judulnya ganti, dinegri kaya raya ini luhut dan megawati punya apa? punya apa apa :(

THE PANASDALAM - Koboy Kampus

Di Negeri Kaya Raya Kita Punya Apa?
Puisi : Bambang Eka Prasetya
Lagu : Munier Syalala

Di negeri kaya raya kita punya apa ?

Kebenaran Akan Terus Hidup

The Panas Dalam, band aneh dari Bandung, lagu-lagunya sangat menjengkelkan, tapi saya memutarnya hampir setiap hari di kost-an sewaktu masih tinggal di Bandung. Saya ulang-ulang hampir semua lagunya, masih tetap aneh, dan bikin ketawa-tawa. Saya upload lagu-lagunya, biar kapanpun dimanapun bisa saya saya download, dan saya dengarkan.

Sisi Sunyi Nusantara

One listen to Constellation, Indonesian indie folk pop duo Stars and Rabbit’s debut studio album, will never be enough. These 11 solidly-produced tracks from guitarist Adi Widodo and singer Elda Suryani are enigmatic, charming, childlike, imaginative, unforgettable and more. The two old friends first joined forces in 2011, their combined musical influences including primarily British and Icelandic artists known for pushing creative limits and pioneering sound art: Sigur Rós, Coldplay, Radiohead, Emiliana Torrini, Imogen Heap, and Sia to name a few.

The result of these influences are clear in Constellation where the songs’ textures, emotions and dynamics grow and develop, sometimes starting with childlike charm, then building to a roaring intensity. Ranging from haunting acoustic Appalachian style, to heavy, driving blues rock, the songs incorporate mystical slide guitars and strings, delicate chimes, dark cellos and heavy bass. Suryani’s childlike voice floats over top with a distinctive edge reminiscent of Björk: there are no limits on what she chooses to do, stretching syllables, vocalizing wordlessly, floating melody lines in the pure enjoyment of singing. This full album, releasing digitally May 15, 2015 , is the next brilliant step for Stars and Rabbit after the 2013 release of their first EP, Live at Deus. 

Released exclusively in the Philippines by Lilystars Records under lincense from Green Island Music, Indonesia. 

Catch Me - Stars and Rabbit

Fajar merah, Bunga dan tembok

Saat kematian datang
Aku berbaring dalam mobil ambulan
Dengar 
Pembicaraan tentang pemakaman
Dan takdirku menjelang
Sirene berlarian bersahut-sahutan
Tegang
Membuka jalan menuju Tuhan

Akhirnya aku usai juga

Saat berkunjung ke rumah
Menengok ke kamar ke ruang tengah
Hangat
Menghirup bau masakan kesukaan
Dan tahlilan dimulai
Doa bertaburan terkadang tangis terdengar
Aku pun ikut tersedu sedan

Akhirnya aku usai juga
Oh
Kini aku lengkap sudah

Dan kematian, keniscayaan
Di persimpangan atau kerongkongan
Tiba-tiba datang atau dinantikan

Dan kematian, kesempurnaan
Dan kematian hanya perpindahan
Dan kematian awal kekekalan
Karena kematian untuk kehidupan
Tanpa kematian

Lalu pecah tangis bayi
Seperti kata Wiji
Disebar biji-biji
Disemai menjadi api

Selamat datang di samudra
Ombak-ombak menerpa
Rekah-rekah dan berkahlah
Dalam dirinya terhimpun alam raya semesta
Dalam jiwanya berkumpul hangat surga neraka

Hingga kan datang pertanyaan
Segala apa yang dirasakan
Tentang kebahagiaan
Air mata bercucuran

Hingga kan datang ketakutan
Menjaga keterusterangan
Dalam lapar dan kenyang
Dalam gelap dan benderang 
Tentang akal dan hati
Rahasianya yang penuh teka-teki
Tentang nalar dan iman
Segala pertanyaan tak kunjung terpecahkan
Dan tentang kebenaran
Juga kejujuran
Takkan mati kekeringan
Esok kan bermekaran

Efek Rumah Kaca - Putih

Lagu ini mendeskripsikan tentang anak muda yang hidup di zaman milenial yang bergaya kelasik serta tentang hubungan mereka dalam interaksi sosial. Yang pasti, pesan yang paling ingin kami sampaikan adalah bagaimana kita sebagai anak muda harus menjadi diri sendiri apa adanya, yang asik ditengah teman-temannya, yang tidak terpengaruh dengan kuatnya perkembangan zaman dan cerdas memanfaatkan teknologi. 
Udah yaaa... semoga bisa menginspirasi buat kita semua.

Ditunggu ya single kita berikutnya....

Salam.

Holong & Adit
Terminal Kuningan

Pemoeda Moderen Kelasik

NATINSON - KU INGIN GONDRONG

Syarikat Idola Remaja - Anggur Merah dan Air Zamzam

_KUPAKSA UNTUK MELANGKAH_  Iwan Fals feat. Jason Ranti Ecopark Ancol konser AKU CINTA.mp3

PROFIL
Intuisi Musik Puisi ( IMP )
Intuisi Musik Puisi atau disingkat IMP merupakan wadah musik yang bersumber dari Puisi yang kemudian dilagukan dan dikemas secara eksploratif dengan tujuan ingin menyampaikan isi puisi dengan lagu. IMP sendiri sebenarnya bukan sebuah grup atau komunitas yang beranggotakan dengan personil tetap, akan tetapi ruang eksplorasi bermain music kepada siapa saja untuk berbagi ide kreatif,pengalaman,pembelajaran dan mengasah sumber daya manusia  melalui music dan puisi untuk lebih mengenal puisi dan dunia sastra khususnya. IMP sendiri di promotori oleh Munier Syalala dan sebagai pencipta lagu puisinya. Dan IMP ini lahir dan terbentuk 2010 ketika diminta memusikalisasikan puisi Nyanyian Suto Untuk Fatima karya WS Rendra untuk opening pertunjukan monolognya Putu Wijaya di Magelang. Dari perjalanan tersebut akhirnya menjadi sumber inspirasi untuk terus berkarya dan tetap konsisten melagukan puisi. 
IMP sebenarnya terbentuk pada tahun 2007 dengan formasi awal Munier Syalala, Andri Panjoel dan Hargono Budi Saputro yang sebelumnya adalah The Jakarta Band. Kemudian sadar akan eksplorasi bunyi dan performa panggung pada tahun 2010 IMP harus terus berjalan dan konsisten kemudian mengajak Okky Shintya Silvera sebagai Vokal. Seiring perjalanannya, sadar karena kesibukan masing-masing personil akhirnya 2012 Intuisi Musik Puisi dijadikan wadah atau ruang eksplorasi music dan puisi dengan menggandeng pemain music dan siapa saja untuk bereksplorasi bersama untuk kebutuhan music dan lagu yang dibutuhkannya hingga sekarang.
cp : Munier Syalala  ( WA : 081229242910 )
IG :https://instagram.com/intuisimusikpuisiofficial?igshid=ZDdkNTZiNTM= @Munier Syalala FB : Munier Syalala YouTube : Intuisi Musik Puisi Official

Di negeri kaya raya kita punya apa ?

Intuisi Musik Puisi Official

Recent comments

Bayu Prasetyo

farmhouse_x

Syarif Hidayatullah

Zuhal Ramzi

Related tracks