musrik

Fami - Membusuklah Bersamaku

 Membusuklah
Kau dan semua kata-katamu tentang hidupku
Tetap tertawa walau terpaksa
Hidup tanpa alasan

Dan persetan
Apapun itu yang kau pasang menghalang jalanku
Aku menerjang atau memutar
Yang pasti bukan urusanmu

Pecahan otak
Tak ada lagi energi untuk mencari-cari
Anomalisme, antagonisme
Harga sebuah pilihan

Dan seorang gila, freudian gila
Memaksa aku untuk percaya
Apa yang menggerakkan hidupku
Dan akupun percaya saja

Ku disini,di pinggir comberan
Yang airnya tak pernah mengalir
Memaki amarah sendiri
Lalu tersenyum menang

Dan untukmu
Sampah hip-hop ini kupersembahkan dari hati
Datanglah datang, cepatlah datang
Dan membusuklah bersamaku

https://soundcloud.com/lastbark

https://www.facebook.com/fami.redwan


Fami - Membusuklah Bersamaku

Pangalo, Tuan Tigabelas, Insthinc & Rand Slam

06. Pangalo - Kweiya Ft. Tuan Tigabelas, Insthinc, Rand Slam

Rumahsakit - Kuning (New Version)

PEGGY GOU - NANANA (YOBBO EDIT)

Billfold - Memory Of Mine

Monkey Boots - Free

Monkey Boots - Tunggulah Tunggu

Ketika Setan Berteman-superglad

rumahsakit - Kini Tiada

The Sounddolls - Sepi

Sore - Ssst

Ugly Bastard - Hancurkan Apa Yang Menghancurk

UGLY BASTARD - Jangan Terkontrol !!

Efek Rumah Kaca - Seperti Rahim Ibu (OST Mata Najwa)

Narsis Migrain
Bercerita tentang seseorang* yang mulai menyombong. Memproklamirkan bahwa dirinya sok-sok lebih baik dari orang-orang disekitarnya yang hanya bisa duduk dan berpangkutangan, menolak dan muak menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tiada berguna** lagi itu. "Nah!"... ia tidak benar-benar menyombong. Ini adalah umpan untuk membikin 'gerah' orang-orang pasif agar bangkit, terpancing lebih produktif, dan membuat sesuatu yang lebih baik dari si doi walaupun nama baik si doi sendiri taruhannya. Kami menyebutnya lebih sebagai 'permainan kecerdasan emosi', dan itu untuk kemajuan scene*** mereka sendiri. "he.. he.., bukankah ini cukup romantis baby?!".
	
Sedikit melebar dari cerita di atas tapi masih berhubungan. Ini mengingatkan kami pada forum-forum diskusi industri musik lokal, meat and great artis (indie/major) yang masuk hitungan sukses atau apalah itu... yang sering diadakan di kota kami yang tercinta ini. Tak bosan-bosannya dari tahun ke tahun selalu dengan wacana, kesimpulan, dan formula yang sama. Artis-artis pemateri banyak berdiskusi, syering-syering tentang perjuangannya hingga menembus label rekaman besar (baik yang murahan atau yang bukan). Sampai yang ter'favorite', membicarakan kemungkinan-kemungkinan dirilisnya band-band berembel-embel 'indie' lokal oleh label-label besar di Jakarta sono dan "...eh!", ujung-ujung nya tidak kunjung-kunjung menetas juga.
 
"Sama aja Nothing!!"**** 

Kenapa bisa begitu?, sebelumnya, bukan berarti kami tidak nyaman dengan forum-forum diatas. "Tapi ayolah!?!!!....", sepertinya teman-teman peserta forum banyak memiliki pandangan-pandangan sempit dan masalah mental yang perlu sedikit diubah. "Kok sepertinya hampir semua band-band indie(?) lokal disini pemburu Major semua ya??". Memangnya definisi 'independent' disini apa kira-kira???. Ha.. ha.. pantas saja belum bisa menangkap dengan baik tentang point-point apa saja yang disampaikan oleh pemateri dan apa-apa yang musti dikerjakan. Rupanya band-band yang berpredikat 'masih indie' lebih mendominasi dari pada band-band 'indie' itu sendiri. Sampai kapan menunggu, menunggu, dan terus menunggu bro??.
	
"Jadi, ...tunggu apa lagi???". (Tanpa maksud menggurui) sekaranglah saatnya untuk mandiri. Bangun komunitas dan saling suport, apapun jenis musik yang dimainkan. "Ayo ayo...!" budayakan membuat rilisan sendiri. Jangan hanya mentok bikin demo yang bikin penuh rak-rak dan tempat sampah radio gaul lokal saja. Lupakan label-label besar. Semakin kalian terlihat eksis, tentu tawaran itu akan datang dengan sendirinya bukan?!. viva la d.i.y!!!.

*dan seseorang itu bukan salah satu dari kami ...ingat !!! ini hanya sebuah lagu, ok!?!!.
**karena ia lebih memilih bersemangat, giat bekerja dan berkarya. Bagaimana dengan anda???.
***Dibaca 'sin', bukan 'sken' atau 'skin' seperti orang kebanyakan.
****Mengutip sedikit istilah Vincent & Desta yang cukup kontroversial itu.

musrik

Ikram