Physical Revenge - I Will Be

Sarasvati - Bilur

The lyrics use the tree as a perfect metaphor for a steadfast Muslim life. It describes how a tree's deep roots, patience through storms, and generous offering of shade mirror how a people should be: deeply rooted in faith (Iman), patient through life's tests (sabr), and generously giving to others without expectation.

The Steadfast Tree - Pohon yang Teguh

Lost in Your Reflection

Materi album ini direkam dalam satu malam dengan kondisi kesadaran 5% (alkohol 110%)
di Bengkel Music Studio Makassar, menjelang pertengahan 2006.

Kumpulan Tembang-Tembang Pogo Pilihan

punk untuk pemula

Artis: Febry Rufi
Album: Kelana
Tahun: 2018

Komposer, lirik dan aransemen: Febry Rufi
Produser Eksekutif: AMTM Production
Teknisi Rekaman: Bakhrudin Rosyd
Mixing dan Mastering: Anton Gendel

Seluruh lajur suara direkam di Studio Kua Etnika, Bantul, Yogyakarta.
Sebagian lajur suara gitar akustik, flute dan klarinet direkam di Studio Kevin Nikolas, Jakarta.
Mixing dan Mastering di Studio Sangkar Emas, Yogyakarta.

Vokal, gitar steel & nylon, shaker oleh Febry Rufi
Vokal latar, violin oleh Ana Achjuman
Gitar steel & nylon (gitar latar), flute, clarinet dan soundscapes oleh Kevin Nikolas
Bass oleh Adhie Bona dan Bakhrudin Rosyd

Ilustrasi album oleh Febry Rufi

Balada Pagi Buta

Sung by Yuarezki Rangga
Lyrics by Betrand E.
Composed by Amelia Raslara, Wilson Matthew, Danish Nata, Julian Tri, Alfonsus Adrian, and Abed Putra

[Verse 1]
Saat kami kembali datang
Angkat mimpi banyak orang
Semua akan mengenang
Pancarkan cahaya gemilang

[Verse 2]
Masuki arena pertandingan
Tangkap aksi tak terlupakan
Penuh ambisi kehebatan
Satu fokus kemenangan

[Pre-Chorus]
Semua tantangan t'lah kita lewati
Semua itu bukan tandingan kita

[Chorus]
Angkat tinggi tanganmu
Dan bersorak meraih harapan
Bersama guncangkan dunia
Kami telah kembali

Kembali Bersorak(Original Soundtrack STUPA 2019)

Sahabat

Diam
Lagu ini bercerita tentang keheranan kami terhadap satu perubahan. "Ya!", perubahan-perubahan hebat yang berhasil membutakan beberapa teman-teman kami untuk menjual idealismenya kepada setan. Semacam anecdot urban band-band populis murahan yang menggunakan idealisme sebagai kedok dan batu loncatan. "Wow!!!, siapa coba yang tidak doyan menghardik dan mencela???". "Cukup keren bukan?!? ...dan tentu ini adalah peluang bisnis besar, dude!!!". Ya ya ya, memusingkan sesuatu yang tidak nyata demi uang ternyata cukup membuat kami semua mati terbahak-bahak. Tapi toh kami tetap menghargai pilihan tersebut. "Ha... ha... viva la resisten!!!!". 

Pertanda (Live)

boo