Orkes Bahagia | Kampung Banjir | Derita Sudah Naik Seleher (Live at TBY)

Lagu ini tribute kepada Munir dan Aksi Kamisan yang sudah berlangsung hampir 8 tahun di depan Istana Negara. Lagu ini sangat spesial karena: 1) Lirik di bait pertama ciptaan Suciwati Munir, istri dari aktivis HAM, Munir, yang dibunuh di pesawat dalam perjalanan ke Belanda pada 7 September 2004; 2) Diciptakan di rumah masa kecil Munir di Batu, Jawa Timur, pada 5-6 Mei 2013; 3) Pertama kali dinyanyikan pada peresmian Omah Munir (museum HAM) di Batu, Jawa Timur, pada 8 Desember 2013.

Lagu ini juga untuk menyambut Pilpres Indonesia 2014 yang sangat mengecewakan karena di kedua calon presiden ada tokoh-tokoh yang terlibat dalam pelanggaran HAM. 

Lagu ini ada di album kedua @simponii 'Jejak Langkah Kita' yang berisi 10 lagu, yang info lengkapnya bisa dibaca disini: t.co/oWkYeTzqRO

SIMPONI dan Komnas Perempuan (+ mitra) saat ini sedang selenggarakan Sister in Danger Tour 2014 "diskusi musikal stop kekerasan seksual" di 12 kota di Banten & Sumatera (2-30 Mei 2014: Serang, Bandar Lampung, Kota Bengkulu, Padang, Bukittinggi, Rantauprapat, Kota Pinang, Lubukpakam, Medan, Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang). Video Sister in Danger Tour 2013 di Jawa-Bali (7 menit) bisa ditonton disini: t.co/R9hfxE5BUs

Lirik 'Fajar Munir, Senja Kamisan' by @simponii

Malam tersenyum dalam misteri / Tuhan selalu dalam dekap
Kamu menawan dalam sederhana / Cintamu luar biasa

Api bumi sepanas semangatmu / Embun pagi sedingin nasehatmu
Lalu akar tumbuh membesar / Kuat dan tak tercabut

Kamisan, menolak lupa / Kamisan, lawan ketakutan
Payung hitam, coba hapus kelam / Payung hitam, untuk keadilan

Perjuangan baru selangkah / Tuk kemuliaan sesama manusia
Mereka panik lalu membunuh / Muntahmu muntahkan amarah

Lirik: Suciwati Munir dan M. Berkah Gamulya / Lagu: Rama Aruman “Etta”, Rendy Ahmad, Paul Simatupang, Andru Steven

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), diskusi musikal dengan 22.388 pelajar/mahasiswa/santri, 207 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, Body Shop Indonesia, dll.

Personil: Rendy Ahmad, Rama Aruman, Bayu Agni, Teuku Khaiqal, M. Berkah Gamulya.

Email: simponi10@gmail.com
Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI
Dengar/download lagu di reverbnation/soundcloud: simponii
Youtube channel: simponiID
Blog: www.simponi10.blogspot.com

Fajar Munir, Senja Kamisan

SAJAK SUARA

Simple progression on piano with a guitar loop and a little bass

Welcome to the Milky Way

DIROAD “Pilumu Cinde”
Musik oleh Riyan Koeswara (gitar/vokal), Hendy Hidayat (cello), Indah Rizky Heryana (vokal) dan Hafiz Riswandi (vokal)
Produser oleh Farid Amriansyah (Sonic Soulmate Works.)
Direkam oleh Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works.) di Blacksheep Studio

---
Artist: Various Artists
Album Title: Stand With Cinde: Save Pasar Cinde
Format: Digital
Label: Rimauman Music
Catalogue: RIMAUMAN-016/2017
Country: Indonesia
Release date: 3 Oktober 2017
Genre: Folk
Dikurasi oleh Farid Amriansyah (Sonic Soulmate Works.)
Mastering oleh Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works.)
Ilustrasi oleh Ade Kartika Effendi
Tata letak cover art oleh Taxlan

Dukung gerakan SAVE PASAR CINDE dengan menandatangani petisi: http://bit.ly/SavePasarCinde

Stand With Cinde: Save Pasar Cinde

DIROAD - Pilumu Cinde

The Sigit - BLACK AMPLIFIER

perjuangan melawan hirarki, birokrasi menuju keadilan sosial....rakyat yang kuat tak butuh pemimpin...www.anarkis.org

Nada-nada-anarki

Jason ranti - AO

Sombanusa - Gadis dan Telaga

LEBUR

RUSA DAN SERIGALA

Terminal Kuningan

YOK!

Grup musik sederhana yang digagas oleh kami berdua "holong paradika" dan "aditya putra" tanggal 16 April 2017 di Medan, Sumatera Utara.
Kami mengusung gonra folk indie dengan tema - tema realitas sekitar dan cinta. Grup ini sengaja kita bentuk, karena kita punya banyak kesenangan yang sama. Yang menjadi semangat kami dalam berkarya adalah kami ingin sekali berbagi sesuatu yang bisa kami bagikan, salah satunya berbagi cerita yang kami sampaikan lewat lagu.

Sekian deskripsi singkat yang bisa kami sampaikan, Semoga kehadiran Terminal Kuningan bisa menjadi semangat buat kawan kawan pendengar musik indie di Indonesia.

Salam,

Holong Paradika, Aditya Putra.
Terminal Kuningan.

YOK!

Terminal Kuningan

Related tracks