01. Pangalo - Pelayar yang Handal

07. Pangalo - Marsinah

09. Pangalo - Benih

#HipHop
#TrapMusic
#Rap
#TrapBeats
#HipHopCulture
#NewMusic
#SoundCloudRap
#UndergroundRap
#EastCoastHipHop
#LilBaby 
#SoundCloudArtist
#RapBeats
#IndependentArtist
#TrapNation
#HipHopHeads
#MumbleRap 
#StreetMusic
#RealTrap
#NewRap
#RapCaviar

US Rap Hip Hop 2025 – American Trap Beat Mix #3408

Lyrics written by Rekvmjejvk
Chorus by Sari Nidianti
Music produced by Jesse James
Retouch by Senartogok
Mixed and mastered by Juta

Unreleased Track

6. Menjelang Terang

“Puan”
Sengon Karta X Naada X Pangalo!
Produced By Kausmonaut
Recording By Tung2 Record, Rocket Studio Record, Sibolga Record
Mixing & Mastering By Tung2 Record
2017

93 BPM

Sample:
Various Artist

Lirik:

Intro:

Sajakku adalah kata kata yang mulanya mengumpul ditenggorokan, lalu dilarikan ketika ku ucapkan
Ini adalah sebuah rindu yang patut dirindukan
Tak ada yang kebetulan, semuanya telah direncanakan
Ia mungkin singgah untuk menorehkan sejarah
Ia bersuara
Ia melampirkan bait-bait menyakitkan untuk mereka tikus-tikus berdasi
Tapi... Itu kala lampau
Rinduku ini seakan bertanya
Dimana dapat kutemukan beliau
Sembunyi?
Atau disembunyikan
Mati
Atau bahkan dimatikan?
Semuanya menjadi teka-teki yang tak berujung

Chorus:

Dapur, sumur, kasur putaran alur
Patriarkal menggempur sisakan belur
Kungkungan machoisme mengguyur subur
Satukan kekuatan siap tuk pukul mundur
Tubuh adalah segenggam otoritas
Jangan pertanyakan konsep virginitas
Sebab jasad bukanlah komoditas
Runtuhkan jerat stigma warisan lawas

Verse I:

Sejak mitos hawa tercipta dari tulang rusuk adam
Tentang legenda khuldi bila menyantapnya haram
Kasak-kusuk kebenaran berusaha dipendam
Lantas apa fungsi hawa dalam tanyanya geram
Sedang keambiguan kodrati dan peran
Alat produksi dirampas robohkan kesetaraan
Singkirkan partisipasi hilangkan pekerjaan
Hawa bukan sarana pelampias hasrat reproduksi
Konstruksi kecantikan fiksi ala barbie
Paksakan ketergantungan perihal ekonomi
Pelabelan ketidakmandirian merawat diri
Cukup urusi rumah tangga sebagai produsen ASI
Iblis objektifikasi posisikan raga komoditi
Marginalisasi kanalkan hawa tuk merugi
Diskriminasi ejekan si tubuh gendut dan ceking
Apalagi terbiasa mendapatkan cat callin
Setiap sendi terjerat dalam hidup yang kering
Kebebasan bersuara hanya ranah berpolling

Verse II:

Kau kokang pistol representasi dari kontol
Sejak kau rancang protokol 
bahwa vagina bagi pria hanya sekedar untuk dibobol
Siapa yang tidak dongkol
Saat masyarakat sedang sekarat kau persoalkan aurat
Seolah wanita sekedar pemuas syahwat bagi para laknat yang tidak bisa membedakan cinta dan nafsu sesaat
Reduksikan semangat kartini menjadi alibi untuk melangengkan konsumsi pada layar televisi
Manakala tuhan adalah lelaki, maka perempuan hanya sekedar alat pornografi
Bukankah kalian nabi yang menghalalkan poligami lalu mengharapkan surga dengan puluhan selangkangan bidadari? 
Kebenaran kalian sodomi
Konon aristoteles melegitimasi posisi wanita sebagai lelaki termutilasi
Adalah instruksi bagi hari ini 
Mensubordinasi agar tak menjadi mandiri
Apalagi? 
Masihkah perlu bukti?
Lihatlah sekali lagi
Manakala kecantikan hanya simbol interior yang diletakkan secara inferior?
Ah! Pikiranmu terlalu dangkal dan kotor

Verse III:

Bilamana perkembangan menghasilkan perang
Tak pernah ada keadilan hubungan di ranjang
Berpegang lalu terus-menerus berulang
Pahamkan bahwa kondisi ini warisan usang
Baiat pemilikan pribadi ranah keluarga
Atas dalih nilai sosial dan norma-norma
Budaya penundukan pencari nafkah
Pengekangan otoritas tertinggi sang ayah
Sejak istilah perbanyak anak hasilkan rezeki
Sebab disana akar ia sebagai investasi
Turun temurun menjadi keyakinan hakiki
Yakinkah pembenaran kondisi patriarki?
Misoginis rendahkan serupa pelacuran
Ciptakan perlawanan bagi bentuk ketidakadilan
Bangkitlah bersama apa yang dicita-citakan

Outro:

Aku rindu
Rindu kembali mendengarkan lantunan-lantunan garang yang ia ciptakan
Dimana engkau
Dimana dia 
Dimana seniman konyolku

Puan

Sengon Karta X Naada X Pangalo! - Puan (Produced By Kausmonaut)

Pangalo! - "Pemenang"
Lyrics written by: Pangalo!
Music written & engineered by: Pangalo!
Recorded at: Sibolis Studio, Parapat, 2017
Mixed and mastered by Densky9 at Dens Lair, Bandung, 2017
Contains a portion of Guitars Freestyle performed by Anonim

Lirik:
Bagian 1:
Diriku berjalan dalam kelamnya temaram ingatan, langit penuh bintang mengajak otakku menghayal, kumelayang dengan sayapku yang timpang, kumenimbang banyang banyang saat ibuku menimang versi kecilku yang periang, senyum ibuku yang kupandang kala dirinya memasak tangisan bagai garam, penawar harapan yang hilang. Ayahku pun pulang dengan nasib yang berulang, punggung letih karena hutang, ia menggali tutup lubang. Tengah malam kuamati, sisah nasi yang telah basi pura-pura ia nikmati demi anak juga istri, demi kasih dalam hati, ia hadapi hari-hari dengan jas yang tak berdasi, ia membujuk si rejeki. Kadang hidup ini macam tai, sesuatu yang kau cari kadang pergi bersembunyi, kadang menampakkan diri tapi tak bisa diraih. Namun ayahku berani meski harus berkelahi dengan takdir sang ilahi. Dan kini diriku pun berpikir, dunia ini milik pemenang, pengecut haruslah menyingkir. Kuingat ayah ibu yang selalu mengusir kata “menyerah” dari jalan yang mereka ukir.

Reff:
Mengukir dan menjalani, melawan dan mencintai
Masa depan yang kau pandang tak punya belas kasih.
 
Bagian 2:
Ayah mencoba kerja ini, kerja itu, banting ini, banting tulang dan bahu. Meniti karir dalam luka bersama ibu, tak akan sembuh luka itu bila kau ragu. Dengan keringat yang mendidih perlahan semakin maju, apa yang dia tuju kini datang padaku. Bukan soal uang tapi semangatnya berjuang, saat orang bilang kau tak miliki peluang, ambil pentungan, kejar ketidak-mungkinan hingga dirimu menjadi pemenang, dari wayang jadi dalang. Terkadang arus masyarakat memaksamu jadi garang, menerjang setiap kerikil penghadang, lalu sekarang, ayahku menjaga gawang, agar aunganku tak terdengar sumbang, ku menolak jadi anak bawang dan bila hidup ini adalah sebuah ajang akan kupastikan diriku menjadi pemenang.

Reff 2:
Mengukir, mencintai, menata segala rasa lelah tuk bangkit kembali
Merangkai hari dan merajut mimpi, hasratku tak kenal berhenti.

Pemenang

Pangalo! - Pemenang

Judul: Cinta dan Kebebasan
Lirik oleh: Amok!
Beat oleh: Dhans

Amok! - Cinta dan Kebebasan (Prod. Dhans)
Oktober, 2019

-------------

hidupi hidup!
hidupi hidup!
hidupi hidup!
hidupi hidup!

serupa cinta yang terus mencinta
lampaui diperintah dan memberi perintah
berlari dari dunia tua yang membuntuti
bersemi setiap hari dunia baru dalam hati

menghidupi hidup seakan esok nyawa redup
nyalakan api dan biarakan segera meletup
sensasi anarki coba sini kau hirup
kecup kebebasan dan berdansa dengan hidup
bernafas bebas lepas dari rasa cemas
keluar dari katup kebosanan dunia culas
bangkitkan badai dalam diri yang telah terpulas
nyalakan kembali bara gairah yang terkuras
injak dan gasak moralitas budak
jadilah liar, jangan mau terjinak
pantang berserah pada ilusi garis takdir
terus menebar getar serupa sebuah petir
memilih jalan iblis menantang hingga nyawa habis
menari liar keluar ritme berbaris
dogma kepatuhan kita hancurkan
benih kebebasan kita taburkan

hidupi hidup!
hidupi hidup!
hidupi hidup!
hidupi hidup!

serupa cinta yang terus mencinta
lampaui diperintah dan memberi perintah
berlari dari dunia tua yang membuntuti
bersemi setiap hari dunia baru dalam hati

pencinta kebebasan fanatik serupa Bakunin
pemimpi kesetaraan serupa Martin Luther King
serupa kebisingan di tengah kepasifan
aktifkan mode kombatan kontra-kematian
dengan riang meraung nada-nada anarki
serupa revolusi Emma dan Joker menari
di atas bangkai takhayul kita sambut mentari
hidup hanya sekali, maka rayakan berkali
menyanyi dan memaki getir hidup yang sesaki
sembari tertawa tanpa pernah rasa sesali
kenali diri, kenali musuh
bekali imajinasi serupa buruh perusuh
determinasi diri, melampaui hierarki
cinta dan kebebasan itu yang aku imani
amini hidup! akhiri merunduk!
terkutuk teruntuk moralitas busuk

hidupi hidup!
hidupi hidup!
hidupi hidup!
hidupi hidup!

serupa cinta yang terus mencinta
lampaui diperintah dan memberi perintah
berlari dari dunia tua yang membuntuti
bersemi setiap hari dunia baru dalam hati

--------------------------

pangalo-marsina

terrorrabbit

Recent comments

Raid Novel

rayaaa

Farhan Nur Oktavian Akbar

Muh Yani Zakariya

Related tracks