Episode perdana ini ngomongin soal orang yang sukanya haha hihi, ketawa tawa, becanda receh, ngomongin hal hal ringan, tapi enggan ngobrolin hal-hal serius, walau ga berat berat amat.
Mereka yang sering bilang "aduh berat" atau "duh serius banget ga nyampe otak gue" termasuk ke hal-hal kecil macam nonton film.
Seolah ngobrol serius (kayak politik, HAM, gender, sastra) itu obrolan orang pinter doang, dan mereka merasa gak pinter (dan kayak gak mau jadi pinter).

Juga ngomongin mereka yang "terobsesi" dengan kepintaran. 
Yang hanya bisa nyambung sama mereka yang punya obrolan cerdas dan enggan menyentuh topik remeh temeh. 
Mereka yang di dating apps mencantumkan "into smart conversations" atau bahkan melabeli diri sapioseksual. 

Apakah berfaedah mengelompokkan sesuatu sebagai smart dan tidak smart?
Apakah penting menjauhkan diri dari yang satu dan lebih memilih yang lain?

Pilot episode; "Smart-phobia" dan "Smart lovers"

17 Agustus adalah hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain memperingatinya dengan upacara, mengikuti lomba lomba, atau sekedar liburan tanggal merat, orang juga memperingatinya dengan merefleksikan makna kata Merdeka.
Sudahkah kita merdeka?
Jawabannya iya dan tidak sekaligus.
Selengkapnya, dibahas di Bibir Budi episode kali ini

#2: Merdeka (?)

Ngomongin soal bahasa campur (Indonesia-Inggris) yang oleh para netizen disebut sebagai bahasa Jaksel.
Gimana gue pertama kali nemuin istilah bahasa Jaksel ini?
Gimana reaksi anak Jaksel?
Salahkah menggunakan bahasa campur campur?

#3: "Like, literally gue ngomong Bahasa Jaksel, which is fun"

Podcast yang membahas soal hal hal yang sedang hangat diperbincangkan oleh netizen masa kini. 
Dikupas secara nyinyir, julid, sesukanya.
Suka suka bibir Budi aja