Memandangmu - Iswadi Pratama.

berikut kutuliskan lima alasan mengapa aku masih mencintaimu. lima alasan yang mewakili entah berapa banyak alasan yang aku punya. alasan-alasan sederhana mengapa baik-baik saja denganmu adalah perkara yang paling aku rindukan.

pertama. aku masih mencintaimu karna aku mencintaimu. seperti daun-daun mencintai angin, tak ada penjelasan yang harus lahir untuk menjelaskan itu.

kedua. aku masih mencintaimu karena aku menyambut masa depan dengan menyebut kamu sebagai masa depan itu sendiri. seperti jalan panjang tanpa ujung, aku selalu melihatmu jauh menggantung serupa titik.

ketiga. aku masih mencintaimu karena dengan mencintaimu aku merasa tidak perlu belajar mencintai. seperti piring dan sendok yang tak pernah menyodorkan diri; tak terpisah, selalu bersama.

keempat. aku masih mencintaimu karena aku mencintai sebab aku mencintaimu. andaikan bisa memilih, rasanya aku ingin berdiam di sana; berlindung dari kenyataan bahwa semakin tua kita, semakin sulit kita menjadi sederhana.

kelima. aku masih mencintaimu karena dengan mencintaimu aku tahu aku bisa mencintai. bagai mata susu yang tak perlu melihat, mencintaimu adalah sebaik-baiknya penyangkalan atas hidup yang hingar bingar.

aku masih mencintaimu. dengan banyak alasan. banyak hal yang tidak kumengerti, hanya kuketahui. demikian lima diantaranya.

5 alasan mengapa aku masih mencintaimu - @sepedamalam

sepasang kelopak di taman kanak-kanak - @sepedamalam

aku ingin jadi rumah
untukmu, untuk anak-anakmu
juga untuk suamimu

aku ingin jadi rumah
untuk kamu tinggali
berumur panjang, tua dan mati

aku ingin jadi rumah
karena aku tak bisa menjadi suamimu
lalu tidak bisa pula berpisah denganmu

bila aku jadi rumah untukmu
setiap hari, sepanjang waktu aku akan terjaga
melindungimu dari cuaca
mendengar tawamu
menyimak gundahmu
apa saja. sepanjang kamu hidup, sepanjang pula itu aku

bila aku jadi rumah untukmu.
akan kusaksikan engkau bangun. tidur di peluk suamimu
laki-laki yang kucemburui setengah mati
masa lalu. hari ini yang tiada untukku
masa depan. waktu dimana kamu mati lalu aku merana.

aku ingin jadi rumah
dari apapun dan bagaimanapun
aku ingin jadi rumah
bukan karna aku ingin.
–tapi karna kamu. aku ingin jadi rumah.

aku ingin jadi rumah - @sepedamalam

Pagi itu di tepi pantai
Seorang anak menandai detik demi detik pada pasir
dan ombak membantunya menandai menit
dengan menyapunya
Hilang

Siang itu di tengah lautan
Ombak-ombak bercengkrama, bermain air, menawa-tawa
tertambat para sampan menyaksikan
kebebasan dalam angan-angan
Lepas

Senja itu di atas batu karang
sepasang kekasih berciuman mesra dalam siluet
Perlahan menghilang
lalu saling melepaskan
Kelam

Malam itu seorang lelaki merenung
menulis takdir bersama sepasang lentera
satu menghangatkan ruangan
satu membakar kenangan
Rapuh

Pagi itu di tepi pantai
Seorang wanita menandai detik demi detik pada pasir
dan ombak membantunya pulang
Hilang

Patutkah segalanya berhenti?

Banjar, 30 Sep 2012

Share this:


sehari yang tidak berlalu di pikiranku - karya @commaditya

kereta terbang - @sepedamalam

sayangku
aku mulai tak bisa membaca
pandanganku mulai samar
aku mulai lebih sering meraba-raba

sayangku
aku tak punya kacamata baca
apalagi kacamata kata
aku butuh menuntunku menertawakan semua ini

sayangku
hari ini aku hendak ke dermaga
kutunggu kamu sampai jam 6 nanti
waktu itu langit pasti sudah berwarna seno
berwajah alina yang cantik
tapi bila kamu tak datang
selepas magrib aku akan memegang tali kapal
ketika jangkar diangkat lalu tubuhku akan ikut melaut
menyusuri palung kesedihan kita
hingga mataku tak lagi bisa melihat apa-apa
hanya gelap
hanya hitam
hanya abu
aku rabun tanpa kamu.

sajak rabun - @sepedamalam

aku ingin pandai menulis cuaca
sebab dengan begitu aku mungkin akan lebih banyak bicara dengan kata
aku ingin pandai berkaca-kaca
sebab dengan berkaca-kaca aku tidak butuh mengeluarkan suara apa-apa.

bila musim kemarau datang
akan kubikinkan sebuah puisi untukmu perihal hujan
bila musim penghujan datang
akan kubuatkan untukmu puisi untuk kau jadikan payung.

aku menulis cuaca
cuaca yang kubaca dengan mata
matamu yang tidak terbit dari prasangka
aku menulis cuaca
tak peduli dimulai dengan awalan apa
akhirannya tetap kamu semata.

renungan cuaca - @sepedamalam

saya suka menulis puisi, suka pula membacanya sesekali. sedang berfikir untuk sering-sering membaca di sini. karena tidak bisa bermain alat musik, selalu senang bila diajak membacakan puisi diiringi dawai gitar. puisi-puisi saya di sini http://bit.ly/zzoSlN

ipankdewe

Popular tracks