SABDA GHAIB

Kupandangi sembilan cakrawala
Dan tertata akhir hayat
Terungkapkan hari yang telah hilang
Sampai detik penuh kata

Sabda ghaib bertutur
Kegelapanpun berkata

Datanglah untuk hati yang tlah pergi
Sentuhan tahta kalbumu
Datanglah untuk hati yang tlah rapuh
Sentuhan nafas lembutmu

Kumenatap sembilan mata angin
Nan terukir sangat indah
Tersiratkan malam nan penuh warna
Bintang bintang pun merasa

Entah kapan hal itu tiba
Bukankah kita penuh iba
Belas hanya lukis meraba
Tubuh yang kotor kini bersabda


Moses Bandwidth - Sabda Ghaib

Rina Tanpa Surya

NENG  ONI APRAK LIVE IN KP GANDASOLI KBB  SMAAP 77 MUSIC

Boa Boa

Album kedua ini, jelas Andi, terdiri dari 10 lagu, di mana pada side A berisi lagu-lagu yang lebih berorientasi pasar (komersil). Sedangkan pada side B, lebih menunjukkan idealisme dalam bermusik. 

"Makanya album kedua ini kami beri judul dua sisi," ujar Andi seraya berharap album "Dua Sisi" ini bisa memberi pengaruh positif di blantika musik Indonesia

PIKIRKAN

This track explores the inevitable decay of hope and the realization that the wheels have finally come undone. Exploring themes of aging, isolation, and the exposure of our darkest secrets, "On a Long Enough Timeline" is a cynical look at mortality. It asks the question: Was I chosen, or was this just a joke? The answer is buried in the smoke. 

A dark Velvet-Trip soundscape about the inevitability of the end.

Sub-bass, goth guitars, whispered vocals, and noir aesthetics.

Lyrics:

[Intro]

[Verse 1]
Is it the end or just the intro
I could have been a hero or an old joke
Was I chosen, was it spoken
I have to know
On a long enough timeline we all get the smoke
I need to know

[Chorus]
The road's gone on too long
The wheels have come undone
The rearview mirror's lost its reflection
I wish I was still young
I wish I still had some hope that my voice mattered or it would make a difference
So I carry on
And I hold on
Till they come and take me home
Take me home

[Post-Chorus]
Take me home

[Verse 2]
Can you hear me, am I fading
I need to know
On a long enough timeline
We all die alone
I need to know

[Chorus]
The road's gone on too long
The wheels have come undone
The rearview mirror's lost its reflection
I wish I was still young
I wish I still had some hope that my voice mattered or it would make a difference
So I carry on
And I hold on
Till they come and take me home
Take me home

[Post-Chorus]
Take me home

[Bridge]
The door's closed, it's too late
But there's something I need to say
They got the best of us and I need to know
If there's a hell below we're all gonna go
And on a long enough timeline
We all get exposed

[Chorus]
The road's gone on too long
The wheels have come undone
The rearview mirror's lost its reflection
I wish I was still young
I wish I still had some hope that my voice mattered or it would make a difference
So I carry on
And I hold on
Till they come and take me home
Take me home

[Outro]
Take me home

Conduit - On a Long Enough Timeline

Babel’s Tongues

Sukirgenk - Java - Rock - Reggae Sukirgenk - Penting - Uyeah

Lampu Merah - Benyamin S. & Ida Royani

REKA PUTRI - HINGGA AKHIR WAKTU (Reggae SKA Version)

Goyangan_Asoy_V3_Mpit_Iming-iming_pongdut sesi_latihan

Ide awal pembentukan Moses Bandwidth bermula ditahun 2003, ketika itu LaVey yang sedang melanjutkan studi kuliahnya di kota Bandung , tertarik terhadap berbagai jenis musik Progressif yang bernuansa metal. Namun pada akhirnya kakaknya memperkenalkan dia kepada sebuah genre yang bernama Gothic Metal, Sejak saat itulah kemudian LaVey seakan jatuh cinta pada jenis musik ini, dan mencoba untuk mendapatkan berbagai Informasi dan referensi mengenai Gothic Metal

Pada akhir tahun 2004, LaVey mencari orang yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan dia, untuk membentuk sebuah band Progressif, namun ia menyadari sepenuhnya bahwa sangatlah sulit untuk mencari orang disekitar yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap musik Metal. Setelah lama mencari tanpa hasil, dia kemudian berinisiatif untuk mebuat berbagai materi lagu yang seluruh pengerjaan musiknya dilakukan oleh sendiri dan akibatnya, masalah baru pun timbul ketika Ia harus mendapatkan seseorang untuk mengisi vocal.

Tak lama kemudian ia menghubungi female vocal bernama Riska Elfira serta Chris Bobby (Drummer) yang merupakan teman sekelasnya dibangku kuliah sekaligus merupakan anggota Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma) UNISBA mempunyai karakter vocal yang cocok dengan "Moses Bandwidth".Sekitar bulan Maret 2005, "Moses Bandwidth" telah merampungkan sebuah single pertamanya berjudul "Selangkah Menuju Surga" yang proses recordingnya dilakukan secara profesional di MMS Studio, Indramayu.

Akhir 2005 Moses Bandwidth mengontak Steven Jozeph untuk bergabung sebagai Bass player dan segera merilis album pertama “Behind The Darkness” yang diproduseri oleh Budi Santet dari Master Of Disharmony Records. Tour promo album pertama diawali pada kota Purwokerto, Dimmy yang merupakan Gitaris Elmeod langsung mengisi posisi aditional gitar

Pada pertengahan tahun 2006 Band Moses Bandwidth kembali masuk studio untuk merekam materi album kedua yang bertitle “Renaisaance” setelah sekitar lima bulan proses recording, Renaisaance dirilis oleh Inviolable Music yang diproduseri oleh Bob Wendo, Single hits Falling Down segera dipublikasikan ke berbagai media, promo tour album kedua mencakup berbagai kota jawa tengah seperti Semarang, Cilacap, dan sekitarnya,

Ditahun 2007 line up ini menyelesaikan pre production untuk album ke 3 yang bertitle Arabian Dreams With The Final Requiem yang dirilis oleh R-A Production, serta menyiapkan tour promo sepanjang tahun 2007 untuk mendukung penjualan album

Saat itulah merupakan langkah bagi "Moses Bandwidth" untuk mengukir jejaknya di komunitas musik Indonesia, dan hingga kini mereka masih tetap berkarya untuk merampungkan promo CD / demo tape mereka yang terbaru dan tour promo ke berbagai kota Indonesia.

Moses Bandwidth - Sabda Ghaib

moses bandwidth