Akankah kali ini bersamanya lagi pelukisku

berbagi impian sederhana... most like that

meski hati terlalu lelah untuk sekedar bermimpi :)

Lagu ini merupakan proyek kerjasama antara Jalan Pulang dengan Kota Untuk Manusia, sebagai respon terhadap permasalahan seputar perkotaan di Yogyakarta, dan mungkin juga di kota-kota lainnya. Tentang Kota Untuk Manusia silakan tengok www.facebook.com/kotauntukmanusia

Lirik oleh Irfan R. Darajat
Aransemen oleh Jalan Pulang
Lagu direkam terpisah di studio pribadi Hengga Tiyasa dan Damar N. Sosodoro
Artwork oleh Timoteus A. Kusno (Studio Mahati)

Lirik:

Tiada lagi yang tersisa dari rindu kita
Mimpi tentang rumah kita kehilangan tidurnya
Kosakata kota ragu terbata-bata
Tiada lagi yang tersisa dari mimpi kita

Pagi datang terburu-buru khianati waktu
Ingatan tentang wajahmu kabur oleh debu
Gelak tawa dan nyanyianmu tertindih mesin berderu
Tiada lagi yang tersisa dari rindu kita

Katakanlah padaku
Di manakah hangat pelukmu?

Pohon-pohon lupa di mana ia dilahirkan
Langkah-langkah kaki tersesat dalam keramaian
Kenangan-kenangan terhempas asap kendaraan 
Tiada lagi yang tersisa dari rindu kita

Katakanlah padaku
Di manakah hangat pelukmu?
Tunjukkanlah padaku
Kemana rindu harus bermuara?

Pohon-pohon lupa di mana ia dilahirkan
Langkah-langkah kaki tersesat dalam keramaian
Kenangan-kenangan terhempas asap kendaraan 
Tiada lagi yang tersisa dari rindu kita

(Sirna...)
Pohon-pohon lupa di mana ia dilahirkan
(Lupa...)
Langkah-langkah kaki tersesat dalam keramaian
(Sirna...)
Kenangan-kenangan terhempas asap kendaraan 
(Lupa...)
Tiada lagi yang tersisa dari rindu kita

Tiada lagi yang tersisa dari rindu kita...

Di Kota Ini Tak Ada Kamu Lagi

Ketika live, lirik berubah sesuai ingatan vokalis

Monalisa dan Supir Pesawat  

 Cipt. Orkes Bagong Februari  

*Intro 

 Mona … (Mona Mona)
Teman sekampusku (sekampusku)
Sungguh cantik rupanya aa … aa …
Itu idung apa perosotan TK

Mona … (Mona Mona)
Kerudung hitammu
Seakan mengajakku wudhu
Ingin cepat menjadi imammu

Tapi sayang pacarmu supir pesawat …

Mona ... (Mona Mona)
Tatapan matamu,
Lebih mateng dari anggur merah aa … aa ….
Sekali lirikku langsung muntah

Mo … Mo … Mo… Mona …
Bisa gawat dan berbahaya
Ku tahu papahmu tentara
Papahku cuma wartawan biasa …

Sayang … pacarmu supir pesawat 

Tapi sayang … aku cuma mahasiswa gawat 

*melody

Mona … (Mona Mona)
Kutahu pacarmu
Sering selfie nulis I love you
Posenya di dalem kokpit pesawat

Moona …
Itu basi 
Mainstream
Tapi … aku gak bisa sih

Kalau aku cuma bisa
Aku cuma bisa nulis namamu
Aku cuma bisa nulis I love you di jendela Primjas …

Monalisaku …
Mona cantiku …
Bukan pacarku …

Pacarmu bau …

Monalisa dan Supir Pesawat - Orkes Bagong Februari

Hotma Roni Simamora: vocals, acoustic guitars, electric guitar, VST instruments.
Windra Benyamin: electric guitars, VST instruments.
Raymond Agus Saputra: bass.

Guest musicians:
Yossi Adityawarman Rasjad: keys.
Hengky Alexander: drums.

Written by Hotma Roni Simamora.

Music Producer: Windra Benyamin.

Mix & recording engineer: Jaya ROXX at Gajah Studio, Jakarta.
Mastering engineer: Indra Q at IQ A.L.A. Studio, Jakarta.

Music for 3 Hari Untuk Selamanya

Tiap Senja

Hotma Roni Simamora: vocal, acoustic guitar, VST instruments.

Written by Hotma Roni Simamora.

Mix engineer: Eko Sulistiyo at Aluna Studio, Jakarta.
Mastering engineer: Indra Q at IQ A.L.A. Studio, Jakarta.

Songs Inspired by Laskar Pelangi

Waltz Musim Pelangi

Aku harap laguku
Bisa menjelma
Jadi pijar kunang-kunang dalam gelap malammu
(2x)

Yang tak sebenderang
Dan semegah
Dan segemerlap
Nyala lampu-lampu di kotamu 
(2x)

Tapi bisa bercahaya
Di dasar hatimu 
Merengkuh perasaan cintamu 

Merengkuh lara yang membebani 
Menggurat senyum dalam pedihmu 
Ooooo....

Yang mampu meluruhkan kebisingan yang membelenggu benakmu 
Menarikmu sejenak dari riuh hidup yang menghimpitmu
Ooo...

Aku harap laguku
Bisa menjelma
Jadi pijar kunang-kunang dalam gelap malammu
(2x)

Tapi bisa bercahaya
Di dasar hatimu 
Merengkuh perasaan cintamu 

Merengkuh lara yang membebani 
Menggurat senyum dalam pedihmu 
Ooooo....

Yang mampu meluruhkan kebisingan yang membelenggu benakmu 
Menarikmu sejenak dari riuh hidup yang menghimpitmu
Ooo...

Aku harap laguku
Bisa menjelma
Jadi pijar kunang-kunang dalam gelap malammu
(2x)

Karya visual oleh Dellana Arievta

Aku Harap Laguku

Written by Maladi.

Celebrating Float's 12th Anniversary.

Hotma Roni Simamora: vocals, acoustic guitar.
David Qlintang: acoustic guitar.

Recorded live at Nirwana Laut Lodge, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, on September 16, 2016.

Photo by Putra Teddian.

Live at Float12thAnniv

Nyiur Hijau (Live at Float12thAnniv)

Hotma Roni Simamora: vocals, acoustic guitar, electric guitar.
Timur Segara: drums.
Leo Christian: bass.
David Qlintang: electric guitar.
Iyas Pras: keys.

Guest musician:
Oky Andrianto: acoustic guitar.

Written by Hotma Roni Simamora.

Recorded at Pepperland, Jakarta.
Mixed by Anggi Anggoro, Jakarta.
Mastered by Andrew Edgson at Studios 301, Sydney.

Watch it on YouTube: http://youtu.be/xFNonYbKoE0

I.H.I (Radio Edit)

Hotma Roni Simamora: vocals, acoustic guitar.
Timur Segara: drums.
Leo Christian: bass.
David Qlintang: electric guitar.
Iyas Pras: keys.

Written by Hotma Roni Simamora.

Recorded, mixed, mastered at Pepperland, Jakarta.

Ke Sana

Hotma Roni Simamora: vocals, acoustic guitar.
Timur Segara: drums.
Leo Christian: bass.
David Qlintang: electric guitar.
Iyas Pras: keys, backing vocals.

Written by Hotma Roni Simamora.

Recorded live at Lake Cebong, Desa Sembungan, Dieng Plateau, Central Java on June 9, 2012.

FOH engineer: Andi Anggoro. 
Recording engineers: Agan Sudrajat & Harfinovanto.

Mixed at Pepperland, Jakarta.

For more information about Float2Nature & free download links, visit http://float2nature.com

Live at Float2Nature 2012

Tiap Senja (Live at Float2Nature 2012)

Lagu ini diambil dari album re-anamnesis yang merupakan remastered dari album pertama mereka Anamnesis di tahun 2005, 

Dipopulerkan kembali oleh Frau di album Starlit Carousel, menggaet vokalisnya Melancholic Bitch Ugoran Prasad, lebih banyak yang kemudian mengenal lagu ini sebagai lagunya Frau. Bahkan bandnya sendiri juga tidak mau membawakan lagu ini dengan alasan versi Frau lebih manis dan lebih bagus. 

Kekecualian terjadi ketika kemarin di acara #mitosmelankolia band ini kembali membawakan legu ini berduet dengan Risa, vokalis Sarasvati. 

Untuk CD re-anamnesis sendiri bisa didapatkan di Omuniuum dan Pengerat Shop dengan jumlah terbatas. 

Enjoy. :) 

Lirik: 
sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa

direntang waktu yang berjejal dan memburai, kau berikan,
sepasang tanganmu terbuka dan membiru, enggan
di gigir yang curam dan dunia yang tertinggal dan membeku
sungguh, peta melesap dan udara yang terbakar jauh.
kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa
seperti takkan pernah pulang (yang menghilang) kau membias di udara dan terhempaskan cahaya. Seperti takkan pernah pulang, ketuk langkahmu menarilah di jauh permukaan. Jalan pulang yang menghilang, tertulis dan menghilang, karena kita, sebab kita, telah bercinta di luar angkasa.


Melancholic Bitch - Sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa

Lagu "Perjumpaan" merupakan sebuah refleksi keinginan Mr.Sonjaya menyapa semua orang agar lebih saling mengenal, karena tak bisa dipungkiri akan terasa senang mempunyai teman dan sahabat baru. 

PERJUMPAAN

Sekilas ku menyapa wajah mu ramah merona
Dan rasa yang membuai hampa ku seakan sirna
Aku pun terhanyut tatap mu menusuk hati
Aliran darahku seakan temukan chemistry

Jika ada sempat  waktu kita  bersua 
Walau hanya sejenak bercengkraman
Lupakan semua lara..nikmati hari ini
Bukan hanya sekedar mimpi

Mencari cara..tetap menjaga
Seperti saat pertama
Tak ada benci dalam setiap perjalanan kita
Dalam setiap perjumpaan

Jika ada sempat  waktu kita  bersua 
Walau hanya sejenak bercengkraman
Lupakan semua lara..nikmati hari ini
Lupakan semua duka nikmati hari ini
Bukan hanya sekedar mimpi..

Cipt: Dimas dan Ridho Mr sonjaya

Recorded in Sadda Studio Bandung




PERJUMPAAN

Float is an Indonesian project band led by singer/songwriter/guitarist Hotma "Meng" Roni Simamora. The revolving lineup has influenced the band’s musical style that has grown from a mix of pop, rock, blues, and jazz. Supporting Meng with each of their role, Timur Segara (drums), David Qlintang (guitar), and Binsar Tobing (bass) make the latest Float’s four-piece formation.

Waltz Musim Pelangi

Float

Recent comments

Noorman

Michael Bima Surbakti

Audia Inayah Ishak

Azri Ilmawan

Related tracks