Rilisan ini merupakan rekaman langsung kolaborasi Limbah Berbunyi Project dengan Potrobayan Jam dalam puncak rangkaian acara Ritual Dekahan Bumi di Dusun Potrobayan. Ritual Dekahan Bumi merupakan representasi wujud syukur masyarakat Potrobayan beserta beberapa tim Eling Project dalam merampungkan beberapa seri lokakarya, salah satunya adalah membuat sumber bunyi atau instrumen musik dari sumber daya yang ada. Sumber daya yang digunakan dalam lokakarya ini berasal dari limbah dan barang bekas yang ada di sekitar rumah warga seperti botol kaca, sisa-sisa lantai rumah, tong, ataupun pipa bekas.  Dalam lokakarya ini, masyarakat Potrobayan difasilitasi oleh Limbah Berbunyi Project dengan metode improvisasi berbasis rasa. Dalam lokakarya ini pula lahirlah grup kesenian dari masyarakat Potrobayan yang diberi nama "Potrobayan Jam".

Composer by Moong Pribadi
Music by Lembah Berbunyi Project and Potrobayan Jam
Recorded, mixing, mastering by Lembah Otak Studio

unduh track ini di: https://archive.org/download/WAC26LimbahBerbunyiProjectxPotrobayanJam/WAC26_LimbahBerbunyiProjectxPotrobayanJam.zip

Limbah Berbunyi Project x Potrobayan Jam live at Ritual Dekahan Bumi

"BULOG" - Proyek eksperimentasi lintas DIY-Jateng.
---
Lumbung tak semata tumpukan gabah, tapi sistem kemandirian kerja dan karya. Lumbung memfasilitasi dialog lintas generasi, genre, bahkan status sosial. Kehadirannya merupakan tanggapan atas ketidakpastian: perang, perubahan cuaca (kekeringan), guncangan politik dan ekonomi, serta serangan hama. Sekat-sekat improvisasi mencair di hadapan lumbung. Hentakan lumpang kayu (stone morta) beradu raungan mesin giling modern. Lumbung menjadi tempat penciptaan bunyi dengan komposisi khas, kuat, dinamis dan berbeda tentunya.

unduh "Bulog" di: archive.org/details/WAC14JohanesHandjonoGilangDamarRioIanBulog

Johanes Handjono x Gilang Damar Setiadi x Ian Pramana x Rio Nurkholis - Rojo Lele

'Bekatul Maut' merupakan hasil gagasan tentang potensi pangan alternatif dari Johanes Handjono dan Gerry Pindonta lewat proyek elektronik, The Anarchist Society of Youth Anger atau yang disingkat TASYA. Bekatul sendiri merupakan hasil produk sampingan dari pengolahan padi yang sering dijadikan sebagai pakan ternak. Lewat proyek TASYA, duo personil Samber Nyawa ini mengubah fungsionalitas bekatul menjadi lebih menyehatkan, bermanfaat dan pastinya 'maut'. 

unduh 'Bekatul Maut' di:
https://archive.org/download/WAC29TASYABekatulMaut/WAC29_TASYA_BekatulMaut.rar

Bekatul Maut

TASYA - Bekatul Maut

Klik 9 adalah rekaman langsung dari sesi improvisasi yang dilakukan oleh Naoto Yamagishi, Aldo Ahmad, dan Wasis Tanata pada Januari 2019. Sesi ini  merupakan rangkaian tur dari Naoto Yamagishi ketika menyambangi Yogyakarta dan terselenggara atas kerja sama Watch Pineapple Press dengan Total Perkusi. 

direkam dan diolah:
Bayu Prasetyo

gambar sampul:
Putri Dwi

unduh 'Klik9' di tautan berikut:
archive.org/download/WAC30NaotoWasisAldoKlik9/WAC30_NaotoWasisAldo_Klik9.rar

Klik9

Naoto Yamagishi / Aldo Ahmad / Wasis Tanata - Klik 9

Since Ölü Körpe released their 'Saudade' music video (http://bit.ly/SaudadeOluKorpe) in January, I feel it might be similar to his first album with full of guitar ambient. But, last week, when I was checking my email, suddenly I found that Lutfi-man behind Ölü Körpe- sent me his new album called, Great Migration. There are five songs included it. And something fresh from the album is the sounds that he made; Less guitar ambient and more percussive sound.

In 'Great Migration', Luthfi had more explore their way and approach to make sounds. He makes a 'great migration' of his works; Moved a little bit to the sides from his usual Del Toro-ish (Guillermo, not Benicio) to be manic, awkward, and more anxious with his new approach.

You might want to use good headphones for this 5-songs journey. Luthfi put some unusual movements here and there, so that's that.




streaming for full album
http://bit.ly/GreatMigrationOluKorpe

Vol. 4 - Great Migrations

Great Migration

Ölü Körpe - It's Your Stop; Now Get Out!

Hutan hampir selalu menjadi referensi bagi kesunyian, meski sunyi tidak pernah benar-benar ada. Ranting-ranting bergoyang terhempas angin, diiringi daun-daun yang berguguran. Lalu, bunyi-bunyi gesekan, terkadang mendesis, mendesau, dan menderu, silih berganti mengisi celah-celah pepohonan. Lebih seksama lagi, sayup-sayup suara burung atau fauna lainnya bersahut-sahutan. Dan hutan, kita tahu, menjadi penopang kehidupan semesta: menjaga keseimbangan, tempat bagi air dan udara bereproduksi, menyimpan ragam sumber daya yang melimpah. Di beberapa masyarakat non-urban, keberadaannya disakralkan. Mitos membalutnya dan diimani orang-orang yang hidup di sekelilingnya. Hutan disucikan, sekaligus ditakuti, angker, wingit.

Tapi, hutan juga menyimpan teriakan-teriakan. Sebelum pemukiman menjalar liar, hutan adalah medan laga pertempuran. Pangeran Sambernyawa bertahan dari gempuran tentara gabungan Kompeni dan Mataram di hutan Sitakepyak. Atau, taktik perang gerilya yang menjadikan hutan tempat persembunyian, seperti saat Perang Revolusi Indonesia dan Perang Vietnam. Di hutan pula, pembantaian sering terjadi. Berita-berita acap kali mengabarkan penemuan jasad pembunuhan. Ada juga kisah tentang pembantaian besar, seperti di Indonesia paska 1965. Mereka yang simpatisan atau dituduh penganut paham kiri, banyak yang dibunuh di dalam hutan, menyisakan lubang-lubang kuburan massal.

Credits:
Albertus Arga Kacang - Vokal Utama dan Backing Vokal, Oscillator Gelombang Kotak
Gerry Pindonta - Bass, Gitar, Synthesizer, Tom Tom, Backing Vokal
Ian Pramana - Keyboard, Backing Vokal
Johanes Handjono - Bass, Synthesizer, Gitar, Backing Vokal
Riska Farasonalia - Drum, Perkusi, Backing Vokal

Artwork cover oleh Debby Selviana

Sambarnyawa

Hutan dan Teriakan

Sambarnyawa - Hutan Dan Teriakan

Tasauf merupakan proyek instrumen musik yang sudah dikerjakan Aldo Ahmad sejak awal tahun 2019. Ide penciptaan instrumen ini adalah akar budaya dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau yaitu “tigo tungku sajarangan” yang artinya tiga pilar utama dalam kehidupan masyarakat minangkabau. Tiga pilar itu adalah “Niniak Mamak” (kepala adat) Alim Ulama (Pemimpin Agama) dan Cadiak Pandai (Kaum Terpelajar). Tiga pilar ini diterjemahkan Aldo Ahmad kedalam tiga bentuk sumber bunyi dari instrumen tradisi minangkabau yaitu membranophone yaitu Tasa, Ideophone yaitu Talempong dan chordophone yaitu Rabab Darek. Tiga sumber bunyi tersebut dileburkan menjadi satu instrumen.


Proses pembuatan instrumen ini sudah mencapai tahap percobaan yang ke-2, dimana percobaan pertama telah dipentaskan dan dipresentasikan di pelbagai kota termasuk Solo, Yogyakarta, Jakarta, Tokyo dan Osaka. Tasauf Percobaan II ini merupakan evaluasi secara organologi dari Tasauf Percobaan I dan masih mempertahankan konsep dan ide penciptaan instrumen. 'Langgam Tasauf' sendiri merupakan kumpulan eksplorasi Aldo Ahmad dari perkembangan Tasauf percobaan ke-2. Dalam 'Langgam Tasauf', Aldo Ahmad menambahkan elektrophone sebagai bentuk moderinitas masyarakat Minangkabau serta pelebaran ruang eksplorasi dalam proses pencarian bunyi. 

artwork oleh Anton Afganial
cover design oleh Aditya Adam

Dengarkan seluruh materi 'Langgam Tasauf' secara daring di tautan berikut:
smarturl.it/LanggamTasauf

Langgam Tasauf

Aldo Ahmad - Pesan Mande

Atarashii Natsukashi dimaksudkan sebagai layaknya "buku harian musik". Semua musik terinspirasi oleh peristiwa sehari-hari dan juga berbagai pikiran maupun kenangan yang tiba-tiba terlintas di kepala. Akibatnya, gaya musik Atarashii Natsukashi sangat mungkin berubah sesuai dengan suasana hati anggota tunggal saat ini dan kejadian sehari-hari yang mengelilinginya. Rilisan A.N pertama, "Machine Funk EP", sangat dipengaruhi oleh Acid House dan Techno tahun 90-an. "Machine Funk" adalah rilis pertama dari periode pertama A.N. Selama periode ini, trek dibuat dengan kecepatan tinggi. Nantikan rilis lebih lanjut segera hadir.

Direkam di El Dorado Home Studio, Februari-Maret 2020 selama periode opini diri rendah. Pada Maret 2020 katarsis tercapai.
Semua trek disusun selama waktu luang dan dimaksudkan hanya sebagai "random hardware jams" untuk mengalihkan pikiran saya dari beberapa hal (yang terlalu banyak saya pikirkan selama hari-hari itu).
Fotografi Sampul oleh S.K.C dengan bantuan tambahan dari A.R.P

Eternal Hails to David Bowie

Dengarkan seluruh materi 'Machine Funk' secara daring di tautan berikut:
http://smarturl.it/MachineFunk

Watch Pineapple Press

Popular tracks