Acoustic Indonesia

"Sleep"
 (History: Menemukan kerajaan/puncak dunia fantasi lewat tidurnya. Ketika tidur, dia jauh lebih bebas)
I have saw a lot of things in here
Anyway, to remind that.. i must back to the sound
I want to go somewhere that i dont want anyone to know where
and whenever...
I forget all lying of to thing..
I wont too, distance
I like you, remember
Eyes, said to start get a light over anything you?! anything founded?
Distance we were

Reff : 
Other place.. some other place.. 
I can do anything you want
I  find anything you find
We can be togeteher as one
Everything we can throught, without lie

I forget all lying of to thing..
I wont too, distance
I like you, remember
Eyes, said to start get a light over anything you?! anything founded?
Distance we were

Reff :
Other place.. some other place.. 
I can do anything you want
I  find anything you find
We can be togeteher as one
Everything we can throught, without lie

And other place.. some other place.. and other place 
So we can do anything you want 
You can find anything you find 
You can do this something
Every after to distance to like 
We didnt meet up

Sleep

Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa

Tigapagi di Hari Tani

Hari ini, (24/9/2013) kerap terlupa segenap Bangsa Indonesia. Kala itu, 24 September 1960, Sukarno menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960). Atas penetapan tersebut di atas, maka 24 September ditetapkan sebagai Hari Tani Nasional.

Tujuan mulia UUPA memusnahkan Undang-Undang Pertanahan yang berbau penjajahan, ditujukan supaya dalam pengelolaan lahan pertanian, para petani senantiasa leluasa sehingga dapat tercapai kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan sosial. Harapan indah tentang swasembada dan swadaya pangan negeri, menjadi utopia saja kini. Kenyataannya hari ini, kolonialisme baru, mulai menggerogoti asa para petani Indonesia. Lahan tani cuma petak-petak kecil saja kini.

Kini kolonialisme dengan wajah baru dan busana barunya, menebar ekspektasi semu pada asa anak negeri. Kolonialisme berwajah rupawan ini menawarkan mimpi lewat laba raksasa, kenyamanan akses cepat, persaingan tajam dan tikam-menikam antara anak bangsa. Memang semua ini tiada bisa terobati, akan terus berlangsung, dan hanya bisa dinikmati.

Anak-anak Ibu Pertiwi tertidur lelap dari kesadaran akan pentingnya peran pertanian bagi kesejahteraan bangsa. Tugu Tani di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, kini menjadi saksi bisu kemirisan ini. Tugu Tani tembaga ini kini perlahan berkarat menyaksikan punahnya semangat pertanian anak-anak negeri. Wajah kepahlawanan Tugu Tani, setiap hari diseka emisi migas yang pekat dan mencekik.

Melihat kenyataan tersebut, tak sedikit juga para buruh seni negeri yang menyadari peristiwa tersebut. Mungkin salah satunya adalah trio asal Kota Kembang, Tigapagi.

Tigapagi yang rencananya akan segera merilis album penuhnya di akhir bulan September, memperingati dan mengenang 24 September 2013 ini dengan melepas salah satu tembangnya bertajuk, "Alang-Alang".

Dengan segala kekurangannya, Tigapagi seakan berupaya memperdengarkan karya suaranya tanpa maksud lain selain membahagiakan pendengarnya, tanpa berharap dapat mengubah apapun. Hal ini mungkin tersirat di setiap syair yang dilantunkan trio ini. 

Bertepatan dengan Hari Tani Nasional, secara kebetulan isi dan pesan dalam lagu Alang-Alang ini memiliki rasa yang bersentuhan dengan peringatan tersebut.

Semoga karya suara yang dilepas Tigapagi berjudul Alang-Alang ini, dapat memberikan faedah bagi seluruh anak negeri yang mendengarkannya. Semoga negeri ini selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Segala. Selamat mendengarkan.

-Purma Adit-



Mixing & Mastering : Tesla Manaf @teslamanaf

Tigapagi - Alang-Alang

rekam-rekam iseng malam ini, berantakin lagu orang ._.

kata (cover) (the trees and the wild)

Dalam pembukaan pameran 'Memoar Tanah Runcuk', karya Timoteus Anggawan Kusno. @Kedai Kebun, 8 Nopember 2014. Selamat ya mas! Terus berkarya!. Kami turut berbahagia mas

Puisi: Irfan R. Darajat, Piano-Vokal: mba Frau Leilani Hermiasih, Pianika-Vokal: Gardika Gigih, Bass: Muhammad Dwiki Prastianto, Gitar: Damar N. Sosodoro, Cajon: Indra Agung Hanifah Bakhtiar, Sound engineer: Hengga Tiyasa & mas Oji. Sound equipment: Mas Komar. Stage & Program manager: Gisela Swaragita
New collaboration version from original theme of I'll Take You Home & Tenggelam composed by Gigih. Tenggelam, lyric by Ananda Badudu- vocal line melody: Rara Sekar Larasati Banda Neira

Ikut menyampaikan dari mas Timoteus semalam. Hihihi: Thanks to: Kedai Kebun Forum dan semua teman-teman, Nuci, Gata, Ratih, mas Beny, Gisa, pak Sanusi, Jojon Fafiz Suprihardjo, dan seterusnya.
Foto: mbak Venti Wijayanti
Selamat sekali lagi untuk mas Timoteus.

I'll take you home-Tenggelam (Jalan Pulang, Frau, Gigih)-pembukaan Memoar Tanah Runcuk

Resah Menderu

Debut Mini Album "Sedang Rindu" 
Tracklisting :
1. Catatan Hitam
2. Pagi Itu Dibangku Taman
3. Romansa Karina
4. Sedang Rindu
5. Seiring Berjalan
6. Senjanya Malam

Sedang Rindu

Aurette and The Polska Seeking Carnival sedang melankolis. Memutuskan kembali bermusik di akhir tahun 2015 pasca hiatus karena gejolak masa muda, jalinan nada dan irama ¾ a la sirkus atau karnaval persis yang kami mainkan dulu tiba-tiba terasa sedikit berbeda. Saat mencoba menggubah lagu baru dengan pola yang sama beberapa tahun yang lalu, kami merasa ada yang kurang sreg, ada yang mengganjal.

Usut punya usut, setelah kami telisik, ternyata ini memang lazimnya sifat manusia: Bosan, ingin bergerak ke depan untuk sesuatu yang baru. Sebagai musikus, pengalaman beberapa tahun ini ternyata mengubah cara pandang kami tentang musik. Banyak referensi baru, banyak pandangan baru, banyak cerita baru, banyak kegelisahan baru tentang bagaimana kondisi dunia. Latar belakang ini yang memunculkan lagu bertajuk Melerai Lara.

Lagu ini jelas berbeda dengan kebanyakan lagu kami di album pertama. Dari segi musik, kami mulai bermain-main dengan nuansa. Dari segi lirik, setelah di fase sebelumnya banyak menulis lirik berbahasa Inggris, kami mulai menulis lirik berbahasa Indonesia. Melerai Lara adalah lagu pertama yang kami ciptakan sebagai penanda perubahan, seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Melerai Lara bercerita tentang seseorang yang tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Seseorang yang persona-nya terpenjara. Dunia, tatanan masyarakat, dan norma seringnya mengungkung seseorang, menjerat persona dalam lara, buntutnya seseorang tersebut tak dapat menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya.

Sila unduh gratis single "Melerai Lara" di https://www.ripstore.asia/melerailara

 #MeleraiLara #AATPSC #auretteandthepolskaseekingcarnival #MusicSharing #FreeDownload #RipstoreAsia

Single

Melerai Lara

Melerai Lara (Single Version)

Danilla - Wahai Kau.mp3

Music by Ridwan Ayubi
Vocal and Lyric by Sofia Sekar Arum
Guitar and Bass by Harsa WR

Contact : 
afternoontalk@hotmail.com 
http://www.instagram.com/afternoontalk
http://www.twitter.com/afternoontalk
http://www.afternoontalk.bandcamp.com
http://www.afternoontalk.tumblr.com


------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I wanna be, I wanna be with you
In the middle of the rain when the thunders come and strain
I will never ever steal your coat
I’ll be by your side to challenge the cold

I’d like to be, I’d like to be with you
In the middle of the war, I’ll be wearing what you wore
I will never ever let you stand in the front and get shoot

If I were with you, I’ll hug you through a rainy day
If I were with you, we’ll watch oldies movies until it’s late
If I were with you, I’ll never ever make you sad

Don’t need to be your lover
I just wanna be with you

I don’t need more, anyting from you..

Afternoon Talk

There's One Thing You Should Know

Answer Sheet menurut penjelasan yang kami terima adalah grup ukulele dari Yogyakarta yang terdiri dari Ogi, Rebet dan Abi. Mereka baru saja merilis albumnya "Chapter I: Istas Promenade" yang katanya adalah perjalanan Istas bersama naga kesayangannya.

Dari 10 lagu yang terdapat di album mereka, kami di perbolehkan memilih satu lagu yang dianggap mewakili bunyi yang mereka hasilkan dan kami memilih lagu ini, track ke-9 perjalanan Istas yang konon menurut keterangan resminya, Istas teringat akan kenangan indah waktu kecil, bermain di pinggir sungai diantara pepohonan dan semak semak sekitarnya di Jogjakarta sana. 
 
Silakan disimak, kalau suka, albumnya bisa di beli di Omu atau bisa juga kontak ke answersheetjogja@gmail.com. 

Selamat menikmati. :)

Answer Sheet - A Love Beach, Sadranan

WSATCC - Roman Ketiga

White Shoes and The Couples Company - Kisah Dari Selatan Jakarta

DopeSpinners Recordings
Facebook: Azzam Rizal
Twitter: @sesaatsenja
Instagram: @azzamrivals
Email: azzamrizal5@gmail.com

Omuniuum
Small Shop Of Reading and Listening
Silakan email kami jika ingin berbagi lagu melalui kami. 
Cheers! 
<a href="mailto:omuniuum@gmail.com" rel="nofollow" target="_blank">omuniuum@gmail.com</a> <a href="mailto:order@omuniuum.net" rel="nofollow" target="_blank">order@omuniuum.net</a>

<a href="http://omuniuum.net" rel="nofollow" target="_blank">web</a>
<a href="http://www.facebook.com/omuniuum" rel="nofollow" target="_blank">facebook</a>
<a href="http://www.twitter.com/omuniuum" rel="nofollow" target="_blank">twitter</a>
<a href="http://omuniuum.tumblr.com/omuniuum" rel="nofollow" target="_blank">tumblr</a>



Answer Sheet - A Love Beach, Sadranan

Omuniuum

Recent comments

aan

Iän

Heri Setiawan

aldi

Related tracks