Goresan Pena Di Senja

Make It Happen

The Sailor

Milisi Kecoa - Ini bukan Arab bung Live !

Black Horses - Bardic of Heat.mp3

T.O.C.O.D - Fairy of April

RESENTMENT Feat PHOPI LOSE IT ALL - "PART OF PAIN" (NEW SINGLE 2015)

Turtles Jr - Bebaskan

Dimulai dengan satu harapan ketika kenyataan memakan
Kisah terbaik sepanjang sejarah semangat pandai beraksi dalam gemuruh langit membenci
Tak dituntut ini sisa semangat hadirkan diri lagi kembali mengingat 
Dan begitu cepat..satu dua kata melesat
Lahir kembali tak ingkar janji..

Ini adalah alasan,jadi terpaku keluar mengingat sebelumnya terlalu kuat
Satu dua tiga rasa dan waktu antara mimpi dan angan tetap menyatu
Yeah shit THIS HOW WE DO IT, THIS HOW WE SURVIVE
ragam ide kaya visi bentuk maksimal
Gerakan baru versi HUMANIMAL

HUMAN...ANIMAL 
Gerakan baru versi HUMANIMAL
HUMAN...ANIMAL
Fuck a beat this is
HUMANIMAL

Terburuk,terbaik,terbusuk dan memilah
Setiap impact antara membusuk atau terpilah
No gift of exile in my fate i'll gate no amnesty you can control my destiny we never wanna stop!
And i will survive with BIG BOY, YOUNG FATHER and MORASTA the boy with green life
Kami terjaga dan terus bertahan 
Dilarang menarik atau mengambil balik kata keluhan

HUMAN...ANIMAL 
Gerakan baru versi HUMANIMAL
HUMAN...ANIMAL
Fuck a beat this is
HUMANIMAL

Human Animal

Domesticrust - Armagedon Live

MALU 

Beberapa minggu sebelum tulisan ini diselesaikan, seorang kawan mengajak saya berkeliling ke salah satu sudut Sewon, Bantul. Kelilingnya menggunakan sepeda. Kami bangun pagi, mengayuh sepeda meninggalkan pusat kota. Dalam kamus hidup saya, Jogjakarta (hampir) selalu hangat, apapun kondisinya. Aura kotanya membuat semua orang tunduk padanya. Yang bukan Jawa, kalau harus tinggal di sana, pasti perlahan-lahan mempelajari kosakata Jawa dan kemudian menjadi Jawa. Minimal dalam urusan komunikasi keseharian. 

Rute perjalanan itu merupakan pengalaman yang pertama. Sepeda membuat saya melintasi banyak batasan, termasuk menyaksikan bagaimana pemandangan berganti dari dinding kota yang kawakan sampai deretan sawah hijau yang membentang seiring dengan kecuraman rute yang juga meningkat. 

Di satu titik, saya kalah setelah melakukan sebuah manuver tidak perlu yang secara teknik salah. Maklum, biasanya bersepeda dengan latar belakang kota, ini mendadak diajak ketemu alam yang masih minim rekayasa. Plus, pengalaman juga kuantitasnya rendah. Setelah diketawai oleh beberapa orang yang juga ikut dalam perjalanan itu, saya berpikir keras. Logika saya masuk ke dalam perjalanan itu ternyata sama sekali tidak tepat. 

Orang kota, seperti saya, disajikan hidup yang praktis. Jadi, terbiasa menggantungkan diri pada peralatan yang dimiliki. Logikanya salah, bukan percaya pada kuasa alam, tapi yakin pada kemampuan diri sendiri. 

Dalam kasus naik sepeda itu, saya disentil. Dan begitulah hidup seharusnya berjalan. Alam itu pemilik semua yang kita rasa miliki. Manusia, posisinya selalu pengguna. Tidak pernah sejati jadi yang punya. Alat, pun sebenarnya bala bantuan. Bukan pegangan utama. 

Malu adalah kata sifat yang tinggal setelah peristiwa itu. Saya pikir, saya bisa jauh-jauh dari kata sifat itu. Ternyata tidak. Sialan. 

Beberapa hari setelah peristiwa itu, seorang teman lain, mengontak. Ia meminta saya untuk menuliskan liner notes ini. Dia memberi tahu bahwa subyek yang akan dijadikan bahan adalah sebuah lagu milik Iksan Skuter. 

Ketika ditawari, tidak perlu waktu lama untuk mengiyakan. Saya pikir, Iksan Skuter akan menyumbangkan lagu penuh amarah –seperti biasanya— untuk proyek ini. Ternyata tidak. Yang ia berikan untuk orang banyak, adalah sebuah lagu anak-anak. Yang nyanyi, tentu saja bukan dirinya. 

(Baca versi lengkap liner notes oleh Felix Dass ini di sini: 37suara.net/)

__________________________


"Terima Kasih Petani"
— Iksan Skuter feat Citra Aulia Prastika

Lihatlah lihatlah di sana
Petani yang ada di sawah
Topinya lebar
Cangkul di tangannya
Tanamannya subur dan berbuah

Nasi lauk dan sayur di meja makan
Itu semua petani yang menanam
Nasi lauk dan sayur yang kita makan
Itu semua petani yang menanam

Terima kasih Pak petani
Terima kasih Ibu petani

__________________________


Lirik dan lagu: Iksan Skuter 
Artwork: Racun Cinta 

Vokal: Citra Aulia Prastika (Gubuk Baca Anak Alam) 
Aransemen dan semua instrumen: Iksan Skuter 

Direkam, mixing dan mastering di: Audiolectica Records 
Mixing dan mastering oleh: Iksan Skuter 
Label: Srawung Records, Malang

Terima Kasih Petani

ThirteenJKT - Grandma's Farewell Party

We Are TURTLES JR 
We are born since 1992 in Flower City Bandung (West-Java) Indonesia. We are not artist. we just trying to exist in the hells!
We Are Turtles Jr is :
- Boentar : Drums
- Boodfuck : Voc
- Dohem : Bass
- Buux : Guitars

Biography
Album:

TURTLESJR - DIE MY GIRLS (Hijau Ent 1997)
Is :
- Boentar : Drums
- Yoni : Voc
- Tengkoe : Guitars
- Dohem : Bass

TURTLESJR - THIS IS FUCK SYSTEM (41 Records 1998)
Is :
- Boentar : Drums
- Yoni : Voc
- Tengkoe : Guitars
- Dohem : Bass


TURTLESJR - RESTART THE PUNK (Kuyangora Records 2004)
Is :
- Boentar : Drums
- Icha Chau : Voc
- Tengkoe : Guitars
- Andika : guitars
- Dohem : Bass

TURTLESJR - BINTANG MATI (Kuyangora Records 2008)
Is :
- Boentar : Drums
- Adi Error : Voc
- Badick : Guitars
- Boodfuck : Bass

TURTLESJR - MURDER (Kuyangora Records 2013)
Is :
- Boentar : Drums
- Adi Error : Voc   
- Badick : Guitars
- Boodfuck : Bass

-THE BEST OF TURTLES JR ALBUM 2015
 Turtles Jr is :
- Boentar : Drums
- Boodfuck : Voc
- Dohem : Bass
- Buux : Guitars


Compilation :
Song :Die My Girls "Injak Balik Compilation" (Records Tian An Men 89-France 1997)
Song :War Time "Masaindahbangetsekalipisan" (Records 40.1.24-1997)
Song :War Time "Asian Hardcore Compilations"
Song :Diet To Fuck "Bandung Burning Compilation" (Records Riotic-1997)
Song :This Is Fuck System "Brain Baverrages" (Records Harder-1998)
Song :Dari Bandung Untuk Persib "Album Kompilasi Persib 2" (Viking Persib Management-2005)
Song : No bullshit " single 2016

Turtles Jr - Bebaskan

Turtlesjr

Related tracks