RINDU HEREX VOL. 1  Mixtape Funkot
	Terdiri dari beberapa remix  pilihan  yang kami ambil dari soundtrack hidup dengan benang merah atas nama “ Kegalauan “ ( kami ambil dari folder galau dari hati kami yang paling dalam sedalam rasa kasih dan sayang kami terhadap mantan pacar kami ). Dengan tema lagu yang rata rata berbicara tentang cinta ( entah ngomongin mantan pacar,calon pacar,ditinggal pergi pacar bahkan di ajak pacaran pacar teman ).Judul “ Rindu Herex “ menurut kami cocok untuk mewakili seluruh remix yang ada di dalam mixtape ini. “Rindu “ ungkapan hati yang menwakili dari rasa kangen akan sesuatu,sedangkan “ Herex “ kami ambil dari istilah bahasa modif motor. Penyebutan motor herek kemungkinan pertama kali muncul di Madiun Jawa Timur dalam penyebutan untuk menambah/meng-upgrade mesin motor pada motor balap ( lebih sering digunakan untuk motor drag )  atau modifikasi motor yang memiliki ciri menambah lebih panjang shock depan dengan memberi peninggi shock dengan tujuan agar menjadi panjang  dan juga pengaplikasian stang acerbis  ( salah satu merek sparepart motor) maupun stang jepit pada motornya. Entah siapa yang memulai penyebutan dengan “Motor Herek” namun modifikasi tersebut saat ini lagi digandrungi oleh anak-anak muda di bidang balap motor dan modif motor. Jadi “Herex “ lebih untuk istilah meng-upgrade  sesuatu di motor. Di judul ini lebih spesifikasi untuk meng-upgrade suatu hubungan atau menambah umur suatu hubungan.
	Selamat mendengarkan mixtape ini. Kami berharap untuk warga indie yang mendengarkan mixtape kami ini, bisa ikut merasakan kegalauan kami dan bisa membantu kami mengurangi rasa sakit yang selama ini kami rasakan. Tetap jaga kesehatan dan salam anti ekstasi.

PRONTAXAN - RINDU HEREX VOL. 1 Mixtape Funkot

PRONTAXAN
Yogyakarta, Indonesia.

It is a fuse of ice breaking in the disturbance of a party or celebration, by offering basic human needs is to dancing and cheer to escape one’s memory for a moment the restraints of routine and the shackles of the pressures of contemporary society.

Based on information disclosure and ease of access to technology, PRONTAXAN uses Youtube as a bible and some MP3 controller devices as a microphone to echo selected track verses. This curation of verses echoed by PRONTAXAN associate to the celebration of the mixing of electronic music, dangdut, campursari and the native sounds of the archipelago. This mix is more popular we know as Funkot.
PRONTAXAN's choice of Funkot offers accuse of music consumption and its relate to the construction of social class.

The association was initiated by Yahya Dwi Kurniawan, Uji Hahan Handoko,  Lana Pranaya & Rangga Sang Eshayoga,  formed in 2018 in Yogyakarta.