Lagu ini ditulis dengan mengambil inspirasi dari cerita pendek yang ditulis oleh AS. Laksana yang berjudul "Perpisahan Baik-Baik". cerita ini bisa dibaca pada buku kumpulan cerita pendek yang berjudul "Si Janggut Mengencingi Herucakra" (Marjin Kiri, 2015).(https://pekanbaca.blogspot.co.id/2015/02/perpisahan-baik-baik.html)

Lirik:
Cukup sudah kali ini
Aku takkan banyak bicara lagi
Akan ku minta seluruh rindu yang pernah ku kirimkan padamu
Hentikanlah, aku tak ingin membicarakannya
Akan ku minta seluruh senyum yang pernah kuberikan padamu

Bukan aku tak mau berbagi tapi setelah ini hanya ada kesepian masing-masing
Bukan aku tak mau berbagi tapi setelah ini hanya ada kesunyian masing-masing

Takkan ada perpisahan baik-baik di antara kita
Takkan ada seorang pun yang mencintaimu lebih dari diriku

Bagaimana mungkin dua orang yang saling mencintai bisa mengakhiri cerita dengan baik-baik?
bagaimana mungkin aku mendoakanmu agar kau temukan seorang yang lebih baik dariku?
dan bahagia selamanya?


Kepada Ytc

Aku harap laguku
Bisa menjelma
Jadi pijar kunang-kunang dalam gelap malammu
(2x)

Yang tak sebenderang
Dan semegah
Dan segemerlap
Nyala lampu-lampu di kotamu 
(2x)

Tapi bisa bercahaya
Di dasar hatimu 
Merengkuh perasaan cintamu 

Merengkuh lara yang membebani 
Menggurat senyum dalam pedihmu 
Ooooo....

Yang mampu meluruhkan kebisingan yang membelenggu benakmu 
Menarikmu sejenak dari riuh hidup yang menghimpitmu
Ooo...

Aku harap laguku
Bisa menjelma
Jadi pijar kunang-kunang dalam gelap malammu
(2x)

Tapi bisa bercahaya
Di dasar hatimu 
Merengkuh perasaan cintamu 

Merengkuh lara yang membebani 
Menggurat senyum dalam pedihmu 
Ooooo....

Yang mampu meluruhkan kebisingan yang membelenggu benakmu 
Menarikmu sejenak dari riuh hidup yang menghimpitmu
Ooo...

Aku harap laguku
Bisa menjelma
Jadi pijar kunang-kunang dalam gelap malammu
(2x)

Karya visual oleh Dellana Arievta

Aku Harap Laguku

One of songs for the Frekwensi Perangkap Tikus #2, an anticorruption music campaign. 

Bukan Andalan

Malam Lebaran

Mungkin ini waktu yang terbaik untuk memeriksa kembali 
Mimpi-mimpi yang dulu pernah kau yakini akan terjadi
Mungkin ini waktu yang terbaik untuk berhenti mengutuk waktu
Dan berharap ia akan berhenti dan menantimu persiapkan diri
Mungkin ini waktu yang terbaik untuk berhenti menulis puisi
Tentang dia yang tak pernah lagi menanti sihir lewat lagu-lagumu
Yang terus berusaha kau titipkan pada daun cemara
Di depan rumahnya yang tak begitu akrab dengan suara langkahmu
Berhentilah berharap 
Untuk dapat mengembalikan waktu

Lagu dan Lirik: Irfan R. Darajat (Jalan Pulang)
Rekam dan Mixing: Hengga Tyasa (@hgrawk)
Artwork: Damar N. Sosodoro (Jalan Pulang)

Malam Lebaran

Putri Salju

Mungkin dia sedang ingin berbicara sendiri
Dan bertanya pada cermin yang menggantung di dinding 
tentang siapa yang paling cantik di antara perempuan yang berderet di pinggir malam 
mungkin dia sedang tak ingin keluar kamarnya 
dan menghabiskan waktu menghias wajahnya 
dan mendapati dirinya sendiri seperti biasanya
mungkin lebih mudah baginya untuk berhenti menghadapimu
mungkin lebih mudah baginya untuk berhenti menemuimu dan seluruh harapanmu
mungkin lebih mudah baginya untuk menghisap semua serbuk salju  yang ia miliki
agar lekas ia tertidur dan tak perlu bangun lagi untuk menyambut esok hari

Lagu dan Lirik: Irfan R. Darajat (Jalan Pulang)
Rekam dan Mixing: Hengga Tyasa (@hgrawk)
Artwork: Damar N. Sosodoro (Jalan Pulang)

Variasi Pada Tema Pulang

Putri Salju

.
.
.

Rumah Dijual

Burung-burung pucat pasi
Ketika melihatmu melangkahkan kaki
Menuju rumah yang telah lama dan hampir menyerah untuk merindukanmu
Dihentikannya kicauan yang sedikit merdu karena memang tak ada lagi yang mau peduli
*Dalam benakmu ibu sedang menyapu halaman rumah dan ayah belum pulang
karena terlalu sibuk menghitung sisa waktu yang dimilikinya
Daun-daun berhenti menjatuhkan dirinya ke tanah 
Karena memang tak ada angin yang bertiup 
Ketika seorang anak kecil mengantarmu membelah sudut sempit gang yang asing dan ingatanmu yang telah lama retak
*Dan kau hanya bisa terdiam menatap rumah yang dulu sempat menjadi tempat    persembunyianmu
Dari cinta pertama yang tak begitu menyenangkan dan kamarmu yang pernah penuh dengan air mata di bawah bantal 
*serta segala dusta yang pernah kau terima dan tak sempat kau kembalikan
Lalu tubuhmu terasa sangat ringan seperti tulang-tulangmu bersekutu untuk berhenti menyangga beratnya bebanmu 
Lalu gerimis turun sebentar saja

Lagu dan Lirik: Irfan R. Darajat (Jalan Pulang)
Rekam dan Mixing: Hengga Tyasa (@hgrawk)
Artwork: Damar N. Sosodoro (Jalan Pulang)

Rumah Dijual

Sky sucahyo - Lejar

Oneding - Menangis Riang

A joyous folk-ish brit pop tune perfect for a singalong with friends and loved ones..

FOLLOW US ON TWITTER : [at]strangersband

Strngrs - Bonfire

Ponco Bramantyo - Peluru Kertas_LiveSession

Ponco Bramantyo - Peluru Kertas

Rilis Pers 
 “Darimu Untuku” adalah single pertama yang dirilis Nadafiksi, grup musik akustik dari Bandung yang terbentuk tahun 2009 oleh Dwi Kartika Yudhaswara (Yudha) sebagai vokal, gitar, penulis lirik, dan dibantu oleh Ida Ayu Paramitha Saraswati yang bermain pianika dan bernyanyi serta berperan banyak sebagai pembangun suasana dalam lagu-lagu Nadafiksi.
Nadafiksi merupakan grup dengan penulisan lirik yang puitis menyuarakan keresahan dengan aransemen yang indah dalam balutan musik akustik. Dalam format panggungnya Nadafiksi selalu ditemani oleh musisi tambahan yang bermain cello, contra bass, flute, jimbe, sadatana, dan gitar synthesizer. 
Lagu “Darimu Untuku” ini dipilih sebagai single pertama karena dianggap bisa menggambarkan karakter Nadafiksi secara gamblang. Dan juga merupakan single yang dianggap bisa menjadi perkenalan lebih lanjut ke dalam musik akustik Nadafiksi yang indah dan puitis. 
Lagu yang bercerita tentang perpisahan dalam hubungan antara manusia ini juga sangat mewakili tema-tema lirik lagu Nadafiksi secara umum yang banyak berbicara tentang perasaan senang dan sedih yang dimiliki manusia dan selalu berkesinambungan. Hal itu pula tergambarkan oleh mood lagu-lagu Nadafiksi yang berusaha menghadirkan ke dua perasaan itu melalui perubahan nada minor dan mayor sekaligus dalam lagunya. Dan uniknya ke dua hal itu dihadirkan Nadafiksi secara kontradiktif, nada mayor bisa terdengar sedih dan sebaliknya nada minor bisa terdengar bahagia. 
Baiknya, keunikan Nadafiksi mampu terekam dengan baik oleh Tesla Manaf, gitaris jazz yang telah merilis album solo ke tiga yang bergenre world music dan telah dirilis secara internasional di 4 negara. Ke depannya Tesla juga akan berperan sebagai produser keseluruhan album penuh Nadafiksi yang akan dirilis tahun ini.
Mari merayakan kesedihan dengan indah bersama Nadafiksi.

CP nadafiksi:
Kartika 08211 780 9875
twitter: @nadafiksi
Email: Yuddha.swara@yahoo.com


Rumah Dijual

jalan pulang

Recent comments

elegi // suaraelegi

James Neilson Graham

Tisna Suntara

Yosua Cahyo

Related tracks