.: Mencintai Kehilangan :.

Latar : Pino Dream Strings - Ost Pinocchio
Pesan dan suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

pernahkah kita mencintai sesuatu 
atu mencintai seseorang dalam hidup kita
barangkali sebagian besar diantara kita
akan menjawab 'iya, tentu saja pernah'

ketika kita mencintai sesuatu itu
mencintai seseorang itu
kita ingin ia, tentu saja, menjadi bagian dari hidup kita
ia menjadi bagian dalam perjalanan kita
kita ingin sesuatu itu melengkapi 
bagian yang paling mendalam
dari hati kita

entah sesuatu itu bernama karakter
entah ia bernama sikap, emosi, perasaan
entah bernama tempat, suasana
atau seseorang itu bernama laki-laki, perempuan
orang tua, anak-anak, sahabat, guru
dan yang lainnya
ketika kita mencintai sesuatu itu, seseorang itu,
kita ingin terus menerus memilikinya, membersamainya,
atau mengajaknya membersamai perjalanan kita

tetapi kita sering lupa
kita sering lupa menyiapkan satu hal
sebelum kebersamaan itu sendiri
satu hal itu bernama: kehilangan
kita sering tidak menyiapkan kehilangan
ketika semua itu  satu persatu
luput dari hidup kita, hati kita, perjalanan kita

sehingga apa yang terjadi
kita pun terluka
karena ada bagian yang terkoyak dalam diri kita
luka menganga yang tak menemukan obatnya
hanya karena kita
tidak belajar mencintai kehilangan
kita hanya siap mencintai kerinduan dari sesuatu yang hilang
kita hanya siap merindukan
tanpa kita siap kehilangan

barangkali mulai hari ini 
kita harus belajar
mencintai kehilangan
bukan karena kita mudah melupakan
tetapi kita belajar mengikhlaskan


Mencintai Kehilangan

.: Arti Kebahagiaan :.

Latar : Joy - Yiruma
Pesan dan suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

Di suatu pagi, dalam boncengan
menuju puncak pegunungan
diterpa angin dingin 
yang menyejukkan

Aku bertanya kepadamu,
"Bagimu, apa arti kebahagiaan?"

Kau menjawab,
"Kebahagiaan adalah menemukanmu 
dan membersamaimu dalam perjalanan"

"Ha ha ha," aku tertawa renyah
"Kamu ini tidak berubah.."

"Aku serius..", kamu berucap tulus
"Memangnya, kalo bagimu, apa arti kebahagiaan?"

"He he," tetiba mataku berbinar
"Kebahagiaan bagiku, 
adalah saat aku bisa menyalur kebahagiaan bagi orang lain, 
saat senyumku berarti obat bagi duka mereka, 
saat keberadaanku memberi warna yang indah bagi hari-hari mereka"

"Wow, kamu memang selalu punya cara yang romantis
untuk membahasakan segala sesuatu,"
kamu menanggapi seperti itu

aku bilang, 
"eh, ini serius, bukan romantis,
kebahagiaan bukan hanya tentang bersama,
tetapi ia tentang isi dari kebersamaan itu sendiri
seberapa jauh rasa bisa dinikmati dalam suasana apapun
banyak orang mencari kebahagiaan
dengan memilih waktu menyendiri
sehingga jika kesibukannya melanda
ia merasa kehabisan 'me time'
sedang ia lupa
kebahagiaan justru bisa hadir ketika kita sibuk
sibuk menikmati suasana, mencipta kebahagiaan
bagi diri sendiri juga kehidupan orang lain"

"Gitu ya," kamu menyimak

"ya, segala yang bahagia tidak selalu orientasinya tentang diri sendiri, kan? Kebahagiaan juga akan kita nikmati jika kita mengisi hari-hari bersama Tuhan :)"

dan motor roda dua kita pun terus melaju
semakin dekat ke perbukitan


Arti Kebahagiaan

.: Antara hadiah dan Karunia :.

Latar : May be - Yiruma
Pesan dan suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

Suatu hari kita duduk-duduk santai diatas rerumputan, 
di depan danau, pinggir kota kita

aku menyampaikan kepadamu, 
"Aku ingin meminta pendapatmu,"

kamu bertanya, "tentang apa?"

"tentang hadiah," jawabku riang

"hmm, okay," kamu menimpali

"Kalo kamu ngasih hadiah sama seseorang, apa yang kamu harapkan dari dia?"

"Yaaa..dia bakal seneng sama apa yang aku kasih,"

"Itu aja? Ketika dia udah nerima hadiah itu, kamu pengen dia terikat ama hadiah itu, ato terikat ke kamu?"

"Ya ke aku lah..., kenapa sih nanya kaya gitu?"

"Hehe, aku sedang berpikir, bahwa bisa jadi begitu juga pemberian Tuhan ke kita, karunianya seperti hadiah buat kita,

Dia memberi karunia itu, bukan biar kita sibuk ama karunia itu, tapi biar kita menikmati karunia itu dengan tetap dekat denganNya.."

kamu menyimak, aku melanjutkan,

"Sayangnya, seringnya kita lebih deket sama karunia itu selama ini, daripada sama yang ngasih. Kita dikasih karunia, kita justru lupa sama Dia. Kecerdasan kita, cantik-gantengnya kita, tercukupinya kebutuhan kita, karier yang nyaman, keluarga dan pasangan yang menentramkan, justru bikin kita makin asik dengan semua itu, dan lupa kepadaNya.."

kamu pun tertegun dan menjawab, "hmm, iya juga ya,"

aku bilang, "sekarang aku tanya, kalo misal orang yang kamu kasih hadiah malah jadi sibuk ama hadiah yang kamu kasih, kamu kesel ga? Trus jadi malah renggang hubungan kamu sama dia, "

kamu bilang, "Ya kesel lah.. iya juga sih.."

"menurut kamu, kamu yang ngasih, punya hak juga ga buat ngeminta balik hadiah apa yang kamu kasih?"

"berhak sih, apalagi kalo aku deket ama dia dan bisa nyindir gitu, hehe, toh aku yang ngasih," kamu dengan lugas menjawab

aku bilang, "artinya, wajar kalo misal kita jadi jauh sama Tuhan 
gegara kita ribut ama karunia yang dikasih Tuhan, bener ga? Trus, kita tau bahwa Tuhan lebih deket dari urat nadi kita, ketika Tuhan minta kembali karuniaNya yang udah dikasih ke kita, harusnya kita ga boleh marah, kan? Harusnya kita nerima konsekuensi, kan? Tapi kenapa ya, kita lebih seringnya ga terima, ngomel ga jelas, trus nangisin yang jelas-jelas bukan punya kita.."

kamu menjawab,
"iya ya, harusnya karunia yang Dia kasih ke kita, bikin kita makin dekat denganNya, bukan justru sibuk dengan karunia itu sendiri...Menarik :)"

Dan aku melihat senyummu pun mengembang, dilatari dengan dedaunan yang tetiba gugur dari ranting di atas kepala kita, ah indahnya.



Antara Hadiah dan Karunia

.: Mengobati Rasa Rindu :.

Latar : Rainy day - Sungha Jung
Pesan dan suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

Senja kemarin sebuah pesan elektronik masuk di gadget saya,
dari seorang adinda kampus ganesha tercinta

dia mengatakan, "teteh, boleh nanya lagi ga.."
saya menjawab, "boleeh :)"
tepat memasuki maghrib pertama Ramadhan
satu chat masuk lagi, dia menyampaikan,
"teteh, gimana caranya mengobati rasa rindu? aku kangen sama ibu aku, aku udah telpon tapi tetep aja masih rindu, sekarang ternyata ibu sedang sakit, aku jadi makin rindu dan kepikiran.."

wah, pertanyaan yang menakjubkan, adinda :)
kado perdana buat teteh di Ramadhan tahun ini

saya memberi jawaban kepadanya,
"bagaimana cara mengobati rasa rindu?
caranya adalah dengan berdoa :)
mendoakan orang yang kita rindukan"

adinda saya menyimak chat yang saya kirim, saya menambahkan,
"doa apa?
doa ikatan hati, rabithah, untuk mengikat hati kita agar terasa kedekatannya, karena memang sebenarnya hati itu dekat saja, satu tempat dalam genggaman tangan Ar Rahman :)

jadi kita doa sama Allah, minta diikatkan hati kita agar terasa tetap dekat walau jauh dalam jarak"

saya melanjutkan,
"lalu doa apa lagi?
doa kebaikan,
kebaikan seperti apa?
Apa saja, kita doakan segala kebaikan, yang kita ingin kebaikan itu tersampai pada orang yang kita sayangi, dalam hal ini ibu kita"

"Kita berdoa juga agar Allah menyampaikan rindu kita sampai pada ibu kita; kita jujur sama Allah kalau kita rindu sama ibu, kita sampaikan sama Allah kondisi kita, semoga Allah berkenan mengganti kesabaran kita dengan sesuatu yang lebih baik dari kesabaran itu sendiri.."

"dan bilang sama Allah, titip ibu kita, jaga ibu kita, karena hanya Allah yang bisa menjaga ibu kita; walaupun suatu hari mungkin kita dekat dalam jarak, belum tentu kita bisa menjaga ibu kita, belum tentu kita bisa menjaga hatinya, menjadi cahaya bagi mata dan hatinya, menyenangkan telinganya saat kita bercerita.."

dan adinda saya menyampaikan,
"iya teh.. makasih..padahal udah mau pulang tapi malah tambah rindu.. in shaa Allah aku bakal sering-sering doain ibu aku lagi.."

saya mengatakan kepadanya,
"Tentu, kerinduan itu akan terus begitu adikku..
kita harus bersyukur kepada Allah, bahwa ujian kerinduan ini masih bisa terbayar dengan menelepon, dengan bertatap muka, dengan melihat di layar elektronik genggaman kita
bagaimana jika jarak perpisahan itu bernama waktu

makanya kita merawat rindu itu dengan doa
agar rindu-rindu itu terus berkembang, menjadi kedekatan kita kepada Allah, menjadi amal kebaikan, menjadi dzikr, yang akan membawa kita terus bersama sampai ke syurganya Allah, in shaa Allah :)"

dan perbincangan kami pun usai,
namun saya masih memendam pesan,
"Taukah engkau adinda, apa ganti atas kesabaran yang kita pupuk waktu demi waktu itu karena rindu bersama orang-orang yang kita sayangi, di tengah lelah-lillah kita disini?
ganti itu serupa salam, 'salaamun 'alaykum bima shabartum'
salam bagi para penghuni syurga :)
sampai bertemu disana ya,
barangkali kita diizinkan Allah bertemu-canda di selasarnya
bi idznillah :)"

----
Sahabat, perbincangan ini pun mengingatkan saya tentang Ramdhan, begitupun rindu Ramadhan ini, bukankah saat ia belum tiba, kita memuja rindu padanya, semoga saat ia hadir di tengah kita kali ini, kita tidak membual cerita, kita tak menyia-nyiakannya, bukankah takdir temu Ramadhan ini juga kita pinta? :)

Saya dan Pesan Suara mengucapkan, selamat bermesra dengan Ramadhan, dalam taat, doa dalam senyap, amal yang kian giat, semoga bertemu di selasar Ar Royyan

Mengobati Rasa Rindu

: Aura Keshalihan :.

Latar : Love and Touching of The King
Pesan dan suara : Ita Roihanah
Inpirasi naskah 'Teman Imaji' karya Mutia Prawitasari

Suatu pagi di hari Minggu, Kirana berbincang dengan Ibunya..

Kirana bertanya, "Bu, kenapa Bubu milih Ayah?"
Ibu menjawab, "Mmm..menurut Ibu, Ayah itu shalih :)"
Kirana bertanya lagi, "Taunya shalih dari mana Bu?"
Ibu menjawab, "Orang shalih itu punya aura yang nggak dimiliki oleh orang-orang yang tidak, nak. Beda. Orang yang shalih itu rendah hatinya. Tapi juga tidak pamer-pamer dengan keshalihannya."
Kirana mengatakan, "Gitu ya Bu, terus Bu?"
"Iya, orang yang betul-betul shalih, tidak hanya baik dalam tutur kata dan perilakunya, tetapi juga dalam pikiran dan hatinya,"

Kirana bertanya lagi,"Bu, kalau orang shalih tapi ngga pinter, ngga kaya, ngga ganteng, gimana Bu?"
Ibu menjawab sambil tersenyum, "Kirana.. menurut Ibu, orang shalih itu.. mau wajahnya biasa saja juga, kelihatannya ganteng. Mau suaranya biasa saja juga, kedengarannya merdu. Maunya pekerjaannya biasa saja juga, tampaknya keren.."
"Kok bisa gitu Bu?"
"Entahlah.. Begitu saja... Nanti kamu juga merasakan sendiri kalau sudah ketemu yang begitu.."

Kirana tertarik melanjutkan perbincangan, "Hehe, terus Bu?"
Ibu menyampaikan, "Orang shalih itu pasti cerdas, Nak.. Setiap mengambil pilihan hidup, dia tidak hanya memikirkan dunianya, tetapi juga akhiratnya.."
"Bu, tapi caranya tau dia beneran shalih atau engga darimana?"
Ibu menjawab, "Kirana.. kalau ibu, ibu ngga melihat seseorang dari bagaimana ia berinteraksi sama Ibu saja, tetapi justru sama keluarganya, sama orangtuanya, sama kakak dan adiknya.. Orang shalih itu, memuliakan orangtua, Nak.."
"Terus Ayah kaya gitu Bu?"
Ibu pun mengangguk dan bercerita, "Iya, Nak.. Dulu ada laki-laki yang baiik sekali sama Ibu. Tapi dia kalau sama orangtuanya suka marah-marah. Kata Ibu, capek deeh.."
Kirana pun tertawa, "Emang kenapa harus gitu banget sih, Bu?"
Ibu bertanya balik, "Emang kamu ngga mau kalo besok punya anak, anak-anakmu shalih shalihah?"
Kirana menjawab, "Ya maulah Bu.."
Ibu mengatakan, "Nah.. anak-anak yang shalih dan shalihah itu kemungkinan kejadiannya lebih besar kalau orang tuanya juga shalih. Apalagi ayah yang menjadi imam keluarga. Itu syarat nomor satu, Nak.. "

Kirana menyampaikan dengan polos, "Padahal sederhana ya Bu ya.."
Ibu menasihatkan, "Nggak juga, Nak.. Menemukan jodoh itu rumit, Kirana.. Seagama belum tentu seiman. Seiman belum tentu setujuan. Setujuan belum tentu sejalan. Sejalan belum tentu sekufu. Sekufu belum tentu sejodoh.."
"Sekufu itu apa Bu?"
"Sekufu itu derajat dan martabatnya sama.. terutama daris egi agama kalau menurut Ibu, supaya kamu mulia dunia akhirat, Nak.."
Kirana memahat kata-kata Ibu baik-baik..
Ibu menambahkan, "Kirana..kamu jangan sampai jatuh cinta sama orang karena melihat pekerjaannya ya Nak.."
Kirana menggeleng dan mengatakan, "Engga Bu, In syaa Allah, tapi memangnya kenapa Bu?"
Ibu duduk di hadapan Kirana, menggenggam tangannya dan mengatakan,
"Karena pekerjaan itu bisa hilang, Nak. Kepintaran itu bisa hilang. Kekayaan itu bisa hilang. Yang ga bisa hilang itu cuma satu..."
"Apa itu Bu?"
"Yang tidak bisa hilang adalah karakter seseorang, Nak.. Itu dibuatnya bertahun-tahun, seumur hidupnya. Jadi, Kirana paham sekarang?"
"Iya Bubu, Kirana paham, Kirana sayang Bubu karena Allah :)"
----
Menjadi shalih shalihah, adalah tidak sibuk dengan memamerkannnya, tetapi menjadi rendah hati; menjadi pribadi yang baik dalam tutur kata, perilaku, pikiran, dan hati; menjadi pribadi yang cerdas karena memilih segala hal berdasar pertimbangan dunia akhirat; memuliakan orang tua; dan merawat karakter, memangkas yang menjalar tak pantas, mengembangkan yang baik agar tumbuh tunas-tunas aura keshalihan dalam diri kita.. :)

Selamat hujan-hujanan di deras-deras terakhir Ramadhan :')
karena sebentar lagi hujan akan reda. 

Aura Keshalihan

.: G E N A P :.

Latar : Lovely yours - OST King 2 Hearts
Pesan : Nazrul Anwar
Suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

Sebuah catatan tentang (meng)genap

Jika ada seseorang bertanya, mengapa orang itu adalah kamu, sebenarnya aku sendiri tak tahu jawaban tepatnya. 

Dulu jawabanku sederhana saja, 
"Aku ingin segalanya menjadi lebih sederhana"
sesederhana karena perihal jodoh
memang sudah ditetapkan oleh-Nya, bukan?

Tapi sekarang, izinkan aku menarik nafas dulu sebelum mengatakan ini;

"Kita dapat dikatakan mencintai seseorang, saat kita begitu bahagianya melakukan sesuatu -apapun itu- untuknya. Saat kepadanya, kita selalu ingin memberikan yang terbaik yang kita bisa. Saat terhadapnya, kita tak perlu menyembunyikan apapun tentang kita. Saat di sisinya, kita merasakan hidup kita jauh lebih berharga. Saat bersamanya, beban hidup terasa lebih ringan. Dan buatku, seseorang itu adalah kamu.."

"Mencintai itu artinya bertanggungjawab. Aku akan bertanggungjawab atas senyum kamu, atas air mata kamu, atas apapun yang terjadi dengan kamu."

"Entah, siapa yang pertama kali bilang ini, tapi aku setuju sekali, bahwa menggenap adalah saat yang tepat untuk berhenti membanding-bandingkan. Membanding-bandingkan keluarga, membandingkan kondisi kita dengan pasangan lain, dan yang tak juga kalah pentingnya; membandingkan pasangan kita dengan standar kita sendiri. Bukan, bukan berarti harus menurunkan standar. Hanya saja, menggenap berarti memperluas ruang penerimaan kita. Biarkan apa-apa yang belum sesuai dengan standar itu menghuni ruang penerimaan, untuk kemudian perlahan demi perlahan, ruang penerimaan itu akan mengkondisikannya untuk terus memperbaiki diri dengan sukarela. Bukan dengan keterpaksaan yang menimbulkan tekanan.

Bahkan jikapun pada akhirnya pasangan kita tak bisa berubah, tetap di bawah standar yang kita harapkan, setidaknya ruang penerimaan selalu menawarkan kebahagiaan tersendiri. Kebahagiaan yang tersembunyi pada dua kata; apa adanya."

Nanti, boleh saja kita berusaha untuk lebih mencintai satu dengan yang lain, untuk meminimalisir masalah yang terjadi diantara kita. Sayangnya, keharmonisan berumah tangga bukan ditentukan dari seberapa besar cinta sepasang manusia yang saling menggenapi. Tapi dari seberapa dewasa kita menyikapi masalah yang kita alami. 

Dan dewasa adalah ketika kita tetap menunaikan kewajiban kita, seberat apapun kondisi yang sedang menimpa kita. Dewasa adalah kita tetap memenuhi hak orang lain atas kita, semenyebalkan apapun orang yang harus kita penuhi haknya itu. Dewasa adalah memaafkan orang lain sebelum orang itu meminta maaf, bahkan tetap memaafkan jikapun orang tersebut tak memintanya. Bukan karena memaafkan itu sebuah keharusan, tapi karena dengan tidak memaafkan, kita akan lebih menyakiti perasaan kita sendiri. Dewasa tidak selalu kita yang harus mengalah. Dewasa adalah kita tahu kapan saatnya mengalah. Bukan karena kita takut ataupun lemah. Tapi terkadang, mengalah memang pilihan yang paling bijak. Dewasa adalah kita mengurangi ego kita, seberapa sedikitpun ego yang kita rasa. Bukan karena ego itu tidak penting, tapi karena menjaga kebersamaan selalu lebih penting daripada ego kita masing-masing.”

Jodoh bukanlah perkara mudah ataupun sulit. Jodoh adalah tentang ketepatan dan ketetapan; orang yang tepat, waktu yang tepat, sesuai dengan ketetapan Tuhan. Jadi jika ada orang yang belum menemukan pasangan hidupnya, padahal usianya sudah lebih dari sekedar layak, bukan berarti yang
bersangkutan punya kesulitan untuk menemukan jodohnya. Tapi memang, waktunya yang belum tepat, ketetapan Tuhan-nya yang belum datang. Mudah atau sulit hanyalah cara kita dalam menyikapinya.

Dan kini, barangkali ketepatan dan ketetapan Tuhan itu telah datang bagi kita. Ketepatan dan ketetapan Tuhan agar kita saling (meng)genap(i). Semoga kita mampu menjalaninya bersama ya. 


Genap

.: Melepaskan :.

Latar : Dream of Hang Ah - Ost King 2 Hearts
Pesan dan suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

pernahkah kita bertanya
apa salah satu pekerjaan berat bagi perasaan?
jika boleh aku mengatakan, 
barangkali pekerjaan itu bernama 'melepaskan'

melepaskan apa yang telah kita lekatkan di hati kita
melepaskan sesuatu yang kita kira itu menjadi hak kita

ya, melepaskan menjadi pekerjaan yang berat
karena kita mengikat dengan kuat sesuatu itu dalam hati kita
maka ketika kita mencoba melepaskannya
kita kesulitan membuka lagi talinya
kadang kita memaksa diri untuk menariknya
hingga tali itu putus atau terpental
dan mengguncang hati kita
karena terlalu kuatnya simpul ikatan itu

maka kita tidak boleh keliru dalam mengikat dan merekatkan
kita tidak boleh keliru menyimpan sesuatu dalam perasaan
agar nanti kita tidak perlu kesulitan melepaskan
saat sesuatu itu bukan menjadi milik kita
agar nanti kita mudah merelakan
saat sesuatu itu diambil oleh Yang Berhak Memilikinya


Melepaskan

.: Kasih sayang :.

Latar : The Milky Way - Sungha Jung
Pesan dan suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

Ingatkah kamu, suatu hari ketika kita piknik bersama, aku pernah menyampaikan,

"Kamu tau, apa yang membuat kita bisa berada disini?"
"Apa ya? ga tau"
"Haha. Menurutku, kita bisa berada disini, karena kasih sayang"
"Wow, kenapa bisa begitu?"
"Ya, setiap orang, mau duduk bersama orang lain, mau hadir bersama orang lain, melakukan sesuatu untuk orang lain, memberikan waktunya untuk orang lain, sejatinya, bila ia mau menyadari lebih jauh, dia sebenarnya memiliki rasa kasih sayang dalam hatinya, diakui maupun tidak, disadari maupun tidak"

kamu pun tersenyum, lalu bertanya,
"Tetapi, bukankah, ada orang-orang yang bertemu hanya untuk saling menyakiti?"

"Aaah, iya. " Aku bilang, "Kacamata pemahaman nomor 1: Terkadang, orang kesulitan untuk mengungkapkan sesuatu. Sebenarnya ia memiliki kasih sayang atau membutuhkan kasih sayang. Tetapi, ia kesulitan untuk menyampaikan, bagaimana caranya mengungkapkan hal itu pada orang lain."

kamu menjawab,
"Karena itu, kita harus belajar untuk memahami orang lain juga kan, yang sebenarnya sayang sama kita, walaupun caranya barangkali belum kita mengerti, begitu?"

"Juara!* Ya. Kita harus belajar memahami orang lain, kasih sayang orang lain; karena, bukankah kita juga ingin dipahami orang lain?"

kamu tersenyum lagi,
aku bilang,
"Kamu tau tidak, betapa banyak orang memilih menjadi yang nomor dua dalam hidup ini, hanya dalam melakukan satu hal sederhana.."
"maksud kamu?"
"Ya..banyak orang memilih menunggu dan membalas, daripada memulai dan memberi :) juga dalam berkasih sayang."
"Hmmm.."
"Dan aku ingin, kita tidak menjadi orang itu. Bukankah kita bisa berada disini karena kita memilih memulai segalanya?"

dan kamu menguatkan,
"Dan kita akan selalu begitu, memulai mengasihi orang lain, menyayangi orang lain, memberi yang terbaik bagi orang lain; agar tumbuh diantara kita kasih sayang :)"
aku bilang,
"Oke, mari kita tularkan semangat ini kepada orang lain! Yakinkan dan menangkan*. Jadilah juara pejuang kasih sayang!"
Kamu tersenyum, mengangguk setuju,
Aku bilang,
"Eh bentar, terimakasih ya,"
"Kenapa?"
"Terimakasih sudah memberikan senyum terbaik. Cara terbaik pertama untuk membalas kasih sayang orang lain :)"
kamu bilang,
"Karena senyum adalah sedekah, dan kita tau, bersedekah itu melepaskan apa yang berharga dari diri kita, untuk membahagiakan orang lain. Terimakasih kembali. :)"

dan aku pun tersenyum.

*Juara : istilah untuk mengapresiasi kesepahaman lawan bicara dan kecerdasan nalar berpikirnya, dalam novel Uti - Teman Imaji
*Menangkan : istilah untuk menyemangati satu dengan yang lain, dalam novel Uti - Teman Imaji

Kasih sayang

.: Kebersamaan :.

Latar : Together - Ost King two hearts
Pesan dan suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

Pagi ini
aku berjalan menyusuri pedestrian
dihiasi tarian dedaunan yang terlepas dari tangkainya
aku berjalan sendirian 
melalui jalanan yang sepi dan dingin
tampaknya orang-orang sedang tak ingin bepergian

sembari melangkahkan kakiku dengan perlahan
aku merenungi
betapa kita akan merindukan jalan ini
jalan yang selalu membersamai kita
dalam setiap rutinitas kita
jalan yang selalu ada 
seperti apapun suasana hati kita
pada setiap musim, dengan setiap rona
jalan pedestrian ini, 
yang ditemani pepohonan 
bergandengan menaungi kita dengan teduhnya
bergantian menghibur perjalanan kita 
dalam gugur, dingin, semi, maupun panas

seperti mereka mengajari kita
tentang arti sebuah kebersamaan
yang tak mengenal batas waktu dan keadaan
mereka mengajari kita bahwa bersama
artinya selalu ada dan hadir
menemani di sepanjang perjalanan
seperti apapun musim perjalanan itu
seterik apapun, sedingin apapun
bahkan hujat lebat atau angin badai sekalipun

barangkali, dari jalan dan pepohonan ini
kita bisa belajar tentang kebersamaan

tak terasa aku pun sampai di ujung jalan
lamat-lamat kulihat bayangan seseorang 
yang berdiri tegap di hadapan
ia sedang tersenyum ke arahku
lalu mengulurkan tangannya
dan mengucapkan:
selamat datang dalam kebersamaan
aku pun menjawab:
terimakasih selalu ada dalam kebersamaan
seperti apapun keadaan



Kebersamaan

.: Di bawah tarian hujan :.

Latar : Reminiscent - Yiruma
Pesan dan suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

Kamu mengatakan kepadaku suatu hari, 
"Dan kita akan berbahagia di bawah tarian hujan
ketika orang-orang bingung 
mencari tempat untuk berteduh
kita justru akan membiarkan tetesan-tetesan hujan itu
mengecupi kulit lembut kita
kita biarkan dinginnya memasuki pori-pori kita
kita memejam di bawah segarnya 
air yang membersihkan dan menyejukkan
bukan hanya badan kita
tapi juga hati kita

kita tidak risau menjadi sakit karena hujan
kita yakin, hujan adalah anugerah Tuhan
yang pasti memberi kebermanfaatan
walaupun tak banyak disadari orang
barangkali dalam hujan ada guntur dan halilintar 
yang akan membuat kita ketakutan
tetapi ia hanya paduan yang membuat hujan itu
membekas dalam ingatan
bahwa hujan selalu memiliki ceritanya masing-masing
deras dan gelapnya masing-masing
kita pun pada akhirnya akan menyimpannya sebagai memori
bahwa kita pernah menari di bawah hujan"

Aku kemudian menyahut,
"Dan ketika hujan reda, 
kita akan tetap berlarian
kita menyambut angin dan mentari
yang mengganti basah kuyup kita
dengan kehangatan
kita tidak risau dengan 
bagaimana cuaca mempermainkan kita
kita menikmatinya
kita biarkan suhu badan kita menyesuaikan
ritme indah di bawah cahaya terang yang mencerahkan

barangkali hati kita kemarin gelap
kini, ia menemukan jalan terangnya
barangkali hati kita kemarin merasakan sesak
hari ini kita bebas menghirup udara yang menyegarkan selepas hujan
di bawah kemilau senyum mentari dan langit biru
harmoni ini akan mengantarkan kita kepada masa depan"

Di Bawah Tarian Hujan

.: Tentang Langit :.

Latar : Sad Sky - Ost King 2 Hearts
Pesan dan suara : Ita Roihanah

...
ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara
yang menghubung cerita antara kita
barangkali kita bisa belajar mendengar
lebih lama dari biasanya
...

Langit mendung, muram, gelap, duka
Awan berhimpitan berjajar memalingkannya dari bumi
Ada yang dipendam, yang akhirnya ditumpahkan dalam hujan

Langit tanpa warna merona
Abu, kabut, bahkan pilot pesawat mengatakan,
"Sepanjang perjalanan ini cuaca berawan,"

Di bawah langit mendung itu, deras hujan tumpah di bumi

Dunia sibuk, sibuk dengan segala macam hal
Ada yang abai dengan keadaan di sekelilingnya
Ada yang latah dengan keadaan di sekelilingnya
Ada yang mencari perhatian
Ada yang membutuhkan kekaguman
Ada yang mudah merendahkan
Ada yang tunduk menunduk tidak punya harapan masa depan

Dunia sibuk, sibuk dengan segala macam hal
Di rumah sakit, terbaring raga-raga kesakitan
Di jalan-jalan, menadah tangan-tangan kelaparan, 
menggigil jiwa-jiwa tak memiliki peneduhan,
bukan hanya peneduh raga, tapi juga peneduh pikiran, 
dan barangkali peneduh keimanan
Di antah berantah, banyak yang terabai
tak terekam perhatian, tak terdengar kabar pemberitaan

Dunia sibuk, riuh, dan hujan tetap deras
Tetapi

Di atas awan mendung itu, sepi tersinari matahari yang menghangatkan
Di atas awan mendung itu, langit terang, cerah, membahagiakan
Tapi tak ada yang mampu melihatnya, tak ada yang mampu menjamahnya
Langit sepi kabar kebaikan jiwa yang menembusnya
Sesekali terdengar kemudian hilang
Langit merindukan, jiwa-jiwa yang namanya disebut-sebut 
di hadapan Ar Rahman
Langit merindukan, jiwa-jiwa tulus pejuang Cinta Ar Rahman

Adakah kita, bagian dari mereka
yang dirindukan langit
di sepanjang perjalanan?

Pesan Suara Album

Tentang Langit

ijinkan aku mengirim kepadamu pesan suara, yang menghubung cerita antara kita; barangkali kita bisa belajar mendengar lebih lama dari biasanya...

.pesansuara.

PS. bukanlah sebuah post script - afterword, bukan sebuah penutup. PS. adalah sebuah pesan suara, yang justru barangkali bisa menjadi awal, penengah, ataupun akhir perenungan kita. 

@ita-roihanah

"Miliaran panah jarak kita
Tak jua tumbuh sayapku
Satu-satunya cara yang ada
Gelombang tuk ku bicara"
-dewi lestari-


Pesan Suara

Popular tracks