Siapa Dia

Sekitar setahun yang lalu, saya dan Lucky menaiki sebuah taksi menuju rumah Lucky. Saat sudah masuk komplek, supir taksinya mendapat telfon dan sebuah berita duka. Anaknya meninggal dunia. Supir taksi tersebut memarkirkan mobilnya ke pinggir dan menangis histeris. Saya dan Lucky akhirnya memutuskan untuk turun dari taksi dan membiarkan supir tersebut pergi untuk menghampiri anaknya. Saya dan Lucky jalan kaki menuju rumah tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Hari Rabu kemarin, tanggal 29 Juli 2015 pukul 4 sore, Kakung saya meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra. Kakung saya merupakan seseorang yang sangat mencintai keluarganya. Dia mencintai keenam anaknya beserta mantu-mantunya, keenambelas cucunya, dan juga cicit-cicitnya. Keluarga besar kami kehilangan seorang kepala keluarga yang luar biasa.

Hampir 16 tahun lalu, saya kehilangan seorang ayah. Tahun ini, saya telah kehilangan 2 orang nenek dan 2 orang kakek. Mendapat kabar Kakung saya sudah tidak ada, saya pikir tahun ini cukup berat untuk saya. Tidak adil. Tapi saya berpikir bukan saya saja yang kehilangan. Eyang saya juga kehilangan suami, om-tante saya kehilangan seorang ayah, teman-teman Kakung saya juga kehilangan.

Lagu ini merupakan sebuah musikalisasi puisi karya Pak Dudih Amir Zuhud yang diambil dari bukunya, "Merayakan Hidup". Ditulis pada tanggal 29 April 2012 untuk Almarhumah istrinya, puisi ini secara akurat menggambarkan perasaan saya saat ini. Saya yakin puisi ini juga berbicara kepada banyak orang yang telah atau sedang mengalami hal yang sama.

Jadi, lagu ini saya dedikasikan kepada Ombo, Grandma, Grandpa, Oma Mimi, dan Kakung, sama seperti Dika mendedikasikan lagu ini kepada Ayahnya, Umam, Oma, Opa, dan kakek-neneknya. Selain itu, lagu ini juga saya dedikasikan kepada anak dari supir taksi yang saya tumpangi, kepada para istri, para suami, para orang tua, dan kepada semua yang telah meninggalkan kami.

Namun sejujurnya, lagu ini saya dedikasikan untuk bapak supir taksi, kepada Dika,  dan kepada semua yang telah merasa kehilangan, termasuk saya sendiri. Karena kita menulis untuk menuangkan emosi, berdoa untuk menguatkan hati, dan bernyanyi untuk menenangkan diri.

Lagu ini untuk orang tersayang yang sudah tiada dan orang yang masih harus hidup walaupun sudah ditinggalkan.

Sky, Dika, & Nanda - Doa Untuk Istriku (Musikalisasi Puisi Dudih Amir Zuhud)

Tigapagi S(m)unda

One of songs for the Frekwensi Perangkap Tikus #2, an anticorruption music campaign. 

Bukan Andalan

From the shores of Kandui to the volcanic backdrop of Mount Salak, we welcome you to our new roster, The Mentawais!

The Mentawais merupakan grup instrumental surf yang dibentuk pada tahun 2015 di Bogor, Indonesia. Kwartet yang terdiri dari Andre Varian (Drums), Bena Waketversa (Bass), Muhammad Arifyandi (Guitar), serta Umar Bawahab (Guitar) ini selama kurun dua tahun perjalanannya memutuskan untuk tidak melakukan pertunjukan sama sekali dan lebih fokus di studio untuk merekam materi-materi lagu mereka. Pada tahun 2017, berkerja sama dengan Hujan! Rekords dan Kick it Records, The Mentawais akan merilis debut mini album mereka yang diberi judul Surfin’ Java dalam format kaset pita yang rencananya akan dirilis bertepatan dengan perayaan Record Store Day 2017.


Direkam di Fake Hero Studio Bogor dan diproduseri langsung oleh The Mentawais, keseluruhan materi pada debut mini album Surfin’Java memiliki nuansa 60's surf style instrumental tradisional yang kental dengan balutan reverb nan drippy serta sound gitar yang twangy. Sebagai perkenalan menuju perilisan mini album yang berisikan empat materi segar tersebut, The Mentawais melepas lagu berjudul “Surfin’ Java” sebagai single pertama dari mini album bernama sama pada tanggal 1 April 2017 nanti melalui kanal soundcloud Hujan! Rekords dan Kick It Records.

Menurut The Mentawais, mini album Surfin’Java banyak terinspirasi dari spot surfing Batu Karas di Pangandaran, Jawa Barat yang masih terdapat banyak surfer yang menggunakan longboard dan mengingatkan akan era keemasan 60’s California beach scene di pantai barat Amerika. Dibantu oleh Kankabono seorang videografer surf dari Batu Karas dan Dikimc, The Mentawais juga melepas teaser video untuk Surfin’Java di YouTube yang dapat ditonton di kanal milik Hujan! Rekords dan Kick It Records. Paket mini album Surfin’Java nantinya akan dibanderol seharga Rp 40.000 dan berisikan kaset pita, sticker, serta  voucher download untuk mengunduh versi digital dari mini album ini.

Tidak memiliki budget untuk sekedar liburan ke pantai? Atau situs web ramalan ombak favoritmu menunjukan bahwa weekend ini akan flat? Tidak masalah, The Mentawais akan membawamu pergi ke sana menuju ombak terbaikmu dengan dengan Surfin’Java! – 88

Surfin' Java

Arum Tresnaningtyas Dayuputri's Album

Hujan Rintik-Rintik & Tik Tik Bunyi Hujan

Tigapagi & Danilla - Tidur Bersama

Evoluasi Diri

this song made as wedding reception giveaway 

Indie Art Wedding - Hidup Itu Pendek Seni Itu Panjang

Diambil dari album kedua kami "Bloom". Album ini sudah dapat didengarkan di Spotify, iTunes, Apple Music, Deezer, Tidal, Google Play Music, dan digital stores lainnya. Selamat mendengarkan, semoga kalian menikmatinya :)

NB: Versi fisik CD "Bloom" akan segera dirilis secepatnya.

Artwork: Edwin Prasetyo.

Dengarkan "Bloom" di:
Spotify https://distrokid.com/hyperfollow/aurettandthepolskaseekingcarnival/f1s5
Apple Music/iTunes https://itunes.apple.com/us/album/bloom/1448075022
Deezer https://www.deezer.com/en/album/83019282
Tidal https://tidal.com/browse/album/101697925

Lirik:

RINAI HUJAN

Tak kunjung redam
Gurat kelabu sedu sedan
Sendu nian di rinai hujan
Terjerembab dalam lamunan

Tak Kunjung hilang
Mendung gelap dalam ingatan
Sendu nian di rinai hujan
Terjerembab dalam lamunan

Menantikan seseorang merengkuh meneguhkan
Hati yang sepi dan terabaikan
Mengandaikan dia menuntun menunjukkan
Tempat ‘tuk berteduh berdua

Berdua

Tak kunjung redam
Gurat kelabu sedu sedan
Sendu nian di rinai hujan
Terjerembab dalam lamunan

Tak Kunjung hilang
Mendung gelap dalam ingatan
Sendu nian di rinai hujan
Terjerembab dalam lamunan

Bergandengan tangan berpayung dalam hujan
Merangkai sebuah kenangan cerita
Kuyub dan gelisah payung tiris terbuka
Mengoyak menyirami luka

Bloom

Rinai Hujan

The Milo - Dunia Semu (gerie remix)

Tetangga yang suka berdendang, menghibur hati  yang riang. Arum Tresnaningtyas Dayuputri (vokal, ukulele), dan Meicy Sitorus  (vokal,kazoo)

Untuk Info lebih lanjut bisa kabari 
aumdayu@gmail.com
aum : 085647010695

Hujan Rintik-Rintik & Tik Tik Bunyi Hujan

Tetangga Pak Gesang

Recent comments

Tabi2019 Mannaungi

fernandi agustian

besi primitif

besi primitif

Related tracks