liriknya:

sabtu sore ku tak tahu
mau kemana

berjalan sendiri
tak tahu kemana

karena kupercaya
semuanya sama

kumenghayal saja
tuk keluar angkasa

*
dan ku terbang 
tinggi tertiup angin
terhempas di langit

yang tinggi
walau sendiri 
pasti kan kuraih.

MELAYANG TINGGI

Semua
Berawal dari kebisingan
Gegap gulana spekta dan spekta
Dan kita pun bosan

Mencari
Mencari tempat sendiri
Satu demi satu
Kita menjauh
Tertiup anjing
Terbawa arah menepi

Bertemu
Di tempat yang tak terbayangkan
Apa yang kau lakukan di tempat ini ?
Ini tempatku bersembunyi

Apakah kau lihat yang kulihat ?
Semua suara di tempat ini
Semua suara
Di tempat ini
Berwarna

---
Suara sitar : Olahan digital dari lagu Raghuvamsa Sudha, dimainkan oleh Rajesh Vaidhya. Vocal di outro lagu : Take mentah vocal Bob Marley di lagu "Nice Time", pitch diturunkan drastis. 

Fami_ Gegap Gulana

Ulangi mimpi Errico Malatesta,
"Hasrat merusak adalah kesenangan kreatif,
Perang sipil blak-blakan lebih baik ketimbang,
menciptakan sebuah kedamaian yang busuk"

Gelorakan kembali semangat Paris '68, 
"Kontrarevolusioner adalah kebosanan,
Waktunya merebut hak untuk berkehidupan, 
Persenjatai diri tuntut ketidakmungkinan"

Berlarilah lebih cepat, wahai kamerad!
Dunia tua membututimu dari belakang.

Sistem terbaik adalah penghancuran
destruksi fatal hingga titik paling rawan
melampaui militansi era Emma Goldman
resistensi berkelanjutan berupa tarian

Merakit molotov bagaikan desir cinta,
"Layak selongsong senapan", sang Durrutti pernah bicara
rekonstruksi surga di atas puing kota
senandung kemenangan dengan nada swa-kelola

Batu kerikil di genggaman tangan
senjata minimal bagi pertempuran
Nyawa bukanlah batas bagi kita untuk menyerah

Berlarilah lebih cepat, wahai kamerad!
Dunia tua membututimu dari belakang.

Masturbasi Distorsi - Lari, Kamerad! Dunia Tua Di Belakangmu!

Lagu2ygtdkbsdipercaya (ep)

Track:
Taman Bermain Waktu (Lagu Boikot Untuk Pasifis) (2007)
Kabar Dari Tepi Atap Gedung Pencakar Langit (2007)
Elephant Songs (in Search for Murderers) (2009)
Migrate (2009)

Dalam karya EP ini:
Yosef Herman Susilo, Yennu Ariendra, Ugoran Prasad, Septian Dwirima, Teguh Hari.
Recorded live at Kua Etnika dan Pengerat studio
post recording by @Melancholic Bitch

Catatan Pengantar:
Terimakasih mau mendengarkan dan mengunduh lagu-lagu b-side kami ini. ada banyak alasan kenapa kami tidak pernah merilisnya secara resmi; lagu taman bermain waktu, misalnya, terlalu pasif untuk era yang sebenarnya sedang genting ini. lagu kabar dari tepi.., juga ditulis tidak dalam keadaan mental yang bisa dimaklumi. dua lagu ini ditulis ketika kami sedang teramat jenuh, bosan, dan tak bertanggung jawab; orang-orang bijak selalu akan menyarankan untuk jangan percaya dengan apa-apa yang dikatakan orang yang sedang dilanda bosan; sebab kami tak bijak kami jadi sering terlalu asal cuap.
dua lagu yang lain, tidak dirilis berdasarkan lain alasan. kami sebenarnya sangat sayang pada komposisi ke 3 dan ke 4, dua lagu yang kami bikin sesudah anamnesis. sial, keduanya (beserta beberapa lagu yang tak sempat terdokumentasikan) terpaksa di "buang" karena kelokan dan perjalanan kami ke arah BJS.
bulan lalu, kami tiba-tiba mendapati @pamityang2an mulai rajin memutar keempat lagu ini. 2 lagu terakhir di ep ini, terus terang kami bahkan lupa kapan pernah merekam demonya, sepertinya bahkan operator studio merekamnya tanpa sepengetahuan kami :) kredit kami harus berikan setinggi - tingginya pada dimas zaki firdausi a.k.a samid @monsterkrupuk karena menjadi pengarsip maha selo nan bandel, bisa - bisanya dia punya rekaman demo melbi yang bahkan personil kami gak ada yang punya.
Kami lalu dengar, beberapa pendengar setia @pamityang2an mulai meminta radio qwerty yang seru itu memutarnya lebih sering.
melalui sedikit diskusi kecil, terutama atas inisiatif Ojie Adrianto (Kongsi Jahat) dan Yopie Jenggot, kami memutuskan untuk membaginya saja sekalian, setengah resmi, terutama karena sudah bisa kami bayangkan (sebagaimana terjadi pada versi demo BJS), pastilah lagu-lagu ini sebentar saja akan beredar di internet, tanpa bisa kami cegah.
Pikiran sederhana kami, justru jika kami membaginya dalam semacam satu paket EP begini, kami jadi bisa menyertakan catatan pengantar ini, sekaligus memohon maklum atas keserampangan pikiran yang tertuang didalamnya, ketidaksempurnaan kualitas tata suara, dan berbagai kekurangan lainnya. sekali lagi, terimakasih sudah mau mengunduh dan melegakan hati dan telinga untuk mendengar lagu-lagu yang tak bisa dipercaya ini.

Salam Hangat,
@simelbi

http://melancholicbitch.co.cc/ | http://listn.to/melancholicb1tch | http://twitter.com/simelbi

*) free to share not sale 

Kabar Dari Tepi Atap Pencakar Langit

Lirik diracik oleh Amok

Anikonik - Kontra-Nasionalisme

-------------------

Lirik:

[Amok]:
Barisan patriot di bawah merah putih
Garuda didada bela negara harga mati
Nasionalisme adalah dekadensi
Moralitas irasional penuh kontradiksi
Tiada tuhan selain penggusuran
Tiada kesuburan selain penindasan
Kemerdekaan hanya sebuah seremoni
Ilusi kebebasan dari sebuah hegemoni
"Kuat bersama rakyat" selogan penuh ilusi
Persetan dgn nyawa yg hilang dan tak kembali
Ini rezim kapital
Negara butuh tumbal
Atas nama pembangunan,semua halal
Lupakan keadilan,kita akan dijagal
Atas nama stabilitas
Protes akan dilibas
Darah dan nyawa,tak bernilai bagi paduka
Profit yg banyak,itulah yang mereka suka
Dan tersisa,bagi kita hanya luka,petaka dan neraka,itulah kita punya
Bantai semua,yg berbeda dgn negara
Culik hilangkan ato jobloskan ke penjara

[Metzsick]:
Meliter dan polisi ada dimana-mana
Keadilan hilang entah pergi kemana
Patriotis dijadikan wahana
Menjadi stimulus semua rencana
Dominasi kontrol gerak dan pikitran
Kuasai semua perak dan berlian
Panoptikon setiap gerak setiap detik
Banyak tingkah buat saja tak berkutik
Monopoli manipulasi kebenaran
Enam lima hingga sebilan delapan
Masih berlanjut hingga samapi sekarang
Kasus HAM tak surut dan terus berulang
Negara adalah pelaku perkara
Tak akan mungkin ada pelurusan sejarah
Kebodohan akan terus dijaga
Delusi tertanam dipikiran warga

[Chorus]:
Negara Kolonial Republik Investor
Ada warga membacot langsung saja didoor

--------------

mokem (demo)

first fast from failed