mocca

Mocca - I Love You Anyway

Chrisye Feat Hetty Koes Endang - Sayang

Mocca - Me And My Boyfriend

Mocca Rilis Lagu Tentang Kota Bandung 

Kota Bandung, bagi grup band Mocca, bukan sekedar kota yang membesarkan karir bermusik mereka. Tapi kota ini adalah cinta dan inspirasi. Kota Bandung dikenal melahirkan banyak musisi hebat di Indonesia. Di Kota Bandung inilah Mocca meniti karir dari panggung-panggung kecil hingga sekarang dikenal di mancanegara. Bandung punya tempat istimewa di hati para personil Mocca yang lama tinggal di kota ini. 

Keistimewaan akan kenangan dengan Kota Bandung inilah yang menginspirasi Mocca untuk menciptakan sebuah lagu tentang kota kesayangannya ini. Lagu “Bandung” menggambarkan suasana Bandung yang telah banyak menyimpan kenangan khusus buat Mocca. 

“Lagu ‘Bandung’ ini sebenarnya sudah lama saya tulis. Mungkin sekitar selesai album Colours. Ide awalnya sederhana, saya ingin punya lagu tentang kota sendiri, seperti halnya Frank Sinatra dengan lagu ‘New York, New York’ dan ‘Chicago’ atau lagunya Alicia Keys yang berjudul ‘New York’,” ujar Riko Prayitno, gitaris Mocca.   

Pengerjaan lagu “Bandung” dimulai saat Riko pindah ke Jakarta. Pengerjaan pun berlangsung cepat karena dua personil Mocca lainnya, Indra Massad (drum) dan Toma Pratama (bass), berdomisili di kota yang sama. Setelah materi lagu selesai kemudian dikirim ke Arina Epiphania (vokal) yang tinggal di Amerika untuk mengisi lirik dan vokal. Pengerjaan jarak jauh dan lintas kota membuat lagu “Bandung” akhirnya selesai. 

Rencananya lagu “Bandung” akan dirilis dalam rangka Ulang Tahun Bandung yang ke-204 pada 25 September 2014. Lagu ini juga menjadi lagu resmi kampanye “Friendly Bandung” sebagai salah satu bentuk city branding yang mendapat pengukuhan resmi dari Walikota Bandung Ridwan Kamil. Lagu “Bandung” merupakan “kado” terindah yang diberikan Mocca kepada Kota Bandung. 

“Lagu ini diharapkan memberi informasi buat orang yang tertarik mengetahui tentang Bandung dan bisa menjadi hiburan buat yang mendengarnya. Pada intinya, lagu ini menjadi milik kita semua, tak sekedar untuk warga Kota Bandung,” jelas Riko. 

Lagu “Bandung” murni merupakan kecintaan dan dedikasi Mocca terhadap Kota Bandung tanpa embel-embel untuk dijadikan pencitraan dan kampanye politik. Harapannya bahwa lagu ini bisa menjadi kebanggaan yang dihasilkan dari seorang warga yang terinspirasi oleh kotanya sendiri. Lagu ini menjadi bentuk simbiosis mutualisme antara kota dan warganya. 

“ Perlu digaris bawahi kami tidak pernah berpikir ke arah sana, pencitraan atau apalah itu. Ketika kita sama-sama bergerak ke arah yang positif, dan mendapatkan tenaga yang lebih banyak, harusnya direspon dengan energi positif juga. Lagu ‘Bandung’ ini lambat laun jadi tumbuh. Banyak harapan-harapan yang hinggap di lagu ini. Tidak hanya sekedar kumpulan nada yang dimainkan oleh sebuah band tapi diharapkan menjadi kebanggaan kita semua,” papar Riko mewakili aspirasi teman-teman satu bandnya tersebut. 
***

Mocca - Bandung

Mocca - Hyper-Ballad

Written by Andika Astapradja
Violin by Robbi "Ucok" Surya

Grand Piano take at Asterix Studio
Acoustic Nylon Guitar, Vocal and All Instrument at Ruangan Imajinasi Studio

Mixing & Mastering by Fiersa Besari & Andika Astapradja


Lyrics

Layung - Nada Sebelum Hilang

Menatapmu
Membuat hariku seindah lembayung sore
Jatuh cinta padamu
Di kala mata kita berbicara

Sungguh bahagia
Ada di sampingmu
Kau lah dunia
Kau segalanya

Bila esok aku tak di sisimu
Menjaga setiap detak jantungmu
Ragaku yang hilang
Jiwaku abadi
Selalu, di dalam hatimu



Layung - Nada Sebelum Hilang

Tio Pakusadewo - Sabda Rindu

Mocca - On The Night Like This

Diskoria - Balada Insan Muda

Kilau gemintang bertabir senja
Melukis senyuman
Hiasi cakrawala di hatiku
Melihat dua indah bola mata di parasmu

Rona pipi berkata
Ku inginkan dirimu
Jadi intan permata di hatiku

Tak perlu kau bicara
Dewa dewi asmara bersatu tuk kau & aku

Meskipun bintang tak temani malam
Terangpun terasa kelam
Kukan setia bersamamu oh kasih
Untai semerbak kasihku

Balada
Insan muda dimadu cinta
Ingin dia selalu ada
Dekatku
Tak ingin waktu terasa cepat berlalu

Tiada
Lagi ada senja kecewa
Jingga langit merdu bernada kasih
Rangkai sejuta warna pelangi cinta  bersama

Silam cakrawala logika
Jangan pedulikan apapun kata mereka
Satukan bentang
Jurang sukma kau & ku
selamanya 
Seiya sekata senada & seirama

Balada
Insan muda dimadu cinta
Ingin dia selalu ada
Dekatku
Tak ingin waktu terasa cepat berlalu

Tiada
Lagi ada senja kecewa
Jingga langit merdu bernada kasih
Rangkai sejuta warna pelangi cinta bersama

Rangkai sejuta warna pelangi cintaku
Rangkai sejuta warna pelangi cintamu
Rangkai cerita bersama Diskoria

Rangkai kisah kita bersama

——

Memasuki tahun keempat tahun perjalanan duo selektor, Diskoria, yang terdiri dari Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat. Tahun 2019 ini mereka siap menyajikan hal baru dengan merilis single perdana mereka. Diskoria sendiri merupakan sebuah grup duo selektor, yang memutarkan lagu-lagu Indonesia pilihan dari era 80an hingga kini dalam setiap aksi panggungnya.

Berawal dari penampilan Merdi dan Aat pada acara Suara Disko pertama di tahun 2015, menjadi titik pertemuan dengan kolektif pencipta lagu Laleilmanino, yang saat itu hadir sebagai tamu acara. Laleilmanino sendiri terdiri dari Arya Aditya Ramadhya (Lale) dan Ilman Ibrahim Isa dari Maliq & D’essentials, dan juga Anindyo Baskoro (Nino) dari RAN.

Sampai akhirnya Merdi dan Aat mulai tampil dari panggung ke panggung dan sering kali berada dalam satu acara dengan grup musik dimana Lale, Ilman dan Nino berada. Dari sanalah timbul perbincangan tentang ketertarikan mereka terhadap estetika musik pop di era 80-an, dan mereka sempat secara bersamaan mengisi seminar tentang musik pop bersama Proud Project.

Hal ini lah yang akhirnya menjadi landasan mereka berkolaborasi merilis sebuah lagu pada tanggal 14 Februari 2019 ini. Lagu ini diberi judul “Balada Insan Muda”, yang akan dirilis oleh Suara Disko & Locker Media.

Balada Insan Muda digambarkan sebagai interpretasi Diskoria terhadap musik pop Indonesia di era 80an dari segi aransemen musik dan penulisan lirik, yang diterjemahkan dengan sangat baik oleh Laleilmanino selaku komposer. Alat musik yang digunakan juga sebagian besar menggunakan alat musik yang relevan dengan zaman tersebut, sepeti synthesizer analog dan piano Rhodes untuk menghasilkan suara yang
sesuai ekspektasi. Dalam penulisan lirik pun, pemakaian kata juga dipilih untuk membuat pendengarnya masuk kembali ke lorong waktu di era tersebut.

Merdi menambahkan, “Yang ingin disampaikan kepada pendengar adalah bahwa musik Indonesia juga memiliki musik pop yang berkualitas di tiap era-nya, dan pilihan bagi orang Indonesia untuk mendengarkan lagu pop berkualitas itu sebenarnya sangat luas, sehingga tidak perlu menjadi pilihan terakhir untuk didengarkan dibanding lagu pop mancanegara.”

Dengan kekuatan pada musik dan pesan yang terdapat pada lagunya, besar harapan kami lagu ini bisa menjadi anthem musik pop, dan akan dikenang di kemudian hari.

Kenali lebih dekat:
Instagram: @diskoria.selekta

Artis: Diskoria
Pencipta lagu & Penulis lirik : Anindyo Baskoro, Arya Aditya Ramadhya, & Ilman Ibrahim Isa
Dirilis oleh: Suara Disko & Locker Media

DISKORIA - BALADA INSAN MUDA

Nadya Fatira - Bintang Yang Meredup (ost Radio Galau FM)

the rain to fall from the sky to wash away my pain inside

Mocca - and rain will fall

Serenata Jiwa Lara (2020)
Dian Sastrowardoyo : Lead Vocals
Fadli : Bass
Merdi Simanjuntak : Drums
Arya Aditya Ramadhya : Guitars & Vocals
Ilman Ibrahim Isa : Keyboards & Vocals
Anindyo Baskoro : Vocals

Written & Produced by Laleilmanino
Mixed by Dendy Sukarno at Organic Records
Mastered by  Geoff Pesche at Abbey Road Studio

© Suara Disko 2020

Mocca - Hyper-Ballad

thatter82

Recent comments

Bayu Pratama Setia

agaze17

user574780794

Related tracks