Pudaran pada fase repih tanpa parlente
 Tes aduk stres ingatnya foto postmortem
 Dikte ikuti putaran rantai
 Lusuh pesatnya pasca ganti frame
Pudaran pada fase repih tanpa parlente
 Tes aduk stres ingatnya foto postmortem
 Dikte ikuti putaran rantai
 Lusuh pesatnya pasca ganti frame

 Berkenan tilik lubang berbilik
 Pada hasrat berkarat tak beralang yang menampik
 Tampilkan bias relung iris yang menelisik
 Terampil rias ulung tiriskan citra basi
Nurani yang tak sudi tuk dengar banyak bisik 
Telaah pada kemudi jalan tanpa berunding 
Macam bermain judi, pikirnya yang berisik 
Dadu bekal mengundi, angkanya tak bersanding
Tandingi raut bara dengan kepalan
 Rapalan murka terbesit hantam depan kaca
 Tepi jembatan pandang langit arungi pelan- pelan tanpa pasti tampaknya berat dilacak
Tak jadi orang lain juga diri sendiri 
Tak jadi siapa pun tiada yang peduli
 Tandus lekuk di pipi garisnya kan memberi
 Tanda bahwa yang diredam tak selamanya sembunyi

 Pudaran pada fase repih tanpa parlente 
Tes aduk stres ingatnya foto postmortem 
Dikte ikuti putaran rantai
 Lusuh pesatnya pasca ganti frame  
Pudaran pada fase repih tanpa parlente
 Tes aduk stres ingatnya foto postmortem
 Dikte ikuti putaran rantai
 Lusuh pesatnya pasca ganti frame

Kepala dengan pusaran, sambut bayang pusara 
Kala segan bersarang, tepuk kabut samsara 
Kait prihal besaran hitung budi berarah 
Pelik hutang waktu pada duduk perkara
Arang coba basuhi dengan air mawar 
Iringi doa pada segelas air tawar 
Pinang pulang ke tampuk
 Kunci lupa dibawa
 Setengah rampung tak elok tuk jaga marwah
Bersepah hidup semakin absurd
 Berawai munjung dari singgah tanpa berpangku
 Liku dalam maksud tak sama dengan arti
 Bila yang ditafsir sekedar tepi tungku
Sepi kunjung menjalar lebih dulu 
Sering kuncup menalar seluk beluk 
Serpih kuntum petiknya yang tak perlu 
Seraya tanam gusar ketamnya dengan peluk

Pudaran pada fase repih tanpa parlente 
Tes aduk stres ingatnya foto postmortem 
Dikte ikuti putaran rantai
 Lusuh pesatnya pasca ganti frame
Pudaran pada fase repih tanpa parlente
 Tes aduk stres ingatnya foto postmortem
 Dikte ikuti putaran rantai
 Lusuh pesatnya pasca ganti frame


credits
released May 19, 2022
Lyrics are written by Oyrus
Music produced by Madsure
Recorded at Skeptical Records 2019
Mixed and mastered by Skeptical Records
Artworks by Madsure

Pudaran

The follow-up single from their upcoming "Mantra Pandawa" CD, brings along their fellow MCs; Catapults (of RPG), Alias and the cutmaster Evil Cutz (of Eyefeelsix). Produced by Morgue Vanguard and Jay BeatHustler.

Jagal Sangkakala - The Anthem(Remix) Feat. Catapult (of RPG), Alias & DJ EvilCutz (of Eyefeelsix)

Kosakata

Alfabeta (feat. D.R.A)

INFRASTRUKTUR KATASTROFI is;
Beatmaker : Prime Manifez
MC : Sleep Earth

2017
89 bpm
Altarlogika Remix
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Komemorasi adalah lagu bebas unduh rakitan grup Hip-hop Infrastruktur Katastrofi yang dirilis lebih awal demi medukung setiap yang bergerak melawan ketidakadilan. Terlebih, gempuran fasis pasca terselenggaranya Simposium Nasional Tragedi 65 pada bulan April 2016 lalu, semakin membabi buta. Penyitaan buku, pembubaran pemutaran film dan diskusi, perampasan lahan warga bersertifikat hak milik, dan segala kesewenang-wenangan kolaborasi pemerintah beserta aparat didukung korporat adalah tindakan inkonstitusional yang menenggelamkan hak asasi manusia di jurang ketidakadilan.

Hal ini kian melayangkan peringatan bahwasanya Indonesia telah dan masih menindas Nusantara tanpa menghiraukan tangisan Ibu Pertiwi yang sedang dan masih bersusah hati melihat anak-anaknya kelaparan di lumbung padi, bahkan diinjak-injak hak-haknya oleh yang seharusnya menjaga melindungi, dan mengayomi.

Lebih parah, tindakan serampangan pemerintah dan aparat disulap oleh beberapa media korporat sehingga pemerintah dan aparat mendadak bercitra harum, selaras dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dalam menjalankan pembangunan. Padahal, negara terbukti telah dan masih menjajah Negeri. Namun, jika kawan-kawan bertanya pada kami "pemerintah yang mana? Rakyat yang mana? Aparat yang mana? Korporat yang mana?" dengan kebijakan yang (tentu) tidak sebijak paket ekonomi jokowi, kami sampaikan; "lihat dirimu, sekelilingmu, internet ada ditanganmu, kau bisa membuka portal-portal bernas seperti indoprogress.com, rappler.com, islambergerak.com, bantuanhukum.or.id, jakartabeat.net, kpa.or.id, dan yang ajaib; mojok.co, untuk menjawab pertanyaanmu, seperti seruan Jibril pada Muhammad; "Iqra! Dan semoga anugerah bersamamu."

Kenyataannya sangat ironis, lagu ini tidak cukup untuk mendeskripsikan seluruh pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang dilakukan kolaborasi pemerintah, aparat, dan korporat karena saking banyaknya pelanggaran dan kesewenang-wenangan yang digencarkan. Bahkan, meskipun penggalan lirik pada verse pertama mulai ditulis pada awal tahun 2014, dimana pada pertengahan tahun itu, kubu Jokowi-JK mengedarkan isu akan mengulang kebijakan Gus Dur mencabut TAP MPRS No. XXV Tahun 1966, ternyata justru keadaan hari ini tidak jauh berbeda dengan masa kecil kami yang dikungkungi rezim orba. Terang jawabnya, hal ini menasbihkan lirik pada verse pertama untuk dieksekusi dan dipublikasikan.

Setidaknya, lagu ini hendak turut berpartisipasi menyampaikan peringatan karena seperti kata-kata Kommer di Bumi Manusianya Pram: "Jika kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminil, biarpun dia sarjana". Tentu jika yang menyinggung perasaan Kemanusiaan tidak meminta maaf, tidak sudi rekonsiliasi, tidak mau membenahi keadaan, bahkan tidak mau mendengar suara dari Kemanusiaan, maka penggalan puisi Wiji Thukul itu masih sangat relevan, hanya ada satu kata, Lawan!

Tabik.

Single

Infrastruktur Katastrofi - Komemorasi (Altarlogika Remix)

From the Album Padamu Aksara
Dawai Tangkai Padi dicetuskan oleh Ragakillah
Ditulis oleh Ragakillah dan Grendasaba
Musik diracik oleh Icn Right Here dari Mix Lab
Sampul gambar oleh Sentris 
Thinktrack Records 2007, Cirebon

Localos - 02 Dawai Tangkai Padi

Jutassic Park III: Satir

JuTa - Sans Sheriff

"Parafrasa"
@eskasensey
Demo
Maratonmikrofon Records
2018

95 BPM

Sample:
Procol Harum - Cerdes

Eska Sensey - Parafrasa (Produced By Senartogok)

Prima Johan is Rand Slam & Prime Manifez
Lyrics written by: Rand Slam
Music written & engineered by: Prime Manifez
Recorded at RSEC, Bandung, 2018
Mixed and mastered by Prime Manifez at Grondtoon Kamer, Purbalingga, 2018
Contains a portion of "I Wish You Were Here" performed by Al Green

Prima Johan

Prima Johan - Das Sein

This is the earlier version of the song, an MPC session that ended up into noise jam session and dropping the verse on the last minute. The rhymes is about Indonesian amok in 1998, those who were around in that era knows exactly what its all about. Udanwatu is open-source musical project among several friends (involving members of Ghaust, Cranial Incisored, Kalimayat, Sungsang Lebam Telak and others) inititated by Adit Bujbunen. The experimental album "Durjana Saya Sempurna" is available now on Adit's own label. Please check out his website for more info: http://rebelzine.wordpress.com/2010/04/30/udanwatu-sebuah-band-dengan-personil-personil-tak-berjasad/

Udanwatu with Morgue Vanguard - Garnisun Arang 1998 (Original Version)

Hasil dari dua jam jaming yang menghasilkan bencana ini.

Beat dibuat sepuluh menit, verse satu hasil tulisan tadi siang (dimarahin bos), verse dua freestyle balik kuliah, verse tiga baca dikit, verse empat take ketiga.

Cuma Bencana Ep.1 ft. MugenRast, Dzulfahmi, Db Mandala, JuTa (prod. Imajinary Frank)

_
Music produced by https://soundcloud.com/madsure
Lyrics written by  https://soundcloud.com/oyrusss
Mixed by https://soundcloud.com/skeptical-records
_
bukan sekedar jalani hari 
dan hanya menunggu mati, 
penuh spekulasi lantas tak coba kontemplasi
Sesak dengan asumsi
Masuk mengintervensi
Muak mendominasi
Tunjuk tanpa permisi
Fragmen polemik hidup
Mungkin terkadang redup
Atensi yang tertutup
Putus di tiap kutub
Hitam di atas putih
Fokus buruknya buih
Sampai rincinya serpih
Apatis masih berlebih

Eksamen ditiap masa
Jalan lewat dinginnya
Nafas yang berhembus
Keluar terhempas mengudara
Reduksi distopia
Refleksi antar skema
Subjektif beri makna
Katarsis bukan finalnya
Peduli sama rendah
Duduk sama tinggi
Berdiri sama sama
Putar balik dan berganti
Tangga jalan terarah
Bukan sesat dinaiki
Turun bila goyah
Berhenti sejenak lanjut kembali

* 
Spiral lingkar batas tiap semesta
Modal sesal dipupuk bersudut pada percuma
Buang buang muka
Rasa kebal binasa
Densitas entitas penuh jumawa apa guna

Omong kosong juang
Lahir hilang peluang
Satu dua ruang 
terlupakan dan terulang
Mungkin pernah terbuang
Tolak untuk terbayang
Bukan kalah mutlak 
Bila tak tik masih kurang
Pantang pilih tuk pulang
Paling cuma tertuang
Dari dalam sarang
Dan saring setelah matang
Datang bawa senang
Main curang pun tak tenang
Saling pontang panting lanjut hidup banting tulang

Lintas proses terlintang
Lantas akses membentang
Pilih tunggu beres tunggu juga terlempar kan ?
Lekas poles hal yang menantang
Bukan tantang rasi bintang
Sayang bila yang dibilang
Sebatang asa jadi arang
Tentang kendali diri, yang mungkin terkontrol
Tanpa nego tiada harga yang dibandrol
Bukan lego lepas pasang langsung borgol
Serupa satpol pp tanpa dp bisa jebol

* 
Spiral lingkar batas tiap semesta
Modal sesal dipupuk bersudut pada percuma
Buang buang muka
Rasa kebal binasa
Densitas entitas penuh jumawa apa guna

Cuma Bencana Ep.1 ft. MugenRast, Dzulfahmi, Db Mandala, JuTa (prod. Imajinary Frank)

JuTa

Recent comments

Tri Bayu Krisna Pati

Wildan Rafif

Fairus

msa17ku@gmail.com

Related tracks