“SOUL REBELLION” adalah lagu tentang pemberontakan batin terdalam — saat jiwa yang selama ini dikekang oleh sistem, trauma, dogma, atau rasa bersalah meledak dan memilih kebebasan. Ini bukan sekadar melawan dunia luar, tapi melawan suara dalam diri sendiri yang menindas.

Lagu ini adalah panggilan untuk melepaskan diri dari belenggu spiritual, mental, dan sosial, dan membakar identitas palsu yang selama ini dipaksakan oleh orang lain.

Soul Rebellion

“Heaven for the Corrupt” adalah lagu sarkastik dan menyindir keras tatanan spiritual atau sistem sosial yang munafik, di mana para pelaku kejahatan — koruptor, penguasa palsu, penindas berjubah suci — justru dianggap “layak masuk surga.”

Lagu ini bukan antiagama, tapi anti-manusia busuk yang menyalahgunakan moralitas, agama, dan kekuasaan untuk menutupi kerakusan mereka.

“If there’s a heaven for the corrupt, then let me rot in hell with the honest.”

Heaven for the Corrupt

"Rise in the Darkness"adalah lagu tentang perang batin, luka, dan kelahiran kekuatan baru dari dalam kegelapan.bukan hanya tentang melawan dunia luar, tapi tentang perang di dalam diri — dan bagaimana kita bisa menang meski dari titik tergelap sekalipun.

Rise in the Darkness

"Kepalan Dendam (Fist of Vengeance)" adalah  lagu tentang kebangkitan dari kehancuran, tentang membalas bukan dengan kebencian buta, tapi dengan kekuatan untuk merebut kembali harga diri. perlawanan dari jiwa yang terluka.
Dari luka — lahir kemarahan. Dari kemarahan — lahir kekuatan.

Fist of Vengeance

"BURNING EDEN". Lagu ini membalikkan narasi tentang Taman Eden — bukan sebagai surga, tapi sebagai simbol dari kepalsuan dan ketundukan yang dipaksakan.
Ini lagu tentang jatuhnya kepolosan, kemarahan terhadap pencipta yang diam, dan pemberontakan jiwa terhadap "kesempurnaan" palsu.

“If Eden was heaven, why did you plant the snake?”
“Kami tidak terusir — kami memilih pergi.”

BURNING EDEN

“Heaven Has No Mercy” adalah teriakan dari jiwa-jiwa yang berdoa tanpa jawaban, beriman tapi tetap dihancurkan, dan merasa ditinggalkan oleh surga yang katanya suci.Ini bukan lagu melawan Tuhan — tapi melawan kesunyian surgawi, melawan pengabaian terhadap penderitaan, dan menggambarkan iman dalam kehancuran.“Jika surga memang suci, kenapa yang menderita selalu yang percaya?”“Di bumi ini, bahkan iblis pun menjawab lebih cepat.”

Heaven Has No Mercy

"Weaponized Faith". Lagu ini adalah anthem bagi jiwa-jiwa yang percaya bahwa iman bukan kelemahan, tapi kekuatan.Bahwa Tuhan bukan alat pamer moral, tapi senjata tak terlihat yang hidup dalam hati orang-orang yang terluka, tertindas, dan tetap berdiri.Ini lagu untuk yang jatuh, tapi gak menyerah.Untuk yang dipukul dunia, tapi bilang:“Aku percaya, dan itu cukup.”

Weaponized Faith

"The Gate Is Not Yours". adalah lagu perlawanan spiritual dan moral terhadap pihak-pihak yang merasa paling suci, paling benar, dan paling berhak menentukan siapa yang pantas masuk surga atau neraka.Lagu ini menolak penghakiman dan menegaskan bahwa keselamatan, dosa, dan kejatuhan bukan urusan manusia lain.Ini bukan lagu anti-Tuhan, tapi lagu anti-mereka yang menyalahgunakan nama Tuhan untuk menindas.

The Gate Is Not Yours

Lagu ini menggambarkan sosok mistis dan abadi: Sang Pencabut Nyawa — bukan hanya pembawa kematian, tapi juga pengingat akan harga hidup.Ia tak mengenal belas kasih. Ia datang diam-diam, tapi pasti. Lagu ini bukan sekadar tentang kematian, tapi tentang momen terakhir yang membungkam segalanya.“Tak ada doa, tak ada lari — saat dia datang, dunia membisu.

The Gate Is Not Yours

Heir to the End