Musik sebagai Bahasa universal dalam menyampaikan pesan, itu digunakan dengan baik oleh Brother Wolf Sister Moon untuk menyampaikan kegelisahan dalam berkarya, lagu yang berjudul “ Mati Sebelum Mati” menjadi pioneer untuk membuka karya, lagu ini bercerita tentang manusia yang berbuat kerusakan karena arogansi yang menyesatkan, menjadikan mereka serakah akan duniawi. Tetapi mereka tak sadar akan hal tersebut sehingga mereka lupa akan Tuhan sebagai pemilik semesta alam termasuk raga manusia itu sendiri.
Kami berharap pesan yang kami sampaikan lewat karya ini bisa tersampaikan kepada penikmat musik. Dengan harapan menyadarkan manusia untuk merasakan mati.

MATI SEBELUM MATI

“ Hirup ka tungkul ku pati
Paeh teu nyaho di mangsa “
i . Sadarlah kau hai manusia
Kau hidup di alam kepalsuan
Arogansi menyesatkan
Terhanyut dalam keserakahan
ii . Jiwa – jiwa tak tentu arah
Terbelenggu musuh yang nyata
Diri angkuh untuk bersujud
Terpuruk melarat dalam sekarat
Chorus :
Leburlah badan menjadi nyawa
Leburlah nyawa menjadi rasa
Leburlah rasa menjadi cahaya
Lalu sirna
Tinggalah Hyang Agung abadi
Mati sebelum mati
Matilah sebelum mati

Brother Wolf Sister Moon - Mati Sebelum Mati

Brother Wolf Sister Moon - Sang Pemimpi

Berawal dari  kecintaan yang sama  terhadap alat musik tradisional dan kegelisahan akan  permasalahan sosial dan kerusakan alam serta bergesernya nilai-nilai lokal yang perlahan mulai terganti oleh budaya sub-urban. Pencarian diri dan perenungan membuat Brother Wolf Sister Moon mencetuskan diri menjadi sebuah band. 

Terbentuk pada agustus 2017, Brother Wolf Sister Moon mengusung musik ethnic dengan  alat musik tradisional yang menjadi ciri khasnya dalam bermusik. 

Brother Wolf Sister Moon beranggotakan 7 orang : 
Alice ( Vocal )
Setio ( Backing Vocal )
Okid ( Karinding, Goong Tiup (didgeridoo) )
Gan gan ( Kecapi 1,Suling )
Ajeng ( Kecapi 2, Karinding )
Hendra ( Celempung, Karinding )
Zalu ( Gembyung )

Brother Wolf Sister Moon

Popular tracks