HipHop

Pada burung sejati yang mengepak sayap menjelma jadi sebuah negeri yangg berjuta ipso facto antara tragedi, peristiwa dan kejadian meruntutkan jerit tertahan kaum pinggiran.
Petani, buruh dan pengampuh bidang ajar yang tak sesuai dengan dimensi sejahtera. Menjadi eksodus di negeri yang sinar ultraviolet mentamsilkan humus, namun implikasi degradasi amanat.
Perpanjang halakoh duka, perpendek kublah sejahtera hingga untuk bersenang sekalipun harus mencayakan kematian serupa benang..
Inilah Indonesia kita. Keadilan serupa tetabuhan tanpa notasi.


Record on Paviliun Studio
Beat by @IcnHere
Poems by LOCALOS
Follow me @LOCALOS_ID


DAWAI TANGKAI PADI (Produce by Icn Right Here)

FEVER 3

E Class Prod By RunnitupKel

Oblivion (Master)

Prosa Wangsa (w/Blakumuh)

Terinspirasi dari kopdar cantik Aliensi Pembidik MC Wahlaba-laba 02/02/2017

Lirik:

(Rand Slam)
Jawablah tanyaku saat, aku berharap
Saat aku menatap, kala ragu menghadap
Kalah lalu meratap, hanya lagu yang dapat
Bawa aku melayang, takkan aku melangkah
Lebih jauh jika selalu tingkah lebih tahu
Dari mereka yang menahun terus bertarung lawan arus
Dan aku tertahan malu isolasi di rotasi
Beat terhimpit ruang kosong bertemankan anotasi
Yang kuberikan pada larik yang berbaris ku mencari
Ingin terus ku menggali hingga bisa memenggal
Lisan dan kepala hanya berujar cibiran
Acak otak yang terotak kan berubah pikiran
Hanya perlukan lirik dan sedikit goresan tinta
Yang akan sobek telinga lewat tiap oceh rima
Dan kalian boleh simak, tak suka angkat kaki
Penaku yang menang saat aku menangani

(H.D.R)
Aku terpancing modal baju terkancing 
pada suara nyaring dengan tema crita worth living 
orang mengajaku terus keep dreaming 
saat smua yang ku bayar telah berbau asing
Semua telah kupacu, tanpa mengadu, 
dalam mata sayu sperti pecahan kaca mirip sembilu, 
kuasa selalu mainkanku bagai sebuah dadu, 
drama beradu, jual cerita pilu
Televisi lebih laku, 
sandingkan mimpi dalam ilusi 
hidup layak yang harus kujalani
Dengan sendiri dalih mandiri 
ku abaikan panas matahari, 
hujan badaiku hadapi.
Pada malam ini ku dongengkan misi 
berdikari lewat tangan sendiri 
melalui ribuan langkah kaki 
kami telah berkumpul dan bangun mengejar mimpi

(JuTa)
Sambil minum kopi dua ribu
Gue nikmati hidup lika liku
Laki-laki yang berlarik nyaring
Baju lecek tapi gue berapi-rapi
Di garis mati gue menari-nari
Penuh cinta tapi gak berhati-hati
Gali-gali setiap liga-liga
Bikin panas kaya balsem, geli ga?
Ketika rima gue kelitik telinga
Sehingga berikan kritik ringan
Simpan yang berat untuk yang keberatan
Karena orang makin sensi kaya senayan
Gue berani berbeda, mereka ga macam-macam
Suka belajar tapi benci seragam
Gue ga tajam, gue mencolok
Saat inspirasi datang gue petik Senartogok

(Senartogok)
Lancang alis kondektur persis baliho Habib Rizieq
Aku fasik! tinggalkan pesan sms dari malik
Legit! Asap Kopaja lumuri Jakarata penatnya kota
Layak zakar-tapi asa menderu di dada
Randslam di sebelah berhujjah berkisah di antara
Hiphop Kaki Lima pedagang beat juga Kendrick Lamar
Aku Dalai Lama berkutbah meronta, Ini Uprock 83!
Menanti Henri ku setia pada bara spirit kuli tinta
Seperti era Amiri Baraka genggam Mic dan pena-
saranku pada Erik Probz bermula dari cakram padat Syujana
"Untuk dunia tanp cacat yang dibangun di atas mayat-
Insthinc kulayat!" berhajat Matter kuhasrat-i bak Junta
Militer berloreng asa dilarung ide segar Juta
Pada nanar Galis tatap Doyz ibarat Noyz
Tak ada guna estetika tanpa etika
Lantas apa Rap dan Raja, bila MC tak memanusia
Terserah jika kau ingin bermahkota
Di depan batallion kera dan Gorilla
P-Squad spontanitasku layak Basquiat
Lukisi padat semesta ini madat, bermandat
Aku pecandu tapi tak gila hormat
Aku hanya pada munajat sejenis Bhagavad-
Ghita mengalun pada suka kuhimpun
Sebelum tua aku jadi pikun
Kehendak melamun penuh sebagai seorang Majenun

Diproduksi oleh Senartogok
Mixing & Mastering oleh JuTa

Kopi Darurat (Diproduksi oleh Senartogok) Ft Rand Slam, HDR, Senartogok

"imagiNATION"
Don Wilco X Sengon Karta
Single
2017

90 BPM

Sample:
Seringai - Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan)
Betrayer - Bendera Kuning

Lirik:

"Saya itu seorang individualis, tidak mau diperintah dan tidak bisa memerintah, banyak kala.. tidak mau kompromi, dan terus menentang untuk tetap menjadi diri sendiri. Mengangkat saya jadi PKI atau menuduh saya jadi PKI, silakan saja! Pram adalah Pram!"
(Pramoedya Ananta Toer)

Individu...Individu Merdeka!

(Sengon Karta)
Kami datang membawa setumpuk asupan gizi
Selayaknya Emcee MV mencounter frasa Pandji
Memblejeti keberpihakan rapper masa kini
Sebagai corong propaganda paslon par-tai
Tak ayal Jerinx keblinger memihak Jokowi
Kontestasi memanas simpulkan eskalasi
Dalam demokrasi borjuasi politik bak obor Olympic
Menebar dramatik kan menuai berbagai intrik
Kotak suara kosong kebohongan bunyinya
Janji isapan jempol tertumpuk dalam keranda
Obituari terlampir setiap sebut pesta ala-ala
Citra diri utama minus dalam kinerja
Pasokan proyek penyokong kemenangan disebar
Visi misi humanisasi sesumbar ditebar
Barisan loyalis fanatik semangat berkobar
Titah tuan kan dilaksanakan tanpa gentar

Kuberi gocap maka pilihlah kami
Hidup kalian kami buat serupa Kemal Pahlevi
Kebodohan pamerkan sepatu bertipe yezzy
Sedang angka ratio gini melonjak tinggi
Don! jangan beri kompromi bagi kapitalis birokrat
Sebab mereka berselingkuh dengan korporat
Blusukan menjadi perangai syarat utama
Atas nama kuasa rekayasa dipaksa dicipta
Busung politik kian merebak dimana-mana
Entah di kota atau rentetan desa-desa
Berlagak mengutip sebagian kalam Allah
Kyai selewengkan dalil Al-Quran serta Sunnah
Isu hoax FPI merencanakan aksi insureksi
Seperti itulah pemilu adalah buaian ilusi
Karena negara sebagai pusarnya kontradiksi
Alat penghisap dan penindas milik borjuasi

(Chorus)
Apa yang diharap dari kotak suara?
Sejak Orba berkuasa investor jawara
Lantas adakah perubahan sejati?
Ya!, Hanya ada satu kata: Revolusi!!!

(Don Wilco)
pikir masak-masak jangan telan mentah-mentah
suhu politik memanas tapi derajat mereka rendah
terus obral janji bagai bazar baju murah
karena haus akan tahta mereka menjilat ludah

satu lawan banyak, akulah golongan putih
bukan sok pahlawan dan bertopeng ala Panji
manusia milenium telah nyaman duduk di kursi
rakyat, jadi jangan harap dia akan muncul lagi

rakyat terkotak-kotak demi nasi kotak
yang isinya otak-otak sampai lupa punya otak
tidak mau kritis hingga jatuh dan sekarat
terus menelan Pilkada yang ia anggap itu obat

bertaruh nasi pada kotak suara
bermain dengan Insthinc dalam kotak pandora
pendekar silat lidah tengah asik berlaga
di atas panggung rakyat mereka berlagak

ulurkan tangan mereka yang tak tulus menggenggam
propaganda dangkal tak kan buatku tenggelam
ku tetap lawan arus di riak yang tak dalam
barisan gagal paham yang sukanya salah paham

apakah palu arit itu memang simbol iblis
dan kalian lebih percaya dengan fahira idris
habib riziq tetap menjadi habib brisik
bawa isu garin(g) seperti pasir berbisik

ketika sang idola gagal naik podium
kau semakin gondok macam orang kurang yodium
tampaknya pendidikan masih belum optimum
politik agama jadi candu macam  opium

teruslah bermimpi sampai datangnya mesias
biar ku bersenandung di atas awan bak denias
duduk-duduk santai buat lirik yg beringas
jangan lupa foto selfie santap gurita cikeas

imagiNATION

Don Wilco X Sengon Karta - ImagiNATION (Produced By Senartogok)

Lyrics & Rap: Erland Herlambang
Produced by Spunlabs for RAPTUS

Raptus - Ini Bukan Sajak Tentang Cinta

Lyrics written by Rekvmjejvk
Music produced by Jesse James
Scratch by Insthinc
Retouch by Senartogok
Mixed and mastered by Juta

Contain sample: Rump Shaker by Wreckx nEffect

Unreleased Track

4. Kembalikan!

Mic: Senartogok, Sentris
Beats: Kausmonaut

Senartogok x Sentris - Purna manusia (Kausmonaut Remix)

Some Of My Collaborative track, available on PRTXT4BMRSH

MC: MADERODOG
PRODUCED BY : DENSKY9

Lyric:
Maderodog 'Kafir untuk Pemula'. Sebarkanlah! 
Jangan berhenti di anda. Raihlah amal Soleh, yang 
Solihun tak pernah peroleh. Ini hadits paling soheh.
hehe

Densky9 di MPC ambil kendali!

assam'alayka (kematian atasmu!)yaa ahli neraka
pembawa petaka yang dipetakan murka
para gurkha penabur duka
janji surgawi dengan uang muka luka yang dibuka
dari Marawi hingga Rawwa, tak perlu Burqa!
bau pesing kalian terpampang di Cikeuting hingga
Sampang, di-setting memanjang
dalam fitnah komunis dan pengkafiran
gerakan intorleran, plot amatiran yang mem-back up
kepentingan para tiran
megabacot multisilabel siap breidel iman difabel
para gembel demo sekuel bernomor togel
pimpinan ustadz berotak bogel
saat pekik 'Allahu Akbar' jadi latar aksi barbar
kebencian ditebar; 'Emang nabi gak ngajarin sabar ?'
Merakbal! gue wudhu pake Arbal,
saat darah jadi halal, bidadari surga minta dianal
kami lah kepala yang dipenggal sejak Karbala
digembala bala berhala, yang ngebala demi pahala

(#)
Kontranego; Komando  dan Status Quo
Fasis, Mati! Rayakan Amorfati!

beraknanah kalo lo bilang kekerasan adalaj sunnah
dan sumpah serapah sebagian dari ibadah
saat presekusi satu diksi dengan jihad dan faedah
Haram jadah! bawa sini tu akidah
biar gue bedah di atas lo punya sejadah

gak perlu hukum rajam, gorokan pedang tajam
untuk paham seberapa kejam kalian dan Ibnu Miljam
yang menyulut api dalam sekam di akhir malam
menganyam dendam sebagai 
satu-satunya bakat terpendam
nih, kenalin! Maderodog MC-Munthadzirin,
terlalu tekbal kalo cuma dikafir-kafirin, gak perlu aspirin
Gue paranin semua doktrin, pennenggak Combantrin
saat simpatisan Bom Thamrin dipaksa minum urine
Mugholadzoh kayaj lo pada mesti dikencingin tiap hari
ajak semua takfiri bersyagwat 72 bidadari
biar gue beri kalian mati yang
takkan pernah layak diperingati

untuk setiap dalil, yang kalian jadikan dalih tuk 
menyembelih, kami kibarkan semua ajaran tentnag
kemanusiaan, persamaan dan kebebasan
siap bela sesama (siap!)
siap manusiakan manusia (siap!)
siap lawan kawanan hewan (siap!)

Angkatbir!

Pre-Text For Bumrush

Maderodog - Kafir Untuk Pemula

Single kontribusi Altarlogika untuk CD kompilasi hip hop "Pretext for Bumrush". Grimloc Records x Defbloc, 2017.
Recorded at: KGB, Jakarta, 2017. Engineered by: Don Wilco
Mixed and mastered by Hamzah Kusbiyanto at Silver Studio

Contains a portion of "You're Bleeding, Every Shed of Light Is Dying” performed by In The Hearts Of Emperor, “Failing Light” performed by Harold Budd & Brian Eno.

-----------------------------------------------------------------------------------

LYRIC

Pada kalam yang siap bawakan maut 
Hamparan kabut bawa rasa takut kala raga ku melaut 
Rima akut vonis tiap serdadu rabun menahun
 Mengalun prosa magus yang tak santun 
Beracun didasar palung tanpa ampun
ini sajak taifun serupa petaka
 Pada kepala yang bertanya
“Mengapa neraka membangkang?”
 Menantang!
Pertanda maut kan bertandang
 Dimalam sepekat arang tajam bagai kataku yang fatal
 Dan kurapal prosa jendral kiamat tak berpangkat 
Ini ayat api raga kalian kan terbakar
 Dengarkan suara samar dalam kamar tak berpagar 
Bisikkan ramalan yang kan bangkitkan tiap jenazah
 Pertanda tandai jiwa-jiwa tak bernama
 Kala altarlogika bawa rima paska gerhana 
Diatas pelana serupa empat penunggang bencana
 Ini hembusan pertama israfil diatas menara

Kami bakar singgasana , Menggantung para raja 
Bawa rima kuasa altar tanpa paduka 
Membakar singgasana
 Panas kala aksara ayat api, prosa neraka tagihkan tumbal

 Ini aku perantara kejanggalan penghambaan
 Pada pekan kehampaan gelap terang kesadaran
 Bernada separau beton jakarta rindukan Karma (Crew)
 Bersama Total Terror bawa horor pada tiap koridor 
Kubawa koloni Mordor tanpa komodor 
Anggap PE serupa obor beri terang tanpa perlu daftar Gontor 
Digorong kala prosa aku asah
 Rangkum frasa para arwah kala kataku tandingi kuasa 
Ini Altarlogika
Rima bakar Loki kala jiwa-jiwa enggan sesalkan takdirnya
 Kala dunia gelap tak butuh purnama 
Kan kurapal mantra pusaka saingi pujangga
 Ini sajak muara tanpa suara
Kala Wiji (Thukul) dan Munir bersua bersama Di Udara
 Bermodalkan aksara kucabut nyawa tiap raga tak bernama 
Hingga raja tak bertahta

Kami bakar singgasana , Menggantung para raja 
Bawa rima kuasa altar tanpa paduka 
Membakar singgasana
 Panas kala aksara ayat api, prosa neraka tagihkan tumbal

Ayat-Ayat Api

Komemorasi adalah lagu bebas dengar rakitan grup Hip hop Infrastruktur Katastrofi yang dirilis lebih awal demi medukung setiap yang bergerak melawan ketidakadilan. Terlebih, gempuran fasis pasca terselenggaranya Simposium Nasional Tragedi 65 pada bulan April 2016 lalu, semakin membabi buta. Penyitaan buku, pembubaran pemutaran film dan diskusi, perampasan lahan warga bersertifikat hak milik yang semakin serampangan, dan segala kesewenang-wenangan perampasan ruang hidup lain hasil kolaborasi pemerintah beserta aparat didukung korporat adalah tindakan inkonstitusional yang menenggelamkan hak asasi manusia di jurang ketidakadilan.

Hal ini kian melayangkan peringatan bahwasanya Indonesia telah dan masih menindas Nusantara tanpa menghiraukan tangisan Ibu Pertiwi yang sedang dan masih bersusah hati melihat anak-anaknya kelaparan di lumbung padi, bahkan diinjak-injak hak-haknya oleh yang seharusnya menjaga melindungi, dan mengayomi.

Lebih parah, tindakan serampangan pemerintah dan aparat disulap oleh beberapa media korporat sehingga pemerintah dan aparat mendadak bercitra harum, selaras dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dalam menjalankan pembangunan. Padahal, negara terbukti telah dan masih menjajah Negeri. Namun, jika kawan-kawan bertanya pada kami "pemerintah yang mana? Rakyat yang mana? Aparat yang mana? Korporat yang mana?" dengan kebijakan yang (tentu) tidak sebijak paket ekonomi jokowi, kami sampaikan; "lihat dirimu, sekelilingmu, internet ada ditanganmu, kau bisa membuka portal-portal bernas seperti indoprogress.com, selamatkanbumi.com, islambergerak.com, bantuanhukum.or.id, jakartabeat.net, kpa.or.id, dan yang ajaib; mojok.co, untuk menjawab pertanyaanmu, seperti seruan Jibril pada Muhammad; "Iqra! Dan semoga anugerah bersamamu."

Kenyataannya sangat ironis, lagu ini tidak cukup untuk mendeskripsikan seluruh pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang dilakukan kolaborasi pemerintah, aparat, dan korporat karena saking banyaknya pelanggaran dan kesewenang-wenangan yang digencarkan. Bahkan, meskipun penggalan lirik pada verse pertama mulai ditulis pada awal tahun 2014, dimana pada pertengahan tahun itu, kubu Jokowi-JK mengedarkan isu akan mengulang kebijakan Gus Dur mencabut TAP MPRS No. XXV Tahun 1966, ternyata justru keadaan hari ini tidak jauh berbeda dengan masa kecil kami yang dikungkungi rezim orba. Terang jawabnya, hal ini menasbihkan lirik pada verse pertama untuk dieksekusi dan dipublikasikan.

Setidaknya, lagu ini hendak turut berpartisipasi menyampaikan peringatan karena seperti kata-kata Kommer di Bumi Manusianya Pram: "Jika kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminil, biarpun dia sarjana". Tentu jika yang menyinggung perasaan Kemanusiaan tidak meminta maaf, tidak sudi rekonsiliasi, tidak mau membenahi keadaan, bahkan tidak mau mendengar suara dari Kemanusiaan, maka penggalan puisi Wiji Thukul itu masih sangat relevan, hanya ada satu kata, Lawan!

Tabik.

Lirik: https://genius.com/Infrastruktur-katastrofi-komemorasi-lyrics
Lirik ditulis oleh: Sleep Earth
Musik ditulis oleh: Prime Manifez
Dimixing & mastering oleh: Prime Manifez
Insert: Potongan suara Widodo Sunu, pemimpin perjuangan tani sekaligus Kepala Desa dan Warga Urut Sewu, Kebumen, Jawa Tengah yang disampling dari unggahan video berjudul 'Warga URUT SEWU di Serang TNI 22 Agustus 2015, Kebumen MEMBARA, Kasus URUT SEWU' dengan link www.youtube.com/watch?v=GR6LwwyM7LE
Foto Sampul Lagu : diambil dari foto jurnalistik dari link http://www.berdikarionline.com/berlapis-lapis-kejanggalan-dalam-penggusuran-di-tanjung-luwuk/

Komemorasi

First time doing remix. @insthinc fucking rules.

Original song taken from 'Textacy', available via @defbloc

Insthinc - Limbo (Maverick Remix)

MANIFESTO

Lyrics written Metzsick
Boxcutter Prod.Vicgrimez
Artwork Collage By @destructo_ (Eric Arfizal)

Lyrics

Verse 1
Yoouuuuu
Ini tanah tumpah darah
Persetan garuda di dada 
Di saat negara membawa bala serupa isi kotak pandora
Atas namakan Pancasila,agama dan Doktrin bela negara
Ku datang membawa bala
Saat pena dan kertas bersenggama
Kalian ku bawa dalam rentetan aksara.
Dalam zona monumental di tengah gempuran Cosa Nostra 
Ku sabdakan rima angkara
Saat moncong senjata berada di kepala
Tanpa perantara atau tanpa kotak suara
Ribuan jiwa hilang tak berdaya
Media terbungkam, diam tanpa berita.
Saat para jendral eksekusi warga miskin kota
Pancasila di pancung di bawah tiang bendera
Kini Kalian semua di paksa
Merunduk, mati tak berdaya 

(Chorus)
Buka mata, Nyawa dan darah 
tak tergantikan aspal dan bandara
Bermahkota dari sabda para dewa
Mengubah senyuman tawa 
Menjadi tangisan darah di atas petakan sawah 2x

Verse 2
Kepada Tuhan dan iblis ku berjanji
Ku buat semua ini menjadi kontroversi
Persetan dengan MC yg miskin edukasi
Ku bakar prosa agar semakin panas
Ku Sebar teror dgn Rima Rima ganas
Kusapu rata arogan panutan tak layak jadi acuan senjata
Karna negara ini milik yang kaya
Yang miskin menderita dan terus dijaja
Buka mata ini semua realita
Tanah dan darah memutar sejara
Demi selogan menuju kota dunia
liat kasus pandang raya,Bulogading sampai barabaraya
Dimana tanah warganya habis di jarah
Demi saku penuh dgn rupiah
Ini katanya warga sejahtera
Maka jangan salahkan kami menenteng senjata

(Chorus)
Buka mata, Nyawa dan darah 
tak tergantikan aspal dan bandara
Bermahkota dari sabda para dewa
Mengubah senyuman tawa 
Menjadi tangisan darah di atas petakan sawah 2x

Metzsick - Manifesto (Prod.Vicgrimez)

https://www.freewestpapua.org/info/human-rights/
https://tirto.id/perayaan-1-desember-dan-kekerasan-di-papua-cAYJ
#FreeWestPapua
Lyrics written by REFO
Music written by Madsure
Mixmas by Da Kriss
Scratchs by Fibonacci
Engineered by Joe Million



REFO - 01 12 '61 (Prod. by Madsure)

Taken from Morgue vanguard x Doyz' collaboration album "Demi masa"  
Released on 20th December 2018 by: Grimloc records

Lyrics written by: Morgue vanguard, Doyz, and Rand slam
All music written & produced by: Morgue Vanguard
Co-produced/engineered by: Jay Beathustler
Scratchworks performed by: Evil Cutz
Recorded at: Cutz Chamber, Bandung
Mixed and mastered by: Hamzah Kusbiyanto at Cutz Chamber,
Bandung
contains a portion of:
“Shoot your shot” performed by Jr. Walker &amp; The All stars, “Exodus” performed by Ferrante &amp; Teicher,
“Underground” performed by Les DeMerle

[Adlibs: MORGUE VANGUARD]
birama terobos kulit kepala
serupa kepingan bara menyala
di dekade marabahaya
serupa ronta di Rojava

[Verse 1: MORGUE VANGUARD]
belati rima topan halilintar dan pelangi
dan embun pagi yang berjanji menyayat nadi tirani
bersepakat beraliansi dengan api
kalam yang kan bertarung sampai seribu tahun pasca ku mati
bernazar pada hujan, kumpulan yang terbuang
yang berhutang jalan pedang pada hidup yang tak bertuan
reruntuhan gusuran, kepulan dan kepungan
remukan harapan palagan yang dilupakan zaman
macam luka tusuk Meyer di depan markas Kodam
murka kutuk mereka yang berbaring di selokan
di malam barikade dan peluru berdesingan
di ujung musim kudeta para tiran bergantian
di setiap perang yang tak akan pernah kita menangkan
di hadapan babylon kalamaut berkelindan
rima bagi mereka yang sehormatnya melawan
sisa waras yang bertahan macam posko Padarincang

[Chorus: RAND SLAM]
bagi barisan mereka yang bersatu
pada malam yang kelabu tempat nasib kan beradu
takkan mati jadi dadu di hadapan serdadu
invasi kolosal operasi terpadu
mangsa keadaan rezim masa perampasan
angkat kesadaran meski depan kekalahan
babat di hadapan, barisan sombong muka
doa pagi dua jari untuk Poro Dukka

[Verse 2: DOYZ]
hidup di belantara monitor laku dan simtom
hirup udara di antara karnivor satu sindrom
berbondong abaikan eklips rancangan para fantom
menyongsong apokalips dalam semesta monokrom
jelajah kosmos kerabat yang kini bertikai
dengan fiksi epos populis sebagai perisai
melihat batas kalut rombongan tercerai-berai
berakad meretas taut kawanan pengabai
di lintas deresi berkerumun kenaifan
berkeras menepis gumpal halimun di pandangan
kabarkan peran sauvinis industri ketakutan
prosa konten krisis tak kan henti kami wartakan
di bawah godam para penyandera kotak suara
merekah geram penuai bala kotak pandora
di hadirat jakal pencabik daging domba
sajak ini perewa pekik disonan kontra-binasa

[Chorus: RAND SLAM]

[Verse 3: DOYZ]
itikad membuka gerbang arsenal kosa kata
itihad penjaga arang berbara tetap menyala
di ambang menara pengawas kastil Nosferatu
ku bariskan rima pemartil batil ke atas tandu
laksana abaka membalut gagang belati
asana gahara memagut malang sehari
panas seakut geram di titik arteri
tiada pantas takut diperam membidik afeksi

[Verse 3: MORGUE VANGUARD]
resonan teladan Garongan yang tegak di hadapan
gempuran penggusuran kombo CEO dan Sultan
kabar seruan dari palagan terlupakan
lanskap yg bertahan dari bala pelumatan
panggil ulang urjensi punk serupa Rondos
serupa warga Baros membakar beko dan pos
kurancang rima Ababil yang bidani holokos
jika kau bangun kastilmu tuk mendominasi kosmos

[Chorus: RAND SLAM]

[Adlibs: DOYZ]
di antara kealpaan pada cetak-biru
ekonomi tata dunia baru
yang memaksa kita berjibaku
paruh-waktu, purna-waktu..
lusuh di sepenuh waktu
dan merubah anak kita menjadi yatim-piatu
ikrar tantang gerutu kata bagai menyergah
kita pantang berlutut kala badai menerpa

Demi Masa

Di Hadapan Babylon

Produced By : Densky9
Art By : @sssrafif (instagram)

Lyrics:
Insthinc
visiku selipkan presisi dalam diksi 
Terukir ekplisit Macam 666 di logo waltdisney
insthinc bagikan flow mistik misfit bagi showbiznis 
super insurgent bak the sigit 
flipscript ala deck di kaki rodney cetak kickflip
beraksi licin khas bergaya kingpin
Breaks olimpik klassik era lipstick
produk organik bahan linting
pasok majas dan pajang tandingi koleksi kalung slickrick
mic di genggam serupa botol jimbeam
Tinggalkan bar kosong  persis trend batu cincin
rekam jejak dalam track ku simbol griffin
Sebar pesan yg kau dengar dalam wujud kriptik
wheelie sepanjang beat bagai E.T
injak yang lypsnyc bak di pit gorilla biscuit
divisi balistik Kenaliku di vip seat kendalikan loop bak grim reap
telisik skema mengalir bagai listrik 
warnai distrik serupa aksi ramo di beatstreet
Seliar era beastie Sekitar booth full fx mistis Ingat bak serial kismis
Sinting rubah pena kuas davinci
Densky + mpd aksi magic houdini

Dzulfahmi
Awali dengan Dzul dan akhiri dengan fahmi
Berdoa dengan ajaran yang bisa kau pahami
Tau kah kami? Spit bar ala huskar,  tombak api
Telanjangi  nalar Tanpa sensoran dari kpi
God/ blessed me menuntun arah jalan
Mic masih ku seret dari siang sampai malam
Mesiu ku serap  dari liang lubang mriam
Bar berapi, beberapa kira aku barbar tapi
Meratapi  marah tadi masih ada rasa hambar
Asah gambar ku- tanpa muslihat
Maslihat aku dengan pena jadi basquiat
Ku Pastikan  kau berakhir  dalam galian
Dalam artian Musnah hilang atau mati
Bagaikan huruf D , di nama Dzulfahmi
Telan textacy sebelum  injak  nirwana
meludah dibawah titah dari sang rahwana
dengan suara bising sekeras pukulan bisping
Dzulfahmi insthinc depan mic itu beast thing

4. Kembalikan!

REKVMJEJVK

Recent comments

dittpbl

Tri Bayu Krisna Pati

Charlie dien

Fairus

Related tracks