Hakikat keimanan kepada Awloh adalah menegakkan prinsip-prinsip tauhid dan meniadakan segala bentuk kesyirikan. Secara bahasa, tauhid berarti mengesakan, sementara syirik berarti menyekutukan. Tauhid bermakna mengesakan Awloh atau menisbatkan sifat-sifat yang memang milik Awloh hanya kepada Diri-Nya. Sebaliknya, syirik bermakna mempersekutukan Awloh dengan makhluk-Nya atau menisbatkan sifat-sifat Awloh kepada selain Diri-Nya. 
Menurut para ulama, keesaan Awloh dianggap tidak lengkap kecuali diekspresikan dalam aspek-aspek tauhid antara lain: Tauhid Rububiyah, Tauhîd Asma wa Shifat dan Tauhid Uluhiyah. Ketiga-tiganya harus terwujud agar sikap mentauhidkan Awloh benar-benar terpenuhi.

Lebih lengkap:
https://buletindakwahkaffah.wordpress.com

Buletin Kaffah 003 - Mewujudkan Tauhid Yang Hakiki

Agar manusia bisa menjalani hidup di dunia dengan benar dan terus meningkat hingga mencapai taraf kehidupan paling tinggi, ia harus memiliki keyakinan mendasar yang melandasi seluruh hidup dan kehidupannya. Keyakinan mendasar itu berupa jawaban yang benar tentang apa itu hakikat alam, manusia dan kehidupan; apa yang ada sebelum dunia dan yang ada sesudah dunia; serta apa hubungan antara dunia dengan yang ada sebelum dan sesudah dunia. Jawaban atas ketiga hal itu akan menjadi pemikiran integral atau fikrah kulliyah yang akan menjadi dasar semua perilaku dalam menempuh hidup di dunia serta mengelola kehidupan dunia. 

Lebih lengkap:
buletindakwahkaffah.wordpress.com

Buletin Kaffah 002 - Mewujudkan Iman yang Kuat dan Produktif

Islam adalah agama yang syâmil atau meliputi segala sesuatu dan kâmil atau sempurna. Sebagai agama yang syâmil, Islam menjelaskan semua hal dan mengatur segala perkara yaitu akidah, ibadah, akhlak, makanan, pakaian, mumamalah, uqûbât atau sanksi hukum, dan lain lain. Tak ada satu perkara pun yang luput dari pengaturan Islam.

Lebih lengkap:
buletindakwahkaffah.wordpress.com

Buletin Kaffah 001 - Islam Kaffah

Pada hari Idul Adha ini, kembali kita mengenang peristiwa agung pengorbanan Nabi Ibrahim as. dalam menaati perintah Allah SWT. Ia diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail as.; buah hati, harapan dan kecintaannya yang telah sangat lama didambakan. Allah SWT melukiskan hal itu:
Lalu ketika Ismail telah sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Anakku, sungguh Aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelih kamu. Karena itu pikirkanlah apa pendapatmu.” (TQS ash-Shaffat [37]: 102).

Lebih lengkap:
http://buletindakwahkaffah.wordpress.com

Buletin Kaffah 004 - Tingkatkan Ketaatan Wujudkan Persatuan

Setiap manusia mutlak harus memiliki pegangan dan pedoman dalam menempuh hidup dan mengelola kehidupan. Tanpa pegangan dan pedoman hidup niscaya dia akan tersesat dan tidak akan sampai pada tujuan hidupnya. Tanpa pegangan dan pedoman hidup dia akan terombang-ambing layaknya bulu yang diterbangkan angin sehingga dia tidak akan meraih kemajuan dalam hidup.

Lebih lengkap:
https://buletindakwahkaffah.wordpress.com/2017/11/17/edisi-015-menjadikan-al-quran-dan-as-sunnah-sebagai-pegangan-dan-pedoman-hidup/

Buletin Kaffah 015 - Menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai Pegangan dan Pedoman Hidup

"Wahai orang-orang yang beriman masuklah ke dalam Islam secara kaffah"

Buletin Dakwah Kaffah

Popular tracks