Panas Daleman

pandal

surayah

KUCING ADALAH ANJINGKU

Pandal

ayah

The Panas Dalam Bank

the panas dalam

Lagu ini dibikin sepulang dari nongkrong bersama kawan-kawan premandi terminal Cicaheum Bandung

The Panasdalam Bank (2004) - RIPOS KOBAM (Pro Terminal Cicaheum Bandung)

Masya Allah, ini aku di kampus, malam-malam bersama-kawan-kawanku yang sedang pada melayang, lupa tahun berapa, mungkin masih tingkat dua. Lagi proses bikin lagu "YANG PENTING NIANYA". Direkam dengan tape recorder punya si Fufus. Syairnya masih asal ucap. Asal ngomong ha ha ha. Beberapa tahun kemudian syair lagu ini aku benerin dalam keadaan diriku yang normal.

Pidi Baiq CS - Proses membuat lagi "Yang Penting Nianya"

The Panasdalam Bank - Prosound Risau NKRI (2007)

The Panasdalam Bank (Live) "Dilan, tolong, aku merindukannya"

Bunyi hujan bicara sunyi, semoga tau apa terjadi. Aku di sini tak ingin rindu tentang banyak hal menyangkut dirimu. Tak mau tau apa khabarmu, tetapi kau usik sunyiku. Tak mau tau siapa denganmu, tetapi kau ganggu diamku

The Panasdalam Bank - Bunyi Sunyi (2006)

The Panasdalam Bank - Wanita (2009)

The Panasdalam Bank - Cita-Citaku (2003)

Dan Abu Bakar Pun Menangis
(direkam oleh Ipad)

Ada seorang Pengemis Buta Yahudi, Abu Bakar (RA)datang memberi dia makan. kata pengemis itu kamu bukan orang yang sama. Kamu bukan orang yang itu

Orang itu melembutkan makanan, sebelum disuapkan kepadaku. Aku suka memaki-maki Muhammad (SAW) bersamanya. dan dia pendengar yang baik

Abu Bakar (RA) pun menjawab, ya benar, aku bukan orang itu. Orang itu adalah Muhammad (SAW). Dan kini dia sudah wafat

Pengemis Buta Yahudi pun terkejut, dia tidak tahu bahwa itu Muhammad (SAW). Pengemis Buta Yahudi pun terkejut, dan kemudian dia menangis

Dan Abu Bakar (RA) pun menangis
Dan Abu Bakar (RA) pun menangis
Dan Abu Bakar (RA) pun menangis
Dan Abu Bakar (RA) pun menangis


Dan Abu Bakar Pun Menangis

Malam ketika jauh dari pembantu, jauh dari tetangga, jauh dari kantor pos, jauh dari kelurahan, jauh dari semua yang jadi jauh karena kaminya camping di hutan - (THE PANASDALAM -GERAKAN SEPARATIS MUSIK INDONESIA)

The Panasdalam Camping - (Direkam pas kumpul2) APA KAU KADANG-KADANG

Sering aku bertanya untuk apa aku bernyanyi. Tetapi ketika ayah masih kecil, kunang-kunang itu juga masih kecil. Sekarang ayah sudah besar, kunang-kunang itu tetap masih kecil. Seandainya ada kunang-kunang sebesar ayah, oh teranglah dunia. Kunang-kunang byk terbang, kuning-kuning malam kudus hening. Ada satu kunang-kunang lihat terbang bergoyang-goyang. Wahai kau, selalu kukenang, bila kuberkunang-kunang. Wahai kau, selalu kukenang bila ku berkunang-kunang. Kunang-kunang, seandainya aku persingkat engkau, maka engkau menjadi kunang2. kunang-kunang apa sama, bila pusing matamu berkunang-kunang. Jangan sayang, mentang-mentang kunang-kunang banyak begadang

The Panasdalam Summer Camp Music - KUNANG-KUNANG

Lagu ini untuk kawan-kawan UNPAD ha ha ha

The Panasdalam Bank _ SUDAH JANGAN KE JATINANGOR

Untuk kawan-kawan yang masih hidup (di bumi)

The Panasdalam Bank - LUPA ISTRI

Pulang mabuk, sempoyongan, mengetuk pintu rumah tetangga. Jalan miring di tikungan, sampe rumah jalannya miring. Maaf mabuk. Maaf mabuk. Ambil bulan di selokan, basah kuyup, bulannya terbang. Cium istri di bawah meja, dianya kaget bunyinya meong. Maaf mabuk. Ada nenek tinggal tulang, dia bekerja, membanting nenek. Mau tidur, cuci, kaki, cuci tangan dan cuci piring. Maaf mabuk Maaf mabuk  

The Panasdalam Bank - PULANG MABUK

Wanita. Wanita. Karenamu lahirlah manusia. Wanita. Wanita. Menirumu jadilah waria. Wanita. Wanita. Karenamu lahir majalah dewasa. Wanita. Wanita. Tidak semua pake mukena/Tetapi tanpa wanita, Adam hidupnya sunyi. Tetapi karena wanita, aku ada di bumi/ Wanita. Wanita. Tidak semua aktif PKK. Wanita. Wanita. Pahlawanmu harum namanya. Wanita. Wanita. Tidak semua Dharmawanita. Wanita. Wanita. Punya toilet khusus wanita /Tetapi tanpa wanita, Adam hidupnya sunyi. Tetapi karena wanita, aku ada di bumi/Wanita. Wanita. Tahu banyak soal tetangga. Wanita. Wanita. Atur-atur soal belanja. Wanita. Wanita. Ibuku juga seorang wanita. Wanita. Wanita. Istriku juga seorang wanita /Tetapi tanpa wanita, Adam hidupnya sunyi. Tetapi karena wanita, aku ada di bumi/

The Panasdalam Bank - WANITA

The Panasdalam Bank - LAGU DONGENG SANGKURIANG MANIFIESTA

The Panasdalam Bank - PERSOALAN

The Panasdalam Bank - RISAU NKRI

Himbauan untuk teman-temanku di TK, jangan sampai masuk dalam Teko, nanti kamu basah semua. Untuk yg pegang gitar jangan lupa grift. Teman-teman, jangan sekolah, karena sekolah sedang libur. Guru-gurunya pada berlibur, bersama anak yang baru lahir. Teman-teman, jangan bayar SPP, karena kalian sudah lulus. Tinggal mencari uang, untuk yang kehilangan uang. Teman-teman, jangan jumatan, karena sekarang hari rabu. Kamu harus sabar menunggu, tiga hari lagi juga sabtu. Untuk yg jantungan, jangan tepuk tangan. Teman-teman jangan mandi, karena kalian masih tidur. Kamar mandinya juga kosong, tidak ada air, gayung dan bak. teman-teman, jangan oacaran, karena kalian masih bayi. Kamu harus sabar menunggu, bahkan pacarmu belum lahir. Untuk yang suara keledai, lanjut sendiri

The Panasdalam Bank (Live pas lagi ngumpul) TEMAN-TEMAN JANGAN SEKOLAH

NASIHAT DARI TERRA ERRAU UNTUKKU: 
Setiap yg bernama api, harusnya menyala, sebab dia bernama api. Setiap yg bernama angin, harusnya berhembus, sebab dia bernama angin. Reff: Setiap dia yang tertahan, pastinya tertekan, sebab itu melawan //// Setiap yang bernama hati, harusnya merasa, jika memang bukan batu. Setiap hati yang bermata, harusnya melihat, jika memang tidak buta

The Panasdalam Bank (latihan) - SETIAP YANG BERNAMA

Untuk Anjingku, si Kucing dari Nawa Luba, Imamsyah, Pidi Baiq, Nandang, Roy dan Eeng 

The Panasdalam Bank (latihan) - KUCING ADALAH ANJINGKU (2006)

The Panasdalam Bank - (LIVE selagi duduk di depan rumah) DYLAN, TOLONG, AKU MERINDUKANNYA

Pada suatu waktu, di mana aku sangat ingin membuat lagu dan males bikin syairnya. Ini dibikin setelah selesai melukis bersama si Akim dan lain-lain sebagainya (termasuk mungkin hantu). Nanti mau direkam bener bersama The Panasdalam Bank

Pidi Baiq - (LIVE sehabis melukis) SI ANJING AKU MENCINTAINYA

Ketika sore itu aku bertemu dengan mereka: "Tidak. Aku ingin lagu yang kalem. Iya sekarang. Aku sedang lelah"

PidiBaiq & The PanasDalam Bank (Latihan) - Akan Tiba Saatnya

Apa maumu. Ini pantatku. Apa maumu. Kau mau suaraku. Ini kentutku. Apa kau mau. Ambil suaraku. Ambil suaraku. Ambil Suaraku. Ambil Suaraku. Ambil Suaraku. Ambil Suaraku. Ambil suaraku. (Lagu baru yang saya bikin pas LATIHAN BERSAMA: Nawa Luba, Kewong, Imam, Budi Guard, Eeng, Roy, Budi Biola dan Nandang)

THE PANASDALAM BANK - (LATIHAN KETIKA AKU DEMAM) - AMBIL SUARA

Yang kau lihat menawan, di rumahnya biasa, ee seperti kita semua. Yang kau lihat body nya, isinya sama saja, usus, jantung, limpa dan empedu. Yang kau lihat seksi, karena kau belum tau hatinya. Yang kau lihat tampan karena kau belum tau aslinya. Interlude adalah, kesempatan buat Aa untuk menarik nafas. Yang kau lihat tentara, di rumahnya biasa, pake singlet dan kaos Pangandaran. Yang kau lihat cantiknya, sama seperti kita, ta da uang pusing tujuh keliling. Yang kau lihat seksi, karena kau belum tau hatinya. Yang kau lihat tampan, karena kau belum tau marahnya. La la la la la la la la la la la la la la. Ku mau yang cantik tanpa, usus, jantung, limpa, empedu. Ku mau yang seksi tanpa ee sama seperti kita. Jangan ikuti! La la la la la

The Panasdalam Bank Insider Orkes Malaga - "YANG KAU" (2007)

Yeuh, Ayah di gigireun (Ini, Ayah di sampingmu) / Hey nu gelo ulah gandeng, nDe bobo (Hey org gila jangan berisik, nDe lagi tidur) / Enjing-enjing insya Allah bade ngiring (Pagi-pagi insya Allah mau ikut) / Sama ibu naik kuda di Ganesha ( Sama Ibu naek kuda di Ganesha) / Yeuh, ieu anak saya (Nih, dia anak saya) / Kasep, bageur, soleh nurun ti bapakna (Cakep, baik, turunan dari ayahnya) /Gaduh kaos kaki seueur warna-warni (Punya kaos kaki banyak warna-warni) / Bade nyicil motor imah jeung eusina (Mau nyicil motor, rumah dan isinya) REFF: Bejakeun ti Ayah, ka guru sakola (Bilangin dari Ayah ke gurumu di sekolah)/ Hirup mah nu nyata (Hiduplah yang nyata) /Rumus bae bari jeung euweuh hartina (Rumus terus dan ga ada faedahnya) -  Yeuh, lihat diri kami (Nih, lihat diri kami) / Langkung bagja ti Kaluarga Cemara (Lebih bahagia dari Keluarga Cemara) / Duit loba tapina moal bebeja (Duitnya banyak tapi gak akan bilang-bilang) / Kuatir disangka nyegik ku tatangga (Kuatir disangka ngepet oleh tetangga) / Yeuh, hayu geura gede (Ayo lah cepat besar) / Cing bantuan Indonesia kieu wae (Coba bantu Indonesia begini terus) / Laut lega, taneuh rea, duit boke (Laut luas, tanah banyak, duitnya boke) / Nu ngurusna goreng hate, goreng gawe (Pengurusnya buruk hati, buruk kerjanya) REFF: Tingali si Ayah ngan nyiuen kaera (Coba deh lihat ayah ini, cuma bikin malu) / Mun kitu hampura (Kalau begitu maafkan Ayah) / Maklumlah ayah mah budak baheula (Maklum deh Ayah ini kan cuma anak jaman dahulu)

The Panasdalam Bank Rasa Sunda - YEUH (2004)

Aku bertanya kepadaku tentang Tuhan, Tuhan adalah yang baru saja kusebut. Aku bertanya kepadaku tentang monyet, monyet adalah yg aku lihat di cermin. Bukan laut aku bila, bukan engkau ombaknya. Bukan sungai aku bila, bukan engkau riaknya. Aku bertanya kepadaku tentang hidup, di saat bangun dipenuhi pengharapan. Aku bertanya kepadaku tentang mati, di saat bangun berada di dalam bumi. Bukan laut aku bila, bukan engkau ombaknya. Bukan sungai aku bila, bukan engkau riaknya. Bukan langit aku bila, bukan engkau luasnya. Bukan bumi aku bila bukan engkau tanahnya. Aku bertanya kepadaku tentang sorga, di saat hati dipenuhi kasihsayang. Aku bertanya kepadaku tentang neraka, di saat hati dipenuhi kebencian. Bukan laut aku bila, bukan engkau ombaknya. Bukan sungai aku bila, bukan engkau riaknya. Bukan langit aku bila, bukan engkau luasnya. Bukan bumi aku bila bukan engkau tanahnya. Bukan malam aku bila, bukan engkau gelapnya. Bukan siang, aku bila, bukan engkau terangnya. Bukan api aku bila, bukan engkau panasnya. Bukan air aku bila, bukan engkau sejuknya. 

Pidi Baiq at Home - Aku bertanya kepadaku

Tenang saja. Perpisahan tak menyakitkan. Yang menyakitkan adalah. Bila habis ini saling benci. Tenang saja. Perpisahan tak menyedihkan. Yang menyedihkan adalah. Bila habis ini saling lupa. Bahwa kita pernah. Selalu bersama-sama. Lalu kita sadar. Bahwa kita harus berpisah. Lupa. Mudah melupakan semua. Jangan saling melupakan. Hilang. Mudah menghilangkan semua. Jangan saling menghilangkan. Lupa. Mudah melupakan semua. Jangan saling melupakan. Hilang. Mudah menghilangkan semua. Jangan saling menghilangkan.

The Panasdalam Bank - TENANG SAJA

Mulailah bernyanyi. Mulailah bernyanyi. Semoga harimu. Bahagia hatimu. Mulailah bernyanyi. Mulailah bernyanyi. Lupakan yang pergi. Biarkan terjadi. Mulailah berani. Mulailah bernyali. Semoga dirimu. Sehebat inginmu. Mulailah bernyanyi. Mulailah bernyanyi. Sebelum terjadi. Waktumu berhenti. 

The Panasdalam Bank - (Dinyanyikan LIVE ketika sedang berkumpul) MULAILAH BERNANYI Feat. Mas Willy

The Panasdalam Bank - (latihan) Dan Bandung

Akhirnya doa tradisi di twitterku, selesai kubikin jadi lagu: Kita tahu, harus bilang apa dalam doa. Ya Tuhan, mudah-mudahan ini sederhana, tetapkanlah fikiran kami selalu melangit, dan dengan hati yg terus membumi. Kuatkanlah, sekuat kehidupan. Kuatkanlah, sekuat cinta dan pemahaman. 