di jendela berliku tiada
kian merindu seperti terluka
hujanlah di sana
merangkul cahaya maya

sejak di keramaian yang berupa
sampai di cerita tiada bertanya
awan telah hilang
derasnya suara warna

tiada lampu kota

gerimis turun membawa seribu hatinya
rangkaian waktu tak ada sepi untuk disela
biarlah turun seperti hujan

Seperti Hujan (versi latihan)

through the days i left behind
time goes so fast
fun and fear were all the pretty things
pleasant memories

how many chapter that we lose?
or it just something we are longing now?
but you can't keep to hold it on
cannot bury it too

it will be a name on gravestone
we cannot bring it back today
it just something to be remembered
meaningfully

and just let it break your heart
for a second
moment of tears
at the mirror or a book
so you can look yourself
and begin to talk
"I'm already for what happened and today"

Memorabilia (versi latihan)

di pelabuhan
bersandar angin
berlabuh sepi
waktu berhenti

memungut mati
membunuh hati
mengering kapalnya; membaca langit yang bicara
menyala gelapnya; menafsirkan tanpa bermakna

amis aroma pelabuhan
senyap hampa di dermaga
hitam darah pelakunya
siapa ia?

Di Pelabuhan (versi latihan)

(dari manusia untuk kota)
waktu sudah menunjukan
kegelisahan dari belantara
yang hiruk. dengan embun dingin
bertemu ranting dini hari ini

(dari kota untuk hutan)
bercermin di sudut dinding gelap
tanpa memandang wajah yang sedang bernaung
dengan asap rimba dan api yang menyulut

(dari api untuk hutan)
amarahnya berkata:
"ini menghabiskan sisa sunyimu
maaf sudah membakar semua
hingga jadi sesak tak tertahankan
dan akhirnya waktu datang menunjukkan"

(dari hutan untuk manusia)
bahwa sudah harus pulang
telah lama dirindukan untuk kembali
tenanglah saja ada hari untuk berjumpa
dalam keadaan mengharukan
dengan sisa kegembiraan

(dari manusia untuk hujan)
tentang hari yang dirayakan oleh
sambutan perkenalan dalam jumpa
pertama. seolah akan terus berada
dengan kesanggupan tujuan

(dari hujan untuk rumput)
tampaknya rumput mulai menampakkan
tangan panjangnya meminta pertolongan
karena habis air di dalamnya
mulai tersadar untuk segera rebah

(dari rumput kepada hewan)
bertanya:
"apakah telah habis sisa sunyi?
maaf tubuhku melayu
karena awan segan untuk bicara
dan akhirnya waktu datang menunjukkan"

Dengan Waktu Membakar (versi latihan)

dear, say to me
are we pretending from our the most feeling?
can i show you now?
maybe you should close your eyes

did we know before?
did we believe to make us closer?
so i did i do
how about you?
what are you waiting for?

come
please, you say
"i won't break your night and won't go away"
now i will say
"i will be your life and live for everyday to stay"

Waver (versi latihan)

memperingati hijau manis
menepi menuju alir
air menghantam bebatuan
pasir bergulir di dasar
dengan kaki-kaki enggan
pergi ke rumah lagi

ambil bola segera bermain
atau layang-layang
di setinggi masa mendatang
beranjak

sambut dewasa
masa menjadi manusia
lepas di laut untuk berjumpa
dengan arah
masing-masing manusia

tinggal di dalam perkotaan    
bising menusuk telinga
tiap hari menjadi lelah
dikejar permintaan keuangan
belumlah daya terkuras
keluh enggan untuk lepas

ambil kertas segera bekerja
atau tidur dini hari
menentang mata
akhirnya

sambutlah tua
sebentar lagi tinggallah nama
lepas di kenangan juga kata
dengan arah
masing-masing manusia

Manusia (versi latihan)

this dance of falling rain says:
"harder to keep. fighting"
less than i've ever seen

long breaking, stronger greeting
some breezing days are gone
collapse
swishing of agony

waiting for our plane to
waiting for our plane to
to fly through the times of loneliness

philosophysic