[Verse 1]
Kau datang dan pergi,
tinggalkan jejak yang tak pernah mati.
Kata yang kau janji,
hanya jadi luka yang terus mengintai.

[Pre-Chorus]
Aku mencoba berdiri,
meski runtuh di dalam diri.
Tak ada lagi sembunyi —
yang tersisa hanya hati.

[Chorus]
Tersisa di antara kita,
hanya bayang yang tak pernah reda.
Meski ku teriak “I’m fine!”,
jiwa ini tetap terbakar.
Semua kenangan yang kau pinta,
hilang jadi abu semata.
Dan kini ku sadar —
kita tinggal retak yang tak menyatu lagi.

[Verse 2]
Langkahmu menghilang,
tinggalkan sunyi yang terus menyerang.
Harapan yang kau bangun,
runtuh secepat hujan yang datang.

[Pre-Chorus]
Aku mencoba bertahan,
walau perih terus menyeruak.
Tak perlu lagi alasan,
yang tersisa hanya sesal.

[Chorus]
Tersisa di antara kita,
hanya bayang yang tak pernah reda.
Walau ku bilang “It’s nothing!”,
semua ini tetap menyakitkan.
Cerita yang dulu kita jaga,
retak tanpa bisa kembali sama.
Kini ku mengerti —
kita tinggal kenangan yang tak pulih lagi.

[Bridge]
Biarkan malam
menelan semua luka yang kau beri.
Biarkan waktu
menghapus sisa-sisa mimpi.
But deep inside,
aku masih mencari arti.

[Final Chorus]
Tersisa di antara kita,
hanya suara tanpa makna.
Meski ku teriak “I’m strong!”,
hatiku tetap berperang.
Semua janji yang kita punya,
hancur tanpa sisa warna.
Dan akhirnya ku tahu —
kisah ini selesai
tanpa kita lagi.

Tersisa di Antara Kita

[Verse 1]
Pagi datang menyapa, aku siap bergaya
Pomade sudah merata, sepatu mengkilap warnanya
Melangkah ke jalan raya, semua mata tertuju
Bukan karena siapa aku, tapi karena satu…

[Pre-Chorus]
Ada benda andalan, selalu kupakai jalan
Setiap ku melenggang, semua jadi penasaran

[Chorus]
Kacamata hitam, bikin dunia terasa terang
Walau warnanya gelap, langkahku makin garang
Kacamata hitam, setia temani ku melangkah
Tanpa banyak alasan, ku jadi pusat perhatian… ah-ha!

[Verse 2]
Di lampu merah berdiri, ku nyengir sendiri
Melihat bayangan diri, makin kece tiap hari
Orang bilang sok gaya, tapi ku tak masalah
Yang penting percaya diri, bukan soal tampilan semata

[Pre-Chorus]
Ini bukan gaya hidup, cuma cara ku bersyukur
Dengan lensaku yang hitam, hidup makin berwarna

[Chorus]
Kacamata hitam, bikin dunia terasa terang
Walau warnanya gelap, langkahku makin garang
Kacamata hitam, setia temani ku melangkah
Tanpa banyak alasan, ku jadi pusat perhatian… ah-ha!

[Bridge]
Saat ku lepas, dunia terasa biasa
Saat kupasang, hati serasa juara
Bukan cuma mata yang terlindungi
Tapi rasa percaya diri yang berseri-seri

[Final Chorus]
Kacamata hitam, bikin dunia terasa terang
Walau warnanya gelap, langkahku makin garang
Kacamata hitam, setia temani ku melangkah
Dari pagi sampai malam, ku tetap jadi sorotan… yeah!

[Outro]
Kacamata hitamku…
Tak bisa jauh darimu…
Karena dengan gayaku…
Dunia jadi milikku!

Kacamata Hitam

[Verse 1]
Malam mulai turun perlahan, kota hidup kembali
Lampu-lampu pinggir jalan, berkelip-jingkrak ceria di hati
Ku siapkan motor andalan, suara knalpot bernyanyi
Jaket kulit kupakai gagah, siap buat hati berbunyi

[Pre-Chorus]
Yang di belakang bilang hati-hati di jalan
Tapi ku jawab, “Tenang dulu, ini kan malam Mingguan!”

[Chorus]
Jalan malam Minggu, kita melaju
Keliling kota tanpa tahu tujuan tertentu
Jalan malam Minggu, bebas melaju
Asal berdua, semua jadi seru

[Verse 2]
Kau duduk memeluk pinggangku, bikin aku melambung
Kau tertawa kecil lucu, ku tambah gas lalu melesung
Kita berhenti di jembatan, lihat bintang berbaris
Kau bilang hari ini indah, ku jawab “lebih indah kau manis”

[Pre-Chorus]
Malam ini terasa seperti film hitam-putih
Tapi kita pemeran utamanya, dan endingnya pasti manis

[Chorus]
Jalan malam Minggu, kita melaju
Keliling kota tanpa tahu tujuan tertentu
Jalan malam Minggu, bebas melaju
Asal berdua, semua jadi seru

[Bridge]
Tiba-tiba hujan turun sedikit saja
Tapi kita tetap tertawa, tak mau pulang dulu
Meski basah, kau bilang tak masalah
“Malam Minggu memang harus gila butuh waktu seru!”

[Final Chorus]
Jalan malam Minggu, kita melaju
Keliling kota tanpa batas, biar waktu yang mengatur
Jalan malam Minggu, bebas melaju
Selama kau di belakangku, dunia terasa lucu

[Outro]
Dan bila minggu depan kau rindu
Kita ulangi lagi…
Jalan malam Minggu…

Jalan Malam Minggu

[Verse 1]
Ku bangun pagi lebih cepat dari biasanya
Sarapan kilat, siap tempur ke jalan raya
Orang bilang kota ini penuh drama
Tapi ku senyum saja, karena ku punya rencana

[Pre-Chorus]
Gas ku putar perlahan-lahan
Kota mulai ramai, semua berebut jalan
Tapi ku santai saja, karena hari ini…
Aku punya trik yang tak banyak yang tahu lagi!

[Chorus]
Bebas macet, bebas masalah
Lewat jalan tikus yang tak banyak disadari oranglah
Bebas macet, hidup terasa mudah
Kalau kau tahu cara melenggang tanpa resah—ah yeah!

[Verse 2]
Motor kesayanganku melaju tanpa ragu
Tikungan kecil pun terasa seru dan lugu
Orang teriak, “Hei, jangan ngebut begitu!”
Tapi ku jawab, “Tenang, bro, ku hafal jalur semu!”

[Pre-Chorus]
Ku putar kiri-kanan dengan elegan
Jalan sempit seperti sirkuit latihan
Dan ketika semua orang masih terjebak
Aku sudah tiba lebih cepat… santai tanpa sesak

[Chorus]
Bebas macet, bebas masalah
Lewat jalan tikus yang tak banyak disadari oranglah
Bebas macet, hidup terasa mudah
Kalau kau tahu cara melenggang tanpa resah—oh yeah!

[Bridge]
Bukan soal siapa tercepat
Tapi siapa yang paling cerdas lihat kesempatan
Macet di depan? Bagi yang lain hambatan
Tapi bagiku cuma puzzle kecil penuh tantangan

[Breakdown]
Kiri-kiri—gas sedikit
Kanan-kanan—ambil dikit
Lewat gang kecil—dengan selow dikit
Lihat? Semua jadi lebih nikmat!

[Final Chorus]
Bebas macet, bebas masalah
Jalan kota jadi taman bermain yang ramah
Bebas macet, dunia terasa lega
Melaju santai, serasa tak ada beban kepala

[Outro]
Hari ini ku menang lagi…
Bebas macet, bebas masalah…
Hidup terasa lebih mudah… yeah!

Bebas Macet Bebas Masalah

[Intro]
Yeah! Kita melaju…
Gas… pol… !!!

[Verse 1]
Matahari belum tinggi, tapi mesin sudah nyanyi
Suara knalpot memanggil, tanda petualangan dimulai
Jaket kulit kupasang, rambut klimis mengkilat
Ku bilang pada diri sendiri, “Hari ini harus cepat!”

[Pre-Chorus]
Orang bilang jangan terlalu ganas
Tapi ku jawab, “Santai bro, ku sudah terbiasa!”

[Chorus]
Ngebut di jalanan, melawan arah angin
Bukan cari lawan, cuma cari kebebasan
Ngebut di jalanan, bak tokoh dalam film
Kaki di pedal, hati di awan—tak tertahan!

[Verse 2]
Lampu hijau menyala cepat, ku langsung tancap gas
Kota jadi blur di mata, tapi ku rasakan bebas
Polisi menatap heran, tapi ku cuma senyum
Karena ngebut bagiku semacam vitamin harian, bung!

[Pre-Chorus]
Roda berputar bagai ritme lagu
Dunia berlari mengikuti langkahku

[Chorus]
Ngebut di jalanan, melawan arah angin
Bukan cari lawan, cuma cari kebebasan
Ngebut di jalanan, bak tokoh dalam film
Kaki di pedal, hati di awan—tak tertahan!

[Bridge]
Saat mentari mulai turun perlahan
Ku masih melaju menembus keramaian
Tak peduli apa kata mereka
Yang penting hatiku merdeka!

[Breakdown]
Gas… sedikit
Gas… lebih cepat
Gas… makin kencang
Yeah, kita melesat!

[Final Chorus]
Ngebut di jalanan, melawan arah angin
Bukan cari lawan, cuma cari kebebasan
Ngebut di jalanan, ku dan motor kesayangan
Sampai dunia tunduk dan bilang…
“Kau jagoan!”

[Outro]
Ngebut… ngebut…
Ngebut di jalanan!
Yeah!

Ngebut di Jalanan

[Verse 1]
Langkahku pagi ini menuju kota tua
Bangunan senyap tapi penuh cerita
Kupasang earphone tapi ku rindu suara
Radio jadul yang dulu temani suasana

[Pre-Chorus]
Nada berdebu yang hangat di telinga
Mengajak kembali ke masa sederhana

[Chorus]
Radio kota tua, putar lagi lagunya
Biarkan ku melayang ke masa yang berwarna
Radio kota tua, suara serak menggugah jiwa
Getarkan hati yang hampir lupa bahagia

[Verse 2]
Di sudut jalan ada penjual piringan lama
Katanya lagu-lagu dulu lebih juara
Ku beli satu, kusetel di meja
Suara retak-retaknya justru bikin bahagia

[Pre-Chorus]
Nada nostalgia menggulung perlahan
Menyiram hati yang sempat berdebu zaman

[Chorus]
Radio kota tua, putar lagi lagunya
Biarkan ku melayang ke masa yang berwarna
Radio kota tua, suara serak menggugah jiwa
Getarkan hati yang hampir lupa bahagia

[Bridge]
Dan bila malam mulai turun
Lampu-lampu kuning temani perjalanan
Ku dengar lagi si pembawa acara bilang:
“Selamat malam, untuk yang masih bertahan”

[Breakdown]
Putar… putar lagi
Nada lama yang tak pernah mati
Putar… putar lagi
Biar kota ini kembali berseri

[Final Chorus]
Radio kota tua, putar lagi lagunya
Bawa kembali kenangan yang lama terjaga
Radio kota tua, suara serak yang setia
Menghidupkan mimpi… yang dulu hampir hilang semua

[Outro]
Radio… oh radio kota tua…
Tetaplah bernyanyi…
Untuk kita…

Radio Kota Tua

Dulu kita sahabat teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu
Kini kita berjalan berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karna ku sayang

Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong
Na na na na na

Dulu kita sahabat teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu
Kini kita berjalan berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karna ku sayang

Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong
Kepompong

Kepompong - Sindentosca [Cover Pop Punk SKA]

Lupa nama tapi masih ingat rasa
Rasa yang dulu pernah ada
Waktu tong sama-sama

Lupa wajah tapi masih ingat rasa
Sayang cinta lama so anyor
Tamba so ancor
Yang baru lebe gacor

Yang lalu biarlah berlalu
Kita cari orang baru
Adoh e cinta lama so ba abu

Buat apa kita pusing
Orang lama kalah rating
Goyang mending
Yang penting jangan salting

Sa mau panggil tapi sa lupa ko pu nama
Karna yang dikepala cuma ingat rasa
Rasa yang dolo dolo dolo
Pas sa polo polo polo
Sekarang so ganti bantal polo

Lalu kini cuma bisa
Da-da-da-da sayang e
Luka lama su anyor
Lapas pigi deng da da da
Da-da-da-da sayonara

E e ecko show
Sak masak nasi dalam bambu
Kar bakar kayu atas batu
Sa kase bye bye kisah lalu
Sa kase hai hai orang baru

Lapas hati capat taru
Buka hati for yang baru
Kubur suda masa lalu
Yang berlalu so ba abu

Tor monitor ketua
Anggota mau lapor ketua
Kondisi lagi gacor ketua
Yang ini baru bilang maitua

My trip mantan hancur
Stop suda jangan ko atur
Ko bukan lagi donatur
Skakmat selesai main catur

Lupa nama tapi masih ingat rasa
Rasa yang dulu pernah ada
Waktu tong sama-sama

Lupa wajah tapi masih ingat rasa
Sayang cinta lama so anyor
Tamba so ancor
Yang baru lebe gacor

Yang lalu biarlah berlalu
Kita cari orang baru
Adoh e cinta lama so ba abu

Buat apa kita pusing
Orang lama kalah rating
Goyang mending
Yang penting jangan salting

Lupa nama tapi masih ingat rasa

Tapi masih ingat rasa

Tor Monitor Ketua - Ecko Show [Cover Pop Punk SKA]

Ada bahagia yang belum kita rasa
Setelah bersama usahakan semua
Kira-kira kapan waktunya tiba?

S'gala upaya apa pun kita coba
Dan tak pernah lelah kuserahkan pada-Nya
Sang Pencipta, dengarlah doa kita berdua

Jika tidak hari ini, mungkin minggu depan
Jika tidak minggu ini, mungkin bulan depan
Jika tidak bulan ini, mungkin tahun depan
S'gala harapan 'kan datang yang kita impikan

Janganlah menyerah dulu, waktu masih panjang
Ingat doa kita s'lalu yang tak pernah usang
Kita usahakan lagi, Sayang
Yakin waktunya 'kan datang

Jika tidak hari ini, mungkin minggu depan
Jika tidak minggu ini, mungkin bulan depan
Jika tidak bulan ini, mungkin tahun depan
S'gala harapan 'kan datang yang kita impikan

Janganlah menyerah dulu, waktu masih panjang
Ingat doa kita s'lalu yang tak pernah usang
Kita usahakan lagi, Sayang (usahakan lagi, Sayang)
Kita usahakan lagi, Sayang
Yakin waktunya 'kan datang

Kita usahakan lagi, Sayang
Yakin waktunya 'kan datang

Kita Usahakan Lagi - Batas Senja [Cover Pop Punk SKA]

Kaka tabola-bale lia Ade Nona e
Su makin manyala e, kaka hati susah e
Dulu denai lah suko mancaliak Uda bakawan
Raso-raso ko ado, tapi denai diamkan (hei!)

Lia Ade Nona makin gaga, bikin kaka jadi suka
Dulu Ade rambu kepang dua, sekarang rambu merah-merah
Kaka lia Ade tambah manis, pulang rantau dari mana?
Aduh, Ade Nona, jang talalu pasang gaya depan kaka
Kaka jadi jatoh e

Kaka tabola-bale lia Ade Nona e
Su makin manyala e, kaka hati susah e
Ade bikin kaka mete, tidur malam bola-bale
Sejak kaka lia Ade, aduh, Tuhan, ampun e

Ade lewat lorong depan rumah
Kaka jadi salting sampe mood berubah
Semangat tiba-tiba gara-gara Ade Nona
Ini bidadari Timur siapa yang punya?

Kaka lacak ko pu nama
Barang itu tra pake lama
Langsung tanya di ko pu Mama
Ternyata Ade Nona, ko pu nama Maimuna

Eh, Maimuna, eh, lucunya
Kaka harap bisa satu rumah
Kalau terima sa pu cinta
Kaka janji kita langsung nikah

Ondeh, Uda, janlah baitu bana
Denai ko indaklah nan sarupo itu
Dek hanyo takuik mancaliak Uda
Acok mabuak-mabuakan

Dulu denai lah suko mancaliak Uda bakawan
Raso-raso ko ado, tapi denai diamkan

Ah, wadaw-wadaw, ini anak gaga lai
Su bale Jawa, tambah bening aja lai
Gaya semakin beda, bibir merah-merah
Aduh, Mama, Mama, ini siapa punya anak?

Dulu masih kici, kici, kici (Nona)
Sekarang bale Jawa makin cantik (Nona)
Ko perfect sekali, asli bidadari jatuh dari langit
Kalau jadi deng Ade, kaka stop bamabo to
Su pasti kaka ni Ade pu jodoh
Sumpah ni ja'o sodho, iwa mbodho

Lia Ade Nona makin gaga, bikin kaka jadi suka
Dulu Ade rambu kepang dua, sekarang rambu merah-merah
Kaka lia Ade tambah manis, pulang rantau dari mana?
Aduh, Ade Nona, jang talalu pasang gaya depan kaka
Kaka jadi jatoh e

Kaka tabola-bale lia Ade Nona e
Su makin manyala e, kaka hati susah e
Ade bikin kaka mete, tidur malam bola-bale
Sejak kaka lia Ade, aduh, Tuhan, ampun e

Ade bikin kaka mete, tidur malam bola-bale
Sejak kaka lia Ade, aduh, Tuhan, ampun e

Tabola Bale - Silet Open Up [Cover Pop Punk SKA]

Ku tak percaya kau ada di sini
Menemaniku di saat dia pergi
Sungguh bahagia kau ada di sini
Menghapus semua sakit yang kurasa

*
Mungkinkah kau merasakan
Semua yang ku pasrahkan
Kenanglah kasih..

Reff :
Ku suka dirinya, mungkin aku sayang
Namun apakah mungkin, kau menjadi milikku
Kau pernah menjadi , menjadi miliknya
Namun salahlah aku, bila ku pendam rasa ini

Na nana nanana nana nanana

Back to *, Reff

Tersisa di Antara Kita

Hans Management