Salah satu track dari album Koboy Dari Tanggul 

PRT - Titik Nadir (Ft. REFO)

Konnekshun singles

D.R.E.A.M

Prima Johan is Rand Slam & Prime Manifez
Lyrics written by: Rand Slam & Ayaw
Music written & engineered by: Prime Manifez
Recorded at RSEC, Bandung, 2018
Mixed and mastered by Prime Manifez at Grondtoon Kamer, Purbalingga, 2018
Contains a portion of "Feelin' Good" performed by Nina Simone

Prima Johan

Prima Johan - Pukul Rata (feat. Ayaw)

Art work: dzulfahmi
Mixmas: da kriss

"Based on true story" - Raam Punjabi

Lyrics:

Verse 1
melukis nasib baik dengan coretan peluh
bagai menggambar kelamin di wajah mario teguh
seminggu penuh,berperang dgn rasa jenuh
merapal prosa teluh,di saat teduh
filosofi hidup dan keimanan level pentung
bagai kolaborasi bigot dan rocky gerung
adalah candu tawaku menatap dunia yg remuk
oleh sifat busuk manusia dari segala bentuk
tuang inspirasi,ku teguk intisari
muntahkan isi hati,menjadi lirik klasik
basmi mc imitasi tanpa sisa sidik jari
sebagai indikasi aku punya sisi lain
persetan kopi,puisi dan langit senja
ku rayakan hidup ini dengan alkohol di meja
beri aku gelas,pena dan kertas
sebagai unsur trinitas ku merakit ide emas
kumpulkan omong kosong dunia yang fana 
karna ku suka membakar opini bak sampah
mendulang dosa pada wanita dan harta
selayaknya,surga neraka,itu tak ada
Gunakan panca indera di tiap pandemik
Lalu ku kemas dalam lirik bertabur arsenik
Kencingi moralitas dagelan klenik
Hingga air seniku terpajang di pameran seni
Anti potong bar,macam mc kontolan
Pada sample colongan,ku hiasi kesombongan
Cengkram kerongkongan tiap mereka menonjolkan
musik kumur kumur rima kobokan
ditengah kepungan hidup yg kian monoton
ku rakit sajak kewarasan sabagai molotov
kala doa bagiku hanya sebuah monolog
biarkan aku mengggila di semesta monokrom
ku hadir di dunia sebagai dasamuka
sulap sabda zaratustra jadi kamasutra
bertukar-tukar posisi dengan hasrat darah muda
kadang serupa brahmana,kadang jadi kasta sudra
sudah,stop berkhayal tentang limbo
biar ku tebus tiap dosa dgn darah gadis nympho-
usai santo wilco menuliskan verbal manifesto
ucapkan dalam kredo lalu cerna charlie hebdo

verse 2
Sebut aku kuyang dari kalimantan
Hadir sebagai jawaban tiap doa tanpa harapan
Dalam hikayat yang ditulis pasca kiamat
Dan membuat malaikat menolak taat
Disaat aral gendala hadir tanpa akhir untuk kita sepakati
Agar tetap ada sebagai janji
Bagi tiap opsi hidup yang terlalu congkak kau kafiri
Serupa para milisi
Yang berteduh dibawah bendera bersama
Pseudo-history yang dirancang sedemikian rupa
Maka lupakan kajian historis tentang konflik rwanda
Dalam wajah kota dengan diskursus yang sama
Bersama para dewan yang menjadi postulat
Untuk ratusan umat
Di atas goresan tinta manuskrip belantara
Tulisan ku menjelma sabda
Pada tiap gerombolan yang mabuk ketuhanan
Dalam wujud jelmaan,kambing dan setan
Pseudo-inteligensi
Akumulasi antara omong kosong dan janji dalam satu lini
Silih berganti
Para nasionalis puki mencoba turun aksi
Atas nama NKRI harga mati
Lalu AMAN (Aliansi Masyarakat Anti Anarkisme) dibentuk dengan landasan seperti Golden Dawn di Yunani

Kupilih jalan sunyi
Bersama piringan hitam dari Talib Kweli
Kumenanti mentari untuk menyapa lagi
Sembari menunggu tuhan yang datang lalu menari
Dengan kostum ala hippie
Membawakanku lintingan tuk relaksasi
Jadi tarik nafas lagi
Karena ku sibuk menanti kematian terlalu khusyuk melebihi Meursault
Beri aku jawaban apa itu rasa takut
Jika persepsi mu hanya buah dari paradoks akut
Maka lebih baik kau lekas tutup mulut

Wilco x Fibonacci - Liberosis (Prod. Da Kriss)

Rand Slam - Bisik (feat. Dinda Melati R)
Lyrics Written by: Rand Slam
Mixed and Mastered by: Densky9
Cover Art by: Altarlogika
Recorded at RSEC, Bandung, 2018
Contains a portion of "With or Without You" by U2
Contains an interpolation of "Diam" by Grace Sahertian

Intro 1: Dinda Melati R
Ketika kakiku lelah berlari
Perlahan atur langkah tuk berhenti
Beri waktu sejenak tuk pahami
Bisik suara dalam hati

Intro 2: Rand Slam 
Untuk tiap kata yang tak pernah tersampaikan
Tiap tatap yang selalu terabaikan
tiap kata yang tak pernah tersampaikan
Tiap tatap yang selalu terabaikan
tiap kata yang tak pernah tersampaikan
Tiap tatap yang selalu terabaikan

Verse 1: Rand Slam
Ketika kakiku kaku, saat hati tak mampu
Ikuti yang mereka mau, simfoni merdeka maut
Saat kedua tangan terasa terkekang
Kala semua angan melayang dan terbang
Jauh, tak tahu kemana mengadu, ku mematung
Ku takabur, sesumbar tiap rencana yang ku hatur
Tuhan tertawa, tuk tiap terawang
Tuai yang ku tanam, tuak yang kubawa
Jadi teman bererita hadir dengan tiap tetesan
Air mataku mengalir di dalam tiap rentetan
Kisah dan sisa, sinar yang sirna
Demi kian lupa diri, demikian ku amini
Demi bias tak biasa dipilihnya tabiat yang
Tak terpikir sebelumnya, ku akhiri sepenuhnya
Bahagia ku tukar tuk sebagian kutukan
Putar balik di tikungan, di hadirat-NYA ku bukan
Siapa, siapa, tak ada yang mendengar
Sama-samar suara hati gambar abstrak yang temani
Tiap puncak yang ku daki pertarungan tak berarti
Bila aku menangi saat aku menangis
T'lah ku lalui garis harusnya tak ku lewati
Batasan yang ku buat, pantasnya tak ku buang
Tapi, biarkan aku terdiam sejenak
Saat hatiku menjerit tak mengerti tuk berhenti, saat...

Hook: Dinda Melati R
Dalam diam kau yakini
Dalam diam kau menari
Dalam diam kau yakini
Dalam diam kau menari

Verse 2: Rand Slam
Di dalam diamku ku yakini hingga kini
Tiap baris yang kupatri punya ciri tiap lini
Teradiksi tinta ini semua diksi tiap lirik
Gubah mimpi dalam diri tapi barku di adili
Karena, kau tak butuh tata kata
Irama dan nada, yang kau tunggu tatap mata
Ketika pandangmu, lebih puas menjelaskan
Ketika saat ku lebih suka menengadah
Kan tiba saatku, lebih mudah ku dengarkan
Ketimbang tiap tuntutan, saat hilang tuntunan
Dengar cap orang tua kau sampaikan, persetan
Intisari alasan arah (arak) kita berbeda
Mungkin ku yang terlena, oleh tiap bisik-bisik
Harapkan kisi-kisi, yang ada bising kritik
Ataukah ini sisi dari ego bodohku?
Coba kontrol emosi, emosi mengontrolku
Berpikir ku benar, memilih tuk lepas
Dari simpulan fiksi, melilitku lama
Tersisih semuanya, kita manusia biasa
Merasa tahu segalanya, tanpa mau tuk belajar
Tuk akui tiap salah, bagianku disana
Mereka beri filsafat, yang ku beli pil saat
Ku sendiri, biarkan aku terdiam sejenak
Saat hatiku menjerit tak mengerti tuk berhenti, karena...

Hook: Dinda Melati R
Dalam diam kau yakini
Dalam diam kau menari
Dalam diam kau yakini
Dalam diam kau menari
2x

Outro: Dinda Melati R
Dalam diam kau yakini
Dalam diam kau menari
Dalam diam kau yakini
Tempat berpijak yang sejati

Bisik

Bisik (featuring Dinda Melati R)

*Use headphone and Metilendioksimetamfetamina for better quality* 

Artwork: rappinflat

Verse 1
Track pengantar minum racun
Cap tikus berdasi yang main sabun
Kalian asshole saatnya ku buat hancur
Samakan kalian dengan anus 2pac shakur

Bars solid tambahkan gasoline
Bakar portofolio karirmu yang sok lit
Aku agnostik pimpin doa bak katolik
Atas nama lucifer,nero dan roh aprophis

Panjatkan doa setinggi hasrat alain robert
Memandang rendah tuk ludahi wajah lonte
Ambil lembar rimamu lalu seka Pantat monyet
Layaknya album butut di-cover Wartawan bodrex

Karyamu katrok macam rilisan falcone
Skill lebih menyedihkan dari drakor
Skill ku rocky di hadapan Ivan drago
Siap tampol telinga hipster Boy pablo

Verse 2
Menunggangi demo yang terekam di studio
Lupakan peterpan,ku bungkus ego rufio
Jebolan anak banal yang tak kenal ibu dibyo
Hasilkan benih petaka macam kertosudiro

Aku ahli neraka bukan abdi negara
Ku tembakkan water canon dari tangis jelata
Ini sumpah serapah pembangkang anti lencana
Wariskan karya bencana sebangsa bani cendana

Di hari steven brian pennel di eksekusi
Aku datang ke bumi tuk bunuh ritme perkusi
Gusur Mc imbesil fakir respect bermusik
Dan rusuh di Party Urban Kelas Intelek puki

Genosida mc semenjana otak pansos
Jentikkan jari thanos sebagai baksos
Don wilco sinonim dengan astaroth
Sandingkanku dengan el chapo dan Kratos

Hook
340 siapkan kuburan massal
420 membakar zona nyaman
Nikmati sopi di kala senjakala
Menelan boti di saat penjagalan

Basanizo (Prod. Ode malik idrus)

Marabunta Remix Version
(12/01/2019)

*)
http://papuaweb.org/
https://griffithlawjournal.org/index.php/gjlhd/article/view/578/539
http://www.humanrightspapua.org/images/docs/HumanRightsPapua2015-ICP.pdf
http://scholarcommons.usf.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1270&context=gsp

Lyrics written by: @callmewilco & @doyzdanoyz
Music written & engineered by: Prime Manifez
Scratches provided by: @insthinc
Mixed & mastered by: Prime Manifez
Produced by: DOYZ & Prime Manifez

(Don Wilco)
Ini tanah tumpah darah atas nama kebanggaan
Lucifer adalah raja, persetan kerakyatan
pembangunan merata a la industri para baron
Papua pun meradang oleh liturgi mantra Marmon
berlafazkan Pancasila yg ditanam pada jiwa
berapa lagi nyawa hilang diamankan sang panglima
Rest in peace Jeny Badi yang tertembak mati
usai patriot Asmodeus datang melepas birahi
Amarah menyeruak dari Pandora
hingga semangat Ammon menjelma Bintang Kejora
omong kosong pembelaan a la Ainan dan Nara
tak bisa tutupi fakta bahwa Papua dijajah
Senandung Leviathan tuk sentralisasi Jawa
pendidikan tak berimbang, Papua jadi bahan tawa
Mereka tak butuh sepeda apalagi standar ganda
biarkan mereka merdeka, bukan mati tak merdesa
Hentikan genderang fasis, parade bela negara
Lihat bumi Cenderawasih, tak ada Garuda di sana
alam melimpah ruah, jelas ini tanah surga
Bealzebub pun meronta, mati kenyang tak berdaya
Ini sajak kematian kontra-rima sampah Fadli Zon
tanpa kemeja kotak para Social justice Wadimor
Supremasi merah putih, NKRI harga mati
Solidaritas Belphegor, serupa moto PSI

(DOYZ)
Jika Jayawijaya begitu kaya namun bangsanya merana
Maka Astaroth sedang bersenggama di sentra neraka
Lahirkan bencana, bersama Columbia
Reproduksi ekonom bersenjata
mengendap bagai sedimen
Pengunci tahta memilih jadi oponen
Rancang pola tuk rampas tanah adat
Manipulasi lanskap lewat mufakat jahat
Dan jika pusaran kesengsaraan
berawal dari imaji pembersihan
Tanyakan pada wangi Cendana tentang makna pembangunan
Peradaban berdiri di atas anyir ladang mayat
Tumbal pesugihan pemuja Abyad
Seiring 7 saudari timba habis ladang minyak
Pergantian rezim kartel menginfiltrasi barak
Lepaskan garda penebar teror
Penabur ketakutan bak legiun Mordor
Layani keesaan majikan
Dalih nasionalis dalam neraca Freeport-McMoran
Eksklusifitas satu faksi di tanah ber-Ibu Genosida
Selaras dengan penjarahan asset Papua
Paksa Kamoro dan Amungme
nafkahi liberty dalam hitungan dekade
Fuck "Home of the Brave!" Nemangkawi adalah "Home of the slave"

(Adlibs: DOYZ)
Berteriak lantang tentang menasionalis asset bangsa
Yang ternyata bukan haknya
Sama saja dengan melempar Kapibara
Ke dalam kandang Anakonda

(Adlibs: Don Wilco)
Dan bila pembangunan merata harus diawali dengan merampas lahan warga lokal
maka penis korporat mana lagi yang akan kalian oral?

Contains: Excerpt from a video of Filep Karma: www.youtube.com/watch?v=puhkzAwJlT8

MARABUNTA (RMX) - Prime Manifez x Don Wilco x DOYZ

Album kolaborasi dari Altarlogika, Don Wilco dan Joe Million.
Berawal mabuk, berakhir bikin 4 track.

“Cipinang Cypher”
Produced & Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

"Laga Tiga Pendekar"
Produced by Altarlogika
Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

“Gejolak Kawula Murka”
Produced by Dangerdope
Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

"Detasemen 666"
Produced by Prime Manifez
Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

"Detasemen 666 Remix"
Produced by Prime Manifez
Remixed by Prime Manifez
Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

LYRIC

[Chorus]
Kamilah pendekar frasa
Berbekal kata, menempa sabda
Maju menyebar mantra, menghempas mangsa
Persetan karma

(Joe Million)

Altarlogika, Don Wilco angkat sopi dan bertiga
Hantam logika para rapper sok  pintar yang bertingkah
Hobi melebih-lebihkan skill sekecil hobbit
Pergoki dia cokil rangsang joni dengan pantat babon tropis
Pendekar tugeri bersenjatakan kengerian dalam kata bak numerik
Penuh perhitungan teliti jeli akurat di setiap punchline berapi
Selipkan frasa belati liangkan yang menantang
Nafas hantam legiun simpang siur dan terhuyung
Tanganku basah kuyup dari kucur darah musuh
Teriakkan elokuensi libas yang tak sefrekuensi
Silat lidah di rimba rima bentuk predesti
Nasihat ku kau gali kuburmu lalu berbaring
Karena lari percepat bisa yang ku tembak tepat
Di dada dan terlambat kau tergeletak di depan
Kaki ku cium daki selagi menanti mati

[Chorus]

(Altarlogika)

Tiga nabi, mitra sakti
Digalaksi pintal transkrip rima
Kami wholetrain SEEN penuhi Bimasakti
Kita tafsir terang tanpa titah langit
Kala siksa api dihadapi hingga habis
Kami yang berlari tanpa pagi dan terlahir
Terbaptis, per-kamis tengah malam dengan darah amis
Belantara vampire dalam remang nada ganjil
Perang tanpa akhir bawa menang para pandir
Lekas bakar kastil dengan mantra yang terlampir
Menari kejang di kejanggalan
Jejak ku jejaki
Selat ku sebrangi
Tanpa saksi ku bersaksi
Enggan ku mengabdi pada baris tuk berbaris
Dan pikul mentari kala tasbihmu terganti parang
Yang hitung sesaji kala tafsirmu menari
Angin pun bernyanyi dalam bait
Ku berjanji nyalakan ritus bermandi kalam
Kau ikut bersaksi

[Chorus]

(Don Wilco)

Bacakan ACAB di depan polisi skena
Membanting ukulele di acara musik senja
Kami penikmat sopi dan pengagum senjakala
Penetrasi paksa tiap wanita di pesta dansa
Merakit bulava dalam 16 baris
Hantui tiap moron yang meminta album gratis
Basmi bani Hypebeast yang berhala DJ flashdisk
Dan kawanan MC plastik yang mendaur ulang Dat $tick
Kami anomali dari mitos real Hiphop
Yang masih akrobatik pada beat produser laptop
Vandalisme gaya Defbloc, hajar para muka tembok 
Hingga esok namamu kan tertulis dalam Death Note
Kawan atau lawan yang jelas kau tak ku pandang
Musik untuk cari makan sampai nanti kau ku mangsa
Saat diksi bertemu instrumental yang brandal
Ku bawa lirik recehmu masukkan ke kotak amal

Laga Tiga Pendekar

Album kolaborasi dari Altarlogika, Don Wilco dan Joe Million.
Berawal mabuk, berakhir bikin 4 track.

“Cipinang Cypher”
Produced & Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

"Laga Tiga Pendekar"
Produced by Altarlogika
Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

“Gejolak Kawula Murka”
Produced by Dangerdope
Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

"Detasemen 666"
Produced by Prime Manifez
Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

"Detasemen 666 Remix"
Produced by Prime Manifez
Remixed by Prime Manifez
Written by Altarlogika, Don Wilco & Joe Million
Mixed and Mastered by Prime Manifez

LYRIC

(Joe Million)

Otak sedang kumat lumat stres yang menyumbat
Siapa yang menduga tiga pemuda berjumpa
Tumpah ruah ludah atas beat yang buas sampai puas
Senartogok kami gorok setelah beatnya kami gondol
Pevita pun ngocok pelototi rima berotot
Onggok microphone rongsok, TKO atau KO
Korosi kotak soundcard pecah bentuk ribu bongkah
Speaker pun berontak karena di siksa perkosa kata
Disikat halus dan rata bisikan halusinasi
Ke otak yang tak bernyawa ijinkan hantu bersaksi
Pompa jantung rombak hati yang berubah
Tempa tajam tombak hunus bunuh ego
Tebar lagu cuma-cuma antiseptik kuman-kuman
Yang tak guna akan punah cuma kena sedikit ludah
Cepat sudah unggah ko pu muka di instagram
Mau single atau vlog? rapper-rapper klot!

(Don Wilco)

Persetan MC melankolis penikmat senja kronis
Kalian sehambar rockstar tanpa pentatonik
Ini zona homophobic kau tak bisa main cantik
Kami datang obrak abrik buat Indonesia panik
Beralas kaki Vans Old Skool injak-injak fans Oldskool
Moshpit semakin chaos kami buat macam Mosul
Sejak triplet kumur-kumur trus menjadi tolak ukur
Potensi yang kalian gali kan menjadi liang kubur
Masturbasi literasi tulis skema lit terasik
Instrumental dikremasi panaskan speaker aktif
Kami sedang interaksi dalam format cypher klasik
Agar kelak disegani sejajar dengan Hitler NAZI
Anggap saja ini masih foreplay
Ku kencingi tiap telinga yang cuma cari wordplay
Okay, persetan motto hidup namaste
Waktunya kalian semua menyusul Harambe

(Altarlogika)

Komandan laskar Ashura di geladak Baruna
Tepis panah Arjuna beramarah Dasamuka
Paska ku bakar dupa
Berlayar menantang Schylla
Raga hantam Charibdis, bertrisula, amatilah
Tunggal bak ‘la ilaha-’ kalam langitan ta ala
Berswastika Sidharta, nirvana tanpa ras Arya
Joe, Wilco, bawa Altar sepadan rahim Maria
Lukis petaka Tripura bak ku mahadewa Shiva
Kami rakit kutukan bak ukiran dinding Giza
Yang izinkan maut mampir di baris abdi Genghis Kahn
Mulai konsili rakit ulang wahyu langit
Berapi serupa satu aksi ditiap barisan gaduh pabrik
Prosa bak Inferno
Dante di lantai disko
Charlie-four sabda Hebdo
Bak Ka-El di kamar Kripton
Ku tafsir tiap primbon kala hidup tanpa pit stop
Representa kamp Def Bloc bak stencil legenda Bristol

Cipinang Cypher

"Bertemu di Bali, 4 pemuda ini sepakat untuk saling beradu rima dalam satu instrumental. Rekaman dilakukan di salah satu hotel di Bali beberapa hari sebelum Soundrenaline"

Cello SCRMR
https://soundcloud.com/celloscrmr

Joe Million
https://soundcloud.com/joemillionraps

Murai Rustle
https://soundcloud.com/murai-rustle

Karami
https://soundcloud.com/karamiraps

Ssnsey
https://soundcloud.com/ssnsey

PRE SOUNDRE CYPHER (Joe Million, Murai Rustle, Karami, Ssnsey, Prod. Cello Scrmr)

Lyric written by Obig & Don Wilco
Music produced by Napalm68
Mixed & Mastered by xxddm96xx
Artwork Cover by Amado

Lirik:

Obig:
Tutup mata berharap ini hanyalah mimpi
Saat tukar taji dengan nasi ke hadapan iblis
Karena persaingan industri hanya masalah tipis
Sudah puas walau belum capai garis finish

Selipkan akurasi dalam baris atraksi
Atasi walau semua serba di batasi
Resistansi dengan rima miskin bar
Pikir sudah bakar bisik diksi bar bar

Buka ruas jari catat apa yang ajari
Sudah luas cari esensi yang dapati
Harap lambat laun namanya kan naik daun
Duga buas namun tetap tidak bisa karena

Tanpa metafora rimamu hanya cacian
Karena sarkas ada diantara baris kematian
Ini penantian rima di barisan
Racikan level barista tergambar tanpa saksikan

Tembak kencang di balista latihan terus naikkan
Kemampuan intuisi hingga di batas maksimal
Tulis untuk jadikan telinga berstimulan
Lirik asal jadi bilang, seni atau bukan?

Chorus:
Merah rona, tlinga karna metafora
Celah rongga, tingkat ranah senja kota
Campurkan bahan arsenik masuk ke rima yang epik
Wajib kode etik, estetik dalam teknik

Don Wilco:
Genggam jimat Rima rakim
Tak perlu gaya seragam tuk ledakkan tiap rahim
Ingin masuk defbloc ? sana minta randi
Tunggu 2 minggu lagi,nanti dikabari

Persetan garis demarkasi
Penggal suku kata, replikasi perang sampit
Terus melangkah dengan bait
Di atas kepalamu tuk tinggalkan jejak kaki

Kurangi basa-basi mengolah rima
"Hiphop sampai mati", jadi semboyan nista
Martir "keep it real" tampil mengobral jihad
Lebih radikal tandingi pentolan Mipa

Kita beda standar bagus dan buruk
Simpan rima bututmu untuk kawan kampungmu
Yang slalu memujimu di tiap lagu barumu
Tak jujur kepadamu, puaskan ego halumu

Curi lirik orang lalu merasa lirikal
Mengaku terpengaruh, alasan yang tipikal
Kata mc offbeat "ini zaman digital"
Era teknologi, kau dibawah standar minimal

Aesthecnic Ft. Don Wilco

Obig

Recent comments

Coy Rapp

Muhamad Agi Lubis

Agung Dwi Prasetiyo

RUMBO

Related tracks