*I do not own this music, all credit belong to the artist. 
big respect to HOMICIDE (R.I.P 1994-2007)

A Short Bio: 
Homicide is a Defunct hip-hop outfit from Bandung, Indonesia. Homicide is not only pioneering the real hiphop sounds in Bandung and maybe in Indonesia, they're also marked as one of the most significant groups Bandung ever produced. They combined street battle verses with political consciousness and punk rock ethics, backed with musics that deep rooted in the tradition of New York's jeep beats and avantguard's fearless noises. With influences ranging from Rakim to Marvin Gaye, Public Enemy to This Heat to The Last Poet to Crass and Neurosis, they're also known for their dedication in local activism and democratic grass root movement, no wonder if they're thightly connected to the local punk/HC scene and local resistance network as well. They didnt only save Indonesian hiphop scene from the bling-bling storm but also calling out an insurection during Suharto's regime. Being hated by zealouts from a number of organized religions they lived their words to the fullest (a bio taken from a Subciety Records' Press Release).

Note: 
The mini-album that was originally released as a demo, and then made a split with Balcony section titled "Hymne Penghitam Langit dan Prosa Tanpa Tuhan". 
Also released in cassette form in Malaysia and the United States under different independent labels.

see also: 
http://www.myspace.com/homicidebdg 
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150319845111110

Homicide - Belati Kalam Profan

Konnekshun singles

D.R.E.A.M

Cek single ke-2 Kidsway, "Mercusuar" dari debut mereka yang akan dirilis besok lusa. Beranggotakan individu yang lahir dari Balcony, Take A Stand, Full of Hate, Savor of Filth dan Asia Minor, Kidsway menggunakan nostalgia untuk menghadirkan kembali dialog tentang komunitas dan elan hardcore sebagai bagian dari memori kolektif. In loving memory of our brother; Wahyu "Jojon' Permana.

Kidsway - "Mercusuar"

Lyrics written by: Kid Clique
Music written by: 2Sides 
Engineered by: Kid Clique
Recorded at: Firehouse Recs Denpasar
Mastered by : Senartogok
Artwork by : B//A

dikala ku pejamkan mata
radar cari muara pada pekik jiwa sukma menelisik makna juga karma/
konflik yg tak berujung berganti jubah dan nama/
derasnya huru hara terseret jdi harian berita/
lanjut buka mata siang pengap berbalut dahaga/
working class pejuang keluarga menopang suruan penguasa/
terkutuk lingkaran semu percuma gerutu buntu/
sulit tebas ambigu apa jawabanya mengangguk dan setuju/
bila/ atas nama tuhan uang buatku jdi pecandu
ya candu menghamba dikakimu memuakan terpasung layu/
ku pilih merdeka sendiri menjadi pelaku hidup/ meski kadang perlu meliku kuyakin mampu melaju tandingi congkaknya tahtamu/
jelas kalian tau pesona sementara lingkup maya fana/
meminjam nafas dan akal tuk bredel olah rasa/
sampaikan salam ku pada semua kemuakan kotbah sendawa /

Chorus :
Ucap kata tanpa tindakan (illusions)
tipu daya taruh harapan
Menjadi budak badan (illusions) 
pupuk angan dalam pikiran 


oke bila senja berlanjut tuk sambung dahagaku pada rima rima yg berbaris acak membelenggu/
mencari tuhan iblis yg sembunyi di keringat para buruh/
semboyan slogan nasehat hadir seolah penghapus pilu/
jika/ memang jitu obati resah menimbun kalbu/
nyatanya semua tlah random sesulit hindari cepu/
namun waktu tetap kontinyu berlanjut setia melaju/
windu candu lobi dadu kalian nihil tanpa pemandu /
hmm putar gelas teguk miras di warung minum/
oprasi harian gelegar tuk jaga stabil imun/
seeksotis mata meredup lupakan etikat santun/
malam smakin larut injeksi tubuh dgn racun/
ku melantun/ menjarah batas kontrolku seperti ilusi minded/
terkurung penjara batin/
karbon nikotin/candu wali konkrit massif terjalin/
alkohol bir dingin blah tiada jeda telan aspirin
kalian ucapkan amin/ya karna lepaskan endorfin/
jgan terlupa sadar karna esok kembali jdi mesin/
mesin pencetak koin/

Kid Clique - Illusions

Judul: Kalam Tolak Padam
Lirik oleh: Amok
Musik oleh: Josh Petruccio

AMOK - Kalam Tolak Padam
Maret, 2019

----------------

Lirik:

Ku tak terjebak satu jenis rap
Dari boombap lalu ke trap
Ludahi gap yang cipta dikotomi
Selama rap tidak dikotori
Tindakan seksis, tindakan rasis
Kotori kultur bagaikan najis
Baris anti-fasis menghantam fanatik
Barisan tesis menjelma satanik
Sedari pikiran ku sudah lunatik
Ku tak tertarik pada norma arkaik
Mencekik pikiran dan kebebasan
Kusingkirkan walau dituduh kesetanan
Persetan dengan persaingan
Bukan pelayan tapi ku menyajikan
Keresahan dengan menyanyikan
Rima puisi semua ku menarikan
Menarik kan? Rima elegan
Play kau tekan tanpa tertekan
Mendengarkan suara terekam
Mengekalkan; abadi mendekam

Lampaui zaman suara tak padam
Bagai Pramoedya abadi dalam kalam
Jadi anak haram peradaban
Bagi sajak tajam; tertancapkan

Ini substansi, 'Substansi' nihil esensi
Sini ku subsidi nutrisi, ku kasih gizi kaya persepsi
Subtansi, tajam mencabik seperti taring
Bising ngoceh-ngoceh nyaring tetapi liriknya garing

Bukan kiasan juga bukan hiasan
Hingga binasa kan terus kuriakkan
Ku teriakkan hingga suara kehabisan
Tulisan, lisan hingga jumpa nisan

Kelaparan pengetahuan, berawalkan keraguan
Pertanyakan kemapanan, pertahankan kepalan tangan
Merayakan keunikan, meratakan penyeragaman
Menyalakan pembebasan, meniadakan penindasan

Kebebasan untuk semua
Ku kan begini hingga menua
Bara menyala menolak padam
Jaga gejolak meski ombak menghantam

Lampaui zaman suara tak padam
Bagai Pramoedya abadi dalam kalam
Jadi anak haram peradaban
Bagi sajak tajam; tertancapkan

Masih berlanjut, terus kurajut
Kata demi kata kalian sambut
Masuk ke telinga, kalian terima
Kasih puisi dengan berima
Flow menggila, rima menggilas
Habisi beat dengan beringas
Melindas semua ketidakmungkinan
Terlintas benua ketidakmampuan

Nama abadi dalam kalam
Bara api tolak padam
Kata-kata tajam
Akan terus kutancapkan

---------------------------

Kalam Tolak Padam

Judul: Alot
Lirik oleh: Amok
Musik oleh: ZCBeats

AMOK - Alot
April, 2019

----------------------------

Lirik:

Kucuri lagi free beat
Kuisi rima menggigit
Ide tidak sedikit
Prosa rima melilit
Banyak datang, banyak pergi
Lagak garang, ikut trendi
Tekad matang, pantang henti
Percuma hadang, ini dari hati
Lebih tajam dibanding belati
Lewat hip-hop aku diberkati
Aku ucapkan terima kasih
Aku ungkapkan berima fasih
Selamat keluar dari kubang
Pada hip-hop aku punya utang
Bukan uang tapi inspirasi
Ini yang kuberi untuk dedikasi

Tumpahkan ludah pada mik murahan
Curahkan amarah aku suarakan
Rekam kata, mixing semampunya
Meski alat canggih aku tidak punya
Dobrak batas, terbang lepas
Biarkan hasrat menari bebas
Kepal tangan tinju dengan keras
Bangkit gerak janganlah memelas
Lupakan chorus aku jalan terus
Instrumental aku buat hangus
Lakukan ini dengan niat tulus
Persetan hasil buruk atau bagus
Jangan tandus, kasi subur
Pupuk terus hingga masuk kubur
Idealisme milik anak muda
Sungguh payah bila tidak punya
Aku kutip kata Tan Malaka
Terbentur, terbentur hingga jadi baja
Kosa kata dansa pada nada
Prosa cinta bergandeng prahara

Dimakan kompromi berulang kali
Ulangi ukir demarkasi lagi
Mimpi dihantami realita
Hegemoni tuangi derita
Aku bercerita membawa pelita
Kasi kabar serupa berita
Kasi dengar aku punya cita
Kasi kobar aku punya cinta

Puisi bukan sekedar bunyi
Persetan dengan kata Sapardi
Estetik tapi nihil esensi?!
Nyaring bunyi tapi tak berisi?!

Tong kosong pasti keras suara
Kalo bual kau jelas juara
Rap ku mengalir anti-muara
Kau hanya domba, aku buaya
Awas bahaya tegangan tinggi
Daya tak habis, ledakkan diri
Lampaui diri, rayakan anarki
Hidupi hidup setiap hari

Sindikat hip-hop sosiopat
Gila tetapi bukan psikopat
Dunia paksa jadi akrobat
Dikte dengan dalih norma bejat
Betapa laknat, betapa bangsat
Aku ralat, aku sayat
Lingkaran norma dunia tua
Aku kubur semua belenggu purba

-------------------------------------------

Alot

Muchos Libre - Miris & Sinting

Mozaik adalah artefak pribadi memulai hingga terkontaminasi dengan pemikiran kritis, kemudian menyusuri lirik penuh kritik akan kondisi ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, serta militer. Sebarkan! sebab kesadaran kritis tak boleh mengendap terlalu lama di kepalamu.

Petaka (Produced By $astr'O)

Judul: Alienasi
Lirik oleh: Amok!
Beat oleh: Klaxy Beats

AMOK! - Alienasi
Agustus, 2019

------------

Lirik:

"kring! kring!" alarm kembali berdering
memecah suasana yang diselimuti hening
sebuah peringatan paksa bangkit dari baring
perasaan masih ngantuk, harap libur lebih sering
kembali lagi ulangi rutinitas harian
bangun pagi pergi kerja agar bisa gajian
tak terhitung sudah berapa kali kena cacian
tak terbendung harus siap terima makian
namun orang bilang; "begitulah kerja"
"cukup bersyukur dan jangan jadi anak manja"
menghabisi waktu dari pagi hingga senja
aktivitas harian patuhi perintah saja
semua menikmati tapi ku merasa terjajah
tapi bila tak kerja bagaimana bisa belanja?!
ajari aku menikmati ketidaknikmatan
agar bisa nyaman dan tak banyak beban pikiran

dunia baik-baik saja
teruslah kerja

suasana kantor penuh dengan tekanan
tubuh macam robot yang digerakkan
ikuti alur formalitas yang ditentukan
otonomi diri telah mati dibekukan
ruang kerja seperti penjara
tidak ada kebebasan terasa
apakah kerja bersinonim perbudakan?
haruskah terhina bila kita perlu makan?
oh ternyata kerja tak seindah yang kubayangkan
bisa bahagia dengan gaji yang kudapatkan
kenyataan justru berbicara kebalikan
hidupku jadi hampa karena terasingkan
mampus dikoyak-koyak kebosanan
harus ikut arus demi standar kenormalan
kebebasan dan harga diri dikorbankan
persetankan bahagia; hidupku dipolakan

dunia baik-baik saja
teruslah kerja

----------------

https://ninda9090.wordpress.com/2011/01/04/teori-alienasi-karl-marx/

http://repository.wima.ac.id/14661/1/1-Alienasi_Pekerja_...pdf

---------------

Alienasi

Amok! - Pusaran Amuk
Januari, 2020

-----------------

Lirik:

kembali amuk.. skrt skrt skrt, tembakkan rima.. bang bang bang
tumpahkan ludah selalu, semangat muda masih gres
woi ces, jangan kau tes, hati-hati nanti kena gores
lirik aku poles dengan woles macam sedang lagi gowes
yowesss.. mari merdeka macam Dead Prez
lancarkan protes tembus polres
dunia memang tidak beres
gentayangan rasa bosan dan juga stress
kita dipres macam mesin
kerja-kerja sejak dari hari senin
dua kosong-dua kosong mimpi ini masih kugotong
meski dunia kejam ini terus-terusan menodong
tak percaya juru selamat selain diri sendiri
latih kaki kuat berdiri, rasa takut aku kebiri
meski sedih dikoyak sepi, harus tetap aku hadapi
sabda Nietzsche rengkuh hidup, bukannya malah meratapi
jangan ada kata 'tetapi', hidup pahit kita kecapi
petikkan nada dan menari, sembari teruslah berlari
dari dunia tua yang bikin sesak dan muak
dan dobrak semua batas, kau dinamit yang meledak
jiwa pemberontak macam Leevil dan Pangalo!
tak akan membudak serupa semangat anarko

-----------------------

Pusaran Amuk

Tracks:
1. Menghilang
2. Yes (I'm Not Deaf I'm Fine)
3. Introvert Zone
4. Purge
5. Girl in the Darkest Corner
6. Regret Song

Alot

DX

Recent comments

rahmat siregra

Nurdiansyah

Related tracks