesalan sembari bertanya tentang kenapa,
Pada sikapmu yang terlalu membuat semesta menerka-nerka.
Tangkupan tanganku masih saja menggenggam harap untukmu,
Namun keegoisanmu membuatnya kosong laksana harapan semu.


Kesalahnku, isi doaku tak pernah selain namamu...

Cinta tak selamanya tentang kepemilikan, tapi cinta adalah tentang keikhlasan,
Segala rela aku coba tumpahkan,
Pada rajutan tinta yang menulis namaku dalam undangan pernikahan.

Paling tidak aku pernah merasakan perihnya ditolak tanpa penjelasan.
Paling tidak aku pernah menyadari sakitnya mendamba tanpa balas peduli.
Paling tidak aku akhirnya bisa melihat sosok terbaik yang akan mendampingimu, memakaikan cincin di jemarimu, mencium keningmu, dan bersanding bahagia berbagi senyuman denganmu.

Terimakasih atas segala rasa, pada hari itu pun aku turut mengucapkan bahagia.
Mencoba ikhlas walau air mata pasti mengucur deras

Kesalahanku; adalah tak pernah merasa,

Bahwa untukku kau tak pernah punya cinta...


Music Everywhere - Naif Band - Karena Kamu Cuma Satu

Bramawan Didimus

Related tracks