Name: Under The Big Bright Yellow Sun - Threshold by UTBBYS in aku sugest sama kamu!
Duration: 5 min 3 s
Description: Taken from our full lenght album "Painting of Life"

aku sugest sama kamu!

Pandai Besi - Menjadi Indonesia

Starting from 2006, Echolight formed by four young men from Bandung, Indonesia. This project is a deviceful place to meet our affection in music. Ever since the beginning, we composed our music and evolving as the time passes. Inspired by the flow of rock, shoegaze, post-punk and post-rock, the instrumental music becomes a form of submission and the interpretation of our life experiences. Echolight are Fariz Halim, Gega Darmawan, Fendy Gustya Suwardana and Dito Setiasa. We complement our music with different perspectives. These differences enrich the music and make specific traits for integrality of the band. We are part of certain independent music scene community and have performed in several major cities in Indonesia.

Echolight has officially released the first singles containing two tracks: “MAD (Maturity After Depression)” and “Glare of Glowing City” in 2009, those tracks are shaped rock-style instrumental, shoegaze and post-rock. The Singles can be downloaded for free and has been reached for more than 5000 downloads spreading throughout the world.

We have completed 11 tracks including 2 songs in the singles earlier to be documented in the first full length album. This album is a pack of stories of life impression and human nature, all wrapped up in one character we called Gianni Porto. This album will be released soon in 2013.

Here we are an echo with the light.

Echolight - Black Stolen Boxes

Taken From Their Latest Ep "Milk Calcium"

Mellon Yellow - The Longest Yard

Ansaphone - 04 Morning Lights Recover

Produced by Spaceandmissile, 2013
Recorded at Spaceandmissile Studio, Bandung, 2013
Recorded by Spaceandmissile, 2013
Mixed & mastered by Adscum, 2013
Artwork by Zifahiroq

Play, Rewind, Erase

this song available in our first album "Tragicomedy" released by FFWD records (2006)

Good Feeling

Ada beberapa lagu yang saya tambahkan yaitu Menangisi Akhir Pekan, Resistance Is Frutile, The Only Way, Look With Whom Im Talking To, Monster Karaoke !
Ya Jenny salah satu band indie legenda yang pernah ada dari Jogja , dan Sekarang bermetamorfosis menjadi FSTVLST dengan  lagu-lagu barunya yang maha apik.
ingin mendengarnya?belilah album terbaru mereka yang bernama HITS KITSCH .
more information di www.fstvlst.com 

Jenny - Menangisi Akhir Pekan

A rework of an original composition by Nora Cola

Interlude (Rework)

From the shores of Kandui to the volcanic backdrop of Mount Salak, we welcome you to our new roster,  The Mentawais!  

The Mentawais merupakan grup instrumental surf yang dibentuk pada tahun 2015 di Bogor, Indonesia. Kwartet yang terdiri dari Andre Varian (Drums), Bena Waketversa (Bass), Muhammad Arifyandi (Guitar), serta Umar Bawahab (Guitar) ini selama kurun dua tahun perjalanannya memutuskan untuk tidak melakukan pertunjukan sama sekali dan lebih fokus di studio untuk merekam materi-materi lagu mereka. Pada tahun 2017, berkerja sama dengan Hujan! Rekords dan Kick it Records, The Mentawais akan merilis debut mini album mereka yang diberi judul Surfin’ Java dalam format kaset pita yang rencananya akan dirilis bertepatan dengan perayaan Record Store Day 2017.   

Direkam di Fake Hero Studio Bogor dan diproduseri langsung oleh The Mentawais, keseluruhan materi pada debut mini album Surfin' Java memiliki nuansa 60's surf style instrumental tradisional yang kental dengan balutan reverb nan drippy serta sound gitar yang twangy. Sebagai perkenalan menuju perilisan mini album yang berisikan empat materi segar tersebut, The Mentawais melepas lagu berjudul “Surfin’ Java” sebagai single pertama dari mini album bernama sama pada tanggal 31 Maret 2017 melalui kanal Soundcloud Hujan! Rekords dan Kick It Records.  

Menurut The Mentawais, mini album Surfin’ Java banyak terinspirasi dari spot surfing Batu Karas di Pangandaran, Jawa Barat yang masih terdapat banyak surfer yang menggunakan longboard dan mengingatkan akan era keemasan 60’s California beach scene di pantai barat Amerika. Dibantu oleh Kankabono seorang videografer surf dari Batu Karas dan Dikimc, The Mentawais juga melepas teaser video untuk Surfin’Java di YouTube yang dapat ditonton di kanal milik Hujan! Rekords dan Kick It Records. Paket mini album Surfin’ Java nantinya akan dibanderol  seharga Rp 40.000 dan berisikan kaset pita, sticker, serta voucher download untuk mengunduh versi digital dari mini album ini.  

Tidak memiliki budget untuk sekedar liburan ke pantai? Atau situs web ramalan ombak favoritmu menunjukan bahwa weekend ini akan flat? Tidak masalah, The Mentawais akan membawamu pergi ke sana menuju ombak terbaikmu dengan dengan Surfin' Java! – 88

Surfin' Java

The Mentawais - Surfin' Java

Kuning (Rumahsakit Cover In Morfem's Way)

Lirik : Jimi Multhazam

Kuning (Rumahsakit Cover In Morfem's Way)

Music by Abyan Zaki Nabilio
Lyrics by Surya Fikri Asshidiq

Lyrics: 

Lautan roda
Asap hitam meninju telak di muka 
Membabi buta
Tak tahan ku teriak semua jadi gila

Dia belah udara
Mulai menantang Musa dengan tongkatnya
Menari-nari
Tak sadar caci maki datang bertubi dan,

Berenang dan tenggelam
Ku terhempas dalam karang penuh bimbang,
Dan lampu merah padam
Tak sadar ku telah ditabrak
GU-RI-TA!!

Gurita kota kini ditunggang oleh bala perompak
Harta karunnya hanya ada di tanggal muda minggu pertama
Berwajah congkak, mereka sikat habis aspal hitamnya
Kebun binatang keluar lantang keras dari dalam mulut


Mabuk Laut Notes:
"Mabuk Laut" is The Panturas' debut album. Contains 7 tracks which tell about Indonesia's marine issues. "Mabuk Laut" means seasick in Bahasa Indonesia. This title inspired by Kuya (drums)first sailing experience in Indonesia. "When i see the ocean, I really excited but i want to throw up when i know that so many problems in Indonesian coastal area like a fish bombing and human trafficking" Kuya said.

The music inspired by 60s surf rock legend Dick Dale and The Ventures. Beside that, The Panturas influenced by 60s - 70s  Indonesian surf rock group like Eka Sapta, The Tielman Brothers, Arulan, and Kwartet Bintang. So, let's play these tracks and sailing with us!

Gurita Kota

Taken from our full lenght album "Painting of Life"

Under The Big Bright Yellow Sun - Threshold

Otak kita yang hina
bukan cara mereka berbusana
Patriaki merajalela
membuat mereka tak berdaya

Lahir seperti kita
napas dan jerit tangis yang sama
Bermandikan mantra orang tua
mereka para hawa

Hanya berbeda raga
bukan berarti penuh nista
Selalu menjadi
manusia kedua

Sepenuh semesta
penuh asa dan rasa
Sepenuh semesta
penuh asa dan rasa

Otak kita yang hina
bukan cara mereka berbusana
Patriarki merajalela
membuat mereka tak berdaya

Otak kita yang hina
bukan cara mereka berbusana
Patriarki merajalela
membuat mereka tak berdaya

Tak berdaya
Tak berdaya
Tak berdaya

Otak kita yang hina
Patriarki merajalela

Tak berdaya
Tak berdaya
Tak berdaya
Tak berdaya

Merah Jingga-Hawa Sudut Jingga.mp3

Released May 31, 2019
Music were composed and performed by Skandal, except bass track recorded by Danang Joedodarmo
Lyrics were written by Robertus Febrian Valentino
Vocals done by Robertus Febrian Valentino
Backing vocals done by Yogha Prasiddhamukti
All tracks recorded at Satrio Piningit Studio, Yogyakarta, Indonesia
Mixed and mastered by Sasi Kirono at Satrio Piningit Studio, Yogyakarta, Indonesia
Artworks done by Robertus Febrian Valentino
Released by Langen Srawa Records

Skandal is:
Yogha Prasiddhamukti - vocals, tambourine
Rheza Ibrahim - guitars
Robertus Febrian Valentino - guitars, vocals
Argha Mahendra - drums

Skandal - Racau

lagu demo ini sudah dirilis pada kompilasi 'Rilisan Pertama Rintisan Bersama' pada acara festivalist #02, bulan desember 2012. 

tanah indah untuk para terabaikan, rusak dan ditinggalkan (demo, acoustic)
FSTVLST

ditanah tua yang tinggal hanya
debu darah dan marah
diantara keranda prasasti janji
ku bangun kendaraan
dari kayu
pasak dan tali
bekas bakal rumah itu

ku bangun mesinnya dari logam senjatamu
yang menyayat-nyayat
kurangkai sayapnya dari sampah serapahmu
yang menampar-namparku
mengepul minyak bakar yang
menetes kencang dari lebam yang menghitam

menjelajah ke ruang yang megah
mengarungi waktu yang entah
menengadah ke langit yang pemurah
pergi dari tanah yang runtah

dan kuajak mereka yang merasa serupa
kan kujemput jiwanya dirumahnya
jiwa-jiwa yang terabaikan rusak dan ditinggalkan
terundang terbang bersama

kan kuajak mereka yang merasakan serupa
kan kujemput jiwanya dirumahnya
kita kan tinggalkan sauhnya dan abaikan kompasnya
tak berlabuh dimana saja

ruang yang megah menjelajah
waktu yang entah berpihaklah
langit yang permurah berkatilah
tanah yang indah kami datang


FSTVLST - Tanah Indah Untuk Para Terabaikan, Rusak dan Ditinggalkan (Demo, Acoustic)

Rumah Sakit - Hilang

Under The Big Bright Yellow Sun (UTBBYS) is an instrumental post-rock band which was created since 13th of August, 2007 in Bandung, Indonesia. The journey started since Yadi (Komeng) met Iben in an art gallery of the famous university which is located at the eastern of Bandung. With a same taste of music, they agreed to make an instrumental post-rock band that inspired of famous post-rock band, such as Explosions In The Sky, This Will Destroy You, Sigur Ros, Mogwai, Mono, etc.

Under The Big Bright Yellow Sun (UTBBYS) first album "Painting Of Life" released 2011.

Embrace :)

-UTBBYS-

life being a kor!

https://instagram.com/mariocorex?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Under The Big Bright Yellow Sun - Threshold

UTBBYS

Recent comments

Ipan Cahyadi

teuku putra

jo

i.gogo

Related tracks