La la la la la la Kulihat jendela, hari sudah pagi. La la la la la la la Si Gundul tak Berilmu, muncul di jendela. Ternyata hari masih larut malam. Kitorang samua tertipu. Itu si Gundul muncul di jendela, kukira mata ha ri pa gi, kukira mata hari

The Panasdalam Bank - Si Gundul Tak Berilmu (2012) - LIVE

Ayu mengandung bayi, monyet sembunyi. Ayu mengadu kepada kami, katanya monyet mengaku vocalis kami, goblok monyet catut nama kami. Monyet sembunyi tak kunjung kembali, gosip bunuh diri bersama Dr Azhari, akhirnya Ayu menjadi anggota kami, gitaris kami mengandung bayi. Lalu lahirlah bayi, Ayu sembunyi. Bilang tolong jaga bayi sebelum pergi, akhirnya kami kemana-mana pun pergi, lihat kami bawa-bawa bayi. Akhirnya uang habis biayai bayi, siapa yang mau membeli bayi

The Panasdalam Bank - Monyet Ayu (2009)

Kepala sekolah meninggal dunia, Tuberkolosis, nular dari istrinya. Berkeping-keping, hancur hatiku, ku pergi ke hutan, tumpahkan kecewa. Kuberlari bagai tak akan berhenti, melewati gunung, lembah, sungainya banyak sekali. Kumemanggil nama Kepala Sekolah, berasa bimbang terbayang sekolah tanpa kepala. Nama Kepala Sekolah kuukir, di batang pohon yang besar katanya berhantu. Lama di hutan, tidak makan-makan, akhirnya aku jadi harus kembali. Di sekolah, justeru apa yang aku terima, aku dianggap membolos tanpa berita. Hati berjanji untuk tidak ke hutan kembali, bila kepala sekolah meninggal dunia lagi

The Panasdalam Bank - Kepsek is Dead (2004)

Pulang mabuk, sempoyongan, mengetuk pintu rumah tetangga. Jalan miring di tikungan, sampai rumah jalannya miring. Maaf mabuk. Maaf mabuk. Ambil bulan di selokan, basah kuyup bulannya terbang, cium istri di bawah meja, dianya kaget, bunyinya meong. Maaf mabuk. Maaf mabuk. Ada nenek tinggal tulang, dia bekerja membanting nenek. Mau tidur cuci kaki, cuci tangan dan cuci piring. Maaf mabuk. Maaf mabuk

The Panasdalam Bank - Pulang Mabuk (2010)

Kalau bertemu dengan dirinya, sampaikan salam dari mantannya. Tolong sampaikan juga maaf dariku pernah bilang si Anjing padanya. Sedang menurut aku pacar barunya seperti monyet merah pantatnya. Hei, hei jangan kau bilang aku miskin tanpa dirinya. Hei, hei tanpa dirinya aku senyum-senyum sendiri. Hei, hei mengapa semua pada lari setiap ku datang. Hei! Hei!

The Panasdalam Bank - Salam Mantan (2007) - LIVE

The Panasdalam Bank - Apa Kau Kadang-Kadang (LIVE)

Aku rasa, ini waktu bagus, untuk denganmu. Mungkin kamu, tak ada waktu hingga kau tak bisa. Lain kali saja, tak mengapa. Lain kali mungkin, kamu bisa. Masa' aku memaksa dirimu selalu denganku. Bukan aku, bila aku ini, memarahimu. Lain kali saja, tak mengapa. Lain kali mungkin, kamu bisa.

The Panasdalam Bank (LIVE)- Lain Kali Mungkin

The Panasdalam Bank - Upacara Bendera (2009)

The Panasdalam Bank - Hanya Dengan Piano Untuk Kisah Merry Dan Aidan (2009)

The Panasdalam bank "Ada Lala" (LIVE)

Seperti apa rasanya dulu, selagi kau masih ada. Bila boleh sekali lagi, kuingin ulang kembali. Purnama tertusuk ranting pohon, angkasa hatiku yang sunyi. Berapa lamakah hingga nanti, hingga kau datang lagi. Rasa marah dan gembira, antara datang dan kini kau pergi. Alangkah hidup warna dirimu, terimakasih kau pernah mau. Purnama tertusuk ranting pohon, angkasa hatiku yang sunyi. Berapa lamakah hingga nanti, hingga kau datang lagi. Purnama tertusuk ranting pohon, angkasa hatiku yang sunyi. Berapa lamakah hingga nanti, hingga kau datang lagi

The Panasdalam Bank "LIBRANI" (LIVE dengan Jalur Cepat)

Bunyi hujan bicara sunyi, semoga tau apa terjadi, aku di sini tak ingin rindu, tentang banyak hal menyangkut dirimu, tak mau tau apa khabarmu tetapi kau usik sunyiku, tak mau tau siapa denganmu tetapi kau ganggu diamku. 

The Panasdalam Bank - BUNYI SUNYI bersama Firsa

Duhai apakah namanya, bila aku merasa, dilanda bermilyar rasa, saling meronta. Serasa hujan airi, kemarau yang lama, maka tumbuh hidup baru di lembah yang sunyi, sehebat apa pun, dilanda yang ini, mampuslah diriku, musnahlah benakku. Wahai siapakah dirimu, menjinakkan aku, bisa menyebabkan semua, musyrik karenamu. Cara apakah dirimu, pacu jantungku, menempatkan aku pada, rindu melulu. Bagaimanapun engkau kepadaku, tak perlu kutahu, urusan dirimu. Bagaimanapun aku kepadamu tak perlu kau tahu, urusan diriku. Bagaimanapun aku kepadamu, tak perlu kau tahu, uruslah dirinya. Bagaimana pun ia kepadamu, tak perlu kutahu, uruslah dirinya. Ini kupandang sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, tidak dihubungkan dengan keharusan untuk memilikimu 

The Panasdalam Bank - MENAHEMANA (2003)

Kau sudah mulai menyebalkan, merasa paling diunggulkan. Kau sudah mulai menyebalkan, merasa paling diharapkan. Pergilah pergi, kumau mencari ganti, pergilah pergi, kumau mencari. Asik pergi, asyik-asyik pergi. Kau sudah membosankan merasa paling dibutuhkan, kau sudah mulai menyebalkan merasa paling diharapkan. Pergilah pergi, kumau mencari ganti. Pergilah pergi kumau mencari ganti 

The Panasdalam Bank - ASYIK PERGI (DALAM LATIHAN)

Bahkan dunia, tak berdaya, hanya luka dan berdoa. Sehebat apakah mereka, kaum pembunuh para nabi. Ya Tuhan Maha Pengasih, kasihilah kami. Ya Tuhan Maha Penyayang, Sayangi kami. Orang dicinta harus tiada, orang disayang harus hilang, oleh nafsunya mereka, kaum pembunuh para mereka. Ya Tuhan Maha Pengasih, kasihilah kami. Ya Tuhan Maha Penyayang, Sayangi kami

Pidi Baiq - "DUH" (Live)

Novi! Apa? Novi! Apa? Hei kok jadi bencong? Novi! Heu heu heu, Novi! Hei kok jadi Kunti. Novi! Apaan tuh?! Novi! Hei Jaja Mihardja. REFF: Gadis Si Suara Seribu, Novi namanya. Sudah hampir seribu, cowok tertipu. Hoi! Novi! Ada yang bisa saya bantu? Novi! Ya? Hei kok jadi formil. Novi! Aya naon, Pid? Novi! Apa? Kau, kau, Erwin! Hei Gadis Si Suara Seribu, Novi namanya. Sudah hampir seribu, cowok tertipu! Heh! Heh! Gadis Si Suara Seribu, Novi namanya. Datang Si Kaki Seribu, Novi berlalu. Heh hoh!

The Panasdalam Bank - NOVI SI SUARA SERIBU (2002)

Tlah datang lagi, tabloid esek-esek. Tlah muncul lagi, libido memburu. Pada siapa lagi, oh Inang, kulampiaskan. Pada babi haram, pada orang nang hadong hepeng. Sabun, masa sih sabun malulu, Oh Inang. Sabun, masa sih sabun malulu, Oh Inang. Di tanah orang, rabun diisi ulang. Di tanah orang, rabun diisi ulang. 

The Panasdalam Bank (LATIHAN) - Tabloid esek-esek 2004 (Video esek-esek)

Kunang-kunang, banyak terbang. Kuning-kuning, malam kudus hening. Ada satu kunang-kunang, lihat terbang, bimbang dan bergoyang. Kunang-kunang, apa sama, bila pusing matamu berkunang-kunang. Jangan sayang, mentang-mentang kunang-kunang banyak begadang. Wahai kau, selalu kukenang, bila ku berkunang-kunang. Wahai kau, selalu kukenang, bila ku berkunang-kunang. Wahai kau, selalu kukenang, bila ku berkunang-kunang

The Panasdalam bank - Kunang dua (2004)

Bahayanya dirimu, mengguncang hidupku. Terhitung semenjak bertemu, mencintaimu. Candulah dirimu, mabuklah diriku. Sialnya dirimu bagiku, menyenangkan hidupku. Tinggallah denganku sebelum kau pulang, atau bila perlu selama-lamanya. Tinggallah denganku sebelum kau pulang, atau bila perlu selama-lamanya

The Panasdalam Bank - Bahayanya Dirimu (LIVE)

Tai Kucing di jalanan, kena hujan, berantakan. Walikota menutup hidung. teman-teman, berdatangan, membersihkan tai kucing. Justeru senang, dapat kerjaan. 

Kalian baik sekali. kalian baiknya sekali. Kalian ini baik sekali, kalian baik sekali ini. 

Tai apa di jalanan, tai kucing kena hujan, Wali apa menutup hidung. teman-teman kebingungan, tai apa di jalanan. tai kucing yang berantakan.

Kalian baik sekali. kalian baiknya sekali. Kalian ini baik sekali, kalian baik sekali ini. 

The Panasdalam Bank - Tai Kucing Baik Sekali

Dilarang ngaku-ngaku bujang. Mereka berhutang kita yang bayar. Sedang kumpul disuruh pulang. Ditugasi juga antar dan jemput. Ini lagu untuk senam pagi ibu-ibu yang pusing. Disuruh cari nafkah. Pulang malam ke rumah dimarah. Tak ada uang ditendang. Kita beruang baru disayang. Bangkitlah Suami indonesia, ambil sorga di telapak kakinya. Mereka ingin uang, menungggu lilin tak mau. Tak ada istri siaga. tak ada istri yang jaga ronda. Hanya ada hari ibu. nama kita di belakang mereka. Bangkitlah Suami indonesia, ambil sorga di telapak kakinya. Mereka ingin uang, menungggu lilin tak mau. Tidak mau dimadu, tapi juga tidak mau diracun. Dulu cari yang sudah kerja, kini banyak kerja suami dicerca. Bangkitlah Suami indonesia, ambil sorga di telapak kakinya. Mereka ingin uang, menungggu lilin tak mau.

The Panasdalam Bank - MARSUAMI (Bangkitlah Suami Indonesia)

Dinyanyikan oleh Jenny, kawan kami dari Finlandia yang tidak bisa bahasa Indonesia. Hari itu dia ke Indonesia dan bertemu kami di Bandung, makan bala-bala, karedok dan katanya dia cinta Bandung. Terus didaulat untuk menyanyikan lagu DAN BANDUNG:

DAN BANDUNG

Dan Bandung, bagiku, bukan cuma, masalah wilayah belaka. lebih jauh dari itu melibatkan Perasaan, yang bersamaku ketika sunyi.

Aku tidak mau pikir, aku mau pisang goreng, aku mau bala-bala, cireng dan karedok. Aku pikir aku mau seblak, colenak dan suami

Mungkin saja ada tempat yang lainnya, ketika kuberada di sana, akan tetapi perasaanku sepenuhnya ada di Bandung, yang bersamaku ketika itu, yang bersamaku ketika itu, yang bersamaku ketika itu

The Panasdalam Bank - DAN BANDUNG dinyanyikan oleh Jenny (Finlandia)

Bahayanya dirimu, mengguncang hidupku. Terhitung semenjak bertemu, mencintaimu. Candulah dirimu, mabuklah diriku. Sialnya, dirimu bagiku, menyenangkan hidupku. Tinggallah denganku, sebelum kau pulang, atau bila perlu, selama-lamanya. Tinggallah denganku, sebelum kau pulang, atau bila perlu, selama-lamanya

The Panasdalam Bank - Bahayanya Dirimu

T'lah datang lagi Tabloid esek-esek. T'lah muncul lagi Libido memburu. Pada siapa lagi, Oh Inang, kulampiaskan. Pada babi haram. Pada orang nang hadong hepeng. Reff: Sabun masa sih sabun malulu, Oh inang. Sabun, masa sih sabun malulu, Oh Inang. di tanah orang, sabun diisi ulang. Di tanah orang sabun diisi ulang. 

The Panasdalam Bank - (LATIHAN) TABLOID ESEK-ESEK (2005)

Tak ada yang harus engkau renungkan, la la la la la la. Tak ada yang harus engkau renungkan, la la la la la. Oh Siti ke Indonesia menyanyi. Oh Kami ke Malaysia mencuci. Oh Siti ke Indonesia dipuja. Oh Kami ke Malaysia disiksa. Oh Siti ke Indonesia di TV. Oh Kami ke Malaysia dibui. Tak ada yang harus engkau renungkan, la la la la la la. Tak ada yang harus engkau renungkan, la la la la la. Oh Siti ke Indonesia di panggung. Oh Kami ke Malaysia dipentung. Oh Siti ke Indonesia disanjung. Oh Kami ke Malaysia digantung. Oh Siti ke Indonesia disambut. Oh Kami ke Malaysia dicambuk. Oh Siti ke Indonesia dicinta. Oh Kami ke Malaysia didera. Oh Siti ke Malaysia kembali. Oh kami ke Indonesia kembali. Oh Siti jadikan aku suami. Iri tanda tak mampu. Biarin. Iri tanda tak mampu. Biarin. Iri tanda tak mampu. Biarin. Iri tanda tak mampu. Biarin. Iri tanda tak mampu. Biarin. Iri tanda tak mampu. Biarin

The Panasdalam Bank - SITI NUR HALIZAH (2004)

Mira adalah istrinya Erwin. Mutiara adalah anaknya Erwin. Erwin adalah kawan saya. Saya ajak Erwin ke Jakarta. Bilangnya satu hari, nyatanya 8 hari. Mira nelepon Erwin, marah dia sama Erwin. Telepon kuambil alih: "Mira, lebih dulu mana mengenal Erwin? Kamu atau saya?" - "Tapi kenapa pulangnya lama?". "Kalau kamu marah ke Erwin, kamu juga marah ke saya yang bukan suamimu" Bla bla bla "Sudah, nanti aku bikin lagu tentang kalian". Dan ini lagunya. Syukurlah Mira suka. Ini jadi lagu kebangsaan mereka.  -> ERWIN KE KOTA: Sementara Mira di rumah. Mutiara di handle Mira. Erwin pergi dengan temannya ke kota. Main musik tiup harmonika. Backing vocal suara waria. Sepatu monyong Koboy Amerika, Kaos gambar tokoh Al-Qaida. Musik, Mira bukan tak suka. Erwin juga harus bekerja. nikah bukan cuma untuk bercinta. erwin tahu dia sarjana. Ijazahnya modal bekerja. Bukti nyata banyak tidak berguna. Ninuk jadi saudagar celana. Mail, lihat, banyak distronya. Fufus guru, AURI bapaknya. Iwan, kodrat, tipis matanya. Reff: Mutiara bangga Erwin Ayahnya. Mira juga bangga Erwin suaminya. Mutiara Mira, keduanya bangga, Erwin anggota The Panasdalam -- Mira jangan engkau curiga. kami tidak pakai narkoba, karena kami bukan brandal dopingan. Ada Pidi Pemuka Agama. Ada Deni, hafal Jakarta. Ada Dikdik, Dosen katanya, rambut gondrong, tepos pantatnya. Reff: Mutiara bangga Erwin Ayahnya. Mira juga bangga Erwin suaminya. Mutiara Mira, keduanya bangga, Erwin anggota The Panasdalam

The Panasdalam Bank - ERWIN KE KOTA (2006)

Bayangkan tanpa NIA. Bayangkan tanpa NIA. Batangkan tanpa NIA. Bayangkan. Apa jadinya DUNIA. Apa jadinya DUNIA. Reff: Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU - Bayangkan tanpa NIA. Bayangkan tanpa NIA. Batangkan tanpa NIA. Bayangkan. Apa jadinya DUNIA. Apa jadinya DUNIA. Reff: Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU. Hanya DU. 

The Panasdalam Bank - (LATIHAN) BAYANGKAN TANPA NIA

Ini tahun 2006. "Win, kalau mau ngegantiin aku jadi vocalist The Panasdalam. Gampang. Tapi kamu harus mau aku test dulu" / "Test nyanyi?" / "Aku tidak akan bilang iya, tapi seperti itu"/ "Siap lah!". Ini lagunya, aku bikin khusus untuk ngetest si erwin. Dan lulus. Aku nyanyi sambil makan nasi goreng. Silakan -> SUARA ANEH: Kupunya seekor burung, suaranya sangat aneh, jika ingin tahu, coba dengar ini. Gong geng gang geng gong geng gang geng gong. Gong geng gang geng gong geng gang geng gong. Gong gong gong gong geng gang gang. gang geng gong geng gang gong. Kupunya seekor semut, suaranya sangat aneh, jika ingin tahu, coba dengar ini: nang neng nong neng nang neng nong neng nong. nang neng nong neng nang neng nong neng nong. nang nang nang nang nang nang, nang nang, neng nang nong. La la la la la la la la la la la la  

The Panasdalam Bank - SUARA ANEH (2006)

Hai, Batman, coba lihat celana dalammu. Pasti sengaja, masa' kau lupa. Hai, Batman, bagaimanakah caramu, mendadak ingin ee di jalan? - Hai, setiap hari sibuk beraksi, sampai kau lupa mencari istri. Hai, Batman, siapakah Robin sebenarnya? Maaflah bila kami curiga. Hai, Batman, kalau malam engkau beraksi. Siangnya mungkin kerja di salon. Hai, Batman, kalau begitu aku bertanya. Apa kau Batman atau kau bukan? Apa kau Batman atau kau Betty. Apa kau Batman atau kau bukan? Apa kau Batman atau kau Betty

The Panasdalam Bank - HAI BATMAN

Setelah Erwin Koboi resmi menggantikan saya menjadi vocalis The Panasdalam. Malamnya, di rumah, saya bikin lagu ini, khusus untuk ngetes kemampuan Erwin. Dan cocok. Silakan -> BUAYA ANGKATAN DARAT: Walau kulit Abang hitam, putih rumahnya. Walau muka Abang Babon, Abang tetap orang. engkau cinta padaku meskipun engkau tahu: Abang Buaya Angkatan Darat

The Panasdalam Bank - BUAYA ANGKATAN DARAT (2006)

Di bawah meja Bu Guru, segita berwarna merah marun. mengganggu konsentrasi dan toleransi. Pemilik segitiga merah marun kini telah pindah ke sekolah lain. Selamat jalan, Segi Tiga Merah Marun, kan kucari gantimu. .....Ibuu...

The Panasdalam Bank - TRAGEDI SEGITIGA MERAH MARUN (2004)

Ayam tidurnya di kandang ayam. Kuman tidurnya di kandang kuman. marmut tidurnya di kandang marmut. Orang utan tidurnya di kandang orang. Reff: Binatang punya tempat tinggal sendiri, sesuai dengan kondisi tubuhnya. Binatang yang bisa tinggal di mana pun disebut sebagai Binatang Fleksibel - Anjing tidurnya di laut. Anjing Laut yang Ayah maksud. Jerapah tidurnya di laut. Jerapah Laut yang ibu maksud. Reff: Binatang punya tempat tinggal sendiri, sesuai dengan selera dirinya. Binatang yang tetap tinggal di tempatnya disebut sebagai Binatang Konsisten. Binatang yang hidupnya di dua alam, disebut Binatang Dunia Akhirat. Hm hm hm hm hm hm hm hm hm hm hm hm hm

The Panasdalam Bank - ANIMAL PLANET

Maukah kau tampan, tapi semua wanita lanjut usia, maukah kau cantik tapi sudah meninggal dunia. La la la la. La la la la. La la la la la la la la. La la la la la la. Maukah kau sexy tapi tak ada yang tahu. Maukah kau istri cantik tapi pas mau dipake terbang. La la la la. la la la la. La la la la la la la. La la la la la la la.  

The Panasdalam Bank (Latihan) MAUKAH KAUW (Vocal Pidi Baiq + Erwin Koboy)

Tetap tenang, tetap tenang, tetap tenang, wahai jiwa yang tenang. Manusia adalah miniatur alam semesta. Lebih luas dari cacian. Lebih besar dari pujian. Semoga bahagia. Sentausa sejahtera 

The Panasdalam Bank - Tetap Tenang (Live di rumahku bersama kawan2 barusan tadi)

Duhai apakah namanya, bila aku merasa, dilanda bermilyar rasa, saling meronta. Serasa hujan airi, kemarau yang lama, maka tumbuh hidup baru, di lembah yang sunyi. Sehebat apa pun, dilanda yang ini, mampuslah diriku, musnahlah benakku. Telah aku coba memahami engkau hanyalah debu. Tetapi tidak bisa aku pungkiri cinta itu sakti. Wahai siapakah dirimu, menjinakkan aku, bisa menyebabkan semua, musyrik karenamu. Cara apakah dirimu, pacu jantungku, menempatkan aku pada, rindu melulu. Bagaimana pun, engkau kepadaku, tak perlu kutahu, urusan dirimu. Bagaimana pun, aku kepadamu, tak perlu kau tahu, urusan diriku.

Pidibaiqlagi

Popular tracks