Make It Happen

Sekarang Atau Tidak Sama Sekali

Recorded live at Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta on June 1, 2014.

Wizra Uchra: Drums
David Qlintang: Electric Guitar
Windra "Bontel" Benyamin: Electric Guitar
Raymond Agus Saputra: Bass, Backing Vox
Hotma "Meng" Roni Simamora: Vox, Acoustic Guitar

Live at Earthernity Fest

Tiap Senja (Live at Earthernity Fest)

from Noin Bullet - Bebas (1999) 
*Fuck Your Friends (Turtles Jr. cover)

Lyrics :
I hate the war in this my life
We wanna thinking party now
She won't believe in this my mind
Oh God help me they killing me

Cause, we're Turtle's... Junior
Let's go with me... Fuck Your Friend
We're Turtle's... Junior
Let's go with me... Fuck Your Friend

My holiday only a dream
Cause she won't come here meeting me
She won't understand my fuckin way
And I go to sleep in my bed

Cause, we're Turtle's... Junior
Let's go with me... Fuck Your Friend
We're Turtle's... Junior
Let's go with me... Fuck Your Friend


Noin Bullet - Fuck Your Friends

one last picture before im gone

Celebrating Float's 11th Anniversary.

Hotma Roni Simamora: vocals, acoustic guitar.
Windra Benyamin: acoustic guitar.
Raymond Agus Saputra: bass, backing vocals.

Recorded live at Perkemahan Bungbuay, Situgunung, Taman Nasional Gede Pangrango, Kadudampit, Sukabumi, on August 29, 2015.

Video link: https://youtu.be/fMQ16UiahQk

Live at Float's 11th Anniversary

Stupido Ritmo (Live at Float's 11th Anniversary)

Kontrasosial - Demokrasi

Sayangnya kawan, semesta tak selugu itu. Tak seketika menjadi lebih baik hanya dengan kita mengimani pesan perdamaian dan salam peace dari Slank. Damai tak selalu tersedia sebagai opsi. Ada situasi di mana melawan dan menyambut konflik adalah satu-satunya pilihan masuk akal yang tersisa, pun jika itu laik disebut pilihan.

“Lagu Hidup” adalah karya yang lahir secara organik dari situasi serupa.

Pertama kali saya berkesempatan mendengarnya, “Lagu Hidup” sepintas terlalu lugas untuk Sisir Tanah dengan reputasinya akan pembawaan lirik-lirik puitis yang fasih membuat kesengsem. Lirik berbunyi “Kita akan selalu butuh tanah / Kita akan selalu butuh air” atau “Jika kau masih cinta kawan dan saudara / Jika kau masih cinta kampung halamanmu” agaknya tak cukup menantang untuk direspons pembacaan teks lebih jauh.

Namun, teks tak boleh dibiarkan terkucil. Mujur, saya cukup punya kesempatan mengenal konteks atau serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai ekstrinsik yang memengaruhi bagaimana lagu ini terbentuk. Menahun sudah Bagus Dwi Danto selaku sosok di balik nama Sisir Tanah malang melintang, mengiringi kegiatan-kegiatan aktivisme pinggiran, gelaran kampus mepet dana, hingga gebyar panggung seni. Mengikuti kiprahnya sedikit banyak membekali saya modal untuk mengenali konteks ruang, masa, dan motif karya-karyanya.

“Lagu Hidup” adalah komposisi yang tumbuh dan dibesarkan dalam ekosistem pergerakan politik agraria. Bertimbal balik, lagu itu akhirnya pun menjadi medium unggulan Sisir Tanah untuk merawat ekosistem pergerakan itu sendiri. Liriknya yang tersurat memang sebati dengan fungsinya untuk menyampaikan rasa dan karsa terhadap pihak-pihak yang menjadi korban konflik agraria bertunjang pendekatan militeristik. Boleh dibilang ini adalah lagu yang pragmatis. “Lagu Hidup” tercipta sebagai perangkat pergerakan, mengisi satu urgensi di mana musik punya peluang berandil sesuai porsinya. Disuarakan dari satu panggung ke panggung lain, “Lagu Hidup” menawarkan semangat baik dan bahan bakar psikologis bagi para aktivis dan petani.

(Baca versi lengkap liner notes oleh Soni Triantoro ini di sini: https://37suara.net/)

__________________________


"Lagu Hidup"
— Sisir Tanah

Kita akan slalu butuh tanah
Kita akan slalu butuh air
Kita akan slalu butuh udara
Jadi teruslah merawat

Jika kau masih cinta kawan dan saudara
Jika kau masih cinta kampung halaman mu
Jika kau cinta jiwa raga yang merdeka
Tetap saling melindungi

Dan harus berani
Jika orang - orang serakah datang
Harus di hadang
Harus berani
Jika orang - orang itu menyakiti
Harus bersatu menghadapi

Sedihmu adalah sedihku juga
Sakitmu, sakitku sakit kita manusia
Bahagiaku takkan lengkap tanpa bahagiamu
Bahagiakanlah kehidupan

Dan harus berani

__________________________

Lirik dan lagu: Sisir Tanah
Ilustrasi Muka: Agung Kurniawan

Gitar dan Vokal: Bagus Dwi Danto
Gitar: Ragipta Utama
Piano: Nadya Hatta
Bass: Faizal Aditya Rahman
Drum: Indra Agung Hanifah

Direkam di: Studio Kua Etnika 
Mixing dan mastering: Studio Sangkar Emas 
Direkam dan diolah oleh: Anton Gendel

Lagu Hidup

Keroncong Chaos - Punk Dangdut

kalau kata dimas dari MR Sonjaya, lagu di persembahkan buat teman-teman di seluruh dunia.

YUDHA NADA FIKSI FT DIMAS MR SONJAYA-MISTERI MINGGU DEPAN

Jarak Jauh

Jauh jarak terbentang
tak lekas membuatku terhempas
Keseimbangan rasa menyelamatkan kita
Perjalanan melintasi rindu yang meluluh
Imajinasi mimpi itu menguatkan kita
 
Raut wajahku mulai memerah
memendam gelisah rindu akan jumpa
Tubuhku menggigil berharap kau hadir
walau itu suara meski ini kata-kata
tergerak ku terbawa kesana
 
Cahaya bulan membias serupa
Matahari berikan sinar yang sama
setebal apa rindu kita percikan
Jauh jarak terbentang kesetiaan tertantang
 
By BANDUNG INIKAMI ORCHESKA

Bandung Inikami Orcheska - Jarak Jauh

Float is an Indonesian band led by singer/songwriter/guitarist Hotma "Meng" Roni Simamora. The revolving lineup has influenced the band’s musical style that has grown from a mix of pop, rock, blues, and jazz. Supporting Meng with each of their role, Timur Segara (drums), David Qlintang (guitar), and Binsar Tobing (bass) make the latest Float’s four-piece formation.