Olivin yg sekilas hitam karna ultrabasanya ternyata hijau

Joe Million - Enigmatik

Malam tambah larut kopi ku tinggal separuh/ dan pena masih mengarung kertas yang tak lagi baru/ harum namaku, haru Bapa Mamaku itu harap ku/ langkah panjangku kini masuk tahap yang baru
rasa teraduk juga beradu dengan asa dan asap datang mengaburkan pandang dengarku, angan-anganku/ teman malam gelapku mengusir rasa kantuk/ ilusi bayang hantu/ urusi yg tak tentu/ mengusik secakap aktor pemusik berbakat/ heeh/ hingga keningku pecalah namun tetapku berjalan keras bak bola pejal yang kerap di guna roda
tak henti tanganku, mereka kerja rodi/ tuk beri otakku dua lapis roti/ makanan untuk pikiran dan makna yang tak terpikirkan sebelumnya/ kini mulai meresap sedikit demi sedikit/ kini mulai ku cerna/ mata ku memicing karena akanan(=masa depan) cerah dan tekanan darah mulai merangkak dalam tantangan berat

tak kusangka semua yang ku tangkap buah malapetaka/ buat enggan melangkah/ buai tipu belaka permainan jenaka/ undi bak ku menangkan padahal terperangkap/ akulah badut lucu sejak di baju karena cita terajut terlalu dalam menganju/ dalam cerita cinta atau derita, buruk rupa atau pun jelita/ tak jadi masalah hati yang jadi pelita dalam sesat mengarahkan tengadah ke arah bintang/ kilau kecantikan itu membutakan/ takkan menggantikan tulus perbuatan
akankah pagimu terus menyenangkan/ ataukan nadimu putus menyeramkan karena menyerahkan semua mimpi dan malah menyalahkan hidup yang menghimpit
ah... aku punya mimpi aku tur dan titi karir/ hijau bak olivin hingga ku di tivi berdiri dan dihimpit, bintang lain kupimpin
rahasia yang mengintip dari balik malam gelap/ latihan tak henti hingga mata ku memerah/ aku jadi sipir menjaga bar ku/ menawan tiap iblis lirik gerak ku
kini gemaku hampiri gendangmu dan guna-gunaku kan hentakkan kamu yang berarut-larut dalam gundah gula-na/ namun tak juga manis menyambutnya

kopi ku mendingin panasnya terserap lirik/ namun aku tetap ingin tanganku terus digiring dalam iring-iring rima di ritme sampai kau miring/ terlalu berat bak otak tertarik jerat/ saratkan serat lancarkan darah ke daerah vital/ jangan kau heran lirik ku buat kau sehat/ dengan isi yang sakit keterangan label merah/ percaya diri kerah terangkat panas kaldera/ yeah
saat tergelap saat akan menyerah/ langit kan berubah cerah/ indahnya kakukanmu ajak tuk mengagungkannya/ melantunkan sajak syahadat pada yang esa
ujung kertas menipis dan jelas waktu menipis, ck ck ck/ barisan lirik kritis/ luka di kiri pelipis darah seiring menetes/ bangga diri mengukir karya yang menghipnotis

Hipnotis

Wajah yang muda buat begitu mudah
Kau menentukan rupa masa yang kan ku jumpa
Sayangmu yang kau guna dayaku tak berguna
Asal mu bangga ku akan kerahkan yang ku punya
Manis dan pahit sama tetap aku kunyah
Tangis dan sakit kadang buat aku gundah
Namun mulut ku bungkam dan aku renungkan
Niat buruk urungkan jasamu ku urutkan
Dalam benak salah benar datang saling menghujat
Satu yang ku tahu tetap aku yang tentukan
Kalah menang dalam perang yang aku perlukan
Restu darimu dan hangatnya pelukan 
Biarkan ku terluka dan jangan kau berduka
Biasakanku selesaikan lembar yang telah ku buka
Ingatkanku bila aku lengah dan telah berubah
Hingga waktu aku pulang dalam eluk-elukkan

Debu ku kibas fragmen yang aku lewati
Debut ku mulai sebagai pria sejati
Degupku berdentum memekakkan gendang 
Telinga pendengkur potong dengan belati
Rak penuh berserak buku yang ku lahap
Dan telah memahatku pelan bertahap
Dalam bertahan yang otakku paham
Percaya dan pegang teguh pada satu paham
Hidup dengan prinsip ikuti intuisi
Lupakan pembisik yang pesimis kan kondisi
Tak butuh rekognisi hidup sibuk kuisi
Dengan lembar puisi dalam beat yang coba kusisip
Tawa yang melayang atas karya yang menawan
Aku jadikan cambuk menghantam tubuh dan menyayat
Darah kan mengalir namun tak kan ku mengaduh
Tahu benih kebebasanku kini tlah terbayar

Ku tatap langit dan langit menatap balik
Kutanya apakah nanti ku kembali tanpa tangis
Saat waktuku habis tumpahkan darah di garis depan
Jawab tak ku dapat hanya tiupan angin tenang
Mata tergenang hanya karena mengenang
Masa berperang dan penaku yang menjadi pedang
Aku tak peduli hati punya yang dicari
Dahaga dipenuhi melihat rima menari
Kusampaikan salam pada yang masih berjalan
Dengan ragu di kepala tak tahu mau kemana
Juga padamu yang jadi budak pada uang
Ku berharap itu berguna saat menghadap Tuhan
Namun bagimu saudara dengan hati yang terarah 
Tengadah ke atas bersama menghantam batas
Biarkanlah nafas terakhirmu yang merampas
Dan sebelum saat itu nyatakan dengan darah


Let My Blood Be A Seed Of Freedom (Prod. Senartogok)

Cahaya jingga di dinding/ yang singgah hingga disini kan tinggal sisakan rindu tak mau berpisah hatiku/ akankah kisah kasihku cukup tuk bisa kasih mu senyuman di saat hatimu mendung dan hisap tangismu/ bekukan tinta jarimu/ tlah buat indah hariku/ karna ku diajarimu untuk tak pindah darimu/ rekaman tingkah lakumu akan selalu kubawa kurawat hingga akhirku/ dan suratmu ku akan sertakan itu di koper letakkan itu/ di loker dengan hatiku/ ingat janjimu kau harus selesaikan itu/ dan jangan gunakan perpisahan tuk sesatkan itu/ dan mari rendahkan siku/ dengar dan hendaklah ikut/ doa tuk detak nadimu dan juga megah aksimu/ jika luapan rindu tak mampu lagi kau tanggung/  kau ingin lupakan itu cukup kau bukakan pintu/ semilir angin berhembus mengirim janji padamu/ ku kan kembali, namun kau harus janji padaku kau akan

Live this one...

Live This One

30 September 2016
MIXTAPE BARU

Duduk dalam selasar barisan rima atur siasat/ ini bukan kiasan hiasan frasa yang  tlah biasa/ diucap para binatang namun setan berbahasa/ ini dulu instrumental skarang tlah jadi jenazah/ haaah/ aku tikam dengan flow yang sakit/ dan gayaku sakti lirikku jadi benda pusaka/ ubahkan muka dunia ku gugah semua tuk pusatkan usaha hasilkan gubahan terbaik yang terlupakan/ kuingat langkah dengan tengkukku tak bergerak karena tertunduk dan menatap tanah/ ke kubur hati bertanya kapan/ aku akan…. Blah!/ aku bosan menggunakan hidupku tak beraturan/ padahal hidupku tak berat pula/ hoak cih/ masa bodoh masa lalu tampang bodoh dan pemalu depan microphone kini ganti jadi drakula/ dengan rima berulang-ulang ku menang telak dengan Flava/ rap Indonesia jatuh ke ketiakku karena ku guna-guna/ beat ku sesah lirik panas buat kau sesak/ dengan rima ku yang se sak/ mendesak wanita mendesah/ Sah! Saat palu terjatuh terungkap ku yang nomor satu/ serdadu sampai jenderal semua hormat ada padaku/ Slalu sama ku bicara slalu kau slalu mau/ tuk mendengarkan ku menggunakan kung fu di dalam kata yang tertata susah diperkirakan/ bahkan Tuhan berkeringatan saat coba menebak apa yang akan datang/ hentak dan hentakan yang terus datang dan datang menggerus segala yang ada menghadang/ badai ku hantam/ karena nenek moyangku seorang pelaut yang pantang berbantah atau ambil bantal saat gelombang setinggi kapal/ dan berjalan di atas lautan menari diapit tsunami bersama Kendrick Lamar/ yang tak mengerti coba Lamar/ bawalah CV di CD dan sdikit uang dalam celana/ lowongan kerja tuk otakmu yang menganggur terlalu lama/ Psssttt…/ Ini sebuah rahasia/ ini hanya antar kita jika ada pengakuan dari seekor tapir tua bahwa dia tak ada dua/ hah, yap benar saat ini dia hampir punah/ jadi tolong jaga baik aku tak mau dia raib/ dan tolong dilerai jika dia berkelai dengan hewan lain/ masa babi lawan tapir kan, itu tidak laik/ kau tak mau menghilang ke perutku secara gaib/ kau mungkin pikir ini hanya cerita tipu namun kau tak tahu ku sedang berusaha buat beat ini tersipu/ tawa bebaskan roh yang lama meringkuk dalam kekangan tegangan/ ku yakin kau pasti bingung/ seakan menatap pendeta kau pun bungkam/ tak berani berbantah walau ku tuntun masuk jurang/ segani tiap kata tanpa tau benar atau bukan/ panggil aku agama, yang pantas kau agungkan/ dan sembah aku jangan pedulikan akhlakmu/ akulah bintang yang kau nantikan hasta la vista nalarmu/ aku bagikan olok bagi yang tak mengerti kan karyaku/ aku jelikan kau di gulita bak ku pelita jalanmu/ akkkhhhh

Aku lelah tuk menghela nafas/ seakan tak kenal batas/ beban mendera dan dera cederai tapal batas/ Allah hai Allah ku kalah dan kalah melawan alam darah kau rampas/ bertahan dalam kebodohan Baal ku taap  membual dalam ruang semua membakar atap/ gemerincing kata menguap menutup mata/ aku buta karna tak mampu melihat harta
Jadi sampaikan salamku pada lampau kau terlampau menghantui kini saat ku berlalu/ utarakan tuju kukalahkan nujum kompasku mematung ku definisikan ujung/ dengan monster ku berteman dengan badai ku berenang/ masa depan ku tak cerah asal senang kau terserah/ ucap yang kau mau, aku buat yang ku mau/ jawaban kan terkuak setelah lewati maut

RANGAH
=======
JOE MILLION
=======
EP
=======

Rangah

Makasih

Selamat ulang tahun dan sesuatu sedang dalam perjalanan

Shook Ones Part II
Joe Million x Lil Andy x Dai
Terberkatilah kita semua

Shook

Joe Million - Nista (Prod. Joe Million)
Artwork oleh Senartogok
2017
Imogen

Nista

Joe Million - Jam Malam (Prod. Sand Man)
Artwork oleh @senartogok
Imogen Records
2017

Jam Malam

Joe Million - Algojo
Prod. Wenda
2018

bigot hasil zigot biji kontol king kong
sebut mereka indon atau tiko
berkiprah di medsos cek cok dengan segala makhluk
dari anak TK sampai ke cecak
berikan Domestos semprot ke mereka 
dengan senang hati hirup tak bersisa
ku geli melihat kau puja majelis tak jelas
berebut rezeki dari marketing postingan tak penting
beri upeti kepada nabi yang suka beri umpatan pada fasik
gagah berani tuntut keadilan 
saat pengadilan berikan panggilan
dia berlari ke padang pasir
duh kemana akang kasep
Firza menanti mengharap phonesex
panggil polsek pasang ku di poster
namun siapa yang berani untuk proses
ku punya ribuan tipuan janjikan nirwana
masa ingusan pun akan ikutan
hidup mereka karsinogenik
cekoki air seni tambahkan arsenik
ku rasa mereka masih tak bergeming
terlalu sering makan tai sepiring
tak terasa karena ajinomoto pakai bertonton 
hobi pelototi anjing yang ngentot
dia ngaceng dan ngocok
dari pojok dia terlihat bodoh
namun berani tuk sorak-soraki
orang-orang yang berbeda norma
orang norak, sangean karena nonton Dora
melihat pantat Boots langsung lepas kancut
ngecrot dan masih pura-pura
sudah-sudah jangan potong kulup
mending potong mulut daripada menganga lebar melulu
lidah mu terjulur saat lihat fulus
oh kasihan di gigimu masih ada bulu
dari burung yang berlarian di gurun
taktik keroyokan target proyekan
dalam taksonomi kau spesies yang bisa disodomi bila di kasih es teh
manis atau tak manis tak jadi masalah 
selama kau masih bisa onani bawa pulang medali di nomor anggar
dalam dakwah tentukan terdakwa Tuhan pun di paksa 


sebut aku bangsat karena membukakan mata pada fakta nyata dan jelas
tak lelah mereka menularkan laknat dalam bentuk-bentukan tak masuk akal
sebar ketakutan dengan masa lampau, hantu yang tak jelas sejarahnya
pikiranku tak kan pernah bisa jangkau, racauan kacau bigot sakaw

Tuhan algojo pribadiku bro
puaskan nafsu birahiku
suka dipimpin tirani ku bro
ku masih primitif panggil ku bigot

Tuhan algojo pribadiku bro
puaskan nafsu birahiku
suka dipimpin tirani ku bro
kebencian itu yang ku imani

Algojo (Prod. Wenda)

Yeah!!!

"Bertemu di Bali, 4 pemuda ini sepakat untuk saling beradu rima dalam satu instrumental. Rekaman dilakukan di salah satu hotel di Bali beberapa hari sebelum Soundrenaline"

Cello SCRMR
https://soundcloud.com/celloscrmr

Joe Million
https://soundcloud.com/joemillionraps

Murai Rustle
https://soundcloud.com/murai-rustle

Karami
https://soundcloud.com/karamiraps

Ssnsey
https://soundcloud.com/ssnsey

PRE SOUNDRE CYPHER (Joe Million, Murai Rustle, Karami, Ssnsey, Prod. Cello Scrmr)

Twitter/IG @joemillionraps

www.joemillionraps.weebly.com

Hipnotis

Joe Million

Recent comments

jati kusuma

User 34431372

User 873193568

Related tracks