wahai kekasih Allah sebaik-baik manusia, syafaatkanlah kepada kami di akhirat kelak...

Ishfaqlana - Darul Hadis Qasidah

Om Namah Shivaya – Sacred Mantra Meaning

Om – The primordial sound; the vibration of the universe.

Namah – Means “I bow” or “I offer my respects.”

Shivaya – Refers to Shiva, the divine consciousness, the transformer, the inner Self.

✨ So, “Om Namah Shivaya” can be translated as:
“I bow to Shiva”
or
“I honor the divine within”
or even
“Salutations to the inner Self”
Why chant it?

This mantra is:

A powerful tool for inner peace and transformation.
Used in meditation, chanting, and spiritual practice.
Said to calm the mind, dissolve ego, and connect with the pure Self.

Om Namah Shivaya

Cover Murottal - Al Buruj 12-22 (Original Version by Muzammil Hasballah)

Murottal Al - Qur'an Surat At - Taqwir - Qori - Idris Al Hasyimi

Murottal Al - Qur'an Surat Al - Infitor - Qori - Idris Al Hasyimi

Murottal Al - Qur'an Surat Al - Hasr - Qori - Idris Al Hasyimi

Murottal Al - Qur'an Idris Al Hasyimi - Surat Al Hijr Ayat 87 - 99

Buhul Cinta hidup Pasutri Ala Rasulullah life-Ust Armen Halim Naro Lc

👤Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

🕡 AHAD, 26 APRIL 2020 pukul 16:30WIB, (Jakarta & sekitarnya)

🎦 Live Streaming dari kediaman Ustadz

📩
Facebook, Instagram, YouTube, Telegram, SoundCloud:
@muhammadnuzuldzikri
www.muhammadnuzuldzikri.com

Serial Tafsir Surat

MUTIARA DALAM SURAT AL FATIHAH #1

Serial Tafsir - 03-  "MUTIARA DALAM SURAT AL FATIHAH #1" - Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

Tazkiyatun nafs adalah upaya diri untuk memperbaiki jiwa dan membersihkannya dengan ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, serta melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi larangan-Nya.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pernah menjelaskan makna tazkiyatun nafs dan keutamaannya. Beliau shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ثَلَاثٌ مَنْ فَعَلَهُنَّ فَقَدْ ذَاقَ طَعْمَ الْإِيْمَانِ: مَنْ عَبَدَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَحْدَهُ بِأَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ، أَعْطَى زَكَاةَ مَالِهِ طِيْبَةً بِهَا نَفْسُهُ فِي كُلِّ عَامٍ، وَلَمْ يُعْطِ الْهرمَةَ وَلاَ الدرنَةَ وَلاَ الْمَرِيضَةَ، وَلَكِنْ مِنْ أَوْسَطِ أَمْوَالِكُمْ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَسْأَلْكُمْ خَيْرَهَا وَلَمْ يَأْمُرْكُمْ بِشَرِّهَا ،َوزَكَّى نَفْسَهُ. فَقَالَ رَجُلٌ: وَمَا تَزْكِيَةُ النَّفْسِ؟ فَقَالَ: أَنْ يَعْلَمَ أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مَعَهُ حَيْثُ كَانَ

“Tiga perkara yang apabila seseorang melakukannya, dia akan merasakan manisnya iman: (1) Seseorang beribadah kepada Allah Ta'ala saja, tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, (2) Seseorang mengeluarkan zakat malnya setiap tahun, tidak mengeluarkan yang tua, yang jelek, atau yang sakit. Namun, dibayarkan dari harta kalian yang tidak terlalu mahal, karena Allah Ta'ala tidak meminta yang terbaik kepada kalian, juga tidak memerintah yang terjelek. (3) Seseorang membersihkan jiwanya.” Ada yang bertanya, “Apakah yang dimaksud membersihkan jiwanya?” Rasululllah shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Dia meyakini bahwa Allah Ta'ala bersamanya (mengawasi dan mengetahui) di mana pun ia berada.”
{HR. ath-Thabarani dan al-Baihaqi, dinyatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah. Lihat penjelasannya dalam ash-Shahihah pada pembahasan hadits no. 1046}

Murottal Al - Qur'an Surat Al - Hasr - Qori - Idris Al Hasyimi

Syiar Islam

Related tracks