So good I know every single word to this son

This is the song I just recently auditioned for The Voice with. Unfortunately, my little "Voice journey" is over for now, but next season, I'm going to give it another shot. :D Thank you for listening and feedback is so greatly appreciated. 

Gunpowder And Lead- Miranda Lambert (Cover)

TEN to 1

Mr. Mom (2023 Version)

Please like, share, and repost! 
Never miss an update from LAINIE via Twitter, Facebook, Soundcloud, Youtube, Instagram & Vine.


Hell On Heels - Pistol Annies

Here is my cover of "Hey Bartender." We tried to keep the original arrangement. My husband Jason Ross reproduced the track by listening to the original and rerecording the parts from scratch. The talented Nashville artist, Ross Coppley sung the male harmony parts and Jason played all of the guitar parts.  Thanks for listening and go buy Lady Antebellum's record! 


Lady Antebellum, "Hey Bartender" Cover - Lauren Ross ft. Ross Coppley

Di dunia masa depan,
manusia telah membangun sebuah budaya di mana mereka menyelesaikan momen terakhir bersama—
〈Ujian Pasangan〉.

Di sana, mati sendirian tidak dianggap sebagai “kegagalan,”
melainkan hanya sebagai kesedihan.

Sebagaimana seseorang tidak dapat hidup sepenuhnya sendirian,
ia juga tidak dapat memikul kematian sendirian.
Dunia masa depan menghargai kebenaran sederhana ini.

---

Namun—

Ketika Satan Claus mengarahkan pandangannya ke zaman sekarang,
sebuah kegelisahan tak terjelaskan muncul di dadanya.

Orang-orang menatap ponsel mereka,
percakapan memudar,
rasa sakit dipikul dalam diam,
dan tak terhitung banyaknya orang menua tanpa siapa pun untuk diandalkan.

Melihat pemandangan itu, ia merasakan sesuatu antara keterkejutan dan kemarahan,
dan kemudian menyadari:

“Manusia berdiri begitu dekat satu sama lain,
namun mengapa mereka begitu jauh…?”

Bersamaan dengan amarahnya,
bayangan samar kesedihan menyebar dalam dirinya.

---

Untuk memulihkan “akhir yang benar”

Bagi Satan Claus, “kematian yang benar” adalah sebuah momen yang dibagikan bersama orang lain,
sebuah momen ketika seseorang dapat merasakan:
“Karena kau ada di sini, aku tetap manusia hingga akhir.”

Ujian Pasangan adalah ritual untuk menghadirkan kematian semacam itu.

Namun ia juga memahami—
ini bukan sekadar instruksi, bukan pula perintah.

“Mungkin manusia memang ditakdirkan untuk saling membutuhkan.”

Sebuah harapan bagi umat manusia mulai tumbuh dalam dirinya.

---

Untuk mengisi kesepian sang pencabut nyawa

Satan Claus adalah pengamat jiwa.
Namun sepanjang waktu yang tak berujung,
ia sendiri jarang sekali menyentuh hati yang lain.

Maka, emosi yang lahir dari Ujian Pasangan—
ketakutan, kedekatan, keberanian, pengampunan, rasa syukur—
bersinar begitu terang hingga menembus hatinya sendiri.

“Manusia… bagaimana mungkin mereka memiliki hati yang begitu indah?”

Ia memilih Natal,
karena itu adalah satu-satunya hari ketika orang bisa menjadi sedikit lebih lembut.

---

Keputusannya

“Tak seorang pun benar-benar menginginkan kematian yang sepi.
Mereka hanya tidak tahu bagaimana cara meraih tangan orang lain.
Kalau begitu… aku akan mengingatkan mereka.”

Ia membangkitkan para bijak dari masa lalu dan menetapkan Ujian Pasangan yang mustahil.
Bukan untuk menuntun mereka menuju kematian, melainkan—

untuk menciptakan kesempatan meraih tangan orang lain.

“Membutuhkan seseorang bukanlah kelemahan.
Itu adalah bukti bahwa kau masih hidup.”

---

Setelah Ujian Pasangan

Ketika ujian berakhir,
Satan Claus selalu berjalan sendirian di kota.

Cahaya gemerlap.
Orang-orang menatap ponsel mereka.
Ada yang tertawa, ada yang menangis—
hati mereka tak terlihat oleh siapa pun.

Ia berhenti dan berbisik:

“Mungkin… justru rasa sakitlah yang membuat manusia mencari satu sama lain.”

Kata-katanya tidak membawa amarah atau cemoohan.
Hanya sebuah pemahaman lembut tentang kemanusiaan,
bahkan dari seorang pencabut nyawa.

Dan ia tersenyum pelan.

“Kematian yang benar terletak di ujung kehidupan yang benar.
Jika mereka bisa mengingat itu, maka itu sudah cukup.”

Ujung jubah hitamnya bergoyang tertiup angin,
dan ia lenyap ke dalam kegelapan.

Seakan dirinya adalah bayangan yang lahir untuk menyelamatkan kesepian.


🎄 Tes berpasangan (dewa kematian dari masa depan belajar, _rasa sakit hati orang_)(1)

Stuck Like Glue (co-wrote)

Honky Tonk Badonkadonk

Honky Tonk Badonkadonk (Country Club Mix)

Carrie Underwood - Church Bells,  Earl Dibbles Jr - Merica, Thomas Rhett - Crash and Burn & T-shirt

Miranda Lambert-Mama's Broken Heart

Katie Hearts cover of Church Bells by Carrie Underwood.

Carrie Underwood - Church Bells Cover By Katie Heart

18-miranda lambert-the house that built me (acoustic version)

KY 
Singer/Songwriter
lainie@lainiemusic.com

Hell On Heels - Pistol Annies

LAINIE

Recent comments

Kathlyne Morris

Kathlyne Morris

Bri

CH333TAH

Related tracks