Tere Liye - Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin 1 (Musikalisasi Kutipan)

Darwis Tere Liye Quotes - Musikalisasi Kutipan

“Sebenarnya penjelasan yang lebih baik adalah karena aku sering kali berubah pikiran. Semuanya menjadi absurd. Bukan ragu-ragu atau plintat-plintut, tetapi karena memang itulah tabiat burukku sekarang, berbagai paradoks itu. Bilang iya, tetapi tidak. Bilang tidak, tetapi iya. Terkadang iya dan tidak sudah tidak jelas lagi perbedaannya.”

“Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat.”

“Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian disekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”

"Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya."

Dikutip dari novel Darwis Tere Liye, "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

Tere Liye - Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Musikalisasi Kutipan)

Movie Supercut - Most Motivating 8 Minutes Of Your Life!

Hadirmu Naifku - A Storytelling

Lantas Kamu datang, Kamu hadir dalam hidupku di Sabtu 8 November itu.
Tak banyak yang tercakap saat itu, namun yang sangat teringat olehku adalah saat Kamu bilang, "Namamu sama kayak mantanku."
Tak tahu, mungkin itu yang membuatmu memperlakukan aku beda dibanding kepada teman-temanku.
Atau mungkin, karena aku memilih lagu yang secara tak sengaja Kamu juga suka, dan kita menyanyikannya duet di kesempatan yang pertama.
Ya, aku yang pertama memilih lagu yang membuatmu mau menyanyi duet, sebelum temanku mengajakmu duet lagi untuk sebuah lagu yang mungkin Kamu tak suka.
Sempat aku dengar temanku memujimu, "Wah, suaranya bagus.", yang sesaat kemudian Kamu berbisik kepadaku, "Tenggorokanku sakit."
Dan kostum merah bajumu saat itu, melekat terus dalam ingatanku sampai saat ini.

Setelah pertemuan itu, nama dan sosok dirimu mulai tinggal didalam otakku. Aku mulai terbiasa ingat Kamu.
Pagi, siang, sore, malam atau dini hari saat aku terjaga dari tidurku, aku ingat Kamu.
Berangkat kerja sampai pulangnya, saat kumpul bersama teman, saat bersama keluarga, aku terus ingat Kamu.
Meski aku selalu mengingatkan diriku untuk tak buru-buru menyimpulkan bahwa aku jatuh hati, namun tetap saja aku ingat Kamu.

Hari demi haripun berlalu, aku, sosok dirimu dan semua aktivitasku menjadi pemeran utama hari-hariku.
Sampai akhirnya aku putuskan aku harus ketemu Kamu lagi.
Apapun konsekwensi yang harus aku tanggung karena beda duniamu dan duniaku, aku tetap kuat berhasrat, aku harus ketemu Kamu.
Bahkan meski harus keluar materi yang bisa dibilang tak sedikit hanya untuk ketemu Kamu, aku sudah tak peduli.
Itu menjadi sesuatu yang tak pernah aku lakukan sebelumnya. "Gak pakai otak.", pikirku.

Dan saatnya datang jua, aku bertemu kembali dengan Kamu. Meski cuma dua jam, itu terasa dua jam yang sangat berarti bagiku.
Tanpa Kamu bercerita, aku seolah ikut merasakan beban yang ada didalam dirimu.
Tanpa Kamu bertutur, aku seperti menangkap bahwa Kamu sedang menyampaikan sesuatu.
Tutur kata Kamu, bahasa tubuhmu, semua yang aku tangkap darimu membuatku menafsirnya.

Lima hari setelahnya, kembali aku menemuimu.
Hatiku tersanjung ketika Kamu bercerita tentang ibumu, tentang adikmu dan sekolahnya, tentang ikan-ikanmu yang mati sembari Kamu menunjukkan foto akuariummu,
tentang mantan Kamu sambil Kamu menunjukkan foto dan profil dia. Itu benar-benar menyanjungku, meski mungkin itu tak berarti apa-apa buatmu.
Aku bahkan sampai bertanya pada diriku sendiri, ada banyak temanmu, kenapa Kamu bercerita ke aku?

Hari-hari berikutnya, keberadaanmu semakin nyata bagiku. Tak akan aku lupa saat Kamu mengingatkanku Sholat Jumat dengan bahasa isyarat, saat Kamu menahan aku menemuimu karena hujan yang lebat, bahkan saat Kamu dengan lugas mengkritik aku yang kadang mangkir dari jam kerja. Itu menunjukkan Kamu beda dari teman-teman di sekitar Kamu.

Namun seminggu berselang, keakuanku yang naif membawaku pada sikap dan tindak yang salah, yang membuat hubungan aku dan Kamu sampai hari ini, menjadi membisu.

Hadirmu Naifku

MP4 Video Version: https://www.youtube.com/watch?v=dbXvb3NAY4k

Ketidaklazimanku Mengasihimu - Musikalisasi Puisi

1 bulan sudah aku menafsirkan cinta dengan caraku,
Dengan sikapku, dengan tutur batin dan perilakuku.
Kalau mungkin banyak orang mengurungkan niat, jika menjadi aku,
Sadar atau tidak sadar, aku malah bersikap sebaliknya,
"Sudah terlanjur," kataku, dan aku harus menyelesaikannnya.

Sebagaimana penjala yang pukatnya sudah tertebar ke laut,
Seperti tak terasa lelah, seperti tak ada surut, sukar bagiku untuk berhenti.
Seseorang telah memilikimu atau tidak pun, itu bukanlah sesuatu, 
Kalaupun iya, rasanya tak pantas aku merusak hasratku hanya untuk merisau.

Aku sudah terlampau jauh, 1 bulan sudah aku melakukan semua itu dalam ketidaktahuanmu,
Aku telah dan sedang melakukan banyak hal bagimu, dalam menghilangku,
Karena aku tak ingin, tulusku berhenti pada takaran tulus darimu,
Aku ingin lebih, aku ingin melampauinya.

Aku ingin hari-harimu baik, dan semakin membaik tanpa sosokku,
Biarlah aku mewujudkan semua itu dalam bahasa dan tindakku, dengan caraku.
Biarkan aku memuaskan suara batinku dengan ketidaklazimanku dalam mengasihimu.
Karena aku tak ingin hanya sekedar jujur pada hatiku,
Aku ingin lebih, aku ingin mentaati nuraniku.

Cangkir Kertas, Januari Lima, 2015.

Keynote: Beda duniamu dan duniaku membuatku mengasihimu dalam ketidaklaziman. Namun aku menikmati ketidaklaziman ini. Aku mengasihimu, tanpa Kamu mengerti. Dalam ketidaktahuanmu, aku tak berhenti.

Cangkir Kertas

Popular tracks