Indonesia hancur karena korupsi di semua pilar negara, di semua profesi. Lagu ini kemarahan tentang fakta itu, sekaligus bentuk dukungan SIMPONI kepada KPK dan berbagai pihak lain yang bekerja dalam pemberantasan korupsi. Juga untuk menolak pembahasan RUU KUHP & KUHAP oleh DPR dan pemerintah yang akan menghilangkan banyak kewenangan penting KPK. Lagu ini ada di album kedua SIMPONI 'Jejak Langkah Kita' yang berisi 10 lagu (Info lengkap album: http://t.co/oWkYeTzqRO )  


Trias Corruptica*

ExecuTHIEVES pencuri negeri sipil
Subsidi dicabut, bank-bank di-bail out

LegislaTHIEVES rajin bolos & plesir
Utak-atik anggaran minta komisi

JudicaTHIEVES jadi sarang mafia
Jubah hitam, palu ketidakadilan

Jumat keramat untuk kalian
Baris saja dalam antrian
Koruptor harus dimiskinkan
Hey kawan, ini kewajiban!

PancaGILA**
1. Keuangan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang tidak adil dan tidak beradab
3. Permusuhan Indonesia
4. Kerakyatan yang tidak dipimpin oleh hikmat, tanpa kebijaksanaan, dalam  permusyawaratan perwakilan asal-asalan
5. Ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 
*Pertama kali dinyanyikan di depan Ketua KPK dan Ketua DPR di Istora Senayan, 9 Desember 2013, Hari Anti-Korupsi Internasional
**Inspirasi dari seniman/aktivis beberapa belas tahun lalu

Lirik: M. Berkah Gamulya
Lagu: Bayu Agni

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 22.388 pelajar/mahasiswa/santri, 207 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

SIMPONI @simponii sukses selenggarakan 'Sister in Danger Sumatera Tour' bersama Komnas Perempuan (Diskusi musikal stop kekerasan seksual terhadap perempuan & anak) di 12 Kota di Banten-Sumatera (16 Sekolah/Universitas) pada 2-30 Mei 2014 .

Personil SIMPONI: Rendy Ahmad (vocal/guitar), Rama Aruman (bass), Bayu Agni (lead guitar), Teuku Khaiqal (drum), Sakti Sanjaya (vocal/guitar), M. Berkah Gamulya (playing-manager).

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Reverbnation/soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

Trias Corruptica

Lagu @simponii untuk nelayan dan masyarakat pesisir di seluruh Indonesia yang masih miskin dan jadi korban pencemaran karena kebijakan pemerintah di negara kepulauan/kelautan/maritim ini yang tidak ber-perspektif kepulauan/kelautan/maritim. Juga lagu untuk kawan-kawan di Bali (dan dimanapun) yang sedang berjuang menolak reklamasi di Teluk Benoa (dan dimanapun). Lagu ini ada di album kedua @simponii 'Jejak Langkah Kita' yang berisi 10 lagu (Info lengkap album: t.co/oWkYeTzqRO )

Pesisir dan Laut Milik Kami*

Kekayaan kita ada di laut
Kemiskinan kita ada di pesisir
Ikan-ikan mati karena pencemaran
Reklamasi menjadi-jadi, kampung nelayan jadi korban

Rentenir merajalela, anak nelayan tak sekolah
Perahu tak lagi anggun, jembatan beton terus dibangun

Kami akan rebut kembali
Pesisir, laut, milik kami
Nenek moyang orang pelaut
Semangat kami pantang surut

Jatah solar menguap, dihisap koruptor
Monopoli sektor properti, pantai bukan milik kita lagi

Lirik: M. Berkah Gamulya
Lagu: Rendy Ahmad, Andru Steven, Paul Simatupang, Rama Aruman “Etta”

*Lagu ini kerjasama SIMPONI dengan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA).

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 22.388 pelajar/mahasiswa/santri, 207 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

SIMPONI @simponii sukses selenggarakan 'Sister in Danger Sumatera Tour' bersama Komnas Perempuan (Diskusi musikal stop kekerasan seksual terhadap perempuan & anak) di 12 Kota di Banten-Sumatera (16 Sekolah/Universitas) pada 2-30 Mei 2014 .

Personil SIMPONI: Rendy Ahmad (vocal/guitar), Rama Aruman (bass), Bayu Agni (lead guitar), Teuku Khaiqal (drum), M. Berkah Gamulya (playing-manager).

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Reverbnation/soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

Pesisir dan Laut Milik Kami

Lagu ini kami ciptakan karena terlalu banyaknya anak-remaja-dewasa perempuan & laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual setiap hari. Sementara, aparat penegak hukum belum berpihak kepada korban, bahkan ada yang ikut menjadi pelaku. Hukuman maksimal kepada pelaku kekerasan seksual juga masih sangat ringan, hanya 15 tahun penjara, tidak sebanding dengan penderitaan korban. 

Lagu ini ada di album kedua @simponii 'Jejak Langkah Kita' yang berisi 10 lagu, yang info lengkapnya bisa dibaca disini: t.co/oWkYeTzqRO

SIMPONI dan Komnas Perempuan akan selenggarakan Sister in Danger Tour 2014 (diskusi musikal stop kekerasan seksual) pada 2-28 Mei 2014 ke 10 kota di Banten & Sumatera (Serang, Bandar Lampung, Kota Bengkulu, Padang, Bukittinggi, Rantauprapat, Kota Pinang, Medan, Banda Aceh, Palembang). Sedangkan Sister in Danger Tour 2013 di Jawa-Bali bisa ditonton video dokumenter pendeknya disini: http://t.co/R9hfxE5BUs

Lagu 'Sister in Danger' saat ini sedang ikut dalam kompetisi internasional MasterPeace di Mesir/Turki, sedang dalam proses voting oleh publik disini: http://t.co/mFl1INfyBz

Lirik 'Terlalu Banyak' by @simponii

Rumah bagai rimba / Hawa nafsu hewan buas
Otak kosong, hati beringas / Anak sendiri menjadi mangsa

Sekolah bagai lautan / Diserang badai tanpa teladan
Ilmu bintang tak diajarkan / Masa depan telah tenggelam

Tak sanggup lagi, tuliskan lagi / Inisial korban, setiap hari
Semakin banyak, semakin muda / Semakin dekat, semakin suram

Pergaulan bagai perjudian / Sembarang kawan penuh jebakan
Pacar percaya jadi perdaya / Informatika simalakama

Jangan kita biarkan / Keadilan harus ditegakkan

Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rama Aruman “Etta”

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), diskusi musikal dengan 20.488 pelajar/mahasiswa/santri, 188 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2013) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, dll.  

Personil: Rendy Ahmad, Rama Aruman, Bayu Agni, Teuku Khaiqal, M. Berkah Gamulya. 
Kontak: simponi10@gmail.com

Terlalu Banyak

Lagu ini tribute kepada Munir dan Aksi Kamisan yang sudah berlangsung hampir 8 tahun di depan Istana Negara. Lagu ini sangat spesial karena: 1) Lirik di bait pertama ciptaan Suciwati Munir, istri dari aktivis HAM, Munir, yang dibunuh di pesawat dalam perjalanan ke Belanda pada 7 September 2004; 2) Diciptakan di rumah masa kecil Munir di Batu, Jawa Timur, pada 5-6 Mei 2013; 3) Pertama kali dinyanyikan pada peresmian Omah Munir (museum HAM) di Batu, Jawa Timur, pada 8 Desember 2013.

Lagu ini juga untuk menyambut Pilpres Indonesia 2014 yang sangat mengecewakan karena di kedua calon presiden ada tokoh-tokoh yang terlibat dalam pelanggaran HAM. 

Lagu ini ada di album kedua @simponii 'Jejak Langkah Kita' yang berisi 10 lagu, yang info lengkapnya bisa dibaca disini: t.co/oWkYeTzqRO

SIMPONI dan Komnas Perempuan (+ mitra) saat ini sedang selenggarakan Sister in Danger Tour 2014 "diskusi musikal stop kekerasan seksual" di 12 kota di Banten & Sumatera (2-30 Mei 2014: Serang, Bandar Lampung, Kota Bengkulu, Padang, Bukittinggi, Rantauprapat, Kota Pinang, Lubukpakam, Medan, Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang). Video Sister in Danger Tour 2013 di Jawa-Bali (7 menit) bisa ditonton disini: t.co/R9hfxE5BUs

Lirik 'Fajar Munir, Senja Kamisan' by @simponii

Malam tersenyum dalam misteri / Tuhan selalu dalam dekap
Kamu menawan dalam sederhana / Cintamu luar biasa

Api bumi sepanas semangatmu / Embun pagi sedingin nasehatmu
Lalu akar tumbuh membesar / Kuat dan tak tercabut

Kamisan, menolak lupa / Kamisan, lawan ketakutan
Payung hitam, coba hapus kelam / Payung hitam, untuk keadilan

Perjuangan baru selangkah / Tuk kemuliaan sesama manusia
Mereka panik lalu membunuh / Muntahmu muntahkan amarah

Lirik: Suciwati Munir dan M. Berkah Gamulya / Lagu: Rama Aruman “Etta”, Rendy Ahmad, Paul Simatupang, Andru Steven

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 22.388 pelajar/mahasiswa/santri, 207 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

Personil: Rendy Ahmad, Rama Aruman, Bayu Agni, Teuku Khaiqal, M. Berkah Gamulya.

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Dengar/download lagu di reverbnation/soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

Fajar Munir, Senja Kamisan

Lagu ini ada di album kedua @simponii 'Jejak Langkah Kita' yang berisi 10 lagu, yang info lengkapnya bisa dibaca disini: t.co/oWkYeTzqRO

Lagu ini bentuk permohonan kami agar kekerasan atas nama agama yang banyak terjadi di Indonesia dan di dunia segera dihentikan. Banyak pihak merasa paling benar sendiri, melakukan kekerasan karena tidak menghormati perbedaan keyakinan. Padahal toleransi adalah hal yang dianjurkan dalam semua agama, keyakinan, konstitusi nasional dan berbagai konvensi internasional. 

Lagu ini untuk saudara-saudara Ahmadiyah, Syiah, Sunni, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Yahudi, Animisme, dan berbagai keyakinan lainnya yang mendapat perlakukan tidak adil di tempatnya masing-masing (Indonesia & dunia). Dan tentu saja untuk saudara-saudara di Palestina, Myanmar, Pakistan, India, Afganistan, dll. STOP KEKERASAN/PERANG ATAS NAMA AGAMA!!!

Lirik 'Berebut Surga'

Tuhan semesta memberi cintanya / Kepada semua umat manusia
Namun manusia berebut kasihnya / Saling bertarung, tega menghukum

Tuhan ciptakan kita berbeda / Lalu mengapa kita melawan-Nya
Perbedaan jadi anugerah / Jika akal dan hati menangkap ilmu yang telah diberikan-Nya

Maka tiada lagi permusuhan / Dan umat manusia hidup dalam kedamaian sejati / Kemanusiaan lah jiwanya

Minoritas ditindas, mayoritas melindas / Sesat menyesatkan, oh tolong hentikan!

Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rendy Ahmad

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 22.388 pelajar/mahasiswa/santri, 207 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

Personil: Rendy Ahmad (vocal/guitar), Rama Aruman (bass), Bayu Agni (lead guitar), Teuku Khaiqal (drum), M. Berkah Gamulya (playing-manager).

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Reverbnation/soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

Berebut Surga

Lagu ini untuk mengenang perempuan-perempuan pergerakan Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan 1945, pahlawan-pahlawan perempuan Indonesia, baik yang tercatat maupun tidak, yang diakui maupun tidak. Founding Mothers yang mencita-citakan Indonesia yang berkeadilan dan ber-perikemanusiaan. 

Lagu ini untuk semua perempuan yang memperjuangkan keadilan gender, yang melawan segala bentuk kekerasan, yang mendampingi para korban kekerasan. Tidak lupa untuk para korban kekerasan dan penyintas. 

Lagu ini juga untuk perempuan-perempuan yang menolak penggusuran, pembangunan yang merusak lingkungan, reklamasi, dan segala bentuk penindasan & ketidakadilan lainnya dll.

Lagu ini untuk ibu kami, kakak dan adik perempuan kami, pacar dan istri kami, teman-teman kami.

Lirik 'perEMPUan' :

Cita tak bisa tegak tanpa rasa berani
Kita bangun pasak dengan perjuangan sejati

Kendaraan tercepat adalah imajinasi
Biarkan kami melesat untuk kesetaraan/keadilan hakiki

Luka tegarkan jiwa, hilang dalam senyuman
Duka bangunkan rasa, satu dalam pelukan

Agar kesedihan menjadi masa lampau
Agar keadilan melimpah dalam sejarah

Empu… bukan objek seksual/pembangunan
Empu… subjek keadilan 
Empu... kemuliaan, kehormatan
Empu… lahirkan masa depan

Lirik: M. Berkah Gamulya, Bayu Agni
Lagu: Rama Prayudha, Bayu Agni

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 32.030 pelajar/mahasiswa/santri, 230 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di 48 kota di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2015) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

Personil SIMPONI: Rendy Ahmad (vocal/guitar), Rama Aruman (bass), Bayu Agni (lead guitar), Teuku Khaiqal (drum), Sakti Sanjaya (vocal/guitar), M. Berkah Gamulya (player-manager).

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

perEMPUan

Kisah Cicak Buaya Belum Selesai

Si cicak badannya kecil
Buntut putus tak akan mati
Ditangkaplah para pengutil
Agar negeri bebas korupsi

Si buaya giginya tajam
Badannya besar kulitnya keras
Kasak-kusuk bikin konspirasi
Rekeningnya gendut sekali

Cicak tak takut lawan buaya
Ibu pertiwi jadi taruhannya
Cicak tak gentar diserang buaya
Demi anak cucu kita

Lirik: M. Berkah Gamulya
Lagu: Rendy Ahmad

Lagu ini ada di album kedua @simponii 'Jejak Langkah Kita' yang berisi 10 lagu, yang info lengkapnya bisa dibaca disini: t.co/oWkYeTzqRO

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi FAIR PLAY 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2015 (Belgia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 24.982 pelajar/mahasiswa/santri, 218 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2015) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, BHACA, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

Personil: M. Berkah Gamulya (playing-manager), Rendy Ahmad (vocal, guitar), Rama Aruman (bass), Bayu Agni (lead guitar), Teuku Khaiqal (drum), Sakti Sanjaya (vocal, guitar).

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Reverbnation/soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

Kisah Cicak Buaya Belum Selesai

"Parade Garis Depan" adalah lagu yang dirilis pada 2020 sebagai bagian dari mini album Tiga Pandemi. Lagu ini merupakan tribut untuk pekerja esensial seperti dokter, perawat, ilmuwan, petugas kebersihan, sopir ambulans, dan lainnya yang berjuang di garis depan selama pandemi Covid-19. Dengan nuansa pop-rock yang energik, lagu ini mengapresiasi keberanian dan pengorbanan mereka, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya solidaritas dalam menghadapi krisis.

Lirik:

Parade Garis Depan

Kamu elang yang selalu menjaga
Angsa yang paling setia
Dilahirkan tanpa ketakutan
Dibesarkan oleh keikhlasan

Kamu ada di garis terdepan
Karena selalu ada cinta/teguh pada etika
Pasien sembuh berkatmu
Harapan tumbuh olehmu

Semangatmu sederas halilintar
Kasihmu seluas cakrawala
Walau alatnya tak cukup
Walau kolega wafat terus menerus

Negara jangan hanya bantu korporat
Di saat rakyat membantu rakyat
Waktunya pemerataan dan keadilan
Tak ada senjata yang bisa hancurkan mimpi

Lirik: M. Berkah Gamulya
Lagu: Arnie Christanti
Aransemen: Sisters in Danger x Simponi

Parade Garis Depan

Lock the Justice

Pollution in our conscious
Destruction in the deep of our soul
Now who can give back the happiness?

Our mind stuck in the past
Discrimination running so fast
Now who can bring back the love of life?

Chain the stigma
Lock the justice in our heart
Shackle the inhumanity
Dignity for all, for everyone

Try to feel what they feel
The survivors can fully recover
We stand with the survivors

Lirik: M.Berkah Gamulya, Gracia Asriningsih, Yeni Rosa Damayanti
Lagu: Arnie Christanti, Qotrunnada Fitriana, Titi Joe, Ahmad Satria Landika, Grace J. Theo
Aransemen: Sisters in Danger x Febrianto Eko Saputro (flute)

*Lagu ini diciptakan untuk Human Rights Watch pada tahun 2018 yang melakukan kampanye internasional menghapus stigma pada pasien kesehatan mental (menolak pemasungan).

Lock the Justice

Agama Cinta

Cinta itu prinsip Rasul, dengan julukan Nabi kasih sayang
Rasul diutus untuk sempurnakan akhlak mulia
Dengan misi kasih sayang untuk alam semesta
Agama itu cinta, cinta itu agama
Apalagi agama itu kalau bukan cinta?
Dan Tuhan menyebut diri-Nya maha cinta
Maka kita manusia harus saling mencinta

Agama cinta, bukan marah-marah
Agama cinta, itu ramah-ramah
Gerakan Agama Cinta
Ayo gabung, kita gerak bersama

Jangan berkelahi, berbeda itu hukum alam
Jangan menyakiti, beragam itu kehendak Tuhan
Jangan melukai, agama bukan kekerasan
Jangan menghakimi, Tuhan larang kezaliman

Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorongmu berlaku tidak adil
Berlakulah adil karena adil itu lebih dekat kepada takwa
Tidak ada kekerasan dalam agama, dan tidak agama dalam kekerasan
Agama yang paling dicintai Tuhan adalah yang toleran
Agama adalah cahaya, cerahkan pikiran

Jika Tuhan menghendaki
Beriman semua di muka bumi
Untukmu agamamu
Untukku agamaku

Lirik: M. Berkah Gamulya, Eddy Aqdhiwijaya
Lagu: Ahmad Satria Landika, Asmarangga, Iam MDZ
Aransemen: Simponi

*Versi pertama dari lagu ini berjudul Islam Cinta, hasil kolaborasi Simponi dengan Gerakan Islam Cinta pada tahun 2019

Agama Cinta

Lagi

Lagi dan lagi
Ada berita sesakkan dada
Hancurkan hati
Membunuh jiwa

Lagi dan lagi
Oh kapan berhenti
Korban dan pelaku semakin muda/banyak

Tak satupun kitab suci yang bolehkan
Tak satupun hukum yang izinkan
Pelecehan/pembunuhan, perkosaan, semua kebiadaban
Telah hilang rasa kemanusiaan

Pendidikan, pencegahan, itu yang utama
Rehabilitasi, penindakan, seadil-adilnya
Keadilan gender jalan kita
Menuju keadilan semesta

Lirik: M. Berkah Gamulya
Lagu: Qotrunnada Fitriana, Arnie Christanti, Ahmad Satria Landika, Titi Joe
Aransemen: Sisters in Danger

Lagi

Dia & Dia (HeForShe)

Dalam samudera sejarah
Lelaki dan perempuan harus bersama
Memahat perahu kesetaraan
Kembangkan layar keadilan

Perempuan tak pantas disakiti
Bahkan dengan setangkai bunga
Lelaki tak harus menguasai
Untuk tunjukkan siapa dirinya

Menatap dan berucap jangan melecehkan
Menyentuh harus dengan persetujuan
Hawa nafsu bukan alasan
Semua itu bisa dikendalikan

Hargai, peduli, berbagi
Tumbuh bersama
Belajar bersama

Lirik: M. Berkah Gamulya
Lagu: Ahmad Satria Landika, Gede Bagus
Aransemen: Sisters in Danger

Dia & Dia

Lagu ini terinspirasi oleh dan merupakan sebuah penghormatan kepada Multatuli (1890-1887), penulis Max Havelaar (1860). Berlatar masa kolonial Belanda di Indonesia, novel ini mengungkap penyalahgunaan sistem yang terjadi pada masyarakat Jawa melalui kacamata berbagai suara dan narasi. Buku ini kini menjadi referensi dalam sastra Belanda, menginspirasi politik dan perubahan dari kolonial menjadi sistem perdagangan liberal. Lagu ini juga memberikan penghormatan kepada Museum Multatuli di Rangkasbitung, Lebak, Banten (Indonesia), sebuah tempat yang inspiratif bagi generasi muda.

Multatuli adalah lagu kolaborasi oleh Sisters in Danger (band indie asal Indonesia) dan Barbara Caucheteux (mahasiswa program master asal Belgia).

Multatuli

Aku yang sangat menderita
Petani yang dirampas tanahnya
Aku yang menulis cerita
Tanam paksa dan eksploitasi lainnya

Yang memalukan kejahatan, bukan kemiskinan
Yang membahagiakan keadilan, bukan kesengsaraan
Menulis agar didengar, politik etis dijalankan
Bapak dan ibu bangsa dilahirkan

Ini buku yang membunuh kolonialisme
Menanam benih revolusi Indonesia
Memanen kemerdekaan bangsa terjajah di dunia
Menebang dominasi kolonial Eropa

(interlude)

Ini buku yang membunuh kolonialisme
Menanam benih revolusi Indonesia
Ini museum yang membuka mata, pikiran
Jadi menara gagasan, mercusuar mimpi
Mengenang generasi lampau yang memerdekakan
Menginspirasi generasi kini yang kencang berlari

Bahasa Belanda:*
Ja ik, Multatuli, neem de pen op als Diponegoro
Hoor mij, allen die Oost-Indisch doof zijn 
Met zijn kriss graveer ik de verhalen van stemlozen
Dit is een Pusaka voor mijn zoon, menselijkheid
Weef onbreekbare banden tussen zielen
Gelijkheid en rechtvaardigheid doorheen grenzen en tijd

Saidjah dan Adinda bahagia di surga
Setelah cinta terhalang tragedi dunia
Bunga melati, kain biru, di hutan jati
Saling berjanji untuk bertemu kembali

Lirik: M. Berkah Gamulya, Barbara Caucheteux
Lagu asli: Ahmad Satria Landika
Aransemen: Rizal Muchlison

*
Ya, aku Multatuli mengangkat pena sebagai Diponegoro
Dengarkanlah aku, semua yang tuli di Hindia Timur 
Dengan kerisnya aku mengukir kisah-kisah mereka yang tak bersuara/terdengar
Ini Pusaka untuk anakku, kemanusiaan
Menenun ikatan tak terpatahkan di antara jiwa-jiwa
Kesetaraan dan keadilan lintas batas dan waktu

Multatuli

16 Oranges*

Too much time for hurting
Too little time for loving
I give you 16 oranges
The vitamin to end the violence

But I wanna tell you, my friends
The strongest vitamin is the true love
And justice from the mind
So we can orange the world

Unite! We bury hate
Unite! Speak out & fight
Unite! Real men don’t rape
Unite! Real women know their rights

So let me tell you, my friends
We grow the seeds of equality
16 days, 16 centuries, and more
A brighter future: violence no more

*Most Popular Award of #UNiTEsong Contest 2017 by UN Women Asia Pacific

16 Oranges

Bung Hatta 2*

Penjarakan aku asal dengan buku
Sepatu tak terbeli, mesin jahit tinggal mimpi

Tak mungkin tak bergetar
Mendengar kisahmu
Jalan hidup bermartabat
Jika ikut teladanmu

Jika jujur dan sederhana ditautkan
Tulus bijaksana disandingkan
Terbacalah Muhammad Attar
Renungkanlah 

Penjarakan aku asal dengan buku
Sepatu tak terbeli, mesin jahit tinggal mimpi

Proklamasi, koperasi, diplomasi, anti-korupsi
Terucaplah, terkenanglah, dirimu

Tidak menikah sebelum merdeka
Mas kawin buku luar biasa
Cintamu hening yang paling nyaring

Tolak pensiun tinggi
Jabatan tak ingin lagi
Naik haji sebagai rakyat biasa
Kuburmu bersama rakyat jelata

Lirik: M. Berkah Gamulya
Lagu: Rama Aruman, Rendy Ahmad
Aransemen: Simponi

*lagu untuk Bung Hatta Tour bersama Perkumpulan BHACA (Bung Hatta Anti-Corruption Award)

Kami Anak Semua Bangsa

Bung Hatta 2

Lagu Pemilihan*

Bukan zamannya memilih karena paksaan
Ini zamannya bertarung gagasan
Bukan zamannya membeli kemenangan
Ini zamannya unjuk kemampuan

Yang mau jadi pelayan, bukan yang ingin jadi tuan
Yang mau bekerja, yang mau menggerakkan
Bukan yang menguasai dan malas-malasan 
Bukan yang menyakiti dan hobi korupsi

Dengarkanlah suara ini
Wujudkanlah pemilu bersih

Jangan baku hantam karena beda pilihan
Perdamaian yang kita idam-idamkan
Lingkungan hidup agar tetap lestari
Hak asasi manusia dijunjung tinggi

Para pemilih harus cerdas
Tolak uang, pilih yang berkualitas

Proses jujur, hasilpun jujur
Pemilu bersih, negeripun bersih
Main uang, kesadaran hancur
Wasit curang, harga diri melayang

Lirik: M. Berkah Gamulya, Bayu Agni
Lagu: Rama Aruman, Rendy Ahmad
Aransemen: Simponi

*lagu permintaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyambut Pilkada serentak 2015

Lagu Pemilihan

Untuk yang di Hutan dan di Jalanan*

Kenapa tidak kami berani 
Hadir di sini
Sudah lawan kutukan kodrati

Satu langkah tak bisa mundur lagi
Pembebasan tentukan hidup mati
Bukan main-main, revolusi

Tidak, tidak lagi
Air mata harus jadi api
Dalam gerak kami
Dalam pikiran jiwa kami

Tidak, tidak lagi
Air mata harus jadi api
Dalam derap kami
Dalam pikiran jiwa kami

Kami bukan yang pertama
Melawan jahatnya dunia
Dan ketika kami berani
Maka kami bukan yang terakhir

Lirik: Zely Ariane
Lagu asli: Sam Awom
Aransemen ulang: Simponi

*salah satu lagu di album kompilasi "Papua Itu Kita" (2015) dan album ke-3 band Simponi "Kami Anak Semua Bangsa" (2016)

Untuk Yang Di Hutan Dan Di Jalanan

Satu Papua*

Di sana tanah papua
Negeri kaya rakyat sengsara
Di sana tanah papua
Penindasan di depan mata

Ratusan ribu nyawa hilang
Dibunuh, miskin, dan musnah
Tanah dirampas, laut dikuras
Anak-anak tak punya masa depan

Sampai kapan kita diam
Penindasan harus dihentikan
Satu papua, satu perjuangan
Solidaritas tanpa batas

Lirik: Zely Ariane
Lagu asli: Sam Awom
Aransemen ulang: Simponi

*salah satu lagu di album kompilasi "Papua Itu Kita" (2015) dan album ke-3 band Simponi "Kami Anak Semua Bangsa" (2016)

Satu Papua

Lelaki Baru*

Hey, apakah kamu cukup lelaki?
Hey, apakah kamu cukup berani?
Tidak menatap dan berucap yang melecehkan  
Tidak menyentuh tanpa izin, tanpa paksaan

Hey, apa kamu benar mencintai?
Hey, apa cintamu cinta sejati?  
Tak menyakiti, mau berbagi, menghormati dan peduli 
Ikut nurani, tak paksakan hasrat dan keinginan sendiri

Hidup semakin berarti 
Jika cinta dari hati
Setara dan berkeadilan 
Tanpa bahasa kekerasan
Jadi lelaki sejati 

Hey, dengarlah kawan kau tak sendiri
Hey, kita belajar hari demi hari
Hey, menjadi lelaki yang baru
Hey, cukup kuat untuk tak menyakiti
Hey, menjadi lelaki sejati
Hey, berani peduli dan berbagi

Lirik: M. Berkah Gamulya, Bayu Agni
Lagu: Sakti Sanjaya
Aransemen: Simponi 

*lagu untuk kampanye global He for She (He and She)

Lelaki Baru

Three Ends*

Manusia di dunia berhati berlian
Pasti dia para perempuan
Manusia di dunia titisan surga
Pasti dia anak-anak kita

Mereka cahaya penerang semesta
Penuh irama gerakkan dunia
Mari bersama hidupkan mereka
Sayang setara sejahtera

Tapi mengapa masih saja
Banyak kekerasan menimpa mereka
Di kota, di desa dan rumah kita
Cukup sudah akhiri semua

Stop kekerasan pada perempuan
Stop kekerasan pada anak kita
Stop ketidakadilan 'tuk mereka
Bersama kita pasti bisa

Hey, laki-laki harus berubah
Hey, anak bukan obyek kekerasan
Hey, perempuan bukan obyek seksual
Laki-laki stop kekerasan

Lalalala perempuan bahagia
Lalalala anak-anak ceria
Lalalala semua bahagia
Menuju Indonesia hebat

Lirik: Shinta Priwit, M. Berkah Gamulya
Lagu: Shinta Priwit
Aransemen: Simponi

*aransemen baru & tambahan lirik dari lagu jingle Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI

Three Ends (Jingle Kementerian Perempuan & Anak RI)

Berani Bilang Tidak*

Saat lima jadi sepuluh
Inilah kedua tanganmu
Kepala hingga ujung kaki
Ini tubuh milikmu sendiri

Kamu harus berani bilang tidak
Jika disentuh orang lain
Pada bagian yang mana
Yang ditutupi oleh pakaian

Kebaikan tujuan kita
keselamatan adalah segalanya
Kecerdasan kita terapkan 
Agar bahagia takíkan jauh pergi

Kamu harus berani bilang tidak
Jika diminta menyentuh orang lain
Pada bagian yang mana
Yang ditutupi oleh pakaian

Kamu harus berani bilang tidak 
Jika diminta menyentuh 
Pada bagian yang mana
yang membuat kamu tidak nyaman

Kamu harus berani bilang tidak
Jika tak mau dicium dan disentuh
Oleh siapapun juga
Dimanapun dan kapanpun juga

Lirik: M. Berkah Gamulya
Lagu: Rama Aruman, Rendy Ahmad
Aransemen: Simponi

*inspirasi dari panduan mencegah kekerasan seksual terhadap anak (underwear rules)

Berani Bilang Tidak

Islam Cinta*

Rap:
Cinta itu prinsip Rasul, dengan julukan Nabi kasih sayang
Rasul diutus untuk sempurnakan akhlak mulia
Dengan misi kasih sayang untuk alam semesta
Agama itu cinta, cinta itu agama
Apalagi agama itu kalau bukan cinta
Dan Tuhan menyebut diri-Nya maha cinta
Maka kita manusia harus saling mencinta

Song:
Islam cinta, bukan marah-marah
Islam cinta, itu ramah-ramah
Gerakan Islam Cinta
Ayo gabung, kita gerak bersama

Reff:
Jangan berkelahi, berbeda itu hukum alam
Jangan menyakiti, beragam itu kehendak Tuhan
Jangan melukai, agama bukan kekerasan
Jangan menghakimi, Tuhan larang kezaliman 

Rap:
Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorongmu berlaku tidak adil
Berlakulah adil, karena adil itu lebih dekat kepada takwa, yeah that's real
Tidak ada kekerasan dalam agama, dan tidak ada agama dalam kekerasan
Agama yang paling dicintai Tuhan adalah yang toleran
Agama adalah cahaya, cerahkan pikiran

Song:
Jika Tuhan menghendaki
Beriman semua di muka bumi
Untukmu agamamu
Untukku agamaku 

Lirik: M. Berkah Gamulya, Eddy Aqdhiwijaya
Lagu asli: Ahmad S. Landika, Asmarangga, Iam MDZ

*Lagu ini Simponi ciptakan khusus untuk Gerakan Islam Cinta yang mengkampanyekan toleransi antar umat beragama di Indonesia dan dunia.

Personil band:
- Nanda (vocal)
- Rizal (rap, bass)
- Landika (lead guitar)
- Revi (vocal, guitar)
- Gilang (drum)
- Mulya (vocal, manager)

phone: +62 81287338314
email: simponi10@gmail.com
twitter: @simponi_id
facebook: SIMPONI
instagram: @simponi_id 
youtube: SIMPONI

Islam Cinta

Vonis (Verdict)* (2nd winner - Fair Play Song Competition 2012, Belgium/Brasilia)

 Semua karena korupsi
 Negeri kaya anak kurang gizi
 Rakus pejabat politisi 
 Bangsa kaya anak tak sekolah

 Pengusaha rakus hutan gundul
 Bencana datang tak henti
 Vonis hakim bisa dibeli
 Koruptor dilindungi

 We are making a movement
 We are not a silent generation
 Share your wild imagination
 We are building a revolution

 Kita mengaku bertanah air satu**
 Tanah air tanpa korupsi
 Kita mengaku berbangsa satu
 Bangsa yang lestari
 Kita mengaku berbahasa satu
 Bahasa tanpa kekerasan

 One world without corruption
 Indonesia without corruption

Lirik: M. Berkah Gamulya
Musik: Bunky Sofee, Fani Perdana, Denis Arwindra, Ipoer S. Poernomo

*Juara 2 "Fair Play 2012: International Anti Corruption Music Competition", Belgia (2 Sept 2012) & SIMPONI diundang ke Brasilia, Brasil untuk konser di 3rd Voice Against Corruption Forum (6 Nov 2012) & di 15th International Anti-Corruption Conference (10 Nov 2012 ).
**Inspirasi dari Sumpah Pemuda 1928 & Sumpah Mahasiswa 1998

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 22.388 pelajar/mahasiswa/santri, 207 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

SIMPONI @simponii sukses selenggarakan 'Sister in Danger Sumatera Tour' bersama Komnas Perempuan (Diskusi musikal stop kekerasan seksual terhadap perempuan & anak) di 12 Kota di Banten-Sumatera (16 Sekolah/Universitas) pada 2-30 Mei 2014 .

Personil SIMPONI: Rendy Ahmad (vocal/guitar), Rama Aruman (bass), Bayu Agni (lead guitar), Teuku Khaiqal (drum), Sakti Sanjaya (vocal/guitar), M. Berkah Gamulya (playing-manager).

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Reverbnation/soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

Vonis

Sisters in Danger* (1st winner - Sounds of Freedom Song Competition, London, 2014)

My old sister is in danger
My young sister is in danger
My aunty is in danger
My mother is in danger

Don’t teach how to dress**
Teach your brain about humanity

My family is in danger
Your family is in danger
My friends are in danger
You are all in danger

Don’t rule how to walk
Watering your heart with kindness

Don’t you blame the victims 
Maybe you’ll be the next
Let’s question the law
Where has justice gone

Show respect, empathy
Live in solidarity
Improve our attitude
Justice from the mind***

Lyric: M. Berkah Gamulya
Music: Rendy Ahmad, Rama Prayudha, Andru Steven

*Tribute to victims and survivors of sexual violence around the world
**Quote from feminist poster
***Quote by Pramoedya Ananta Toer, famous Indonesian author

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 22.388 pelajar/mahasiswa/santri, 207 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

SIMPONI @simponii sukses selenggarakan 'Sister in Danger Sumatera Tour' bersama Komnas Perempuan (Diskusi musikal stop kekerasan seksual terhadap perempuan & anak) di 12 Kota di Banten-Sumatera (16 Sekolah/Universitas) pada 2-30 Mei 2014 .

Personil SIMPONI: Rendy Ahmad (vocal/guitar), Rama Aruman (bass), Bayu Agni (lead guitar), Teuku Khaiqal (drum), Sakti Sanjaya (vocal/guitar), M. Berkah Gamulya (player-manager).

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Reverbnation/soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

Sisters in Danger

We Are Sinking

Day by day
Looks we never care about the world
So the nature is sick
And the earth is dying

Earth has been destroyed

It is getting hotter
It is greedy industries 
Sink, we are sinking
To the future that so dark

This is not a forecast
This is a bad fact
It is a strong warning 
For you the policy makers

Lyric: M. Berkah Gamulya
Music: Andru Steven, Rama Prayudha, Rendy Ahmad

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 22.388 pelajar/mahasiswa/santri, 207 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

SIMPONI @simponii sukses selenggarakan 'Sister in Danger Sumatera Tour' bersama Komnas Perempuan (Diskusi musikal stop kekerasan seksual terhadap perempuan & anak) di 12 Kota di Banten-Sumatera (16 Sekolah/Universitas) pada 2-30 Mei 2014 .

Personil SIMPONI: Rendy Ahmad (vocal/guitar), Rama Aruman (bass), Bayu Agni (lead guitar), Teuku Khaiqal (drum), Sakti Sanjaya (vocal/guitar), M. Berkah Gamulya (playing-manager).

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Reverbnation/soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

We Are Sinking

Sisters in Danger x Simponi adalah merger 2 band bergenre pop-rock dari Jakarta/Depok, Indonesia. Sisters in Danger pernah meraih Most Popular Award dalam kompetisi UNiTE Song-UN Women 2017 di Thailand (lagu 16 Oranges), sedangkan band Simponi meraih juara 1 kompetisi Sounds of Freedom 2014 di Inggris (Sister in Danger) dan juara 2 kompetisi musik anti-korupsi Fair Play 2012 di Belgia/Brazil (Vonis). 

Kami juga sukses melaksanakan performance and study tour di 3 negara Eropa (Jerman, Perancis, Italia) pada 11 Juni-9 Juli 2016; mendapatkan Rekor MURI di tahun 2011 atas keberhasilan roadshow diskusi musikal global warming 82 hari non-stop di 82 sekolah/universitas/pesantren/panti asuhan di Jabodetabek, Bandung, dan Lampung; mewakili Indonesia dalam Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan pada tahun 2011 dan 2012.

Sejak berdiri tahun 2010 sampai sekarang, kami sudah menjangkau 65.220 pelajar/santri/mahasiswa dari 357 sekolah/pesantren/perguruan tinggi di 62 kota se-Indonesia melalui kegiatan roadshow edukasi musikal bertema stop kekerasan terhadap perempuan dan anak, anti-korupsi, toleransi, dan lingkungan hidup; yang didukung oleh banyak LSM dan lembaga pemerintah.

Kontak:
hp: 0818 1823 3724
email: sistersindanger@gmail.com
medsos: @sistersindanger_simponi

Sisters in Danger x Simponi

Popular tracks