Joe Million merupakan anggota dari grup Super Flava bersama Rand Slam.
Semua bermula dari Rand Slam yang datang membawa Microphone komputer untuk chatting dan dimulai proses membuat lagu pertama dengan judul “Hidup Cuma Sekali”.

(hiphopindo.net)

Vulgar (stylized as V U L G A R) is the acclaimed 2016 debut LP from Joe Million. The album features raw emotion, life stories, and Joe’s observation over beats by Senartogok.

Includes digital booklet, digital poster, digital postcard and digital stickers.

Staff Comments:

“Vulgar is as good as it gets. Joe is hyper aware of his surroundings and the people around him, and he conveys his message as clearly as possible every time. The themes brought up in this LP was very relevant when it was first released, and has proven to still be relevant until today.”

VULGAR (2016) By: Joe Million

Produced by Senartogok]

[Verse 1]
Angkat pantat ke udara
Tangan pegang payudara
Ku ciptakan huru-hara orang bodoh turut saja
Orang pintar unjuk cara yang benar tuk tunjuk arah
Jari tengah mengudara deru suara membara
Untuk babi dan lembu, persetan omong kos-
Pelantun butiran debu, persetan omong kos-
Untuk Mario Teguh, persetan omong kos-
Kau yang ragu padaku, persetan omong kosong
Biar ku pilih ungkapan yang tepat ungkapkan
Air beriak tanda tak dalam
Kau tak mampu berdiam saat melihat
Diri ku gunakan kemampuan tuk ucapkan
Sesuatu yang hakiki
Kau tempelkan opinimu mengotori bak plak gigi
Namun kau berdalih mandat dari Dia Sang Khalik
Buat racauanmu valid dan bukannya terbalik
Harusnya kau ada di daftar korban Bom Bali
Lelah ku membaca sebelum mampu berkata dan
Dengan mudahmu membantah tak didasarkan fakta
Hanya didasarkan latah opini mayoritas
Yang kau pakai sebagai data blog fiktif penjual ikan
Heh, kau begitu menggelikan
Karena tampak kesulitan menuliskan identitas
Dualitas adalah kualitasmu yang vital
Dan kuali pas tunjuk yang kau bilang realita
Kini kau digiring dan digoreng tak lagi mampu berdiri
Kau tergolek atas sebuah piring mata semua kini
Menatapmu penuh ingin
Tancap garpu dingin ke dagingmu dan digigit



[Verse 2]
Duduk dalam WC proses prosa juga feses
Sontak konsep goncang otak tentang protesmu yang kencang
Semua ucapanmu tak lebih dari kudapan
Tak ada gizi ku dapat buatku ingin muntahkan
Yang terlanjur ku terima saat simpati butakan
Huek, minta tisu makan
Kalimatmu kini berceceran di seantero lantai kamar mandi
Wajahmu memerah masuk metro karena telah jadi
Wabah negeri para menteri sampai berani
Diskusi bersama dan instruksikan namamu
Dihilangkan dari wajah bumi bahkan dari pantat bumi
Lupakan bumi alam semesta tak layak tuk kau huni
Ku kagumi walau kau buta tuli
Namun kau malas tahu teruskan tuk berbunyi
Lalu jauh bersembunyi (Mana, coba?)
Lelah ku mencari ku putuskan tuk mengalihkan
Energi tuk menerbitkan rentet rima mengerikan
Ku berikan pada para fanatik yang menantikan
Lahirnya seorang raja bintang timur dari barat
Yang hatinya dari baja menghakimi dari bawah tanah
Sana dan maaf jika telapak kaki ku mendarat sekehendak kaki ke
Wajah para keparat karena jilatan kalian bagiku ternyata membuat kakiku
Jadi bersih dan bersinar langsung bahkan kau berikan
Refleksi dan es jeruk yang terbaik engkau belikan
Dan kini ku abadikan upload ke Path dan jadikan
Ava Twitter Joe trending topic sampai Amerika



VULGAR (2016)
Joe Million
1.
Persetan
2.
Koar Trotoar
3.
Singgasana
4.
Sejenak (Interlude)
5.
Si Miskin Omdonesia
6.
Amin
7.
Vulgar
8.
Katamorgana
9.
Candu
10.
Kolong
11.
Let My Blood Be A Seed Of Freedom
12.
Terbawa X Peluru
13.
Menunda Mati

Credits
Produced By
Senartogok

Written By
Joe Million

Release Date
November 11, 2016


Rap
Hardcore Rap
Conscious Hip-Hop
Indie Rap


Joe Million - Persetan

Verse : Joe Million]

Malam memanggil aku dan salahkah kaki ikut saat
Jalan perhatikanku dan tatap menghakimiku
Setan berkata pintu itu takkan dapat dilalui
Kuakui bila bui yang ku tantang
Lepaskan rasa linglung dan lekasku angkat pistol
Hendak ledakkan tingkap langit yang tlah bertingkah
Turut sekehendak hatiku buruk tentang baikku
Kurung segenap janjiku turun mengendap batinku
Tolong tolong hentakku dari kolong-kolong langkahku
Kau olok-olok menggangguku seolah-olah mukaku
Teramat borok dan jorok tak cermat kau lap kacamu
Tanganku mengulur membantu sedangmu mengular depanku
Ini bukan rap, tapi sebuah mantra
Tuk panggil jalangkung tuk membersihkan jalanku
Diterang bulang lampu lewati meja bangku
Yang kosong tanpa tamu namun jiwa tak ku tahu
Seberangi aspal yang dia sudah menghapal
Kikuk derap menggapai seberang lanjut merangkai
Kata dan kata yang terbang bagai Michael
Umpatan ini ungkapkan taring vipher
Tyson beat ini buat telinga berdarah
Fokusku mengarah hanya pada satu arah
Menambahkan sedikit garam pada malam
Dan opini populer ku sedang marah pada Allah
Gereja diam melihat aku berlalu
Kawanan liar mengira aku terganggu
Nyatanya ku tegang memegang ide
Yang sedang meregang nyawa sebuah tepi jurang yang rapuh
Aaah semua pandai jadi juri
Lempar kata berduri bagai puji di kenduri
Malam melarutkan rayu, racun tuk tiduri
Wanita bermata sayu digembala disusui
Lupakan bordil tenang ku menyusuri
Tenda ke tenda berbagai hidang disuguhi
Kopi yang berbuih sungguh sudah ku syukuri
Dan lawatan super hilang yang aku gumuli
Jelas kami penjahat karena membunuh
Pemandangan yang indah dengan tampang kumuh
Domino di tangan tuk alihkan yang di angan
Juga segenap bilangan yang melebih kiamat
Sirine ambulan berlari Usain
Coba jauhi usai dengan doa teruntai
Masalahku kini malu ku mengurai
Sadar cacing di tanah yang bertugas tuk mengurai


Joe Million - Koar Trotoar

Verse: Joe Million]
Dalam singgasana alam atas sadar
Terang lilin menyalakan suasana
Kuas tanam panjang cakar dalam ruas malam
Ku andalkan maaf sebenarnya ku anggarkan
Kemampuan mata atas peraduan dan adukan dengan bayang-bayang
Dan padukan dengan bayang-bayang konsep menggentayangi konsentrasi
Jerman mengatasnamakan konservasi
Menjadi alasan yang sama setiap ojek panggil dari seberang jalan
Namun bak api yang galak aku terdiam dan tak akan tersentuh kamu
Dan biarkan ragaku menjemput angkuh
Kilat yang bertamu tak kan buatku takut
Namun kilat yang kau mau mampu tuk bukaku
Mengungkap mukaku membuatku rapuh
Ajar memalingkan wajahku menjauh
Coba sibukkan kepala tak mau singgungkan sejarah
Atau ikuti kemana arus di bumi mengarah
Jatuh hantam batu coba lihat Niagara
Indah pemandangan pengalaman mengembara
Tinta tumpah darah buat jurnalku berbara
Tangkap hingar bingar malam masukkan penjara
Coba tuk menukar dengan jiwa yang sekarat
Namun tak temukan hanya lidah sang keparat
Tarik nafas panjang lompat dari batu karang
Bermain dengan alam menyelam ke laut terdalam
Walau tekanan mengancam datang akan bunuh
Tetap ku menantang dan lupakan batas tubuh
Hembus nafas panjang lompat dari batu karang
Kembali dalam alam tenggelam ke laut terdalam
Harap tekanan datang dan akan makan tubuh
Sayang tubuhmu hambar tak akan engkau terbunuh
Akankah engkau terbunuh


VULGAR (2016)
Joe Million


Credits:
Produced By
Senartogok

Written By
Joe Million
 

Joe Million - Singgasana

Produced by Senartogok]

[Verse: Joe Million]
Sejenak ku melirik makna dalam terkirim
Sejenak ku mendengar kata sampah bergema
Sejenak kau bicara tampaknya kau di dengar
Sejenak ku perhatikan kau hanya permainkan
Kita tak berbeda kita sama-sama tega
Kita tak berbeda kitab sama kita pegang
Kita tak berbeda mungkin tak terlalu benar
Karna jika tidak beda kenapa hanya kau yang

Joe Million - Sejenak (Interlude)

Produced by Senartogok]

[Verse: Joe Million]
Parade sipit sedang berkendara Civic
Semua berwajah mirip buat mu menatap sinis
Salah memilih presiden maka begini
Sepenggal kata pemimpin bisanya hanya bermimpi
Namun telah kau pilih mengamuk senapan bibir
Kalap kau arah dan bidik wajahnya segampang itu
Derap kakimu menyatu tuk mengakhiri
Tak sadar sesuatu kau cuma harakiri
Kini kau apatis dan hanya percaya diri
Modal mengandalkan iri bergerak perkaya milik
Berdoa harapkan jin untuk mencari keping
Hingga tiba masa kau lupa cara kencing
Atau celah ke TV menjual celah bikini
Biarkan badan dililit dari kepala ke silit
Takut sarapan piring kau tonton Mario Teguh
Apa sarafmu miring makanan tak dari teguh
Atau dari menyebut Tuhan tapi dari tebu
Atau adonan tepung nasi dicampur jagung
Coba menampar pipi seraya tenangkan diri
Bertanya layakkah diri? Sayangnya tidak
Namun menghayal pun tidak karena kakiku berpijak
Tak juga mencoba bijak di atas yang terinjak
Hanya pengalaman yang dipinjam
Dari diriku dirimu dan dirinya
Peristiwa kontroversial yang penuhi omdonesia
Buatku tertarik tuk memberi sumbangsih spesial
Suara sumbang si spesial
Umbar di media tunjukkan tumpulnya
Ubunnya di media walau uban di meja
Telah jatuh berserakan mengherankan
Kau tak bisa digerakkan walau sudah dikerahkan
Semua penjelasan jelaslah kau memang tak pernah merdeka
Hidup dan dijajah dengan cara yang berbeda
Sibuk sengketa karena agama berbeda
Apa Tripitaka, Alkitab, Quran, dan Weda
Akan membuat darah lebih berwarna merah
Dan buatmu lebih layak tuk semena-mena
Menentukan hak ulayat berdasar yang dipercaya
Menjadi budaya yang banyak jadi buaya
Memangsa kaum kafir ruang kecil tak berdaya
Tumbuhkan rasa benci keinginan membalas
Kutukan tanpa henti tuntutan atas peti
Runtuhkan apa yang coba dikumpulkan pahlawan
Beda Tuhan telah buat kau menjadi lawan
Apa ada Tuhan buat kau tak butuh papan
Apa ada Tuhan buat kau tak butuh sandang
Apa ada Tuhan buat kau tak butuh makan
Ku tak butuh Tuhan jika buatku bunuh kawan
Aku berbicara dari apa yang dilihat
Kau mempunyai pilihan tuk menghentikan rintihan
Atau memandangku dan melontarkan cibiran
Karena menganggap karyaku hanya sebuah sindiran
Tak membuka pikiran angkuh dalam ketinggian
Ku teguh berpendirian walau hanya sendirian
Saat ku mati kataku kan tetap terngiang

Joe Million - Si Miskin Omdonesia

Produced by Senartogok]
[Verse: Joe Million]
Atas nama Big Poppa, Nas, dan roh Tupac
Biarkan aku berima salib mereka semua
Yang menganggap Hip Hop ini musik yang tak ada guna
Semua pejuang dari Sabang ke Papua
Angkat suara keluar kita lari menyeruak
Masuk dalam ruang DPR yang penuh bual
Kita muak juga mual dengan semua pertemuan
Para tuan-tuan dengan modal penipuan
Tak peduli tua-tua juga muda kita ludah
Mencoba mengajari kau sendiri begituan
Dengan anak perempuan dari rakyat punya uang
Jadi soal kelakuan jilat sa panta lubang
Bayar ko pu hutang jangan kira kami lupa
Semua tertawa melihat iklan Aqua
Sumber air so dekat kini sudah melekat
Bukan hanya dengan Nusa namun juga sa pu rumah
Hei presiden masih punya kemaluan?
Pecatlah menteri yang tak punya kemauan
Katakan yang kau inginkan, jangan takut dikepung
Dapatkan yang kau impikan langkah maju menggempur
Lawan penindasan kita bawa pembebasan
Tegakkan badanmu jangan lagi mau bertekuk
Lutut dihadapan raja cukup masa lalu saja
Runtuhkan istana lalu hukumlah binatang
Senjata tentara yang mengarah tak getarkan
Bunyi tembakan balaslah dengan ledakan
Aku tak kan berhenti walaupun zaman berganti
Terus tangan menghantui semua halaman menangis
Semua ku nodai dengan sadis sampai habis
Ku memimpin upacara ribuan rima berbaris
Kalian para laki-laki yang menjadi gadis
Tak berhenti ku memaki-maki tebas sampai mati
Akan karya tuna rungu dengar lagu cuma ungu
Mau diapakan lagi dari sana sudah dungu
Hanya karena perek jelek bengkoklah tulang punggung
Kau sudah termehek-mehek belum jadi tulang punggung
Aku bagi gratis Softex buat laki-laki
Perkumpulan mens barisan sakit hati
Baiknya kau hati-hati aku tidak main-main
Dengar baik-baik jangan ia ia saja lalu tinggal diam saja
Lihat-lihat pantat, nasibmu tak kan berubah jika diam saja

Joe Million - Amin

LongLiveMUM
✦Depression & O̶b̶s̶e̶s̶s̶i̶o̶n̶✦ 
Told my mum, i'm gon shine.
To ma' luv, i'm gone.

Joe Million - Amin

✦₊⁎𖣘ཽ29robotཽ⁎⁺𓉸