Pure Saturday Ft. The Sigit - Coklat

Dunia

waktu berlalu, melebur, bergulir cepat
usia melaju, apakabarmu kawan?
hidup tak mudah, janganlah menyerah
tuk taklukkan dunia

dunia...

dunia...

dunia...

dunia...

lantang bernyanyi, berani, tertawa lepas
masih ingatkah dirimu kawan?
berlari, mengejar semua impian dan harapan
tuk taklukkan dunia

dunia...

dunia...

dunia...

dunia...

('Dunia' adalah lagu tentang 'Harapan', adalah penting menjaga agar semangat itu tetap menyala setelah diri kita lelah dihajar usia. Mengingat harapan apa yang pernah kita impikan disaat kita muda... menjadi "Hidup" dan "Merdeka".)

Dunia

Berteman Dengan Binatang

dan setiap inci kehidupan
panjang terbentang pilihan 
meninju bebas diudara
menghantam setiap dinding keyakinan
keyakinan untuk melawan
melawan segala kebodohan
kepintaran kepintaran palsu
memotong setiap nadi hidupmu
hidupmu, hidupnya, hidup mereka
hidup kitakah yang berbeda?
hidup tanpa tabir dimensi
dimensi dimensi keterasingan
dimana kalian semua berada?
apakah ini yang sebenarnya?
diri ini yang dihajar usia
15 bukanlah hari ini,
apakah ini hanyalah transisi?
kini hanya diriku sendiri,
terasing dalam kesendirian
mengais arti kehidupan

siapa diri ini sebenarnya?

dan setiap inci kehidupan
panjang terbentang pilihan 
meninju bebas diudara
menghantam setiap dinding keyakinan
keyakinan untuk melawan
melawan segala kebodohan
kepintaran kepintaran palsu
memotong setiap nadi hidupmu
hidupmu, hidupnya, hidup mereka
hidup kitakah yang berbeda?
hidup tanpa tabir dimensi
dimensi dimensi keterasingan
dimana kalian semua berada?
apakah ini yang sebenarnya?
diri ini yang dihajar usia
siapakah diri ini sebenarnya?

Dalam transisi

dalam tradisi

berkaca diri,

dalam sendirian

terasing dalam
mengais arti kehidupan

sesali diri? 

dalam sendirian

mengais arti 
siapa diri ini yang sebenarnya?

terbalut tradisi

dalam sendirian

mengais arti 
siapa diri ini yang sebenarnya?

mengais arti 
yang sebenarnya!

('Berteman Dengan Binatang' adalah single pertama oleh 'pemudagarisdepan' setelah tujuh tahun hiatus dan meninggalkan kota Makassar yang tercinta. Tunggu album penuhnya di tahun 2017.)

Berteman Dengan Binatang

KURO! - Ever Before (from Indonesia)

Thinking Straight - Thank You

Band : REMISSA
Judul : Diskusi Mimpi
Durasi : 6:42
Pencipta : Rizkytoar & Baron
Label : Frekuensi Record
Dilindungi oleh Hak Cipta

REMISSA - Diskusi Mimpi

TERLIHAT, TAMPAK, TRAGIS

Terlihat murung tanah surga ini
Dipaksa membisu dan tak berdaya,
Habis dikeruk disisakan limbah,
Emas yang ditukarkan racun.
Represi penguasa dengan senjata
Lancarkan Invasi koloni pemodal
Di tanah kami semua bisa dijual, manusiapun bisa dijual
Sungguh tragis kenyataan yang ada, terlalu pedih untuk hidup di dunia.
Sangatlah masif kepentingan dan tujuan , Apakah harus begini?
Ibu pertiwi dibuat menangis, 
Wajah-wajah penghancur negeri sendiri
Mungkin menindas adalah profesi melebihi sang Pencipta.
Melawan dihadang dengan senjata, modal berbicara elit pun tersenyum.
Petruspun menjadi teror yang mencekam,
Otoritas tanamkan hegemoni.
Pribumi terjajah di rumah sendiri.
Gunakan fisik takan mungkin menang, 
Tapi ilmu pun sangatlah hak merekapun dikebiri.

REMISSA 2016

Manifesto Mimpi

Terlihat, Tampak, Tragis

Kuas Cielo - Water Reborn

“Gadis Peminta-Minta”: Tentang Manusia yang Dicerabut dari Akarnya

Dalam esai "10 Lagu Protes Lokal Terbaik", Herry Sutresna memberikan kejutan. Sewaktu membaca judul esai itu, saya menduga "Bongkar" akan ada di peringkat pertama. Bagaimanapun, lagu itu punya daya gedor dahsyat, serupa ratusan battering ram yang dijejer dan dihantamkan berbarengan. Namun saya --dan mungkin juga banyak orang lain-- salah duga. Di peringkat pertama adalah lagu balada dari Iwan Abdurrahman, "Mentari".

"Lirik lagunya tidak secara langsung menyerukan protes, namun memiliki kombinasi nada dan lirik yang berpotensi menginjeksi nyali dan nyaris melenyapkan rasa takut," tulis Ucok, panggilan Herry.

Apa yang ditulis oleh Ucok memberikan satu perspektif baru --atau sudah lama? Bahwa lagu protes tak perlu dinyanyikan dengan urat leher yang menonjol. Tak perlu pula berisi distorsi gitar meraung ala Rage Against the Machine, yang harus dinyanyikan dengan tangan kiri terkepal ke atas. Lagu protes terbaik --apapun definisi lagu protes atau lagu perlawanan-- seringkali datang dalam bentuk yang paling sederhana: gitar akustik dan lirik. Itu sudah.

Salah satu pria yang cukup bermodalkan gitar bolong dan kata-kata dalam menyampaikan protes adalah Woody Guthrie. Tak bisa tidak, saya teringat akan lagu "This Land is Your Land". Guthrie menyanyikan lagu ini dengan lempeng dan enteng belaka. Seolah tak ada kemarahan di sana. Karena itu pula, alih-alih tampak sebagai pahlawan yang ingin membela kebenaran, ia malah hadir sebagai paklik yang baru pulang berkelana jauh, dan mengisahkan padamu bahwa dunia ini timpang, tidak baik-baik saja.

(Baca versi lengkap liner notes oleh Nuran Wibisono ini di sini: 37suara.net/)

__________________________

"Gadis Peminta-Minta"
Puisi oleh Toto Sudarto Bachtiar

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu

Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang kebawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan

Gembira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi begitu yang kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bias membagi dukaku

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan diatas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak punya lagi tanda

__________________________

Musikalisasi puisi Toto Sudarto Bachtiar

AriReda adalah Ari Malibu dan Reda Gaudiamo

Direkam dengan bahagia di Auditorium IFI Jakarta pada 27 Januari 2018
Direkam dan diolah oleh Agus Leonardi

Kontak AriReda:
Felix Dass – 08119208475 | felix@felixdass.com 

Artwork oleh Dian Suci Rahmawati
Liner notes oleh Nuran Wibisono
Video oleh Kolektif Bunga Trotoar

Gadis Peminta-Minta (Live at IFI Jakarta)

Disconnected - Ego

The milo - finaly home

Sebutannya "REMISSA", "Dogs" hanyalah imbuhan. Sebuah unit Band asal Malang yang diperkuat Oleh RizkyToar, Baron Wisnumurti, Rizqtsany, Rufa Hidayat.

Terlihat, Tampak, Tragis

REMISSA Dogs

Related tracks