menolak lupa

#1 Album Mix Max Rap - Manaqib Di Balik Seorsng Wajah EP 
Produced by Icn Right Here
Poetry by Galih Pandu Adi
Mixing Mastering by MixLab Rec.

Untuk pembelian cd Album bisa menghubungi Contact Person : 089621920613 (IcnRightHere)

3.Jalan Pulang [Manaqib Di Balik Seorang Wajah - EP]

Homicide's canonical "Rima Ababil" from the remastered "Barisan Nisan", the vinyl will be out on Feb 14th.

Homicide - Rima Ababil

blickohh - summertime brawl (1lone)

another horrible wall of sound for you to listen to

featuring lana del rey & x x x tentacion

cover artwork by @fr.ele on IG

X/L ego

Memutar kembali "Sajak Suara" sambil merayakan diputarnya film "Istirahatlah Kata-Kata" hari ini serentak di 15 kota. Diambil dari album ke-2 Homicide, "Barisan Nisan", Homicide membawakan salah satu puisi Wiji Thukul yang kanonik ini sebagai tribut mengenang sosok dan perjuangan salah satu penyair terbesar di tanah air dan pejuang akar rumput yang dilenyapkan oleh rezim Orde Baru di era akhir kekuasaannya.

Homicide - Sajak Suara

Single ke-2 yang menjadi bagian dari EP kolaborasi dengan rekan lama saya, Doyz, yang dirilis dalam format piringan hitam 12″ via Grimloc Records. Lagu ini bisa diunduh beserta dokumen pdf yang menyertainya di https://grimlocrecords.com/unduh-single-kolaborasi-morgue-vanguard-dan-doyz-check-people/

Lyrics written by: Morgue Vanguard and Doyz
Music produced by Morgue Vanguard
Engineered by: Jay Beathustler
Scratchworks by: DJ-E 
Recorded at: Garputala by Uga, Jozzi Studio by Jozzi Gesiradja and
Jutassic Park Studio by Juta
Mixed and mastered by: Hamzah Kusbiyanto
Photo: Noorman

CHECK YOUR PEOPLE

[MORGUE VANGUARD]
Yo doyz, man. My mic sounds nice check one
boombap para wali, yang mengiringi kalam milisi
dari mikropon yang dicengkram menahun
serupa tambang para jenderal di Morowali
You know what time it is

[DOYZ]
Garda negara terdepan datang menghajar, ratakan badan & ladang di kala fajar
Aroma ban terbakar beserta para demonstran yang terkapar berikan kabar
Tentang kehancuran asa dari berbagai lini
Tentang kematian kurawa sejati dalam teori demokrasi
Melindungi dan melayani, merundungi dan mengkafani
Ekonomi yang di monopoli, giring kami jadi supir taksi
Trias koruptika, di republik milik tentara
Definisikan habitat kami ke dalam dua kriteria
Kotak pungutan pajak dan suara
Riuh gaduh ampunan pajak dan pilkada, untuk apa?
Perampasan lahan secara simultan, untuk siapa?
Konsumsi sinetron kopi sianida yang berkepanjangan
Sinergi monoton massa overdosis agama haus akan pengkafiran
Pahlawan dan panutan palsu penuh skandal
Politikus & Selebritas selaras bersujud di atas altar feodal
Sudi dianal oleh imperialis lokal
Masuknya ribuan tenaga kerja ilegal, Amdal abal-abal, dan kekacauan elektoral
adalah sinyal dari supremasi tiran pemodal

[MORGUE VANGUARD]
bagi mereka yang mempertahankan ruang hidupnya 
dari ujung barat hingga timur
di mana bentang solidaritas bergaung sekeras
fabrikasi kebenaran a la rezim diusung
tarik garis demarkasi

mendaras rima kontra derap sepatu lars
dan popor laras senapan yang mendarat pada paras
di atas dentuman boombap bernyawa menapak tilas 
jejak penyintas yang absen tercetak di koran berjuta tiras
yang merampas urgensi dari raungan sirine
yang merampok substansi dari tangsi rima dan ritme
periksa ulang relasi usang politik ruang 
provokasi uang manuver para agen properti bermain peluang
periksa ulang setiap blueprint dan peta konflik
siapa yang berada di belakang kendali setiap intrik
mesin uang dan politik, hukum dan pemilik
koran, TV, ormas, laskar, tuan hakim dan penyidik
selidik tanah yang dibebaskan bagi karpet merah para pelaku
industri lahan sewa dan pasar mewah pabrik sepatu, 
matrix terpadu dengan buruh yang takkan pernah mampu
memiliki tubuh tanpa peluh yang setiap subuh meregang saku
simpan doktrin kalian soal cinta tanah air
bagi mereka yang tak punya tanah dan selalu membeli mahal air
bagi mereka yang terusir dan menjadi martir
saat nasib dipaksa parkir di bawah cakar Garuda dan 
berakhir hidup di bawah tanah serupa Moria
di bawah angkara aparat yang tercatat 
sejak Rotor dan 'Pluit Phobia'
hingga tiba di era ekspansi menggurita
terekam oleh WatchDoc dengan kamera, 
yo Doyz, T.D.A

[DOYZ]
Tinju di angkasa, Untuk mereka yang sagunya tergantikan sawit di papua
Untuk mereka yang terhimpit tambang liar di Bone, Sinai, hingga Gowa
Masyarakat adat, Petani Langkat, Mereka yang mempertahankan konservasi di Teluk Benoa, hingga mereka yang dihujani serbuan bulldozer di ibukota.. Satu cinta.

[MORGUE VANGUARD]
bagi mereka yang bertahan di Rembang dan Pati
di hadapan rezim Bandara di WTT dan Majalengka
di bawah ancaman tambang di Kulon Progo, Lumajang 
Sumatera Utara, Karawang, Jambi hingga Bangka 
di bawah bedil di Urutsewu dan Bima
di hadapan rezim konsesi dari Indramayu hingga Moromoro 
yang bertahan di hadapan PLTU dari Batang hingga lereng Ciremai
dan di sudut-sudut kampung kota yang digempur penggusuran

kabarkan

Check Your People

Morgue Vanguard x Doyz - "Check Your People"

Unduh Disini Bor

Mardial x Joe Million - Sakaratul (CVX Remix)

"Mayday"
Rolling Thunder
Single
1 Mei 2017
Maratonmikrofon.REC

Produced By @mvrcksounds
Lyrics By @senartogok @randslam @insthinc
Komunika #1  @maderodog

DOWNLOAD: https://drive.google.com/file/d/0B7RurxY8zJ74bDgyUHlBVnU5Skk/view?usp=sharing

Mayday

Taken from "Pretext For Bumrush" Hip Hop Compilation album released by @grimloc x @defbloc, 2017.

Lyrics written by: Sleep Earth
Music written & engineered by: @primemanifez
Recorded at: Java Exposure, Purwokerto, 2017
Mixed and mastered by Hamzah Kusbiyanto at Cutz Chamber, Bandung

Lyrics:
Verse I
Kobarkan rima penghasut api hitam pembumihangus warta
besutan Taghut media peluhur Meikarta
Sebagaimana al-Quran mengutuk penumpuk harta
persembahkan perang bak jelata tantang Jakarta
Bajak Marxisme Klasik, persetan TAP MPR 
Darah Taipan halal bagi Hyang revolusioner
Pabrik produksi alienasi sarat neraka
mutlak Infrastruktur Katastrofi meledakan murka
Sepekat pitam proletar non marga SPSI
serikat pro pasar pengkhianat ayat 1 Mei
Kacung rezim nihil nyali sekerdil otak Tommy
playboy devlopmentalis pewaris phobia-PKI
Maniak nilai lebih yang MUI gagal sensor
ber-CSR setengik retorika Ulil Abshar, makmum gundik
"Kapital adalah panglima" mewabah, maka matinya negara maha terhina!
Kala

Hook
"Infrastruktur Katastrofi datang layangkan cinta, bersenandung penghitam langit negara tentara
Petaka seindah purnama dari balik gunung, bantai armamen pabrikan tiran paksa berkabung."

Verse II
Jejalan produk semudharat "revolusi hijau" mendiang jenderal
bercikal keringat yang dikutuk tak mengkristal
Dihisap hamba kartel pemuja keduniawian
ditambang dengan darah buruh berlumur makian mulut aparatur kekerasan sipil dan negara
berlapis BIN, paska MoU bertoreh tanda tangan
segelintir tengkulak maha budak saldo gandrung kriminalisasi tiap tani Surokonto
Bakar Sondang istana tetap donasi bencana
"Gubernur Semen" bebas kencingi Putusan MA
Jika Taring Padi layak LeKRa kontra hantu Tsar
sebut kami Ali Syari'ati paska Abu Zar
Bermetode seklandestin saxophone Iramani 1-5-1 tikam jantung iklan para Nike
Sesadis Anwar Congo selapar rakyat Mao serapahku murni laknat pidato Panigoro, Monsanto, Wiranto!
Yang bongkar tampuk kepemimpinan seonggok perwakilan, sejongos intel Kivlan
Makrifatkan lanskap se-Argentina ber-Viome, penggal leher Undang-Undang pesanan ADB
Yang busuk serusak mayat demokrasi-sentralisme, dan puing-puing kapitalisme dan post-fordisme
Dihadapankan Infrastruktur Katastrofi bersujud tertuntut memohon wujud ditutup sekuncup maut!

Pre-Text For Bumrush

Senandung Cinta Teruntuk Tiran

Komemorasi adalah lagu bebas dengar rakitan grup Hip hop Infrastruktur Katastrofi yang dirilis lebih awal demi medukung setiap yang bergerak melawan ketidakadilan. Terlebih, gempuran fasis pasca terselenggaranya Simposium Nasional Tragedi 65 pada bulan April 2016 lalu, semakin membabi buta. Penyitaan buku, pembubaran pemutaran film dan diskusi, perampasan lahan warga bersertifikat hak milik yang semakin serampangan, dan segala kesewenang-wenangan perampasan ruang hidup lain hasil kolaborasi pemerintah beserta aparat didukung korporat adalah tindakan inkonstitusional yang menenggelamkan hak asasi manusia di jurang ketidakadilan.

Hal ini kian melayangkan peringatan bahwasanya Indonesia telah dan masih menindas Nusantara tanpa menghiraukan tangisan Ibu Pertiwi yang sedang dan masih bersusah hati melihat anak-anaknya kelaparan di lumbung padi, bahkan diinjak-injak hak-haknya oleh yang seharusnya menjaga melindungi, dan mengayomi.

Lebih parah, tindakan serampangan pemerintah dan aparat disulap oleh beberapa media korporat sehingga pemerintah dan aparat mendadak bercitra harum, selaras dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dalam menjalankan pembangunan. Padahal, negara terbukti telah dan masih menjajah Negeri. Namun, jika kawan-kawan bertanya pada kami "pemerintah yang mana? Rakyat yang mana? Aparat yang mana? Korporat yang mana?" dengan kebijakan yang (tentu) tidak sebijak paket ekonomi jokowi, kami sampaikan; "lihat dirimu, sekelilingmu, internet ada ditanganmu, kau bisa membuka portal-portal bernas seperti indoprogress.com, selamatkanbumi.com, islambergerak.com, bantuanhukum.or.id, jakartabeat.net, kpa.or.id, dan yang ajaib; mojok.co, untuk menjawab pertanyaanmu, seperti seruan Jibril pada Muhammad; "Iqra! Dan semoga anugerah bersamamu."

Kenyataannya sangat ironis, lagu ini tidak cukup untuk mendeskripsikan seluruh pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang dilakukan kolaborasi pemerintah, aparat, dan korporat karena saking banyaknya pelanggaran dan kesewenang-wenangan yang digencarkan. Bahkan, meskipun penggalan lirik pada verse pertama mulai ditulis pada awal tahun 2014, dimana pada pertengahan tahun itu, kubu Jokowi-JK mengedarkan isu akan mengulang kebijakan Gus Dur mencabut TAP MPRS No. XXV Tahun 1966, ternyata justru keadaan hari ini tidak jauh berbeda dengan masa kecil kami yang dikungkungi rezim orba. Terang jawabnya, hal ini menasbihkan lirik pada verse pertama untuk dieksekusi dan dipublikasikan.

Setidaknya, lagu ini hendak turut berpartisipasi menyampaikan peringatan karena seperti kata-kata Kommer di Bumi Manusianya Pram: "Jika kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminil, biarpun dia sarjana". Tentu jika yang menyinggung perasaan Kemanusiaan tidak meminta maaf, tidak sudi rekonsiliasi, tidak mau membenahi keadaan, bahkan tidak mau mendengar suara dari Kemanusiaan, maka penggalan puisi Wiji Thukul itu masih sangat relevan, hanya ada satu kata, Lawan!

Tabik.

Lirik: https://genius.com/Infrastruktur-katastrofi-komemorasi-lyrics
Lirik ditulis oleh: Sleep Earth
Musik ditulis oleh: Prime Manifez
Dimixing & mastering oleh: Prime Manifez
Insert: Potongan suara Widodo Sunu, pemimpin perjuangan tani sekaligus Kepala Desa dan Warga Urut Sewu, Kebumen, Jawa Tengah yang disampling dari unggahan video berjudul 'Warga URUT SEWU di Serang TNI 22 Agustus 2015, Kebumen MEMBARA, Kasus URUT SEWU' dengan link www.youtube.com/watch?v=GR6LwwyM7LE
Foto Sampul Lagu : diambil dari foto jurnalistik dari link http://www.berdikarionline.com/berlapis-lapis-kejanggalan-dalam-penggusuran-di-tanjung-luwuk/

Komemorasi

SEMBAH BAYANG

Music written by Sentris
Lyric written by Ragakillah and Sentris
Recorded at Paviliun Records, Cirebon
Mixing and Mastering by Mustika Lingga Gumilar at Dark Horse Records, BDG
Contains a portion of : "Pasrah" Performed by Andi Merriem Matalatta
Photo by Ragakillah
Layout and Ilustration by Sentris
Anonymous Tag by Madsure, YK

(Sentris)
Ada banyak macam hikayat yang berserak dimuka bumi
dirangkul ranum kasih pula murka nafsu priyayi
sedang mata batasi pandang, fokus menimang sayang
dalam gelap kita lalai petakan ruang, dan
gerak rotor pada mesin lupakan bensin
kapal tak berjangkar kita acuhkan riuh batin
sampingkan vertikal, dua jajar gaspol stimulan
dibias masa rapal citra pengakuan...persetan !
banyak doa bertaburan dikolong langit
menembus dan jatuh hujan namun nafas menyempit
berkelit dan pelit, sadar enggan sebelum sakit
fitrah dibelit fatamorgana jantung parasit
aku berlindung pada Dzat yang pegang urat syarafku
lantunkan do'a lintas dimensi dalam yakinku, semoga
Tuhan tuntun jalan lurus lewati kabut dan
pasang surut, hanya bebal yang aku takutkan !

Waktu yang menua juga khilaf sulap ia rupakan !!!
terjebur dalam fasik tenggelamkan lalu biaskan
diri lepaskan hormat untuk bebal dan tipuan
terbawa arus mengalir sangkut jua di selokan
henti tanya solid masa akal berkarat
dibawah ujung pena yang sakit sukma sekarat
merapat enggan, abaikan tanda terang dan kilat
ledak sesaat hati takut tumbuh ia secepat...dan
banyak doa yang melesat menembus langit
menembus dan jatuh hujan namun nafas menyempit
berkelit dan pelit, sadar enggan sebelum sakit
fitrah dibelit fatamorgana jantung parasit
Tuhan jangan sarangkan bebal dalam alam pikirku
pada batin yang merancau haus dalam danau Mu
semoga mampukan lewati semua kabut nafsu dan
gelap dalam hidup pada akhir yang ku takutkan !

(chorus)
Pada hari yang malam, dahan daun yang suram
anggur karatkan kalam, akal redup menjumpa karam
tak mampu berdiri usai waktuku berhenti
dilobang yang sama berkawan bayanganku sendiri...(2x)

yeah, lokatraya, sembah bayang, 
Ragakillah, Shoot !

(Ragakillah)
Waktu merubah fakta serupa kalevala
kala nara kata samarkan cakrawala
cukuplah dalam rima, dosa berganda
saat remaja berkendara tanpa penutup kepala
wujud hidup sebentuk gerakan awan angkasa
tanyakan pemuka agama lewat surga dan neraka
kitalah kaum sukan luhuri khatam doa
pada air bersih hanya perihal harga
Lupakan masalik suffah...atas marijuana
ibadah dinilai sejauh mana bela agama
pemujaan illahi tak lagi jajar vertikal
jihadis menghujum fiqih secara dangkal
kitalah kaum sukan lumuri khatam doa
dzikir angin bertaklim segala malam petaka
ditapal batas semesta dan kelopak mata
doa dan ilmu basahi segala tapak laman fana

(chorus)
pada hari yang malam, dahan daun yang suram
anggur karatkan kalam, akal redup menjumpa karam
tak mampu berdiri usai waktuku berhenti
dilobang yang sama berkawan bayanganku sendiri...(2x)

(Ragakillah)
Ditapal batas semesta dan kelopak mata
doa dan ilmu basahi segala tapak laman fana
pada hari yang malam, dahan daun yang suram
anggur karatkan kalam, akal redup menjumpa karam
Kita sembah semua bayang !
pada fatamorgana yang disayang !

Rima pertemukan kita pada ruang persepsi
dan suara ini terlahir dari tiap pojokan sepi
tak bisa dihadang bentangan jarak presisi
lalu hiwar kembali rasuki nyata arti harapan jadi pasti

Anonymous Alliance - Sembah Bayang (Prod. Sentris)

freestyle tengah malam karna pikiran penat badan tak kunjung bugar
terkadang memang benar ngebacot melegakan tubuh
so, enjoy it 

free beat from : https://soundcloud.com/joemayhihop

Ssnsey - Relaksasi (Gaya Bebas)

Judul: Logosida
Lirik oleh: Amok

AMOK - Logosida
Juni, 2019

------------------------

Lirik:

#
aku terbit lagi macam mentari pagi
macam proletar pergi kerja setiap hari
jari menari merangkai sajak alas layar canggih
otak aku palak macam preman nagih
tak mau berhenti, tak berhenti, tak akan berhenti
meskipun sendiri tak akan menepi
dentuman hip-hop mengusir sepi
bunyi bungkam sunyi bikin hepi
meski alienasi terus menghujani
hip-hop jadi payng melindungi
baris ini hanya sebuah Introduksi
macam cd Anikonik yang sudah diproduksi
##
aku lepas majas tentang topeng paras
semua sandiwara paksa jadi pantas
hidup bagai pentas semua pura-pura
lagak foya-foya juga hura-hura
simulakra; tipu daya
semua anggap lumrah kekacauan dunia
simulakra; tipu daya
semua anggap lumrah kekacauan dunia
manusia anggap karunia
distopia bagaikan hadiah
semua terima melapang dada
tanpa curiga dan beri tanya
sodomi doktrin kepatuhan
sodori toksin ketakutan
todongi tiap keraguan
kontroli tiap kelakuan
setiap ruang jadi komoditi
seisi bumi digerogoti
dipaksa diam mempelototi
media negara yang membodohi
tumbalkan banyak manusia
dipaksa lakukan hal sia-sia
tidak esensial, hidup jadi sial
curi hal vital, timpang tak timpal
hidup miskin, miskin hidup
moral kapital kita hirup
hidup miskin, miskin hidup
moral kapital kita hirup
berapa waktu terbuang?
membudak upah berupa uang
seolah tak ada peluang
daya untuk bos kita tuang
tumpuk laba curi nilai lebih
dari pekerja yang bekerja letih
selalu diinjak setiap waktu
benalu menginjaki tanpa ragu
kita jatuh dilubang yang dalam
abad pencerahan telah padam
kegelapan selimuti bumi
peradaban tiduri pertiwi
###
bumi kini sakit, dihisapi, dijangkiti
setiap hari tumpah limbah tak berhenti
kuras terus hingga mampus, bumi hangus
jadi tandus demi fulus bagi babi rakus
dana kucur mulus, kantong dahaga selalu haus
tak pernah puas selalu buas
mangsa dan hisap hingga kuras
nalarmu hanyut dibuat pulas
hidupmu pupus karena diperas
ditebas semua orang yang halangi
korporat-birokrat semua yang dalangi
kerusakan bumi, cipta dominasi
paksa tunduk patuh demi suap nasi
kuasai hidup di segala lini
CUKUP SUDAH SAATNYA AKHIRI!

--------------------------------

Logosida

Judul: Asa Aksara
Lirik oleh: Amok!
Beat oleh: Dj Sarkas

Amok! - Asa Aksara (Prod. Dj Sarkas)
September, 2019

--------

Lirik:

hormatku pada Pramoedya Ananta Toer
asa abadi dalam aksara takkan hancur
suara tetap lantang meski badan dalam kubur
menjadi diri sendiri meski dituduh kufur
syukur dan bahagia mereka yang hidup mandiri
hidup yang menyungkur mampu mereka akhiri
sendiri, tanpa ada hamba dan tuan
tradisi lama kepatuhan dihancurkan
adil dalam pikiran juga dalam tindakan
ketakutan singkirkan, jangan ada sisakan
biarkan badai dalam diri dilepaskan
persetan bila akhirnya dihempaskan
nyali tak pernah jatuh dari langit
hari bak medan perang yang menjangkit
meski sakit jangan lari tapi hadapi
gagah berani pantang mundur juga ratapi

amorfati hari-hari, anarki di dalam hati
abadi macam Pram yang takkan pernah mati
kemarin, hari ini, esok juga nanti
tak terganti, sudah pasti masuk peti aku anti

melatih diri melawan ketakutan
meracik lirik anti-kepatuhan
macam kecanduan menulis syair-syair
dalam aksara menantang dunia dan takdir
jangan jadi pandir yang hanya pandai membudak
alangkah indah hidup tanpa harus merangkak
meledak dan berontak! diam bukan lagi emas
tentukan pilihan keberpihakan yang jelas
retas segala batas, yakin esok akan indah
hidupi hidup hingga nafas terakhir tiba
jika derita manusia datang dari manusia
maka siksa itupun bisa dilawan oleh manusia
persetan dikotomi: menang dan kalah
ini tentang bara marwah yang menolak pasrah
'berserah dan menyerah' memperpanjang perbudakan
sehormatnya hidup adalah hidup yang melawan

----------------------

Asa Aksara

Asa Aksara (Prod. Dj Sarkas)

From Def Bloc "Brother Keeper's" Compilation.

Unknown album (10/12/2019 11:32:50)

Requiem

STAND HIGH RECORDS presents :
Brand New 12inch 45 Rpm
SH004

"ANOTHER NIGHT"
Stand High Patrol & Stepart

Distrib : Stand High Records
Distrib Digital : Finetunes
Artwork : Kzyus Clay

A SIDE : Pupajim feat Stepart
=> Another Night
=> Rainy City Blues

B SIDE : Stand High Patrol
=> East Bond Street
=> The Great Return

----------------------------------------------------------
INFO FRANCAIS

STAND HIGH RECORDS, le label de STAND HIGH PATROL, présente son nouveau maxi 45 tours. Avec "Another Night", la label nous invite à découvrir le travail de STEPART (producteur dub et dubstep francais) et nous amène un peu plus au coeur de l'univers musical de STAND HIGH PATROL. Le maxi combine deux morceaux composés par STEPART et voicés par PUPAJIM avec deux dub redoutables made in STAND HIGH.

Sortie digitale : le 15 Février / 2013
Sortie Vinyl : Plus d'infos a venir prochainement

_________________________________
INFO ENGLISH

STAND HIGH RECORDS, the STAND HIGH PATROL imprint, presents a brand new release called "Another Night". With this new record, the label invite us to discover the work of the french dub & dubstep producer called STEPART, and to go further in the STAND HIGH PATROL musical experience. Two tunes produced by STEPARTand voiced by PUPAJIM are here gathered with two wicked STAND HIGH PATROL's Dub.

Digital Release : February 15th / 2013
Vinyl Release : More info coming soon

--------------------------------------------------------
LINKS / LIENS

STAND HIGH PATROL
standhighpatrol.com/
www.facebook.com/STANDHIGHPATROL
@stand-high-patrol

STEPART
www.facebook.com/pages/Step-Art/484906671536643
@step-art

--------------------------------------------------------
CONTACT
Press => elephantsoundz(a)gmail.com
Distrib => distribution(a)standhighpatrol.com

Another Night

PUPAJIM & STEPART - "Another Night"

Bandung-based small record label, dedicating our efforts to promote local music and putting out dope records.

Homicide - Sajak Suara

Grimloc Records

Recent comments

Arepeace

MONK

Jachristabel

uradn uradn

Related tracks