list song

Ku terlahir disini
Ku tumbuh besar disini
Ku dewasa disini
Ku menua disini
Kelak terkubur disini

Ku belajar tentang hidup
Ku bangun rumah,berteduh
Disini,ditanah ini
Dirumah dipulau ini
Kelak ku kan pergi

Bali,bali
Bali,bali

Dimana kusandarkan harapan
Dimana kunikmati cinta
Dimana amarah kumuntahkan
Dimana kubelajar mencintai hidup,dan tempatku kembali

-------------
follow us on twitter @dialogdinihari
www.dialogdinihari.com

booking: 
email: surat@dialogdinihari.com
telp: 0857 3929 7430

Dijumah

Ost Operet Teater Kini Berseri - Bajak Laut Mabuk Laut by "Dadang" Dialog Dini Hari.

Pemelukmu - Dialog Dini Hari - OST Bajak Laut Mabuk Laut

Pandai Besi - Menjadi Indonesia

Tigapagi di Hari Tani

Hari ini, (24/9/2013) kerap terlupa segenap Bangsa Indonesia. Kala itu, 24 September 1960, Sukarno menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960). Atas penetapan tersebut di atas, maka 24 September ditetapkan sebagai Hari Tani Nasional.

Tujuan mulia UUPA memusnahkan Undang-Undang Pertanahan yang berbau penjajahan, ditujukan supaya dalam pengelolaan lahan pertanian, para petani senantiasa leluasa sehingga dapat tercapai kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan sosial. Harapan indah tentang swasembada dan swadaya pangan negeri, menjadi utopia saja kini. Kenyataannya hari ini, kolonialisme baru, mulai menggerogoti asa para petani Indonesia. Lahan tani cuma petak-petak kecil saja kini.

Kini kolonialisme dengan wajah baru dan busana barunya, menebar ekspektasi semu pada asa anak negeri. Kolonialisme berwajah rupawan ini menawarkan mimpi lewat laba raksasa, kenyamanan akses cepat, persaingan tajam dan tikam-menikam antara anak bangsa. Memang semua ini tiada bisa terobati, akan terus berlangsung, dan hanya bisa dinikmati.

Anak-anak Ibu Pertiwi tertidur lelap dari kesadaran akan pentingnya peran pertanian bagi kesejahteraan bangsa. Tugu Tani di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, kini menjadi saksi bisu kemirisan ini. Tugu Tani tembaga ini kini perlahan berkarat menyaksikan punahnya semangat pertanian anak-anak negeri. Wajah kepahlawanan Tugu Tani, setiap hari diseka emisi migas yang pekat dan mencekik.

Melihat kenyataan tersebut, tak sedikit juga para buruh seni negeri yang menyadari peristiwa tersebut. Mungkin salah satunya adalah trio asal Kota Kembang, Tigapagi.

Tigapagi yang rencananya akan segera merilis album penuhnya di akhir bulan September, memperingati dan mengenang 24 September 2013 ini dengan melepas salah satu tembangnya bertajuk, "Alang-Alang".

Dengan segala kekurangannya, Tigapagi seakan berupaya memperdengarkan karya suaranya tanpa maksud lain selain membahagiakan pendengarnya, tanpa berharap dapat mengubah apapun. Hal ini mungkin tersirat di setiap syair yang dilantunkan trio ini. 

Bertepatan dengan Hari Tani Nasional, secara kebetulan isi dan pesan dalam lagu Alang-Alang ini memiliki rasa yang bersentuhan dengan peringatan tersebut.

Semoga karya suara yang dilepas Tigapagi berjudul Alang-Alang ini, dapat memberikan faedah bagi seluruh anak negeri yang mendengarkannya. Semoga negeri ini selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Segala. Selamat mendengarkan.

-Purma Adit-



Mixing & Mastering : Tesla Manaf @teslamanaf

Tigapagi - Alang-Alang

Pure Saturday - Kosong

Efek rumah kaca - Insomnia

Monkey To Millionaire - Senja Membunuh

MarcoMarche adalah duo band asal Jakarta yang ingin membagikan kisah mereka melalui lagu-lagu atau karya-karya mereka. Duo band pasangan kekasih ini yaitu Asterina dan Duta, mereka membentuk duet mereka pada pertengahan tahun 2013 dengan mengambil nama dari gitar kesayangan mereka masing-masing, yaitu Marco dari nama gitar Duta dan Marche dari nama gitar Asterina. 
Mereka juga dibantu oleh sahabat-sahabat musisi mereka di dalam proses rekaman album mereka, yang berjumlah sembilan lagu. Hasilnya adalah suatu karya musik yang harmonis, kental dengan nuansa gitar akustik dan kaya akan nuansa pop-folk ditambah dengan perpaduan harmoni vocal dan gitar mereka yang unik dan terdengar ringan. Mereka menyelesaikan proses rekaman ini pada bulan September 2014.
Lagu “Senja dan Mentari” akan menjadi pengalaman pertama para penikmat musik, akan kisah dan ekspresi musikalitas mereka.  Lagu tersebut bercerita  tentang keselarasan dan kedamaian dalam bercita-cita yang besar dengan kesabaran yang sehingga cita-cita itu terwujud. “Senja dan Mentari” beserta delapan lagu lainnya akan mengisi debut album mereka yang berjudul “Warm House” yang akan dirilis melalui label rekaman Demajors, pada awal Februari 2015. 


MarcoMarche - Senja Dan Mentari

A collaboration with two talented friends in LA. MK on acoustic guitar and vocals; Avi on electric guitar and vocals. I added bass. This is a hauntingly beautiful song by George Harrison. It deals with spirituality and admonishes the listener not to focus on dark energy. Michael and Avi sing beautiful harmony together. 

Beware of Darkness (MKAvi) 9-18-25 v1.2

BIRU

Dua Senja Pohon Tua - Matahari Terbit

Sore - Pergi Tanpa Pesan

Tanah basah hujan reda
Gerimis sisa
Kupu-kupu
Gumaman rimba bertalu
Bukit yang sendiri
Guning berpuisi, Aku Berimaji
Sejuk bening
Angin semilir air mengalir

Hei Pelangi warna warni
Hei Pelangi gairah surga dihati

Detak jantung
Detik perdetik halus mengalun
Hati empati 
Riuh suara alam kuhormati

Pelangi

The joeys - Beautiful love

Hari baru gelisah yang sama
Matahari berganti bulan
Malam yg sabar direnggut siang
Pagi berkicau senja dibalut jingga

Taman cantik rimbun bunga
Bunga menawan layu dan mekar
Semua berputar
Semua berputar

Hanya aku yang terdiam
Diam tertahan
Dengan keiinginan 
Yang tertinggal

Ooh angin bawa aku pergi
Burung bawaku terbang tinggi

Temui awan yang tak getar
Digiring badai diterpa prahara
Tanpa keinginan
Sunyi harapan menghiasi langit

Sisipkanlah aku, disayapmu
Terbangkanlah aku kemanapun kau mau.

www.dialogdinihari.com

Vokal latar: Guna Warma from @nosstress

Tentang Rumahku

Jalan Dalam Diam

voc & guitar : rigor
vst engineer : john firmans
arranged by rigor & john firmans

lyrics: 

pernah hujan singgah di penghujung gelisah
mewangikan tanah memeluk rasa lelah
tapi kau tak kunjung tiba entah dimana
hilang..

berpartikel cahaya bergelombangkan lara
menembus cakrawala menyeret rasa
yg terpasung luka berantaikan duka
hampa

sebegitu jernihkah rupa rindu 
tak beriak tampak rupa pilu

karena kau pergi dan tak kembali
kau tinggalkan ku sendiri

Gelombang lara

When everything is about to begin in the moment when everything comes to an end. 

m• tigapagi@gmail.com 
ph• 
+628562132122
+6281394250666 


Tigapagi - Alang-Alang

Tigapagi

Recent comments

Freddy Tarmizi

SDN SERPONG 01 - SELATAN

J

Heri Tanjung

Related tracks