Tuhan Andalanku

Keluar Dari Haran

Ruang Kendali

Jangan Salah Gunakan

Tempaan Tuhan

Melangkah Karena Janji Allah

Mujizat Tidak Terduga

Daniel 6:22 (6:23) (ITB)
“Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." 

Daniel 6:22 (NIV)
“My God sent his angel, and he shut the mouths of the lions. They have not hurt me, because I was found innocent in his sight. Nor have I ever done any wrong before you, Your Majesty." 

Ada seorang pelaut dari Inggris yang berusia 85 tahun ingin mewujudkan mimpi semasa kecilnya dengan berlayar melintasi Samudra Atlantik. Seperti yang diberitakan Associated Press, Anthony Smith dan tiga temannya mendarat di Philipsburg, St. Maarten, di Karibia, setelah berlayar selama dua bulan. “Sebagian orang bilang hal ini gila,” ujar Smith. Tapi dia membuktikan, orangtua juga bisa menjalani petualangan yang berbahaya. Uniknya modal Smith dan teman-temannya berlayar diperoleh disebabkan Smith ditabrak mobil sehingga pinggangnya patah. “saya mendapat ganti rugi. Bila anda mendapat uang yang lumayan banyak, apa yang anda lakukan dengan uang itu? Kalau saya, akan membeli perahu layar,” kata Smith.

Di balik goncangan ada keajaiban Tuhan, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun bisa dipakai oleh Allah untuk mendatangkan kebaikan bagi anak-anak-Nya. Namun seringkali seseorang hanya mau mujizat atau hal-hal yang ajaibnya saja. Tapi tidak ingin mengalami masa sukar. Padahal, tidak ada jalan keluar apalagi mujizat, tanpa mengalami persoalan lebih dulu.

Mari renungkan, apa belakangan hari-hari ini kita tengah melewati badai, tantangan, ujian, dan keputusasaan lainnya? Kerapkali ini merupakan cara Tuhan untuk memberi hal-hal yang melampaui akal bagi orang yang mengasihi Dia. Setiap kali kendala ada, itu memang sering memberi dukacita, namun setelahnya ada kekuatan yang baru, iman yang lebih besar kepada Tuhan, bahkan ada pertolongan yang tidak pernah kita sangka-sangka sebelumnya.

Yang belum kelihatan, tidak menandakan bahwa itu tidak ada. Ya, jawaban doa atau bantuan yang belum muncul, tidak berarti kalau semua yang kita nantikan itu tidak ada. Waktu Daniel dimasukkan ke dalam gua, barangkali awalnya ia hanya melihat singa-singa. Tapi dalam hitungan menit, Allah hadir dan mujizat terjadi. Bahkan saat Yusuf yang dijebloskan ke dalam penjara, mungkin Ketika itu ia melihat kesuraman yang dialaminya, tapi beberapa waktu kemudian semua berubah menjadi kegembiraan. 

Kesulitan, masalah hanyalah bahan baku, tanpa itu tidak akan terjadi mujizat. Jadi mari pastikan setiap kita dapat bertahan dalam setiap ujian sampai melihat keajaiban Tuhan. Tetaplah percaya meskipun awalnya kita tidak melihat apa-apa.

Mujizat Tidak Terduga

Efesus 4:28 (ITB) 
“Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”

Ephesians 4:28 (NIV)  
“Anyone who has been stealing must steal no longer, but must work, doing something useful with their own hands, that they may have something to share with those in need.”

Pernahkah berpikir, penghasilan seorang tukang parkir? Saya terpikir untuk membuat perhitungan seperti ini: jika tukang parkir bekerja selama delapan jam di sebuah tempat usaha. Di lokasi yang strategis, dalam satu jam bisa dua puluh motor yang diparkir. Ongkos parkir Rp. 2000 per motor. Dalam sehari, tukang parkir dapat meraup penghasilan 20x8x2000= Rp. 320.000. maka dalam sebulan penghasilan kotor dari seorang tukang parkir selama 26 hari x Rp. 320.000 = Rp. 8.320.000. Sungguh penghasilan yang sangat besar, mengingat mereka bisa dibilang hanya dengan bermodalkan baju parkir dan peluit.

Allah memberikan minimal satu talenta kepada manusia. Talenta ini dimaksudkan agar manusia bisa bertahan hidup dan menghasilkan sesuatu. Kepada jemaat Efesus, Paulus sendiri mengingatkan bahwa orang yang dulunya mencuri, setelah menjadi orang percaya, maka tidak akan mencuri lagi. Sebaliknya, ia akan bekerja dengan tangannya sendiri (melalui talenta, keahlian) sehingga dapat memiliki penghasilan. Selanjutnya ia akan dapat memberi. Ini merupakan sesuatu transformasi hidup yang luar biasa, dari pencuri menjadi seorang pemberi. Dari orang yang merugikan orang lain menjadi orang yang berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Semuanya itu bisa terjadi jika kita mengembangkan setiap talenta yang Tuhan percayakan kepada kita.

Setiap orang yang telah diberikan benih “kelebihan”. Beberapa orang menyadari kelebihannya itu dan memanfaatkannya dengan baik. Ia menggunakan kelebihannya untuk melakukan transformasi dalam hidupnya sehingga hidupnya dapat menjadi berkat untuk sesamanya. Namun, sayangnya tidak semua orang dapat menyadari akan hal ini. Ada beberapa orang yang tidak tahu bahwa dirinya itu memiliki kelebihan. Namun ada juga orang yang tahu kelebihan yang dimilikinya, namun tidak dipergunakan. Ia tidak bertanggungjawab atas talenta yang Tuhan percayakan, sebaliknya ia memilih untuk bermalas-malasan. Bagaimana dengan setiap kita? Semoga kita dapat menjadi orang yang bertanggung jawab atas diri sendiri dan berguna bagi sesama. Dengan talenta yang Tuhan telah percayakan kepada kita harusnya kita bisa menjadi berkat bagi sesama kita.

Telenta

1 Korintus 13:7 (ITB)
“Ia menahan segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” 

1 Corinthians 13:7 (NIV)
“It always protects, always trusts, always hopes, always perseveres.”

Bimo memiliki kekurangan, yaitu kurang sabar menghadapi orang yang sulit dan menjengkelkan. Bimo tidak mudah memaafkan orang yang berlaku kasar kepadanya atau yang sengaja membuat masalah. Bimo mendiamkan mereka. Beruntung ia memiliki kekasih yang melengkapi kekurangannya. Ia begitu sabar mengasihi orang yang sulit, cepat membereskan konflik, dan memaafkan. Bimo belajar banyak darinya dalam hal membereskan konflik. Kekurangan Bimo ditutupi kelebihannya.

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, Tuhan mengajarkan kita untuk saling mengasihi. Salah satu definisi kasih ialah menutupi segala sesuatu, termasuk kekurangan kita. Allah menutupi kekurangan Musa yang tidak pandai bicara dengan memberikan Harun sebagai juru bicara. Bahasa Petrus kurang bagus karena ia seorang nelayan. Menurut catatan gereja mula-mula, Markus yang menjadi penerjemah bagi Petrus. Petrus menuturkan pengalamannya, Markus yang mencatatnya sehingga ada Injil Markus. Paulus dan Barnabas dipilih Tuhan untuk memberitakan Injil. Mereka diutus berdua untuk saling melengkapi dan saling menutupi kekurangan mereka.

Memang menutupi kekurangan orang lain merepotkan dan membuat kita harus kehilangan kenyamanan. Namun, itulah bukti iman Kristen. Kristus sudah terlebih dahulu mengasihi kita dengan memberikan nyawa-Nya untuk menebus dosa kita, maka, mari kita menunjukkan kasih kepada sesama. Tutupilah kekurangan orang lain dengan kasih yang kita berikan kepada mereka

Menutupi Kekurangan

Lukas 10:37 (ITB)
Jawab orang itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” 

Luke 10:37 (NIV)  
The expert in the law replied, "The one who had mercy on him." Jesus told him, "Go and do likewise."

Teori berenang: tiup napas melalui hidung dalam air, apungkan tubuh di air, hilangkan rasa takut tenggelam, gerakkan kaki dan tangan sesuai gaya yang engkau kehendaki. Dapatkah kita berenang setelah membaca saja teori di atas? kita harus praktik renang di kolam renang untuk bisa berenang. Pengalaman seperti: air kolam yang terminum, tenggelam sebentar di air, dan sebagainya terkadang kita alami sebelum bisa berenang. 

Tiga orang mempunyai kesibukan yang harus diselesaikan yakni seorang imam, seorang Lewi dan seorang Samaria. Hanya orang Samaria yang Yesus sebut sebagai sesama manusia (ay. 36-37). Ia memiliki belas kasihan yang dibuktikan (ay. 33, 37). Belas kasihan yang mengabaikan kepentingannya yang harus diselesaikan saat itu, melakukan maksimal tanggung jawabnya hingga ia meninggalkan dua dinar kepada pemilik penginapan dan bersedia mengganti kekurangannya. Bahkan ia tidak mengenal siapa yang ditolongnya. 

Kasih perlu bukti tindakan. Berbagai alasan: kesibukan, kebutuhan yang menanti, enggan memikul tanggung jawab, takut dimanfaatkan dan sebagainya menjadi alasan pembenaran kita untuk tidak membuktikan kasih. Kasih tidak bergantung kepada keadaan di luar kita, tapi kepada keputusan dalam diri kita. Pilihan ada di tangan kita, Roh Kudus pun tidak dapat memaksakan kita. Biarlah kita belajar membuktikan kasih kepada keluarga kita, pasangan kita, orang terdekat dan komunitas kita tanpa memedulikan keadaan dan respons mereka. Sebab dunia perlu kasih yang dibuktikan, bukan yang indah diperkatakan dari mulut kita.

Kasih Itu Bertindak

Yohanes 1:9 (ITB)
“Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.”

John 1:9 (NIV)
“The true light that gives light to everyone was coming into the world.”

Thomas waktu umur 11 tahun, ia sangat ingin memiliki pohon Natal, namun Mama mencegahnya. “Kamu harus menghormati Papa,” kata Mama mengingatkannya untuk bertoleransi. Kala itu Papa memang belum percaya. Thomas sedih, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Guru Sekolah Minggu mengajaknya berdoa tentang hal itu. Dua hari sebelum Natal, seperti biasa Papa menjemput Thomas di sekolah. “Seorang teman Papa memberi kita pohon Natal karena ia telah membeli yang lebih besar. Kamu mau?” tanya Papa. Anda pasti tahu jawaban dari Thomas ini.

Meski tidak tercantum dalam Alkitab, pohon Natal menjadi salah satu hiasan paling umum dalam perayaan Natal. Setiap kali melihatnya, saya pasti selalu teringat saat pertama kali memiliki pohon Natal. Bagi saya pohon cemara yang daunnya senantiasa hijau pada musim apa pun melambangkan hidup kekal. Kerlap-kerlip cahaya di celah rantingnya melambangkan berkas sinar di tengah kegelapan.

Yesus, Terang yang sesungguhnya, datang untuk menerangi kegelapan dan memberikan hidup kekal bagi mereka yang percaya. Inilah makna Natal yang sesungguhnya. Pohon Natal atau aksesoris lainnya tidak mungkin menggantikannya. Dalam menyambut Natal, kiranya aneka persiapan acara dan kesibukan membuat dekorasi tidak menyita habis waktu kita. Ambillah waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan. Memohon kepada Tuhan untuk menyucikan motivasi kita dan undanglah Dia untuk memenuhi hati kita dengan Terang-Nya yang menyelamatkan. Kiranya perayaan Natal yang kita lakukan dapat menjadi berkat. Natal akan lebih bermakna, manakala kita menjadi pembawa berita natal.

Makna Natal

Ειρήνη | יְהוָה יִרְאֶה | Keep Moving Forward

C. Calvaneoza

Popular tracks