Burung-Burung Kecil (AT Mahmud) — ujicoba

Suara di Halaman Belakang Rumah Pak Atep yang Baru

Sekuntum Mawar (A.T. Mahmud) versi diajar — Barudak Cileueur

Dongeng si Ochank jeung Oray Bedul (versi harewos)

Hujan (Ibu Soed, 1938) at Antapani 40

Ini salah satu lagu favorit kami di "diskusi musikal" kami di Gajahlumantung 7 setiap Sabtu. Di awal dan di akhir diskusi yang membahas fairytales, gagasan-gagasan Rudolf Steiner, serta banyak hal, kami selalu bernyanyi dengan cara 'round' seperti pada rekaman ini juga bermain suling rekorder. Dan 16 Februari ini kami merayakan ulangtahun ke-2  Studyclub kami. Versi "Banaha" yang satu ini saya rekam pagi harinya, sebagai kado buat Studyclub kami. Kami bertukar kado.. dan kepingan berisi rekaman ini jatuh ke tangan Nadia alias Nyonya Iden Wildensyah, ibunya Badar dan Damar. Saya sendiri mendapat hadiah boneka burung hantu buatan Manda. Sungguh membahagiakan :D

NB: mendengarkannya mesti pake headphone

Banaha (Congolese Folksong)

Entah bagaimana dulu guru TK mengantarkan lagu ciptaan Ibu Sud ini, sehingga mungkin ini menjadi salah satu lagu yang paling menempel dalam benak.

'Boeroeng Ketilang' (Ibu Soed, 1936)

Tanggal 17 April lalu menjadi salah satu hari paling membahagiakan. Saya bersama OSK alias Orkes Stamboel Kekanakan untuk pertamakalinya mencobakan lagu Buih karya A.T. Mahmud, pencipta lagu kebanggaan kami. Dan memang sungguhpun membahagiakan ini lagu. Suatu saat kami akan membawakannya di suatu pantai. Terimakasih buat mendiang A.T. Mahmud yang telah mewariskan ratusan kebahagiaan dalam bentuk lagu buat kami bangsa Indonesia :)

Buih (A.T. Mahmud)

Boesoer Warna sebetulnya merupakan secuplik bagian pembuka dari sebuah komposisi panjang bertajuk "Berkaca Cahaya". Salah satu cerminan sahaja dari proses renung dan belajar selama tujuh tahun terakhir (21-28), yang diwujudkan dalam kekaryaan musikal. Penulisannya (baca: penuangannya dalam bentuk musik dan syair) baru dimulai di akhir tahun lalu (2012), yang semoga akan segera tertuntaskan di akhir tahun depan (2013)-- apa iya?
Rekaman ini adalah dokumentasi awal tahun, kala untuk pertamakalinya "Berkatja Tjahja" direkam, sebelum digubah dan dilengkapi ini-itu. 
Walau komposisi ini memang dibuat untuk 'lira', tapi suara lira pada rekaman ini baru ditambahkan sekitar tiga bulan setelahnya. Semoga khalayak sekalian bisa dan berkenan menyimak versi lengkapnya di akhir tahun nanti. Amin :)

Busur Warna (dari "Berkaca Cahaya")

Ini lagu permintaan khusus dari cucu tercinta, Khaira. Maka sebagai kakek yang baik, sudah sepatutnya bernyanyi buat bayi-bayi yang mau bobo :D 


Burung Hantu (dari lagu rakyat Jerman)

Lagu buatan mendiang Pak A.T. Mahmud ini merupakan lagu tentang hujan yang paling saya gemari, mengalahkan "Singin' In the Rain" buatan Arthur Freed dan Herb Brown atau "Rain" buatan Lennon dan McCartney. Buat saya, ini yang paling manis :)

Hujan Rintik-Rintik (A.T. Mahmud)

Kunang-Kunang (A.T. Mahmud)

Lagu ini dibuat dengan manis oleh Ara (usia 3 tahun), bersama saya dan Iyang (usia 28 tahun), serta Wienny (usia 32) pada bulan Mei 2013 di Rumah Belajar Semi Palar.

Bunga Cantik (contoh)

Hari-hari musikal, dari kamar, di jalanan, sekolah, ruang tamu, perpustakaan, sekolah, panggung, di ruang pajang seni, hingga ruang diskusi.
NB: Jika Anda tidak berkesempatan untuk mendengarkan musik secara langsung dari manusia yang menyanyikan dan memainkannya, dan jika Anda tidak mempunyai pelantang suara yang berkualitas 'baik', maka dengarkanlah menggunakan headphones atau earphones.

Taufanny Nugraha Ph.D.

Popular tracks